PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN MODUL KONTRUKTIVISME DAN WEBSITE PADA MATERI LINGKARAN DAN BOLA

PENGEMBANGAN MODUL KALKULUS 2 PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Abstrak

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Pengembangan Modul Kalkulus 2 Pada Program Studi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

EFEKTIFITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR. Abstrak

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

TAHAP DESIGN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK BIDANG DI FKIP UMMY SOLOK. Roza Zaimil 1, Rosmiyati 2

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 (KPB 2) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

ISSN: X 207 VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS MODUL UNTUK MATERI FUNGSI PEMBANGKIT PADA PERKULIAHAN MATEMATIKA DISKRIT DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS UNTUK MATEMATIKA. Abstrak

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

LEMMA VOL II NO. 2, MAR 2016

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1(25-35)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

MENGKONSTRUKSI PENGETAHUAN SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT MENGGUNAKAN BAHAN AJAR INTERAKTIF MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME

PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X8 SMAN 9 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS 1 BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DI STMIK DUTA BANGSA

JURNAL MEGA ISHANA NPM

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 24 PADANG ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING YANG VALID PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB (E-LEARNING) PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

Tri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN DI KELAS IV SDN 26 GASAN KECIL KABUPATEN AGAM.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

PENGEMBANGAN POTENSI ESTETIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Evan Destadri*, Delsi K**, Melisa**

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI SMKN 6 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR YANG VALID DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

Transkripsi:

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Tika Septia 1, Alfi Yunita 2 1,2) Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI SUMBAR, Padang, Indonesia 1) tika_septia@yahoo.com, 2) alfi_yunita@ymail.com Abstrak. Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang umumnya lebih sulit dibandingkan dengan cabang matematika lain yang lebih konkret. Permasalahan yang selama ini terjadi pada mata kuliah Struktur Aljabar, bahwa mahasiswa kurang memahami konsep struktur aljabar sehingga mahasiswa kesulitan menggunakan teori-teori atau teorema-teorema dalam pembuktian. Selain itu, penyebab lain adalah bahan ajar struktur aljabar yang ada juga bersifat abstrak, sehingga mahasiswa kurang termotivasi dalam membaca buku-buku penunjang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Tujuan penelitian ini adalah menguji praktikalitas LKM Struktur Aljabar yang telah divalidasi oleh pakar Matematika, Struktur Aljabar dan Bahasa di STKIP PGRI Sumatera Barat. LKM Terbimbing menurut mahasiswa sudah sangat praktis digunakan. Waktu yang digunakan sudah mencukupi dan materi yang ada membuat mahasiswa mengerti dalam memahami materi ring. Kata kunci: Struktur Aljabar, LKM, LKM Terbimbing, Praktikalitas A. PENDAHULUAN Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang umumnya lebih sulit dibandingkan dengan cabang matematika lain yang lebih konkret. Di dalam struktur aljabar dibicarakan tentang himpunan dengan satu dan dua operasi yang berupa Grup dan Ring (Gelanggang). Tujuan kurikuler mata kuliah struktur aljabar berdasarkan silabus Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan menguasai beberapa struktur dalam aljabar, menerapkan dan memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah dalam aljabar, berpikir logis dan bernalar secara matematika, kemudian mampu menguasai struktur aljabar secara umum dan dapat menyelesaikan masalah secara matematis. Tujuan kurikuler mata kuliah struktur aljabar dalam dua tahun terakhir ini dapat dikatakan belum tercapai, karena berdasarkan Daftar Nilai Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar, masih banyak mahasiswa yang mendapat nilai kurang dari 70 (kategori: C). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 76

