STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Oleh. Dewi Hartinah ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif melalui survei dan wawancara

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

PERSESI ORANG TUA TENTANG PENYEBAB FREE SEX DIKALANGAN SISWA SMA DIDESA KALIPUCANG WETAN RW III KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

METODE PENELITIAN 1 N

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN DAN UJI COBA ALAT PUTAR STATUS GIZI BALITA (STANDAR WHO 2005) Leni Sri Rahayu, Ony Linda, Zulazmi Mamdy dan Evindyah Prita Dewi 1)

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN DI DESA TEGALARUM KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. MP-ASI pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4. Nomor 01 Edisi Maret Tahun 2016 halaman 77-81

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

Transkripsi:

STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Oleh Dewi Hartinah ABSTRAK Latar Belakang : Status gizi kurang bahkan buruk merupakan kondisi ekstrim dari kekurangan nutrisi pada tubuh manusia. Gizi kurang atau buruk selalu berada di tengah-tengah populasi manusia andai kata upaya pencegahan tidak memadai. Observasi awal yang dilakukan penulis terhadap balita di desa dusun RT 02 RW 01 kecamatan Lasem kabupaten Rembang 30 balita yang tertulis di KMS. Ditemui 10 Balita menunjukkan Kurva KMS berwarna kuning dan 13 balita menunjukkan warna hijau muda dan 7 balita menunjukkan warna hijau tua. Berdasarkan data hasil observasi awal, peneliti tertarik untuk melihat pola nutrisi balita dengan mengambil judul: Studi diskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang. Sukarmin, Rizka Himawan Tujuan : Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola nutrisi balita pengunjung Posyandu I di desa dasun Rt 02 Rw 01 kecamatan Lasem kabupaten Rembang serta pola nutrisi balita pengunjung posyandu 1di desa dasun RT 02 RW 01 Rembang menurut frekuensi makan, jenis makanan,dan porsi makan Metode : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggambarkan pola nutrisi balita pengunjung posyandu I dengan penghitungan mean, median, dan modus Hasil : Hasil penghitungan pola nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang menurut frekuensi makan pengunjung adalah baik dengan jumlah 24 orang (80,0%), menurut jenis makanan pengunjung adalah kurang baik dengan jumlah 17 orang (56,7%), sedangkan untuk menurut porsi makan pengunjung adalah kurang baik dengan jumlah 18 orang (60,0%) Kesimpulan :Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik (56,7%) Kata kunci : pola nutrisi, balita, pengunjung posyandu Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 1

PENDAHULUAN A Latar Belakang Data badan kesehatan dunia (WHO) 2002 mengatakan penyebab kematian bayi dan balita yang menempati urutan pertama adalah karena terkait gizi kurang dengan angka 54 persen. Dari data Departemen Kesehatan, angka kejadian gizi kurang bahkan buruk yang pada balita tahun 2002, masing 27.3 persen dan 8 persen. Pada tahun 2003 mengalami peningkatan masing-masing 27.5 persen dan 8.3 persen. Tahun 2005 naik lagi masing-masing 28.0 persen dan 8.8 persen. Sementara, prevalensi kurang pada tahun 2007 untuk kabupaten/kota di Indonesia masih di atas 40% dari populasi. Balita dan masalah gizi kurang itu tersebar di hampir semua propinsi di Indonesia (Dinkepnas, 2007). Status gizi kurang bahkan buruk merupakan kondisi ekstrim dari kekurangan nutrisi pada tubuh manusia. Gizi kurang atau buruk selalu berada di tengah-tengah populasi manusia andai kata upaya pencegahan tidak memadai. Dengan mengambil definisi operasional indeks antropometri BB/Tb (berat badan menurut tinggi badan) sedikit skor minus 3 simpang baku pada kurva distribusi normal statistik, maka prevalensi gizi kurang menempati luas areal kurva 0.15 persen, maknanya 0.15 persen populasi balita secara statistik normal pasti mengalami gizi kurang. Sedangkan data survei kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004) prevalensi gizi kurang menurut indeks BB/TB. Sebesar 2.5 persen pada kawasan pedesaan dan 1.4 persen di perkotaan (Dinkepnas, 2007). Data survei kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2004) di dapatkan indeks Antropometri Berat Badan / umur yang di pakai pada kartu menuju sehat (KMS) memberikan prevalensi gizi kurang lebih besar dari pada mempergunakan Indeks Antropometri BB/TB. Untuk menduga kondisi kurang dan dari survei tersebut didapatkan prevalensi gizi kurang balita menurut indeks BB/U sebesar 2.4 persen balita di perkotaan dan pedesaan (Dinkepnas, 2007). Observasi awal yang dilakukan penulis terhadap balita di desa dusun RT 2 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

02 RW 01 kecamatan Lasem kabupaten Rembang 30 balita yang tertulis di KMS. Ditemui 10 Balita menunjukkan Kurva KMS berwarna kuning dan 13 balita menunjukkan warna hijau muda dan 7 balita menunjukkan warna hijau tua. Berdasarkan data hasil observasi awal, peneliti tertarik untuk melihat pola nutrisi balita dengan mengambil judul: Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang. B Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul adalah Bagaimana Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang 2009?. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya gambaran pola nutrisi balita pengunjung posyandu I menurut frekuensi makan. b. Diketahuinya gambaran pola nutrisi balita pengunjung posyandu I menurut jenis makanan. c. Diketahuinya gambaran pola nutrisi balita pengunjung posyandu I menurut porsi makan. D Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah : 1. Bagi institusi Dapat menjadi salah satu sumber informasi. 2. Bagi penelitian Merupakan sarana bagi peneliti C Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya studi deskriptif sebagai bahan latihan dalam rangka melaksanakan kegiatan penelitian secara langsung di lapangan. pola nutrisi balita pengunjung Posyandu I di desa dasun Rt 02 Rw 01 kecamatan Lasem kabupaten Rembang. 3. Bagi responden Mengetahui tentang Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 3

Rembang yang tepat sehingga dapat memberikan stimulasi pada responden untuk mengetahui lebih mendalam tentang Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. METODE PENELITIAN A Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penulis menggunakan metode studi deskriptif yaitu penelitian yang hanya mencari jawaban tentang siapa, apa dan bagaimana (Notoatmojo, 2003). Dalam penelitian ini peneliti hanya akan mencari jawaban bagaimana Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang yakni peneliti akan menggambarkan hasil penelitian dengan persentase mean, media dan modus. Studi deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang nyata dan objektif untuk memecahkan masalah permasalahan yang ada (Arikunto, 2002). B Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yaitu elemen yang ada di wilayah penelitian (Arikunto, 2006). Sementara itu Sugiyono (1998) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda lain. Populasi dalam penelitian ini 30 di desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang. 2. Sampel Dalam hal ini populasi penelitian adalah semua balita di desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Sampel adalah sebagian dari populasi besar yang dapat diamati atau di diteliti (Arikunto 1998). 4 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

Menurut Arikunto (2002) jika subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berpedoman pada pendapat di atas maka sampel penelitian ini adalah diambil semua dari populasi yaitu 30 balita. Kurang baik total skor < 75% (20 29) D Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) untuk pengertian tentang untuk frekuensi makan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 untuk jenis makanan 10,11,12,13,14,15 untuk porsi makan 16,17,18,19,20. C Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang 2. Definisi Operasional Variabel Pola nutrisi balita adalah pemberian asupan makanan pada balita yang ditinjau dari segi frekuensi, jenis makanan dan porsi makanan yang diberikan. Hasil dari pengukuran variabel di golongkan dalam skala ordinal dengan kategori Baik total skor > 75% (30 40) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden tentang hal-hal yang ia ketahui. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Keuntungan dari kuesioner ini adalah tidak memerlukan hadirnya peneliti. Dalam penelitian ini digunakan pertanyaan kuesioner 20 item. Pada pernyataan positif jawaban ya mempunyai skor tertinggi 2, untuk jawaban tidak skornya 1. Pada pernyataan jawaban negatif tidak mempunyai skor tertinggi 2, sedangkan untuk jawaban ya skornya 1. Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 5

E Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode pengolahan data Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Coding Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif F dengan rumus Pr x100 % Ftotal Keterangan Pada tahap ini memberi angkaangka atau kode-kode tertentu yang telah disepakati terhadap keterangan-keterangan atau data Pr F Ftotal : Persentase hasil : Jumlah jawaban : Total hasil nilai tertentu. Pada alternatif jawaban yang ada diberikan kode dengan ketentuan untuk jawaban responden. b. Editing Editing dimaksudkan agar seluruh data yang diterima dapat diolah dengan baik sehingga pengolahan data dapat menghasilkan output yang merupakan jawaban terhadap masalah yang diteliti. a. Mean (rata-rata) Xi Me n Di mana: Me : Mean Σ : Jumlah Xi : Nilai X ke 1 sampai dengan n n b. Media : Jumlah individu c. Tabulating Data dikumpulkan dan kumpulkan secara teratur ke dalam tabel Md b 1 n F p 2 f dengan membuat lajur sesuai Di mana: dengan kebutuhan. Md : Media 2. Analisa data 6 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

b : Batas bawah di mana media (Sugiono, 2000) akan terletak p : Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Dasun merupakan dataran rendah yang sebagian besar f n : Frekuensi kelas median : Jumlah individu penduduknya adalah tani, buruh, pedagang, guru dan PNS. Desa Dasun merupakan desa nelayan c. Modus Mo b Di mana: b1 p b1 b2 Desa Dasun merupakan salah satu wilayah Rembang bagian Utara di Kecamatan Lasem yang berbatasan dengan : Mo : Modus b : Panjang kelas interval Sebelah barat : Desa Gedong Mulyo dengan frekuensi terbanyak Sebelah timur : Desa Tasiksono p : Panjang kelas interval Sebelah utara : Laut Jawa dengan frekuensi terbanyak b1 : Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval terdekat sebelumnya) b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval berikutnya Sebelah selatan : Desa Soditan Desa Dasun terdiri dari 3 RT dan 2 RW, jumlah penduduk di Desa ini adalah 825 jiwa terdiri dari 457 laki-laki dan 368 perempuan. Di bawah ini merupakan karakteristik penduduk Desa Dasun Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 7

Rembang dilihat baik dari kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang diperoleh data: a. Karakteristik Responden berdasarkan Umur Balita Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Balita No. Umu r Frekuen si Persentas e ( % ) 1. 0-1 4 13,3 2. 2-3 14 46,7 3. 4-5 12 40,0 Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa sebagian besar berumur 2-3tahun berjumlah 14 balita (46,7%), umur 4 5tahun berjumlah 12 balita (40,0%), dan umur 0-1 tahun berjumlah 4 balita (13,3%). Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu N o. Pendidi kan Frekue nsi Persent ase ( % ) 1. D III 1 3,3 2. S1 1 3,3 3. SD 12 40,0 4. SMA 10 33,3 5. SMP 6 20,0 Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa sebagian besar berpendidikan SD dengan jumlah 12 orang (40,0%), sedangkan sebagian kecil berpendidikan S1 dan DIII dengan jumlah masing-masing 1 orang (3,3%). c. Karakteristik Responden N o. Berdasarkan Pekerjaan Ibu Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Pendidikan Freku ensi Persent ase ( % ) 1. IRT 25 83,3 2. Pedagang 3 10,0 3. PNS 2 6,7 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu 8 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa sebagian besar bekerja sebagai IRT dengan jumlah 25 orang (83,3%), sedangkan sebagian kecil bekerja sebagai PNS dengan jumlah 2 orang (6,7%). Dan sisanya bekerja sebagai pedagang dengan jumlah 3 orang (10,0%) 3. Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang a. Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang N o. Kateg ori Frekue nsi Persenta se (%) 1. Kurang 17 56,7 Baik 2. Baik 13 43,3 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 17 orang (56,7%), sedangkan pola nutrisi balita baik berjumlah 13 orang dengan jumlah 13 orang (43,3%) selain diatas juga dibuktikan dalam perhitungan mean 30,6, median 29, dan modus 29 (lihat lampiran 1 dan lampiran 5). b. Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Frekuensi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Frekuensi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang No. Kategori Freku ensi Perse ntase (%) 1. Kurang 6 20,0 Baik 2. Baik 24 80,0 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, terlihat Pola Nutrisi Balita Menurut Frekuensi Makan Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 9

Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah baik dengan jumlah 24 orang (80,0%), sedangkan kurang baik berjumlah 6 orang (20,0%) selain diatas juga dibuktikan dalam perhitungan mean 14,43, median 14, dan modus 14 (lihat lampiran 2 dan lampiran 5). c. Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Jenis Makanan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Jenis Makanan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang N o. Kateg ori Frekue nsi Persenta se (%) 1. Kurang 17 56,7 Baik 2. Baik 13 43,3 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, Pola Nutrisi Balita Menurut Jenis Makanan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 17 orang (56,7%), sedangkan baik dengan jumlah 13 orang (43,3%) selain diatas juga dibuktikan dalam perhitungan mean 8,7, median 8, dan modus 8 (lihat lampiran 3 dan lampiran 5). d. Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Porsi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pola Nutrisi Balita Menurut Porsi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang N o. Kateg ori Frekue nsi Persenta se (%) 1. Kurang 18 60,0 Baik 2. Baik 12 40,0 Berdasarkan tabel 4.7 di atas, Pola Nutrisi Balita Menurut Porsi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 10 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 18 orang (60,0%), sedangkan baik dengan jumlah 12 orang (40,0%) selain diatas juga dibuktikan dalam perhitungan mean 7,3, median 7, dan modus 6 (lihat lampiran 4 dan lampiran 5). B. Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti secara umum didapatkan bahwa Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik (56,7%), selain itu juga dibuktikan dengan perhitungan mean 30,6, median 29, dan modus 29. Sedangkan secara khusus didapatkan bahwa yang mengatakan Pola Nutrisi Balita Menurut Frekuensi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah baik dengan jumlah 24 orang (80,0%) dengan perhitungan mean 14,43, median 14, dan modus 14, Pola Nutrisi Balita Menurut Jenis Makanan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 17 orang (56,7%) dengan perhitungan mean 8,7, median 8, dan modus 8, dan Pola Nutrisi Balita Menurut Porsi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 18 orang (60,0%) dengan perhitungan mean 7,3, median 7, dan modus 6. Pola nutrisi adalah suatu cara atau usaha dalam proses pengambilan zat-zat makanan penting yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses dan kehidupan. Baik buruknya pola nutrisi balita dapat dilihat dari frekuensi makan, jenis makan, dan jumlah atau porsi makan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden yang sebagaian besar SD sebanyak 12 orang (40%). Hal ini karena masyarakat tidak memperhatikan pendidikan karena faktor biaya dan pandangan masyarakat sendiri. Pengetahuan atau kognitif merupakan Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 11

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut teori dan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah kurang baik. desa Dasun Rt 02 Rw I Kec. Lasem Kab. Rembang akan tetapi hasil ini tidak bisa dijadikan acuan untuk gambaran status pola nutrisi yang sebenarnya pada balita pengunjung Posyandu I desa Dasun Rt 02 Rw I Kec. Lasem Kab. Rembang. PENUTUP Adapun kekurangan penulis adalah dalam melakukan penelitian pola nutrisi balita pengunjung Posyandu I di Desa Dasun RT 02 RW 01 kecamatan Lasem Kabupaten Rembang tidak mengkhususkan umur responden. Penulis masih menggunakan umur balita tanpa dikhususkan umur berapa yang harus diteliti. Dan kuesioner yang dibuat oleh penulis pun masih secara umum sehingga tidak bisa dijadikan alat ukur untuk menentukan apakah pola nutrisi balita pengunjung Posyandu I di desa Dasun Rt 02 Rw I Kec. Lasem Kab. Rembang itu baik atau kurang baik. Jadi dapat disimpulkan dari uraian kekurangan penulis di atas bahwa meskipun hasil penelitian ini menunjukkan pola nutrisi kurang baik pada balita pengunjung Posyandu I di A. Kesimpulan Dari 20 pernyataan yang telah diisi oleh 30 responden, diperoleh data yang masuk dalam kategori terbanyak berdasarkan penelitian yang dilakukan maka disimpulkan bahwa: 1. Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang adalah kurang baik, sebanyak 17 orang (56,7%) 2. Pola Nutrisi Balita Menurut Frekuensi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang adalah baik dengan jumlah 24 orang (80,0%) 3. Pola Nutrisi Balita Menurut Jenis Makanan Pengunjung Posyandu 1 di 12 Jurnal Volume 6 No. 3 Agustus 2015 1-13

Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 17 orang (56,7%) 4. Pola Nutrisi Balita Menurut Porsi Makan Pengunjung Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang adalah kurang baik dengan jumlah 18 orang (60,0%) B. Saran dan mempunyai inisiatif sendiri untuk menyeimbangkan antara pola, porsi, jenis dan frekuensi makan pada balita. 3. Bagi peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut. 4. Bagi Institusi diharapkan dijadikan sebagai salah satu sumber studi pustaka dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA 1. Bagi petugas kesehatan khususnya Posyandu 1 di Desa Dasun RT 02 RW 01 Rembang agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang nutrisi balita baik pola, jenis, porsi maupun frekuensi makan pada balita. 2. Bagi ibu khususnya ibu balita agar lebih proaktif dalam mengikuti penyuluhan, mencari pengetahuan dan memanfaatkan sumber informasi yang ada agar mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memahami pola nutrisi bagi balitanya. Selain ibu balita sudah mengetahui segala sesuatu tentang nutrisi balita, diharapkan ibu balita mempraktekkan Almasier Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Bineka Cipta, Jakarta. Arisman, dr. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC, Jakarta. Nurachman Ely. 1987. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV Agung Seto, Jakarta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta. Pujiadi Solihon. 2001. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Soetjiningsih. 1996. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Web:http://www.gizi.net http://www.dinkepnas.go.id. Studi Deskriptif Pola Nutrisi Balita Pengunjung Posyandu I Di Desa...Dewi Hartinah 13