ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011

ANALISIS POLA PERKEMBANGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 DAN 2016

LAPORAN PENELITIAN INSENTIF REGULER KOMPETITIF

KAJIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010 DAN 2014

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI DESA AJIBARANG WETAN, KECAMATAN AJIBARANG, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

PERUBAHAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

ANALISIS POLA PERKEMBANGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 DAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS HARGA DAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN SEWON DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

EVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SALATIGA TAHUN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SALATIGA TAHUN

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 DAN 2012

PEMETAAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH KOTA BUKITTINGGI

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PAKUALAMAN, KOTA YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi besarnya perubahan

ANALISIS KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PEMUKIMAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG

Disusun Oleh : Khaoli Maulinda NIM : E

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN TERHADAP PERUBAHAN NILAI LAHAN DI KECAMATAN BOGOR UTARA KOTA BOGOR

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI SKALA SEDANG DAN BESAR YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERMUKIMAN DI MOJOSONGO-TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009 DAN 2013

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004 DAN 2012 PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

ANALISA PERTUMBUHAN KOTA DAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI KELURAHAN SIDOMULYO BARAT, PEKANBARU. Afdi Gustiawan, Rian Trikomara, dan Manyuk Fauzi

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI SKALA SEDANG DAN BESAR YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERMUKIMAN DI MOJOSONGO-TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN DI KOTA PADANG ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN UNGARAN BARAT DAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR PASCA PEMEKARAN WILAYAH TAHUN TAHUN 2007 DAN 2011

TOMI YOGO WASISSO E

ABSTRACT. Key words: marketing costs, premium income. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Abstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak

Geo Image 5 (2) (2016) Geo Image.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 1996 DAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO ANTARA TAHUN 2008 DAN 2013

DINAMIKA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH PINGGIRAN DKI JAKARTA (Studi Kasus Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur) Oleh: Okta Marliza A

ANALISIS PERTUMBUAHAN PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2009 DAN 2013

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKOHARJO, KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

PERUBAHAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

ANALISIS POTENSI LAHAN PERTANIAN SAWAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN (IPL) DI KABUPATEN WONOSOBO PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH KEBERADAAN UNIVERSITAS PARAHYANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA LAHAN DI SEKITARNYA

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP POLA PERSEBARAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012 DAN 2016 SKRIPSI

KAJIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010 DAN 2014

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PERUBAHAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN GUNUNG PADANG KOTA PADANG

ANALISIS SUHU UDARA DAN CURAH HUJAN UNTUK DETEKSI PERUBAHAN IKLIM KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN SKRIPSI

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2015 ISBN Purwokerto, 13 Juni 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN PERTANIAN STUDI KASUS: KECAMATAN JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004 DAN 2012

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

ANALISIS PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN TIDAK BERSUSUN OLEH PENGEMBANG DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN PUBLIKASI ILMIAH

PEMBUATAN DESAIN PETA KONSOLIDASI TANAH BERDASARKAN TATA RUANG WILAYAH (Studi Kasus : Desa Kalipang Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang)

Kata kunci : Perubahan lahan, nilai tanah.

HUBUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DENGAN KETERSEDIAAN PANGAN DI KABUPATEN SLEMAN DAN KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN

KAJIAN FAKTOR GEOGRAFI YANG MENDUKUNG INDUSTRI KECAP DI KABUPATEN KEBUMEN

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Jurnal Geodesi Undip Januari 2016

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH BERDASARKAN INDEKS POTENSI LAHAN MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 4 (2015)

Pengaruh Faktor Faktor Sosial Ekonomi Dan Fisik Wilayah Terhadap Tingkat Konsumsi Beras Di Kabupaten Kediri

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila

USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

Geo Image 6 (1) (2017) Geo Image.

