Kata Kunci : Zoologi Vertebrata, multimedia, kompetensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pada pengajaran dan pembelajaran saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek yang

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

BAB I PENDAHULUAN. percobaan/lapangan yang terjadwal (Tim b, 2011). Untuk memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

Kata kunci: pelatihan, awetan botani, media pembelajaran, biologi

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. satu objek kajian yang dipelajari dalam semua jenjang pendidikan. Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATAKULIAH ILMU POLITIK DI JURUSAN PP-Kn

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

I. PENDAHULUAN. yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA DI LABORATORIUM BIOLOGI DITINJAU DARI HASIL AKHIR PRAKTIKUM NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga

PENERAPAN INDONESIA LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TEKNIK BUDIDAYA HEWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rachmi Fitria Mustari, 2014

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran biologi penguasaan konsep-konsep biologi sangat

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN MEDIA DAN TEAM TEACHING UNTUK MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DI SD NEGERI MAKMURJAYA IV KARAWANG

I. PENDAHULUAN. kondusif dan suksesnya transfer informasi dari guru kepada siswa. Pemakaian

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

vii Tinjauan Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara

PERBEDAAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ANTARA MEDIA MODEL DAN MEDIA VIDEO. Ansik Khoiriyah* dan Ninis Nur Hidayah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA Terpadu Melalui Keterampilan Kerja Ilmiah Untuk Mengembangkan Nilai Karakter. Henry Januar Saputra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

Yuni Wibowo, S.Pd. Jurusan Pendidikan Biologi

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dan efektivitas pada setiap kegiatannya. Bidang-bidang seperti e-commerce,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Transkripsi:

STRATEGI PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR CALON GURU IPA BIOLOGI DI STKIP KIE RAHA TERNATE Taslim D. Nur Staf Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unkhair Ternate Jl. Bandara Babullah, Kampus I Akehuda, Ternate. Telp (0921-3121314) Email : taslim_bio@yahoo.co.id ABSTRAK Zoologi Vertebrata merupakan matakuliah yang memberikan wawasan keilmuan mengenai hewan tingkat tinggi dengan ciri khas mempunyai tulang vertebrae untuk penyangga tubuhnya. Matakuliah ini mempelajari tentang perikehidupan dari semua hewan vertebarata yang terdiri dari Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Materi ajar meliputi zoogeografi, klasifikasi, keanekaragaman, filogeni, dan hubungannya dengan kepentingan manusia dan hewan vertebrata lainnya. Begitu banyak istilah ilmiah dan ciri khas dari setiap kelompok hewan dalam matakuliah ini, menyebabkan masalah bagi mahasiswa untuk mempelajarinya. Upaya mengimbangi tuntutan aspek-aspek pembelajaran dalam pembelajaran zoologi vertebrata tersebut, tidak cukup digunakan satu jenis media pengajaran saja. Oleh sebab itu, dilakukan pengkajian pembelajaran pada perkuliahan matakuliah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan multimedia yang digunakan dalam perkuliahan dan praktikum zoologi vertebrata untuk meningkatkan kompetensi dasar mahasiswa calon guru IPA. Model kegiatan mengacu pada model penelitian tindakan kelas. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami setiap materi yang disampaikan melalui : tes unit pretes ujian tengah semester, ujian akhir semester dan nilai tugas terstruktur. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kesiapan mahasiswa menerima materi perkuliahan dilihat dari tes unit I sebesar 54,50% dan II sebesar 67,51%. Kesiapan mahasiswa menghadapi materi praktikum sebesar 49,30%. Hasil tugas terstruktur diperoleh 37,80% melakukan praktikum dengan baik. Hasil UTS praktikum (rata-rata 53,18) dan UAS praktikum (rata-rata 67,33) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 78,98%. Hasil UTS teori (rata-rata 51,42) dan UAS teori (rata-rata 58,96) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 87,21%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan mutimedia dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa calon guru IPA, dilihat dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir mereka. Kata Kunci : Zoologi Vertebrata, multimedia, kompetensi Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan alam segala bidang. Peranan teknologi semakin dirasakan di berbagai sektor terutama dalam sektor bisnis, telekomunikasi, pemerintahan dan pendidikan. Teknologi sangat berperan dalam memajukan dunia pendidikan dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Beberapa media seperti buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, alat-alat laboratorium dan komputer, merupakan hasil teknologi yang seringkali dijadikan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Upaya untuk mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka penggunaan media pengajaran yang bersifat inovatif tentunya akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar 115