Tabel 1 Daftar Nilai Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika pada mata kuliah Struktur Aljabar Nilai 2010/2011 2011/2012 JML Persentase JML Persentase A 65 55 46,35 % B 113 96 C 100 D 75 53,65 % 61 E 31 21 115 JML 384 348 43,39 % 56,61 % Berdasarkan hasil wawancara informal dengan beberapa mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah struktur aljabar dan dosen yang mengajar mata kuliah struktur aljabar bahwa mahasiswa kurang memahami konsep struktur aljabar sehingga mahasiswa kesulitan menggunakan teori-teori atau teorema-teorema dalam pembuktian. Hal ini disebabkan karena bahan ajar struktur aljabar yang ada juga bersifat abstrak, sehingga kurang bisa membimbing mahasiswa untuk memahami materi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Lembar Kegiatan Mahasiswa berasal dari terjemahan students worksheet merupakan suatu lembaran (bukan buku-buku) yang berisi pedoman bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram (Depdikbud, 1995: 21). LKM yang digunakan adalah LKM Terbimbing dimana LKM Terbimbing ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan persoalan yang ada pada perkuliahan Struktur Aljabar. LKM terbimbing ini sebelumnya telah divalidasi oleh 3 orang validator, yaitu validator matematika, pendidikan dan bahasa. LKM ini dinyatakan valid oleh validator dari segi materi, penyajian dan bahasa. Agar LKM ini dapat dipergunakan oleh mahasiswa, LKM ini haruslah praktis bagi mahasiswa. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Praktikalitas Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Terbimbing pada Perkuliahan Struktur Aljabar di STKIP PGRI Sumatera Barat. B. METODE PENELITIAN Model pengembangan LKM Terbimbing dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (Four D). Model pengembangan 4D diadaptasi menjadi model 4-P, yaitu Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu define, design, develop dan disseminate. Tahap disseminate dibatasi pada kelas ujicoba saja. Secara lengkap prosedur yang dilakukan adalah : PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 77

1. Tahap pendefinisian (define) Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Melakukan wawancara dengan teman sejawat. b. Menganalisis silabus Struktur Aljabar. c. Menganalisis buku-buku teks Struktur Aljabar. d. Mereview literatur yang terkait dengan pengembangan LKM Terbimbing. 2. Perancangan (design) Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Merancang format LKM Terbimbing. b. LKM Terbimbing ini berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi, contoh soal, dan latihan terbimbing. 3. Pengembangan (develop) a. Tahap Validasi Ada 2 macam validasi yang digunakan pada LKM Terbimbing, yaitu: 1. Validitas isi, yaitu apakah LKM Terbimbing telah dirancang sesuai dengan silabus mata kuliah. 2. Validitas konstruk, yaitu kesesuaian komponen-komponen LKM Terbimbing dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. LKM Terbimbing yang sudah dirancang didiskusikan dengan pakar struktur aljabar dan pakar bahasa. Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar validasi LKM Terbimbing dan diskusi sampai diperoleh LKM Terbimbing yang valid dan layak untuk digunakan. LKM yang akan digunakan pada penelitian ini adalah LKM yang telah dinyatakann valid oleh validator. Praktikalitas merupakan tingkat keterpakaian LKM Terbimbing, dengan melakukan uji coba menggunakan LKM Terbimbing yang telah dinyatakan valid oleh validator. LKM Terbimbing dikatakan praktis jika mahasiswa tersebut tidak kesulitan belajar dengan menggunakan LKM Terbimbing tersebut. Tabel 2 Indikator Praktikalitas LKM Terbimbing Aspek yang dinilai Metode pengumpulan data Instrumen Praktikalitas : a. Uji coba pada kelas lain b. Perkuliahan dengan LKM terbimbing c. Petunjuk penggunaan LKM terbimbing d. Isi LKM terbimbing a. Observasi kelas b. Wawancara mahasiswa c. Angket praktikalitas a. Lembar observasi b. Pedoman wawancara c. Angket PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 78

Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR Tahun Pelajaran 2012/2013 di semester IV. Uji coba untuk melihat praktikalitas LKM dilakukan pada sesi 2011C. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara. Angket ini dikembangkan untuk melihat praktikalitas LKM. Angket terdiri dari 17 pernyataan-pernyataan dengan lima alternatif jawaban terhadap pernyataanpernyataan tersebut, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. Angket terbagi atas 3 aspek yaitu waktu, penggunaan dan manfaat. Kisi-kisi angket dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kisi-Kisi Angket Praktikalitas Lkm Terbimbing Struktur Aljabar Indikator Tujuan Item Untuk melihat waktu yang dibutuhkan 1, 2 Waktu mahasiswa dalam mempelajari materi pada bahan ajar. Penggunaan Untuk melihat kemudahan apa saja yang didapat jika belajar menggunakan LKM 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,14 Terbimbing. Manfaat Untuk melihat manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah belajar dengan LKM Terbimbing 15, 16, 17 Pedoman wawancara dibuat untuk mengetahui praktikalitas penggunaan LKM Terbimbing di kelas dengan cara wawancara. wawancara dilakukan pada mahasiswa setelah perkuliahan dengan LKM Terbimbing selesai. Untuk mewawancarai mahasiswa dibuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan tentang petunjuk, isi dan waktu penggunaan. Tabel 4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Indikator Tujuan Item Waktu Untuk melihat waktu yang dibutuhkan mahasiswa dalam mempelajari materi pada LKM Terbimbing 1, 2 Untuk melihat kemudahan apa saja Penggunaan yang didapat jika belajar menggunakan LKM Terbimbing Manfaat Untuk melihat manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah belajar dengan LKM Terbimbing 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 12, 13 Berikut pedoman wawancara dengan mahasiswa tentang praktikalitas lkm terbimbing 1. Apakah Anda dapat memahami materi sesuai dengan waktu yang tersedia? 2. Apakah Anda memerlukan waktu yang relatif singkat dalam memahami penyajian materi? PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 79

3. Apakah penyajian materi dan contoh membantu Anda dalam membangun pemahaman konsep? 4. Apakah penjelasan pembahasan pada contoh soal dapat Anda pahami? 5. Bagaimana dengan soal-soal yang ada pada LKM Terbimbing? Apakah tergolong mudah, sedang atau sukar? Jika mudah, pada bagian mana yang mudah? Jika sedang, pada bagian mana yang sedang? Dan jika sukar, pada pada bagian yang mana? 6. Dapatkah Anda menjawab semua soal yang disediakan? 7. Apakah dengan menggunakan LKM Terbimbing membuat Anda tidak banyak membutuhkan bimbingan dosen dalam mempelajari materi? 8. Apakah penggunaan bahasa dalam penyajian materi dapat Anda pahami? 9. Apakah petunjuk penggunaan LKM Terbimbing jelas? 10. Apakah gambar yang ditampilkan membantu Anda memahami konsep? 11. Apakah banyak tampilan-tampilan yang dapat mengganggu konsentrasi Anda belajar? 12. Apakah belajar dengan menggunakan LKM Terbimbing meningkatkan aktivitas belajar Anda? 13. Apakah dengan menggunakan LKM Terbimbing membantu proses belajar mandiri? Data yang diperoleh dari observasi praktikalitas pelaksanaan perkuliahan dengan LKM Terbimbing dipisah-pisahkan menurut kelompok data. Data hasil tanggapan angket mahasiswa melalui angket yang terkumpul, kemudian ditabulasi. Hasil tabulasi tiap tagihan dicari persentasenya, dengan rumus: P = Skor Per Item x 100% (1) Skor Maksimum Berdasarkan hasil persentase, setiap tagihan dikategorikan pada: Tabel 5 Kategori Praktikalitas Perangkat Penilaian (%) Kategori 0-20 Tidak praktis 21-40 Kurang praktis 41-60 Cukup praktis 61-80 Praktis 81-100 Sangat praktis Sumber: Riduwan (2005: 89) Teknik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data hasil wawancara dengan mahasiswa mengenai praktikalitas LKM Terbimbing. Hasil wawancara menghasilkan data kualitatif. Data kualitatif dapat dianilisis melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, penyajian PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 80

