4 PENOARUH WARNA BENIH, BERAT JENIS BEWsH, WADAH BAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH Pinus merkusii Jungh. d de Vriese -
RINGKASAN SYAIFUL ANWAR. Pengaruh Warna Benih, Berat Jenis Benih, Wadah dan Suhu Penyimpanan terhadap Viabilitas Benih Pinus merkusii Jungh. et de Vriese (Di bawah bimbingan SJAMSOE80ED SAWAD dan BARRY SANTOSO PW?OTO). Mencari sistem wadah simpan benih yang baik dan cara "conditioningt1 benih yang tepat (seperti warna dan berat jenis benih sebagai dasar untuk penyimpanan/konservasi be- nih) merupakan tu juan peneli tian ini, dan diaplikasikan pada dua kelompok penelitian berikut: a) Kelompok peneli- tian pertama dengan memperhatikan faktor wadah simpan be- nih (P1=kertas+plastik, P2=plastik polyetilen tebal 0.06 mm dengan "open maze systemn, P -plastik polyetilen tebal 3-0.06 mm dengan "sealed" penuh, P -linen+aluminium foil dan 4- P -kaleng+plastik), berat jenis benih (D1=0.8615, D2=0.8125 5- dan D -0.7978), dan suhu konservasi (S1=suhu kamar dan S - 3-2- suhu alternating 5 ~/suhu ksmar); dan b) Kelompok peneli- tian kedua hanya melibatkan warna benih (C1=kuning coklat polos, C -+ kuning coklat polos-2 cokla~ tua, C -bintik- 2-3- bintik mengkilap dan C -coklat tua), dan berat jenis benih 4- (D1=0.8615, D2=0.8125 dan D -0.7978) 3- sebagai faktor percobaan. Basil percobaan menunjukkan bahwa keragamsn berat je- nis benih Pinus merkusii, wadah simpan benih, suhu konser- vasi dan interaksi antar ketiga faktor itu nyata dan sa- ngat nyata berpengaruh terhadap nilai daya berkecambah
benih, kemunduran benih dan kecepatan tumbuh benihnya selama periode konservasi sampai 12 minggu. Dalam ha1 ini, Dl mampu menahan viabilitas benih bina (60%) hingga minggu ke 5.7286 dan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya pada minggu ke 9.3208. Sedangkan D2 mampu menahan dan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya masing-masing hingga minggu ke 3.6550 dan 7.8244. Dan D3 mampu menahan dan menekan kehilangan viabilitas yang dimaksud di atas hingga minggu ke 1.8302 dan 6.7103. Lain halnya dengan wadah simpan benih P2 yang mampu menahan viabilitas benih Pinus merkusii mencapai 60% hingga minggu ke 5.0867 dan menekan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya pada minggu ke 10.6439. Sedangkan wadah simpan benih lainnya seperti P1, sing hanya mampu menekan viabilitas yang dimaksud berturut turut hingga minggu ke 2.1219, ke 3.8250, ke 3.0708 dan ke 4.8186; serta masing-masing mampu menekan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya berturut-turut pada minggu ke 6.4829, ke 9.6814, ke 9.3374 dan ke 11.3316. Keragaman warna benih Pinus merkusii juga nyata dan sangat nyata mempengaruhi nilai daya berkecambah benih, kemunduran benih dan distribusinya. Dalam ha1 ini, warna ga minggu ke 3.5392 dan kehilangan 50% dari viabilitas a- walnya pada minggu ke 8.2809. Sedangkan C1, C2 dan C ankan dan kehilangan 50% dari viabilitas hingga minggu ke 2.5140 dan pada
minggu ke 8.4558, hingga minggu ke 2.9969 dan pada minggu ke 8.6362, serta hingga minggu ke -0.8183 dan pada minggu Kemampuan mempertahankan viabilitas benih bina dan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya dapat ditingkatkan dan ditekan lebih rendah bila dikaitkan dengan sistem wadah simpan benih dan suhu konservasi yang dipakai dalam penelitian ini. Nilai tertinggi dicapai oleh interaksi S1D1P2 hingga minggu ke 9.0833 dalam mempertahankan viabi- litas benih bina, dan nilai terendah dicapai oleh interak- kemampuan menekan kehilangan 50% dari viabilitas awalnya, minggu ke 5.109 h, interaksi CIDl mampu mempertahan- an viabilitas benih bina hingga minggu ke 5.7922 dan me- dimaksud di atas