Perencanaan Fasilitas Permukiman di Kawasan Periferi Kasus : Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten

BAB I PENDAHULUAN. (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta Ha lahan hijau (pertanian,

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN DI SEKITAR JALAN LINGKAR KLATEN. Ajeng Rita Petriani

Transkripsi:

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2004-2011 PUBLIKASI ILMIAH Oleh : ERWIN FEBRIYANTO E 100.090.016 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2015

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2004-2011 Erwin Febriyanto¹, Kuswaji Dwi Priyono², Jumadi² ¹Mahasiswa FakultasGeografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ²Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta JL. A. Yani Pabelan Kartosuro Tromol Pos I Surakarta 57162, Tlp (0271) 717417 Erwinfebri13@gmail.com ABSTRACT Purpose of the research is to know distribution of the change of agricultural land use into residential zone and to know which dominant factors affecting the change of land use from agricultural land into residential zone. The research uses map analysis and secondary data analysis. The secondary data is the land use map of 2004 and 2011 and statistical data regarding to the change of land use of Kecamatan Tasikmadu. Map analysis using overlay technique assisted by Software Arc View 3.3 is useful to know change of land use occurring in location of the research. The relationship between factors affecting quantitative analysis by using analysis corelation product moment for each of each factor affecting landuse change. The results obtained from this study is change of use of agricultural land into settlements that occurred in the study area during the period 2004-2011 is an area of 76 ha. Where the distribution of landuse changes occur in almost every village in the district Tasikmadu, which is highest in the village Papahan ie 25 ha (32.89%). Of the three factors mentioned one of them there is a positive relationship or effect with changes in landuse, namely, the rate of increase in the number of socio economic facilities (r = 0.56), whereas the other two factors do not affect land use changes that occur because of the calculation above obtained value of r = 0.36 for population growth, r = 0.34 for overcrowding. It can be concluded that the most dominant factor in the change of land use in the study area is the socio economic factors increase the facility.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran perubahan penggunaan lahan pertanian ke permukiman dan mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke permukiman di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah analisa peta dan analisa data skunder. Data sekunder berupa peta penggunaan lahan tahun 2004 dan tahun 2011 serta data-data statistik yang berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Tasikmadu. Analisa peta dengan teknik overlay/tumpang susun menggunakan Software Arc View 3.3 untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi di lokasi penelitian. Hubungan antara perubahan pengunaan lahan dengan faktor yang mempengaruhinya dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan analisa korelasi product moment untuk tiap-tiap faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi permukiman yang terjadi di daerah penelitian selama kurun waktu 2004 2011 adalah seluas 76 ha. Dimana persebaran perubahan penggunaan lahan terjadi di hampir setiap Desa di Kecamatan Tasikmadu, yang paling tinggi terjadi di Desa Papahan yaitu seluas 25 ha (32,89%). Dari ketiga faktor tersebut salah satu diantaranya terdapat hubungan yang positif atau berpengaruh dengan perubahan penggunaan lahan yaitu, tingkat pertambahan jumlah fasilitas sosial ekonomi (r = 0,56), sedangkan dua faktor yang lain tidak mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yang terjadi karena dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai r =0,36 untuk pertumbuhan penduduk, r = 0,34 untuk kepadatan penduduk. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian adalah faktor pertambahan fasilitas sosial ekonomi.

