BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Selatan dengan berjumlah siswa 30 orang, terdiri dari laki-laki. berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 17 orang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian tindakan kelas oleh Arikunto yang mencakup kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus.adapun proses penelitian kelas yang akan dilaksanakan terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan diadakan tes formatif (post-tes). Rincian penelitian ini dapat dilihat dalam diagram berikut. ALUR PELAKSANAAN TINDAKAN DALAM PTK Persiapan awal a. Identifikasi masalah b. Analisis masalah c. Rumusan masalah Rencana Tindakan Observasi Siklus 1 Pelaksanaan Tindakan Analisis & Refleksi Perbaikan Rencana Tindakan Observasi Siklus 2 Pelaksanaan Tindakan dst Suharsimi Arikunto ( Arikunto 2006: 105)

1.2. Setting Penelitian 1.Subjek dan objek penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester II SD Negeri 1 Sindangsari dan guru Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 34 siswa yang terdiri 12 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Objek penelitian adalah penggunaan metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang karangan deskripsi 2.Tempat penelitian Tempat penelitian ini adalah sekolah SD Negeri 1 Sindangsari Kecamatan Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan 3.Waktu Penelitian Penelitian ini memerlukan waktu kurang lebih empat bulan dari bulan November sampai dengan bulan Februari. Dari penyusunan proposal hingga penyusunan laporan penelitian 1.3. Langkah langkah Tindakan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri atas dua siklus di mana masing masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat kegiatan pembelajaran sebagai berikut: SIKLUS I a. Perencanaan ( planning ) 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis dan merumuskan masalah 3. Merancang pembelajaran dengan metode field trif dan menyusun perngkat

pembelajaran dengan materi pokok Menulis Karangan Deskripsi dengan judul Halaman Sekolahku 4. Mendiskusikan penerapan dengan metode field trip 5. Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru b. Pelaksanaan. Persiapan menentukan tujuan dan objek karyawisata. Perencanaan dilakukan secara demokratis oleh guru dimana anak diikutsertakan. Menentukan tujuan dan objek karyawisata atas dasar alasan alasan tertentu dan kemana karyawisata itu akan dilaksanakan. Kelas yang dilaksanakan sebagai integral dari seluruh kegiatan akademis dan terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Metode field trip dapat berupa perjalanan keliling sekolah atau ketempat yang lebih jauh.metode yang tepat agar masyarakat dapat dijadikan media pendidikan yang bermakna bagi para siswa. Selain itu diperlukan kreativitas dan inisiatif dari guru dan kerjasama dengan para siswa, orang tua serta lembaga lembaga masyarakat lainnya. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menentukan objek pengamatan yang meliputi beberapa tahapa, antara lain : 1. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan (mengarang deskripsi berdasarkan tahapan yang benar) yang akan diajarkan, lalu siswa diminta untuk mempersiapakan segala sesuatu yang diperlukan misalkan alat tulis dan buku. 3. Guru membawa siswa untuk keluar kelas, menuju tempat yang telah ditentukan sebagai objek pengamatan dengan membawa buku serta alat tulis dan siswa menentukan perihal apa saja yang akan diamati dari objek tersebut, dengan di bimbing oleh guru.

4. Melakukan pengamatan dan pencatatan hasil pengamatan. c. Pengamatan/Observasi Pada tahap ini, dilaksanakan observasi. Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada kegiatan menulis karangan deskripsi dengan pokok bahasan karangan deskripsi tempat berdasarkan tahapan yang benar, serta observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi, aktifitas siswa dan hasil tes belajar. Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil tes observasi yang hasilnya digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik. SIKLUS II a. Perencanaan (planning) 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis dan merumuskan masalah 3. Merancang pembelajaran dengan metode field trif dan menyusun perangkat pembelajaran dengan materi pokok Menulis Karangan Deskripsi dengan judul Halaman Sekolahku 4. Mendiskusikan penerapan dengan metode field trip 5. Menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar siswa dan guru

b. Pelaksanaan Persiapan menentukan tujuan dan objek karyawisata. Perencanaan dilakukan secara demokratis oleh guru dimana anak diikutsertakan. Menentukan tujuan dan objek karyawisata atas dasar alasan alasan tertentu dan kemana karyawisata itu akan dilaksanakan. Kelas yang dilaksanakan sebagai integral dari seluruh kegiatan akademis dan terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Metode field trip dapat berupa perjalanan keliling sekolah atau ketempat yang lebih jauh.metode yang tepat agar supaya masyarakat dapat dijadikan media pendidikan yang bermakna bagi para siswa. Selain itu diperlukan kreativitas dan inisiatif dari guru dan kerjasama dengan para siswa, orang tua serta lembaga lembaga masyarakat lainnya. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menentukan objek pengamatan yang meliputi beberapa tahapa, antara lain: 1. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan (mengarang deskripsi berdasarkan tahapan yang benar) yang akan diajarkan, lalu siswa diminta untuk mempersiapakan segala sesuatu yang diperlukan misalkan alat tulis dan buku. 3. Guru membawa siswa untuk keluar kelas, menuju tempat yang telah ditentukan sebagai objek pengamatan dengan membawa buku serta alat tulis dan siswa menentukan perihal apa saja yang akan diamati dari objek tersebut, dengan di bimbing oleh guru. 4. Melakukan pengamatan dan pencatatan hasil pengamatan. c. Pengamatan/Observasi