data, dan penarikan kesimpulan. Mereduksi data merupakan proses menyeleksi, memfokuskan, dan mengabstraksi, dan mentransformasi data mentah yang diperoleh melalui observasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah proses validasi selesai, dilakukan perbaikan terhadap bahan ajar sesuai dengan saran validator. Selanjutnya dilakukan implementasi LKM Terbimbing untuk melihat praktikalitas dari LKM Terbimbing tersebut. Implementasi dilakukan pada mahasiswa sesi 2011/C yang mengambil mata kuliah Struktur Aljabar. Uji coba dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Data praktikalitas LKM Terbimbing diperoleh dari angket praktikalitas, dan wawancara dengan mahasiswa. Hasil praktikalitas yang diperoleh, diuraikan sebagai berikut. 1. Angket Praktikalitas Mahasiswa Angket praktikalitas ini diisi oleh 35 orang mahasiswa yang telah belajar menggunakan LKM Terbimbing. Hasil angket praktikalitas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Angket Praktikalitas untuk Mahasiswa No Pernyataan % Kesimpulan 1 2 3 Waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi sudah sesuai dengan waktu yang tersedia Waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi lebih singkat Memuat materi yang bisa dipahami sesuai dengan pengetahuan dasar mahasiswa 77,9 Praktis 72,1 Praktis 79,3 Praktis 4 penyajian materi dan contoh-contoh soal membantu mahasiswa dalam membangun pemahaman konsep 82,1 Sangat Praktis 5 Pembahasan contoh-contoh soal mudah dipahami 82,9 Sangat Praktis 6 pertanyaan-pertanyaan, instruksi atau perintah yang diberikan membantu mahasiswa dalam membangun pemahaman terhadap konsep 81,4 Sangat Praktis 7 8 9 10 11 Memuat latihan soal yang diurutkan dari mudah ke sulit Memuat latihan soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa Memuat kata yang jelas dan mudah dipahami mahasiswa Memuat kalimat yang jelas dan mudah dipahami mahasiswa Menggunakan istilah-istilah yang mudah dipahami mahasiswa 85,7 Sangat Praktis 77,9 Praktis 81,4 Sangat Praktis 82,1 Sangat Praktis 80,7 Sangat Praktis PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 81

12 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 87,9 Sangat Praktis 13 Instruksi/perintah dalam teks/wacana jelas dan mudah dipahami 80,7 Sangat Praktis 14 Instruksi/perintah dalam latihan soal jelas dan mudah dipahami 82,7 Sangat Praktis 15 penggunaan bahan ajar menuntut mahasiswa untuk aktif mendengar, berbicara, membaca, dan menulis 80,7 Sangat Praktis 16 penggunaan bahan ajar mendorong mahasiswa untuk aktif berpikir dalam menyelesaikan pertanyaan yang 84,3 Sangat Praktis diajukan 17 penggunaan bahan ajar mendorong mahasiswa untuk mencurahkan waktu lebih banyak dalam mengerjakan latihan 82,9 Sangat Praktis Skor rata-rata praktikalitas 81,34 Berdasarkan Tabel 6, hasil uji praktikalitas dengan menggunakan angket praktikalitas memberikan nilai praktikalitas 81,34%. Berdasarkan kriteria yang telah dibuat, maka praktikalitas LKM Terbimbing dinyatakan sangat praktis. 2. Hasil Wawancara dengan Mahasiswa Mengenai Praktikalitas LKM Terbimbing Wawancara dengan mahasiswa dilakukan setelah mahasiswa selesai ujian akhir. Mahasiswa yang diwawancarai diambil dari mahasiswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.. Berdasarkan hasil wawancara, LKM Terbimbing ini sudah praktis digunakan. Berikut ringkasan beberapa hasil wawancaranya. Mahasiswa 1 : iya dapat Mahasiswa 2 : dapat Mahasiswa 3 : dapat Mahasiswa 4 : dapat Hasil wawancara dengan mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan waktu yang lama dalam mengerjakan soal pada LKM Terbimbing. Berikut hasil wawancaranya. Mahasiswa 1 : iya singkat Mahasiswa 2 : tidak Mahasiswa 3 : iya Mahasiswa 4 : tidak Penyajian materi dan contoh-contoh soal pada LKM Terbimbing membantu mahasiswa dalam belajar ring, hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa. Berikut cuplikan wawancaranya. Mahasiswa 1 : iya membantu Mahasiswa 2 : iya PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 82