1. Pendahuluan Ruang dijadikan tempat tinggal manusia dan Makhluk hidup lainnya untuk melangsungkan kehidupannya. Lapaisan bumi yang suadah ada peruntukannya dan pemiliknya baik perseorangan maupun lembaga disebut lahan. Berdasarkan dua pengertian diatas maka dapat disimpulkan lahan merupakan bagian dari ruang (Johara, 1999). Pembangunan bersifat fisik sangat membutuhkan lahan. Dinamika perubahan penggunaan lahan merupakan penyebab dalam pemenuhan kebutuhan dalam suatu pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaru perubahan penggunaan lahan antara lain pertumbuhan penduduk, perkembangan suatu daerah perkotaan ke daerah pedesaan, dan kebijaksananaan pembangunan pusat atau daerah (Philip M Hauser, 1983). Pertambahan penduduk yang berasal dari daerah itu sendiri maupun dari kota akan berdampak pada berkurangnya lahan pertanian yang dijadikan perumahan atau permukiman. Semakin banyak anak usia sekolah, semakin banyak pula gedung-gedung untuk sekolah yang diperlukan, dan fasilitas pendukung lainnya sehingga semakin mempercepat habisnya tanah kosong dalam kota (Bintarto, 1983). Gerakan penduduk yang terbalik yaitu dari kota ke daerah pinngirann atau pedesaan untuk memiliki lahan sebagai tempat tinggal semakin meningkat. Hal itu dikarenakan beberapa faktor yang diantaranya adalah nilai lahan di daerah pedesaan masih sangat rendah, suasana yang nyaman, dan sebagainya. Daerah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Permasalahan yang terjadi di daerah penelitian yaitu pertumbuhan penduduk yang bersifat alami maupun migrasi semakin meningkat sehingga berdampak pada kebutuhan akan lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman juga akan meningkat. Adanya pertumbuhan penduduk juga akan mempengaruhi peningkatan dalam ketersedian fasilitas jalan, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas pelayanan umum lainnya, tentunya hal itu juga membutuhkab lahan sebagai wadahnya. Berdasarkan data jumlah penduduk di Kecamatan Tasikmadu dari tahun 2004 2011 menunjukkan bahwa semua desa mengalami peningkatan jumlah penduduk, adapan jumlah penduduk di Kecamatan Tasikmadu Pada tahun 2004 adalah 54.301 jiwa dengan luas wilayah 27,6 km 2 dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 1.967 jiwa/km 2. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kecamatan

Tasikmadu sebesar 56.916 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.062 jiwa/km 2. Hal ini menunjukan bahwa di Kecamatan Tasikmadu telah terjadi perkembangan penduduk, hal ini biasanya akan berdampak pada pengurangan lahan pertanian menjadi permukiman, untuk memperjelas gambaran pertambahan jumalah penduduk dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut. Tabel 1 Jumlah penduduk Kecamatan Tasikmadu Dirinci per Kelurahan Tahun 2004 dan Tahun 2011 Luas Tahun 2004 Tahun 2011 Desa wilayah (Km 2 ) Jumlah penduduk Kepadatan penduduk Jumlah penduduk Kepadatan penduduk Buram 2,08 4.505 2.166 4.864 2.338 Papahan 2,29 6.460 2.821 7.111 3.105 Ngijo 2,34 5.519 2.359 6.914 2.955 Gaum 3,41 4.898 1.436 5.773 1.693 Suruh 2,63 6.543 2.488 6.186 2.352 Pandeyan 2,27 5.342 2.353 4.826 2.126 Karangmojo 2,95 5.620 1.905 5.820 1.973 Kaling 2,87 5.312 1.851 5.849 2.038 Wonolopo 2,42 4.410 1.822 4.389 1.814 Kalijirak 4,34 5.692 1.312 5.184 1.194 Jumlah 27,60 54.301 1.967 56.916 2.062 Sumber : Kecamatan Tasikmadu dalam angka Tahun 2004 dan Tahun 2011 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisa peta dan analisa data sekunder. Analisa peta dengan teknik overlay atau tumpang susun menggunakan software Arcview 3.3 untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian. Analisa data sekunder digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan apa saja yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. 2.1 Pemilihan Lokasi Di Kecamatan Tasikmadu terdapat banyak kegiatan pemerintahan Kabupaten Karanganyar dan banyak perkembangan kegiatan social ekonomi di daerah penelitian. Telah terjadi perubahan penggunaan lahan yang signifikan selama kurun waktu 8 tahun. 2.2 Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah

ada, referensi penelitian sebelumnya dan instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini, data-data tersebut yaitu : 1. Letak, luas dan batas administrasi. 2. Kondisi fisik daerah penelitian 3. Kondisi social ekonomi 4. Peta administrasi Kecamatan Tasikmadu 5. Data penggunan lahan Kecamatan Tasikmadu tahun 2004 dan 2011 6. Bentuk dan fungsi penggunaan lahan 2.3 Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif dengan menggunakan analisa korelasi product moment. R xy (n. n. xy ( x)( y) 2 2 2 x ( x) )(n. y ( Keterangan : X : Variabel pengaruh = faktor yang mempengaruhi perubahan pengggunaan lahan. Y : Variabel terpengaruh = perubahan Penggunaan lahan. y) 2 ) Nilai keeratan nilai koefisien r hitung diklasifikasikan sebagai berikut : a. Nilai r hitung 0,800-1,000 = tinggi b. Nilai r hitung 0,600 0,800 = cukup c. Nilai r hitung 0,400 0,600 = lemah d. Nilai r hitung 0,000 1,200 = sangat lemah Sedangkan analisis kualitatif dengan menggunakan analisis peta yang didasarkan pada tumpang susun peta penggunaan lahan tahun 2004 dan 2011 untuk mengetahui luas perubahan dan arah distribusinya. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Tasikmadu. Manusia memanfaatkan lahan untuk mencari nafkah demi keberlangsungan hidupnya. Salah satu bukti campur tangan manusia terhadap lahan dapat dilihat dari bentuk penggunaan lahannya seperti untuk permukiman, pertanian, industry, perdagangan, dan sebagainya. Perubahan bentuk yang dibahas dalam penelitian ini adalah perubahan lahan dari pertanian ke non pertanian misalnya permukiman. Adapun perubahan luas dan bentuk penggunaan lahan selama

kurun waktu 2004 2011 dapat dilihat pada table 3 berikut. Tabel 3 Luas dan Persentase Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Tasikmadu Tahun 2004-2011 No Desa Luas wilayah (ha) Luas perubahan (ha) % 1 Buram 208 4 5.26 2 Papahan 229 25 32,89 3 Ngijo 234 5 6.57 4 Gaum 341 20 26,31 5 Suruh 263 2 2,63 6 Pandeyan 227 2 2,63 7 Karangmojo 295 3 3,94 8 Kaling 287 15 19,73 9 Wonolopo 242 0 0 10 Kalijirak 434 0 0 Jumlah 2.76 76 100 Sumber : Data Pokok dan Hasil Perhitungan. Berdasarkan data yang diolah, perincian perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Tasikmadu adalah sebagai berikut : 1. Pada Kecamatan Tasikmadu selama kurun waktu 2004-2011 telah terjadi pengurangan lahan pertanian seluas 76 ha, dimana lahan pertanian tersebut berubah fungsi menjadi permukiman. 2. Pengurangan lahan pertanian yang paling besar terdapat di Desa Papahan dengan luas 25 ha (32,89 %) yang sebagian besar berubah menjadi Permukiman. 3.2 Persebaran Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan Tasikmadu dibagi dalam 10 wilayah desa yang mempunyai ciri dan karakteristik tersendiri sesuai dengan kondisi fisik, sosial dan ekonomi. Melalui data perubahan penggunaan lahan tahun 2004-2011, tampak bahwa perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi di 2 desa yaitu Papahan dan Gaum, hanya proporsinya yang berbeda. Untuk 8 desa yaitu Kaling, Buram, Ngijo, Suruh, Pandeyan, Karangmojo, Wonolopo dan Kalijirak juga terjadi perubahan penggunaan lahan dari tingkat perubahan lahan sedang dan rendah.

3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan. Faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan, diantaranya adalah faktor pertambahan penduduk, kepadatan penduduk, dan fasilitas sosial ekonomi (pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan perdagangan) pada daerah penelitian. Dari ketiga faktor tersebut salah satu diantaranya terdapat hubungan yang berpengaruh dengan perubahan penggunaan lahan yaitu, tingkat pertambahan jumlah fasilitas sosial ekonomi (r = 0,56), sedangkan dua faktor yang lain tidak mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yang terjadi karena dari hasil perhitungan didapatkan nilai r = 0,36 untuk pertumbuhan penduduk, r = 0,34 untuk kepadatan penduduk. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian adalah faktor pertambahan fasilitas sosial ekonomi. 3.4 Evaluasi Geografis Berdasarkan peta penggunaan lahan tahun 2004-2011 dapat dievaluasi secara geografis. Perubahan yang terjadi didaerah penelitian umumnya perubahan terbesar terjadi dari lahan sawah ke pemukiman. 1. Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan data pertumbuhan penduduk tiap desa di Kecamatan Tasikmadu, data analisis perubahan penggunaan lahan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan tingkat perubahan penggunaan lahan. Desa yang mempunyai pertumbuhan penduduk yang tinggi belum tentu mempunyai perubahan penggunaan lahan yang cukup tinggi pula, berdasarkan table 4.1 dan 4.2 diketahui bahwa Desa Papahan mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan tetapi tingkat perubahan pengguanaan lahan yang terjadi sedang. 2. Kepadatan Penduduk Berdasarkan data Kepadatan penduduk tiap desa di Kecamatan Tasikmadu, data analisis perubahan penggunaan lahan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan tingkat perubahan penggunaan lahan, dimana tingkat kepadatan tinggi tidak berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan tinggi, hal ini terjadi di Ngijo yang mempunyai perubahan penggunaan lahan rendah, dan kepadatan penduduknya tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk tidak berpengaruh