mengajar. Menurut Hamidjojo dalam Rustaman dkk. (2000), media dalam pendidikan pembelajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran yang biasanya dituangkan dalam SILABUS dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu untuk mendukung program KTSP kebutuhan media pengajaran sangat penting, terutama untuk membantu memberikan arahan agar mahasiswa memiliki kompetensi dasar yang dibutuhkan pada saat mereka mengajar. Pusat Kurikulum Balitbang (2002) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak peserta didik secara konsisten dan terus menerus sampai menjadi kompeten dalam melakukan pekerjaan. Zoologi vertebrata merupakan bagian dari ilmu biologi yang memberikan wawasan keilmuan mengenai hewan tingkat tinggi dengan ciri khas mempunyai tulang vertebrae untuk menyangga tubuhnya. Matakuliah ini mempelajari tentang perikehidupan dari semua hewan vertebrata yang terdiri atas : Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia (Webb, 1980). Bahan ajar matakuliah ini meliputi zoogeografi, klasifikasi, keanekaragaman, filogeni, perikehidupan, dan kepentingannya bagi manusia serta semua hewan vertebrata lainnya. Begitu banyak istilah dan ciri khas yang bersifat hapalan dari setiap kelompok hewan membuat ilmu ini cukup sulit bagi para mahasiswa. Akibatnya hasil akhir dari matakuliah ini cenderung kurang memuaskan. Sedikit sekali mahasiswa yang mendapatkan nilai A dan B. Rata-rata mahasiswa mendapatkan nilai C, itu pun dengan kualifikasi yang rendah. Upaya untuk mengimbangi tuntutan aspek-aspek pembelajaran dalam matakuliah zoologi vertebrata tersebut, maka tidak cukup digunakan satu jenis media pengajaran saja. Oleh karena itu perlu dicobakan penggunaan media yang beragam (multimedia) pada saat perkuliahan dan praktikum. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membantu mahasiswa melihat lebih konkret lagi gambaran dan karakteristik dari setiap jenis hewan. Penggunaan multimedia secara terpadu dalam proses belajar mengajar dengan strategi yang tepat diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk dapat belajar lebih mudah. Menurut Hamalik (1994) penggunaan multimedia yang dilakukan dengan cara mengkombinasikan beberapa media yang relevan dengan tujuan pembelajaran akan membantu pemahaman mahasiswa pada materi yang disampaikan. Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Hal tersebut perlu disesuaikan tujuan daripada pembelajaran. Menurut Anderson (1994: 16) dinyatakan bahwa dalam pemilihan media berdasarkan pada sesuaitidaknya media itu dengan macam-macam latar belakang, umur, kebudayaan, kemampuan produksi, fasilitas dan anggaran. Penggunaan beberapa media seperti transparansis, foto, VCD, model hewan yang hidup, awetan basah dan kering, kuliah lapangan ke kebun binatang dan museum diduga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mengajar zoologi vertebrata. Oleh karena itu tim pengajar matakuliah zoologi vertebrata memandang perlu melakukan pengkajian tentang Strategi perkuliahan dan praktikum zoologi vertebrata dengan menggunakan multimedia untuk meningkatkan kompetensi dasar calon guru IPA Biologi. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Kie Raha Ternate. Waktu pelaksanaan bulan Agustus September 2012 (semester ganjil tahun akademik 2011/2012). Populasi penelitian adalah mahasiswa yang sedang mengambil matakuliah zoologi vertebrata pada semester lima. Sampel penelitian adalah mahasiswa kelas pendidikan biologi sebanyak 75 orang. 116