PENGARUH WARNA BENIH, BERAT JENIS BENIH, WADAH DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH Pinus merkusii Jungh. et de Vriese Oleh Syaiful Anwar ~16.0396 Laporan Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat emperoleh Gelar Sarjana Pertanian ronomi Fakultas Pertanian itut Pertanian Bogor
JURUSAN AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bogor, Agustus 1983 Kami menetapkan bahwa Laporan Karya Ilmiah ini disusun oleh: Nama Mahasiswa : Syaiful Anwar Nomor Pokok : ~16.0396 Judul : PENGARUH WARNA BENIH, BERAT JENIS BENIH, WADAH DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH Pinus mer- Jungh. et de Vriese diterima sebagai persyaratan untuk rnemperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh rembimbing kedua Lulus tanggal : 8 figu~tus 1983
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Kota Sumenep-Madura pada tanggal 10 Mei 1960, anak ke-2 dari lima bersaudara, dari ayah Moh. Taroen dan ibu Djuhariah. Sejak tahun 1966 masuk Sekolah Dasar Negeri Damala I Sumenep, lalu pada tahun 1972 diterima pada Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri (SMPN) I Sumenep dan pada ta- hun 1975 melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Atas ( SMA) Negeri I Sumenep. Terdaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada tanggal 25 Juni 1979, kemudian pada tahun 1980 memilih Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian. Pengalaman penulis selama menjadi siswa di SMAN I Sumenep dan Institut Pertanian Bogor antara lain: a. pernah sebagai Wakil Ketua Umum OSIS SMAN I Sumenep periode kepengurusan 1977-1978/1979. b. pernah sebagai anggota team penelitian "Dampak sampah industri tempe dan tahu terhadap kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung di kota ma- dya Bogor" pimpinan Dr.Ir.Anwar Nur pada tahun 1980. c. Menjadi Asisten Muda Tidak Tetap pada mata ajaran Fisika Dasar untuk Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor pada tahun ajaran 1980/1981 sampai PebruariL 1984. d. Sebagai Asisten Muda Tidak Tetap pada mata ajaran Fisika I dan I1 pada Fakultas Tehnik Universitas
Pakuan sejak tahun ajaran 1981/1982 sampai seka-
Bismilaakhirrohmaanirrokhiim Assalaamu'alaikum wr wb KATA PENGANTAR Dengan rasa penuh syukur ke hadirat Allah SWT atas kekuatan dan rakhmatnya yang dilimpahkan kepada Penulis hingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah i- ni. Karya Ilmiah ini dimaksudkan sebagai salah satu sya- rat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Sampai saat ini, benih-benih tanaman kehutanan belum mendapat penanganan yang serius seperti halnya pada benihbenih tanaman pangan. Tidak jarang terjadi bahwa salah satu penghambat dalam Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air adalah tidak tersedianya benih dalam jumlah yang memadai dengan kualitas yang baik. Untuk itu, Penulis mencoba mencari kriteria fisik yang baik (seperti warna dan berat jenis benih sebagai dasar penyimpanan/konservasi benih) serta sistem pengepakan benih untuk Romoditi Pinus merkusii di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Sjamsoe'oed Sadjad, MA (pembimbing utama) dan 1r.Harry Santoso Pranoto (pembimbing kedua) Pada kesempatan ini, terima kasih Penulis yang tak t erhingga kepada Bapak Prof. Dr. Ir. S jamso e 'oed Sad jad dan Ir. Harry Santoso Pranoto yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis mulai dari penyusunan "project statementt1 sampai penyelesaian Laporan Kar- ya Ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga Penulis sampaikan