terhadap perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian. 3. Ketersediaan Fasilitas Sosial Ekonomi Untuk mendukung aktifitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memerlukan penyediaan fasilitas sosial ekonomi yang memadai, atas dasar tersebut penduduk dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya akan selalu berusaha tinggal dekat dengan fasilitas sosial ekonomi tersebut. Sehingga menyebabkan semakin padatnya penduduk yang tinggal diwilayah ini. Padatnya penduduk yang ada di wilayah tersebut menyebabkan semakin besarnya keinginan untuk mendirikan pemukiman baru, yang secara langsung akan menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang ada, yaitu dari lahan sawah ke penggunaan yang lain. Berdasarkan Tabel 4.5 dan 4.6 diketahui bahwa Desa yang memiliki fasilitas terbanyak adalah Desa Papahan. Di Desa Papahan juga mempunyai perubahan penggunaan lahannya yang tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan fasilitas sosial ekonomi didaerah penelitian berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan yang ada. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisa data penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi permukiman yang terjadi di daerah penelitian selama kurun waktu 2004 2011 adalah seluas 76 ha. Dimana persebaran perubahan penggunaan lahan terjadi di hampir setiap Desa di Kecamatan Tasikmadu, yang paling tinggi terjadi di Desa Papahan yaitu seluas 25 ha (32,89%). 2. Faktor yang paling dominan dengan perubahan penggunaan lahan yaitu, tingkat pertambahan jumlah fasilitas sosial ekonomi (r = 0,56), sedangkan dua faktor yang lain tidak mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yang terjadi karena dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai r =0,36 untuk pertumbuhan penduduk, r = 0,34 untuk kepadatan penduduk. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian adalah faktor

pertambahan fasilitas sosial ekonomi. 4.2 Saran Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini, maka pada daerah penelitian sebaiknya diperlukan perhatian khusus untuk pengembangan wilayah dalam hal ini adalah perubahan penggunaan lahannya. Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Perlu upaya untuk pengalihan pembangunan kedaerah yang mempunyai tingkat perkembangan penggunaan lahannya rendah, agar perkembangan penggunaan lahan dapat merata ke segala daerah, khususnya di daerah penelitian. 2. Pengembangan penggunaan lahan yang tidak relevan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Tasikmadu perlu dilakukan upaya pencegahan. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi ketidaksesuaian dimana pada akhirnya terjadi masalah dalam penentuan tata ruang selanjutnya dan perencanaan pembangunan yang akan dilakukan agar disesuaikan kembali dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Tasikmadu.

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2004. Tasikmadu Dalam Angka 2004. Karanganyar: BPS Karanganyar. Badan Pusat Statistik. 2011. Tasikmadu Dalam Angka 2011. Karanganyar: BPS Karanganyar. Bintarto R. 1983. Interksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Johara T. Jaya Dinata. 1999. Tata Guna Dalam perncanaan pedesaan, perkotaan dan wilayah. Bandung: Penerbit ITB. Kecamatan Tasikmadu. 2004. Monografi Kecamatan Tasikmadu 2004.Karanganyar: Kecamatan Tasikmadu. Kecamatan Tasikmadu. 2011. Monografi Kecamatan Tasikmadu 2011. Karanganyar: Kecamatan Tasikmadu. Philip M. Hauser, 1983. Penduduk dan Masa Depan Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor