BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENGUJIAN MESIN

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL


BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POHUWATO SPESIFIKASI TEKNIS

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI DIAMETER PULI POMPA AIR TERHADAP KERJA SISTEM PENDINGIN PADA MESIN KIJANG TIPE 5K 4 SILINDER

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB III PEMBAHASAN. Tabel 3.1 data spesifikasi Engine Toyota Kijang Innova 1TR-FE. Tipe Mesin 2,0 L,4 Silinder Segaris 16.

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN KINERJA MESIN SUZUKI ST 100 MENGGUNAKAN BUSI EMPAT ELEKTRODA VS BUSI STANDAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

DuFI (Durux Fuel Injection)

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PENGUJIAN MESIN Pengujian ini dilakukan sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi berelektroda masa empat pada mesin bensin empat langkah. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kedua busi tersebut dengan menggunakan bahan bakar bensin yang dikeluarkan dari pertamina. Sedangkan metode pengujian dan pengambilan data dilakukan dengan kondisi pembebanan dan putaran mesin yang sama. 3.1 Prosedur Pengujian Thonny Kurniawan 41306120032 Page 35

START 1. Pengumpulan Informasi 2. Persiapan Pengujian Pengujian Melakukan Busi Standar N = 1800 2200 2500 2700 3000 3200 6000 Pengujian Menggunakan Busi Bermassa 4 Data Hasil Pengujian 1. Perhitungan 2. Perbandingan 3. Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Skema Prosedur Pengujian 3.2 Spesifikasi Mesin Uji Spesifikasi jenis mobil yang digunakan sebagai mesin Uji tersebut adalah Mesin Bensin Toyota Avanza 1500 cc, berkapasitas 4 Silinder dan Mempunyai sistem Bahan Bakar Electronic Fuel Injection. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 36

Gambar mesin Avanza 1500 cc (Sesuai dgn kendaraan yang di uji) Spesifikasi mesin Toyota Avanza 1500 cc : Type Mesin : 3SZ-VE DOHC VVT-i Kapasitas Silinder (cc) : 1495 Jumlah Silinder : 4 Silinder Jumlah Katup : 16 Diameter x Langkah (mm) : 72 x 91.8 Tenaga Maximum (PS/rpm) : 104 / 6000 Torsi Maximum (Kgm/Rpm) : 13.9 / 4400 Sistem Bahan Bakar Bahan Bakar : Electronic Full Injection (EFI) : Bensin 3.3 Batasan Pengujian Ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan dalam pengujian ini, diantaranya sebagai berikut : - Keterbatasan kemampuan alat ukur yang digunakan. - Waktu dan Biaya dalam proses perhitungan hasil pengamatan. - Kondisi alat ukur. Berdasarkan pertimbangan diatas maka pengujian dilakukan sebagai berikut : 1. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian pada motor bensin adalah jenis Premiun yang diproduksi Pertamina. 2. Pengujian menggunakan kecepatan poros engkol 1800, 2200, 2500, 2700, 3000, dan 3200 rpm pada setiap jenis busi. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 37

3.4 Alat-alat Pengujian Dalam proses pengujian motor bensin diperlukan beberapa alat bantu yang dipergunakan sesuai fungsi dan kegunaannya. Alat bantu ukur yang dipergunakan diantaranya : 1. Gelas Ukur Pemakaian Bahan Bakar Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur atau menentukan volume pemakaian bahan bakar yang akan digunakan dengan daerah pengukuran 0 1000 cc. 2. Stop Watch Stop Watch yang digunakan adalah stop watch digital yang terdapat pada aplikasi handphone BlackBerry. Stop Watch ini berfungsi untuk mengukur waktu pemakaian bahan bakar dengan volume 10 ml/jam. 3. Dynotest Dynotest berfungsi untuk mengukur beban yang mampu diterima oleh mesin dengan batasan 0-25 Kg.(Dilihat dari table inertiannya 100 kg) 4. Kunci Busi Kunci Busi berfungsi untuk membuka dan memasang busi yang digunakan selama proses pengujian. 5. Sabuk/Belt Pengaman Sabuk/Belt Pengaman untuk mengikat gardan kendaraan guna menghindari keluarnya kendaraan uji dari dynotest. 6. AFR / Sensor O2 AFR untuk mendeteksi hasil sisa pembakaran yang dikeluarkan melalui knalpot. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 38