Model kegiatan mengacu pada model penelitian tindakan kelas. Calhoun (1994:20) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan model penelitian tindakan yang dilakukan oleh tim pengajar, dimana kegiatannya ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara garis besar penelitian ini dibagi atas dua tahap yaitu : Tahap I : Kajian dan Perencanaan Tindakan meliputi : 1. Mengidentifikasi kesulitan belajar para mahasiswa dalam pembelajaran zoologi vertebrata. 2. Menganalisis strategi pembelajaran yang digunakan selama ini. 3. Hasil analisis di atas dijadikan masukan untuk menyempurnakan bahan pengajaran dan praktikum, metode, media, evaluasi, petunjuk praktikum dan penyiapan multimedia. Tahap 2. Implementasi Tindakan Tahap I meliputi : 1. Persiapan bahan pengajaran dan praktikum, meliputi pembuatan macam-macam media yang akan digunakan selama pembelajaran. 2. Pelaksanaan metode pengajaran (teori dan praktikum) di dalam kelas di samping ceramah dibantu dengan beragam media. Media yang digunakan transparansis, foto-foto, slide, model awetan (kering dan basah), VCD, dan preparat segar. Media yang digunakan menampilkan gambaran hewan dari masing-masing kelas dari subphylum vertebrata yaitu kelas pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mammalia. 3. Pelaksanaan pengajaran di luar kelas/laboratorium yaitu melakukan observasi ke kandang-kandang binatang. 4. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami setiap materi yang disampaikan melalui : pretes, postes, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan nilai tugas terstruktur. 5. Pembahasan hasil evaluasi dilakukan selama implementasi berlangsung, baik pada teori maupun praktikum. Hasil evaluasi tiap unit dilakukan untuk memperoleh umpan balik, sehingga dapat dilakukan perbaikan bilamana diperlukan. Evaluasi UTS dan UAS dilakukan untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran. Hasil evaluasi ini dibahas bersama dan merupakan bahan refleksi dan masukan untuk perencanaan ulang. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan model pembelajaran dengan strategi penggunaan media yang beragam maka hasil inovasi tersebut dikelompokkan dalam gambaran kesiapan mahasiswa dalam perkuliahan, gambaran mahasiswa dalam kesiapan praktikum dan kemampuan melakukan tugas terstruktur. Gambaran kesiapan mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan dilihat dari tes unit I dan II. Pada tes unit I nilai rata-rata sampel 5,45 atau dengan pengertian bahwa perkuliahan sebesar 54,50%. Selanjutnya pada tes unit II nilai ratarata sampel 6,751 atau dengan pengertian pemahaman mahamahasiswa terhadap materi perkuliahan 67,51%. Apabila melihat hasil tersebut maka dengan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan multimedia, maka perkuliahan meningkat 13%. Gambaran kesiapan mahasiswa terhadap praktikum dapat dilihat dari hasil pretes. Nilai tertinggi pada pretes adalah 8,16 dan terkecil 1,46, sehingga nilai rata-rata sampel 4,93. Jadi dapat dijelaskan bahwa praktikum 49,30%. Sementara dalam kegiatan praktikum dapat dilihat pula tugas terstruktur. Hasil pengamatan dari tugas terstruktur diperoleh 37,80% mahasiswa melakukan praktikum dengan baik. Hasil tersebut diambil dari tugas pengamatan selama praktikum yang meliputi: pengamatan morfologis spesimen, menggambar, penulisan sistimatika, dan penulisan nama bagian atau nama species yang benar. Perolehan persentase tersebut tampak bahwa dalam pelaksanaan praktikum masih perlu perhatian yang lebih besar. Gambaran hasil UTS praktikum (ratarata 53,18) dan UAS praktikum (rata-rata 117

67,33) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 78,98%. Hasil UTS teori (ratarata 51,42) dan UAS teori (rata-rata 58,96) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 87,21%. Dengan nilai peningkatan tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan mutimedia dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari matakuliah zoologi vertebrata. Di samping itu mahasiswa pun mempunyai tambahan keterampilan dan pengetahuan dalam pembuatan media pembelajaran seperti membuat awetan basah, taksidermi, pembuatan rangka hewan, pembuatan VCD pembelajaran zoologi vertebrata. PEMBAHASAN Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kesiapan dan pemahaman mahasiswa menghadapi perkuliahan dan praktikum zoologi vertebrata dapat dikatakan cukup baik. Namun dalam hal ini masih perlu perbaikan dalam strategi pemilihan media-media yang disediakan dengan pengembangan pembelajaran zoologi vertebrata. Menurut Sadiman, dkk. (2003) menyatakan masingmasing media tersebut mempunyai karakteristik dan kemampuannya sendiri. Klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Apabila dilihat dari pemahaman mahasiswa terhadap teori perkuliahan ada peningkatan rata-rata dari nilai tes unit I ke tes unit II, dan dari UTS ke UAS. Dalam hal ini penggunaan multimedia sangat membantu dalam pembelajaran zoologi vertebrata. Menurut Mulyono (2000), media mempunyai fungsi untuk : 1) membantu konsentrasi mahasiswa; 2) mempermudah proses belajar mengajar; 3) meningkatkan efisiensi belajar mengajar; 4) mempertahankan relevansi tujuan pembelajaran. Selanjutnya menurut Rustaman dkk., (2000) fungsi media dalam proses belajar mengajar diantaranya : 1) memperjelas dan memperkaya atau melengkapi informasi yang diberikan secara verbal; 2) memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak. Pada saat perkuliahan, masih ditemukan beberapa kendala terutama keterbatasan waktu, kelas yang cukup besar, dan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Masalah waktu menyebabkan penyajian media masih kurang efesien dan efektif karena tidak semuanya dapat disajikan bersamaan. Selanjutnya untuk kondisi kelas yang cukup besar menyebabkan media yang disajikan belum optimal diterima dengan baik oleh seluruh mahasiswa. Oleh karena itu media yang digunakan pada saat teori perkuliahan dipilih transparansis berwarna dan foto-foto/gambar. Sementara slide, VCD, model hewan hidup, awetan basah dan kering lebih banyak disajikan pada saat praktikum. Meskipun pada penyampaian hanya digunakan transparansi berwarna dan fotofoto/gambar, sebagian besar mahasiswa terlihat lebih antusias memperhatikan penjelasan dosen. Anderson (1994: 59-60) menyatakan bahwa dengan transparansi, pengajar dapat menghadap ke mahasiswa di ruangan yang terang, sambil tetap mengontrol urutan-urutan gambar yang disajikan; bagian-bagian visual yang perlu dapat ditunjuk; dan teknik-teknik yang beraneka ragam dalam memanipulasikan gambar yang disajikan akan dapat meningkatkan komunikasi visual. Selanjutnya dalam perkuliahan pun disajikan fotofoto/gambar yaitu untuk membantu mahasiswa melihat lebih konkrit contoh-contoh dari setiap kelompok hewan. Sesuai yang diungkapkan Hamalik (1994), gambar dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indera. Begitu pula menurut Sadiman (2003), kelebihan dari gambar adalah sifatnya lebih konkrit, dapat memperjelas suatu masalah, murah harganya, mudah didapat dan mudah digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum zoologi vertebrata dapat dilihat bahwa persentase hasil nilai kuis/pretes dari setiap pokok bahasan kelompok hewan sebesar 49,30% termasuk kategori sedang (45-118

64%). Hal tersebut dikarenakan mahasiswa tidak membaca penuntun praktikum sebelumnya, sehingga nilai kuis/pretes menjadi kurang baik. Selain itu pada saat kegiatan praktikum mahasiswa masih kurang memahami apa yang harus dikerjakan, oleh karenanya lebih banyak membaca penuntun praktikum daripada pengamatan obyek praktikum. Akibatnya waktu praktikum sebagian besar tersita untuk membaca buku penuntun praktikum. Meskipun masih terlalu jauh untuk mencapai kategori baik (65-85%), namun hasil tersebut cukup ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Selanjutnya dari hasil penilaian LKS/jurnal yang meliputi pengamatan morfologis spesimen, menggambar, penulisan sistematika hewan, penulisan nama bagian anatomis spesimen, dan menjawab pertanyaanpertanyaan pengarah, maka hanya 37% yang melakukan dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa kurang fokus terhadap spesimen yang diamati, dan lebih tertarik pada media-media yang disediakan. Oleh karena itu perlu disusun strategi yang tepat, dimana perlu diatur waktu yang khusus, kapan mahasiswa melihat VCD, slide, model hewan yang hidup, awetan basah, dan kering. Sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu menghasilkan calon-calon guru IPA/biologi yang kompetensi tinggi, maka tugas terstruktur bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam pembuatan media pembelajaran. Dalam hal ini mahasiswa telah terampil dan mampu membuat awetan basah dan kering, VCD, dan slide sesuai kelompok hewan yang telah ditentukan. Hasilnya cukup memuaskan, dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan, tentunya akan sangat bermanfaat kelak apabila para mahasiswa tersebut lulus dan menjadi tenaga pengajar. KESIMPULAN Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : kesiapan mahasiswa menerima materi perkuliahan dilihat dari tes unit I sebesar 54,50% dan II sebesar 67,51%. Kesiapan mahasiswa menghadapi materi praktikum sebesar 49,30%. Hasil tugas terstruktur diperoleh 37,80% melakukan praktikum dengan baik. Hasil UTS praktikum (rata-rata 53,18) dan UAS praktikum (rata-rata 67,33) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 78,98%. Hasil UTS teori (rata-rata 51,42) dan UAS teori (ratarata 58,96) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 87,21%. 2. Saran Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang media mana yang lebih efektif digunakan agar meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selanjutnya perlu dibuat strategi yang tepat antara penggunaan media pembelajaran dengan waktu penyajiannya. DAFTAR PUSTAKA Anderson, R.H. (1994). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan PT. Raja Grafindo Persada. Calhoun, E. (1994). How to Use Action Research in The Self Renewing School. Alaxandria, Virginia : ASCD. Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung : PT Citra Aditya Abadi. Mulyono, H.A.M. (2000). Media Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan. Pusat Kurikulum, Balitbang. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Sadiman, A.S, dkk. (2003). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatnnya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rustaman, N.Y, dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan. Webb, J.E. (1980). Guide to Living Fishes, Amphibians, Reptiles, Bird, Mammals. London : The McMillan Press Ltd. 119