BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH

BAB III METODE PENELITIAN. perspektif Al-Qur an ini termasuk penelitian kepustakaan (library research).

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

BAB I PENDAHULUAN. kebathilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari al-qur a>n, telah

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

BAB III METODOLOGI TAFSIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

BAB I PENDAHULUAN. saw. penutup para Nabi dan Rasûl, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumber Ajaran Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril (ruh al-amin). Al-Qur an. menata kehidupan di dunia dan di akhirat. Dalam memperkenalkan dirinyaal-

BAB I PENDAHULUAN. keotentikannya telah dijamin oleh Allah, dan al-qur an juga merupakan kitab

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ibadah.oleh karena itu, al-quran adalah kitab suci umat Islam, secara

BAB I PENDAHULUAN. Tafsir menurut bahasa berasal dari kata Al-Fasr yang berarti menjelaskan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Bahan penelitian berhadapan langsung dengan (nash) atau data angka dan

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB V PENUTUP. Dari seluruh apa yang diuraikan terdahulu> dapat di. 1. Metode penafsiran para muffasir (sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

( Word to PDF Converter - Unregistered )

BAB I PENDAHULUAN. sebaik-baik makhluk dari makhluk-makhluk Allah yang lain. Namun manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

BAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INSTITUSIONAL

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. utama dan pegangan hidup (way of life) bagi umat Islam. Sebagai sumber

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. materi, dan multikompleksnya masalah manusia. Menanggapi pernyataan

BAB II MANHAJ AL-MUFASSIRI<N; TINJAUAN UMUM DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA. Kata manhaj merupakan salah satu bentukan kata dari akar kata nahaja yang

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. umum yang perlu penjelasan dan penjabaran, oleh sebab itu tafsir. menduduki tempat yang tinggi di dalam upaya memahami al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan pemeliharaan dari Allah atas keotentikannya.

BAB II METODE MUQARIN DAN TEORI TAFSIR

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

Minggu 1 DPQS TAFSIR AL-QURAN 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai kajian kepustakaan (Library

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

Oleh: Makhfud * Kata Kunci: Urgensi, Tafsir Maudhu`i, Metodologis

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

Tafsir janggal adalah tafsir yang tidak sejalan dengan tafsir pada umumnya. 3 Kedua tafsir ini tidak diterima oleh umumnya ulama, hanya orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Al-Qur'an Al-Azhim sebagai

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsensus kaum muslimin. Ia dinamakan Al Fatihah (pembuka)

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan zaman sebagai efek dari globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan

BAB V PENUTUP. pada Surah al-baqarah dalam Tafsir al-mishbah dan Abdul Hayei A.S. dalam Tafsir

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) ", 25

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Indonesia disebut dengan z}alim. Akan tetapi dalam

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of Contemporary English yang mencantumkan salah satu pengertian profile adalah "a short description esp of person life and character".(mochamad Hatip, 1989:17) Person dalam penelitian ini adalah konselor. Istilah konselor digunakan untuk menunjuk secara lebih tegas kepada petugas professional bimbingan konseling. Dalam hal profil konselor, dikenal tiga macam profil, yakni: profil ideal (ideal profile), profil yang diharapkan (expected profile), dan profil aktual (expected profile). (Mochamad Hatip, 1989:17).Penelitian ini mengacu pada profil pertama, profil ideal. Penelitian dipusatkan pada karakteristik pribadi sosial konselor, kompetensi konselor, dan fungsi dan peran konselor. Adapun Islami yang dimaksud adalah sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Al-Qur'an dan Hadits. Berangkat dari uraian di atas maka istilah profil konselor Islami dibatasi sebagai karakteristik pribadi sosial konselor dan kompetensi konselor sesuai dengan fungsi dan peran konselor menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits. B. Pendekatan, Metode, Objek dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Newman dan Benz (1998: 9-10) mengatakan pendekatan kualitatif dilakukan bila

2 seseorang berusaha menafsirkan realitas dan berusaha membangun teori berdasarkan apa yang dialami. Adapun metode yang digunakan studi kepustakaan. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah profil konselor Islami yang digali dari ayatayat Al-Qur'an dan Al-Hadits yang berkaitan dengan profil konselor. Pembahasannya ditunjang dengan penelitian serta pengkajian terhadap beberapa literatur (kitab tafsir klasik maupun kontemporer, kamus, buku-buku Islam dan umum) yang berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits itu sendiri. Penetapan Al-Qur'an sebagai sumber utama penelitian didasarkan atas pertimbangan Al-Quran adalah sumber ajaran Islam. a) Al- Qur'an menempati posisi sentral, bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, tetapi juga merupakan inspirator, pemandu dan pemadu gerakangerakan umat Islam sepanjang empat belas abad sejarah pergerakan umat ini b) Konselor adalah manusia ciptaan Allah, Allah tentu lebih mengetahui karakteristik makhluk ciptaannya c) Informasi itu tertulis dalam Al-Qur'an dan Sunah Rosul-Nya d) Al-Qur'an adalah kitab yang dijamin terpelilhara keasliannya oleh Allah ❽ ❷ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Quran selama-lamanya.) Dan bagi siapa yang hendak memahaminya Allah memudahkan pemahamannya

3 ❷ ❸ 4 9 ❷ 9❿ ❷ Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? Al-Qur'an didefinisikan sebagai kalam Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Yusuf Qardawi, 2000 (Anwar Sutoyo, 2006: 112) mengingat bahwa, a) meskipun Al- Qur'an adalah kitab yang jelas, mudah diingat dan dipahami; tetapi Al-Qur'an diturunkan dengan berbahasa Arab yang mengandung dengan banyak kemungkinan dan arti dari sharih dan kinayah, hakikat, majas, khas dan 'aam, mutlak dan muqayyad, manthuq dan mafhum, ada yang perlu dipahami sebagai isyarat dan ada pula yang sebagai ibarat--,b) kemampuan manusia dalam memahami Al-Qur'an berbeda-beda, ada yang bisa memahami makna zahir, ada yang mampu memahami makna yang sebenarnya, dan c) beberapa Al-Qur'an ada yang diturunkan berkaitan dengan sesuatu sebab dan kejadian, jika hal itu dapahami dengan baik akan menambah pemahaman dan membantu memahami Al-Qur'an dengan benar. Quraish Shihab (1996) mengatakan bahwa redaksi ayat-ayat Al-Quran, sebagaimana setiap redaksi yang diucapkan atau ditulis, tidak dapat dijangkau maksudnya secara pasti, kecuali oleh pemilik redaksi tersebut. Hal inilah menimbulkan keanekaragaman penafsiran. Dari sini kemudian para ulama menggarisbawahi bahwa tafsir adalah penjelasan tentang arti atau maksud firmanfirman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir). Oleh sebab itu untuk

4 mendapatkan pemahaman yang benar dan mendalam perlu digali melalui kitabkitab tafsir Al-Qur'an yang disusun oleh para ahli. Ibnu Mandzur (1988,5: 55) menjelaskan istilah al-fasru sebagai Kasyf Al- Mugaththa artinya membukakan sesuatu yang tertutup, atau kasyf al-murad an allafd al-musykil artinya menyingkap maksud dari sebuah perkataan yang sulit dipahami. Mendasarkan tinjauan bahasa seperti di atas, maka yang dimaksud tafsir Al-Qur'an adalah penjelasan atau keterangan untuk memperjelas maksud yang sukar memahaminya dari ayat-ayat Al-Qur'an (Quraish Shihab,1996). Dilihat dari cara atau metodenya, Al-Farmawi, (Quraish Shihab, 1996) membedakan tafsir menjadi empat cara, yaitu a) metode ijmali (global), hal ini bisa dilihat pada tafsiran Nabi dan para sahabat, yang pada umumnya tidak ditemukan uraian yang detail, b) metode tahlili (analisis) adalah satu metode tafsir yang Mufasirnya berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Quran dari berbagai seginya dengan memperhatikan runtutan ayat-ayat Al-Quran sebagaimana tercantum di dalam mushaf. c) metode maudhu'i (metode tematik) dimana mufasirnya berupaya menghimpun ayat-ayat Al-Quran dari berbagai surah dan yang berkaitan dengan persoalan atau topik yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian, penafsir membahas dan menganalisis kandungan ayat-ayat tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dan d) metode muqarin (metode perbandingan) yaitu dengan menjelaskan ayat-ayat beredaksi mirip. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam penafsiran Al-Quran adalah metode maudhu'i. Adapun yang dimaksud dengan metode maudhu'i adalah menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat, dari beberapa surat, yang berbicara

5 tentang topik tersebut, untuk kemudian dikaitkan satu dengan lainnya, sehingga pada akhirnya diambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan Al-Quran. Dalam menggunakan metode ini langkah-langkah yang ditempuh penulis, sesuai dengan yang disarankan Al-Farmawi, yaitu sebagai berikut: a) Menetapkan tema b) Menghimpun ayat-ayat sesuai kronologis turunnya ayatc) Menelusuri asbabun nuzul ayat yang telah dihimpun. d) Meneliti dengan cermat semua kata/kalimat yang dipakai dalam ayat tersebut, kemudian mengkajinya dari semua aspek yang berkaitan dengannya, seperti bahasa, budaya, sejarah, munasabat, pemakaian kata ganti dan sebagainya e) Mengkaji pemahaman ayat-ayat itu dari pemahaman para mufassir dengan berbagai kecenderungan (aliran), baik mufassir klasik maupun kontemporer, dalam maupun luar negri. f) Semua itu dikaji secara mendalam dan kemudian diambil maknanya bagi konseling. Sesudah itu dirumuskan profil konselor Islami yang dibangun atas dasar informasi yang akurat. Selain Al-Qur'an sumber lain yang digunakan adalah Hadits. Al-Qur'an dan Hadits merupakan dua sumber yang tidak bisa dipisahkan. Keterkaitan keduanya tampak antara lain: a) Hadits menguatkan Hukum yang ditetapkan Al- Qur'an b) Hadits memberikan rincian terhadap pernyataan Al-Qur'an yang masih global c) Hadits membatasi kemutlakan ayat Al-Qur'an d) Hadits memberikan