Mahasiswa 3 : iya Mahasiswa 4 : iya Penjelasan pembahasan contoh-contoh soal pada LKM Terbimbing dapat dipahami mahasiswa. Berikut ringkasan hasil wawancaranya. Mahasiswa 1 : iya dapat dipahami Mahasiswa 2 : dapat dipahami Mahasiswa 3 : dapat Mahasiswa 4 : dapat Soal-soal yang ada dalam LKM Terbimbing tergolong sedang. Berikut ringkasan hasil wawancaranya. Mahasiswa 1 : mudah Mahasiswa 2 : sedang Mahasiswa 3 : sedang Mahasiswa 4 : sedang Mahasiswa dapat menyelesaikan semua soal yang ada pada LKM Terbimbing. Berikut ringkasan hasil wawancaranya. Mahasiswa 1 : iya dapat Mahasiswa 2 : dapat Mahasiswa 3 : dapat Mahasiswa 4 : kurang bisa menyelesaikannya, kalau tidak bersama teman Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa di atas dapat disimpulkan bahwa LKM Terbimbing sudah praktis baik dari segi petunjuk pengisian, isi, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi LKM Terbimbing. Namun, mahasiswa masih terkendala untuk soal latihan dengan tingkat kesukaran tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk rajin mengerjakan latihan agar terbiasa dengan jenis soal dengan tingkat kesukaran yang berbeda. D. PEMBAHASAN Menjawab pertanyaan Bagaimana praktikalitas LKM Terbimbing pada mata kuliah Struktur Aljabar? Setelah melakukan observasi mengenai pelaksanaan perkuliahan dan wawancara dengan mahasiswa, diperoleh kesimpulan bahwa LKM Terbimbing pada mata kuliah Struktur Aljabar sudah praktis. Indikator praktikalitas yang dinilai adalah waktu untuk mempelajari LKM Terbimbing, penggunaan LKM Terbimbing dan manfaat setelah belajar menggunakan LKM Terbimbing. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 83

a. Waktu untuk mempelajari LKM Terbimbing Pemakaian LKM Terbimbing lebih efisien waktu dibandingkan dengan perkuliahan tanpa menggunakan LKM Terbimbing, karena LKM terbimbing sudah memuat materi sehingga tidak perlu lagi mencatat, latihan Terbimbing pada LKM Terbimbing sudah diberikan arahan, dan untuk mengerjakan latihan tersebut disediakan kolom untuk menjawabnya. Serta mahasiswa diberi kesempatan khusus untuk membuat kesimpulan. Dengan demikian, LKM Terbimbing sangat efisien dari segi waktu dan sangat membantu mahasiswa dalam perkuliahan. b. Penggunaan LKM Terbimbing LKM Terbimbing pada mata kuliah Struktur Aljabar memuat materi, contoh soal dan latihan. Materi yang disajikan mudah dipahami oleh mahasiswa karena memuat kata dan kalimat yang jelas, serta materi tersebut sesuai dengan pengetahuan dasar mahasiswa. Soal-soal yang disajikan bervariasi dan sesuai dengan kemampuan mahasiswa. c. Manfaat setelah belajar menggunakan LKM Terbimbing Penggunaan LKM Terbimbing dapat menuntut mahasiswa untuk aktif mendengar, berbicara, membaca, dan menulis serta dapat mendorong mahasiswa untuk aktif berpikir dalam menyelesaikan pertanyaan yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa manfaat setelah menggunakan LKM Terbimbing yaitu dapat mengaktifkan mahasiswa dalam berpikir, berbicara dan menulis jawaban soal taihan terbimbing dengan tepat waktu. E. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pada LKM Struktur Aljabar untuk materi ring. Dari pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan LKM Terbimbing menurut mahasiswa sudah sangat praktis digunakan. Waktu yang digunakan sudah mencukupi dan materi yang ada membuat mahasiswa mengerti dalam memahami materi ring. DAFTAR PUSTAKA 1. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2. Depdiknas. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. www.jardikas.org. 3. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 4. Muliyardi. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Komik di Kelas I Sekolah Dasar. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya : Pasca Sarjana UNESA. 5. Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. 6. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 7. Setiawan, Denny. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. 8. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. 9. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 10. Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 84