Pelakasanaan observasi dilakukan oleh tim peniliti dengan pelaksanaan tindakan, termasuk guru dengan menggunakan alat bantu berupa lembar pengamatan yang meliputi kegiatan siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Lembar pengamatan dimaksudkan untuk mengetahui sampai di mana peningkatan aktivitas dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan metode field trip, selanjutnya divalidasi dengan data observer. d. Refleksi Proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi, aktifitas siswa dan hasil tes belajar. Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil tes observasi yang hasilnya digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik. Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah : 1. Siswa memiliki kemampuan dan kerativitas serta selalu aktif terlibat dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia 2. Guru memiliki kemampuan merancang dan menggunakan metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia 3. Terjadinya peningkatan kemampuan mengarang deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia 3.4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa tes, dokumentasi dan pengamatan selama pembelajaran berlangsung. a. Tes, yang di gunakan adalah tes subjektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskripsi berdasarkan tahapan yang benar b. Lembar observasi, di gunakan untuk mengamati aktivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dilaksanakan oleh pengamat (observer). 3.5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif 1. Analisis Kualitatif Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat memaparkan atau menggambarkan secara jelas tentang fakta yang sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja guru terhadap pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data kualitatif digunakan teknik statistik sederhana yaitu sebagai berikut: a. Rumus analisis aktivitas belajar siswa NO Aspek Indikator 1 Aktivitas siswa dalam menyusun karangan 1. menyusun karangan dengan baik 2. saling memberi masukan kepada teman dalam mengemukakan pendapat 3. merespon pelajaran dengan baik

2 Partisipasi siswa 1. mengajukan pertanyaan 2. mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaa 3. mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran 3 Motivasi dan semangat 1. antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 2. tertib dan bersegera terhadap intruksi yang diberikan 3. menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar 4 Interaksi antar sesama siswa 1. menghargai pendapat teman secara baik 2. berinteraksi dengan teman secara baik 3. tidak menganggu teman 5 Interaksi sesama guru 1. melaksanakan intruksi atau perintah guru 2. mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 3. menghormati dan mengharagai guru Skor Maksimal 5 X 4 = 20 (adaptasi dari Poerwanti,2008: 5.27) Kriteria Penilaian: 1. Nilai 4, jika indikator tiap-tiap aspek terpenuhi 2. Nilai 3, jika dua indikator tia-tiap aspek terpenuhi 3. Nilai 2, jika satu indikator tiap-tiap aspek terpenuhi 4. Nilai 1, jika tidak ada indikator tiap-tiap aspek terpenuhi Keterangan: Jumlah skor : Jumlah skor yang didapat

Skor maksimal : Jumlah aspek yang dinilai x nilai kriteria Presentase aktivitas : Jumlah skor yang didapat x 100 % Jumlah skor maksimal b. Rumus analisis kinerja guru selama proses pembelajaran Skor akhir = jumlah skor yang diperoleh x 100 % Jumlah skor maksimal Dengan keterangan sebagai berikut. 86 100 % = Baik Sekali 71 85 % = Baik 56 70 % = Cukup 41 55 % = Kurang 0 40 % = Sangat Kurang Adaptasi dari Ditjen PMPTK, 2010, suvervisi Guru oleh Kepala Sekolah dalam kegiatan pembelajaran) 2. Analisis Kuantitatif Digunakan untuk mendeskripsikan hasil ajar siswa dalam hubunganya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru, yaitu kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Adapun aspek yang dinilai dalam tes menulis karangan deskripsi antara lain: (a) kesesuaian isi judul karangan, (b) keruntunan kalimat, (c) diksi (pilihan kata), (penggunaan EYD, dan (e) kerapian tulisan. Analisis ini dihitung dengan menggunakan teknik penilaian sebagai berikut: a. Teknik Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

No Aspek yang di nilai Skor Kategori 1. Kesesuaian isi dengan judul karangan - Sangat sesuai 10 86-100 = Sangat Baik 71-85 = Baik - Sesuai 8 - Kurang sesuai 6 56-70 = Cukup - Tidak sesuai 4 41-55 = Kurang 2. Keruntunan kalimat - Sangat runtut - Runtut - Kurang runtut - Tidak runtut 3. Diksi (pilihan kata) - Sangat tepat - Tepat - Kurang tepat - Tidak tepat 4. Penggunaan EYD - Sangat tepat - Tepat - Kurang tepat - Tidak tepat 5. Kerapian tulisan - Sangat rapi - Rapi - Kurang rapi - Tidak rapi 10 8 6 4 10 8 6 4 10 8 6 4 10 8 6 4 Jumlah Skor Minimal 20 Jumlah Skor Maksimal 50 < 40 = Sangat Kurang Adaptasi dari Hasanah (dalam http://agupenjateng.net/070311/09.30). Skor akhir = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

b. Penilaian Ketuntasan Belaja Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan di SD Negeri 1 Sindangsari yaitu 65. Siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh nilai minimal 65. Prosentase ketuntasan belajar dalam setiap siklus akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut Presentase = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah seluruh siswa 3.6. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan keterampilan menulis karangan deskripsi pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari keterampilan KKM yang telah di tentukan yaitu 65, dan penelitian dinyatakan berhasil apabila 80 % dari total jumlah siswa telah mencapai KKM. Hal ini sesuai dengan rentang ketuntasan seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 250) bahwa penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu dengan menguasai > 80 %, atau jika < 80 % maka tergolong belum tuntas.