6 pengecualian terhadap pernyataan Al-Qur'an yang bersifat umum e) Hadits menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al-Qur'an Isma'il R.Al Faruqi (2001) mengatakan bahwa sunnah atau hadits menduduki tempat kedua setelah Al-Qur'an. Fungsinya adalah menjelaskan pernyataan-pernyataan Al-Qur'an, mencontohkan dan mengilustrasikan tujuannya. Bila pernyataan Al-Qur'an bersifat umum maka Hadits merincinya agar dapat diterapkan. Dan bila bersifat khusus, hadits menguraikannya agar dapat diekstrapolasikan ke hal khusus lainnya. Selanjutnya untuk memeriksa keabsahan pemahaman data-data mengenai profil konselor Islami (menurut Al-Qur'an dan Hadits), digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sumber lain di luar data itu sebagi pembanding terhadp data yang sudah ada. Dalam hal ini disamping mushaf Al-Qur'an terjemah Tim Departemen Agama digunakan juga kitab-kitab tafsir berikut ini: a) Kitab Jami al-bayan fi Tafsir Al-Qur an karya al-tabari (w.310 H.). Kitab ini penuh dengan qaul sahabat dan tabi in, dengan menyebutkan sanadnya secara lengkap, termasuk juga uraian tentang kebahasaan. b) Kitab Tafsir Al-Qur an Al-Azim karya Ibnu Katsir (w.744 H.). Keistimewaan kitab ini, sangat detail dalam sanadnya, sederhana ungkapannya dan jelas dalam pemikirannya. c) Kitab Tafsir Mafatihul Ghoib karya Ar-Rozi (w. 606). Kitab tafsir ini banyak membahas filsafat (teologi) dan ilmu pengetahuan.

7 d) Kitab tafsir shofwatu tafasir karya Ali Asshobuni. Kitab tafsir ini merupakan kompilasi dari berbagai tafsir. Dan merupakan kitab tafsir kontemporer dengan bahasa yang sistematik, mudah dicerna, membahas kandungan balagoh juga sudah disertai keterkaitan antara ayat. 3. Teknik Penelitian Teknik yang dilakukan dalam penelitian yaitu menghimpun sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur an sebagai sumber utama kemudian diperkuat oleh Hadits sebagai argumentasi, dengan instrumen kamus-kamus bahasa, tafsir, literatur historis turunnya ayat. Selain itu juga pendapat beberapa ahli ilmu pengetahuan islam melalui karya tulisnya yang akan dapat memperluas pemahaman mengenai Profil Konselor Islami. C. Pengumpulan dan Pengolahan Data Langkah awal pelaksanaan penelitian adalah mengajukan judul penelitian kepada Dewan Skripsi yang dituangkan dalam bentuk Proposal. Proposal penelitian diseminarkan untuk memperoleh masukan dari para peserta seminar dan Dewan Skripsi. Hasil perbaikan proposal penelitian tersebut kemudian diajukan kembali kepada Dewan Skripsi untuk memperoleh pengesahan dan pengangkatan dosen pembimbing skripsi. Langkah-langkah selanjutnya adalah menentukan tema-tema yang akan diangkat untuk mendapatkan rumusan profil konselor Islami. Tema yang diangkat

8 tercantum dalam bagan. Setelah diperoleh data yang diperlukan melalui kajian dari berbagai buku atau kitab-kitab, diolah dengan cara : 1. Identifikasi 2. Klasifikasi 3. Membanding-bandingkan/menghubung-hubungkan 4. Menafsirkan/menganalisis 5. Menarik kesimpulan D. Instrumen Penelitian Peneliti menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut: 1. Pencarian kata dalam Al Qur'an menggunakan "Dilalul mufahras li alfadil Qur'an", Maktabah Syamilah (CD). 2. Pencarian makna Al-Qur'an dan Al-Hadits dalam tafsir-tafsir menggunakan Al-Maktabah Asy-Syamilah (CD); 3. Analisis tafsir menggunakan beberapa Mu'jam, Kamus, I'rabul Qur'an (CD), Qaidah sharfiyah dan nahwiyyah, kitab-kitab tafsir Al-Qur'an, Maktabah Syamilah (CD), penelitian-penelitian ilmiah dan literatur pendukung lainnya. Dalam menggunakan instrumen di atas peneliti merujuk pada daftar tema berikut.