7. Blower Blower untuk menyetabilkan suhu pada ruangan dengan mengipaskan/dihadapkan pada bagian mesin kendaraan yang di uji. 3.5 Persiapan Pengujian 3.5.1 Kondisi Tempat Uji a. Kondisi sekitar (Luar), Suhu udara luar/disekitar pengujian kendaraan dan peralatan uji berada disekitar 27 C. b. Pengujian dilakukan di tempat terbuka, sehingga polusi yang dihasilkan tidak mengganggu pernapasan dan lingkungan uji. 3.5.2 Kondisi Kendaraan Uji Guna menghindari/meminimalkan penyimpangan dalam melakukan penelitian maka diperlukan persiapan, diantaranyanya adalah 1. Menyiapkan benda yang akan diuji (busi satandar dan busi berelektroda masa empat) 2. Menyiapkan alat pendukung penelitian, seperti : Gelas Ukur, Stop Watch dan Kunci Busi 3. Pemeriksaan Baut dan Mur pengikat, khususnya pada sambungan mesin. 4. Pemeriksaan Air pendingin radiator. 5. Pemeriksaan Minyak pelumas/oli yang terdapat di dalam mesin. 6. Pemeriksaan secara keseluruhan terhadap instrumen sistem control dan pastikan bahwa instrumen bekerja dengan baik. 7. Pemeriksaan Bahan Bakar. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 39

8. Kondisi Ban harus baik dengan tekanan 38 PSi/35 Psi. 3.5.3 Cara Pengoperasian/menghidupkan Mesin 1. Untuk menjalankan mesin, putar kunci kontak ke posisi ON. 2. Setelah mesin dihidupkan, biarkan selama beberapa saat hingga berada dalam kondisi stationer. 3. Setelah dipastikan semua sudah dalam kondisi baik, barulah kemudian pengujian mesin dan pengambilan data dapat dilakukan. 4. Apabila terjadi penyimpangan segera matikan mesin. 3.5.4 Prosedur Pengambilan Data Proses pengambilan data yang dilakukan adalah dengan proses pengukuran, pengamatan, dan pencatatan nilai yang terdapat pada instrument pada setiap putaran mesin yang telah ditentukan. Putaran poros engkol dijaga tetap konstan pada kecepatan putaran yang telah ditentukan. Proses pengambilan data yang dilakukan dengan melalui prosedur dibawah ini : 1. Siapkan Gelas Ukur / Tangki dengan gelas ukur. 2. Sambungkan selang Bensin dari system BB Engine ke pompa elektronik yang ada di dalam gelas ukur. 3. Pasang Belt atau Sabuk Pengaman pada gardan kendaraan yang diikatkan pada alat dynotest. 4. Letakan AFR/ Sensor O2 pada lubang kenalpot. 5. Hidupkan Blower yang menghadap pada bagian Mesin Kendaraan Uji. 6. Kalibrasi antara Rpm dan Dynotes menggunakan Gigi 4. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 40

7. Tekan pedal gas hingga menunjukkan rpm maksimal. 8. Secara otomatis akan didapatkan hasil yang diinginkan pada monitor dynotest. 9. Setelah proses pengujian selesai dilakukan, busi standar kemudian diganti dengan busi berelektroda massa empat, tentunya tetap menggunakan prosedur dan cara pengujian yang sama dengan sebelumnya. 3.5.5 Prosedur Mematikan Mesin 1. Setelah proses pengujian dan pengambilan data selesai dilakukan, kurangi putaran mesin secara perlahan lahan. 2. Pada saat bersamaan kurangi rpm secara perlahan. 3. Biarkan mesin tetap berjalan pada pembebanan minimum tersebut selama ± 4 menit. 4. Barulah matikan Mesin dengan cara memutar konci kontak pada posisi OFF. 3.5.6 Instalasi Pengujian Mesin TANGKI BAHAN BAKAR FUEL GAUGE Neraca Beban MOTOR BAKAR Tacho Meter Disc Brake RADIATOR Gambar 3.5.6 Skema Instalasi Pengujian Mesin Thonny Kurniawan 41306120032 Page 41

Keterangan : Bahan bakar yang berada pada tangki bahan bakar menuju fuel gauge sebagai patokan dalam pengukuran volume bahan bakar yang digunakan untuk satu putaran mesin, setelah itu menuju ke motor bakar yaitu tempat terjadinya pembakaran, disini techometer digunakan untuk mengukur putaran poros penggerak, disc brake pembebanan pada putaran poros dan neraca beban untuk membaca beban yang di dapat setelah putaran poros mendapat beban. Thonny Kurniawan 41306120032 Page 42

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 43