BAB IV ANALISA DATA. Marga yaitu yaitu Petunjuk Tabel Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan. Tabel 4.1 Data LHR No. Jenis Kendaraan LHR

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

No. U R A I A N KODE KOEF.

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C )

KOP PERUSAHAAN Kegiatan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Muara Jawa Ilir Lokasi : Kec. Muara Jawa Sumber Dana : APBD Kutai Kartanegara Tahun Anggaran :

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I. // Dengan Huruf.// Diperiksa Oleh, Tenggarong, 2012 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) PT / CV.

Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR. perumahan Puri Botanical Residence di jl. Joglo Jakarta barat. ditanah seluas 4058

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

REKAPITULA PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

REKAPITULASI BIAYA. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran No. PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN SALURAN. Jumlah PPN 10% Total Dibulatkan TERBILANG :

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO )

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

D O K U M E N P E N G A D A A N

Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Rehabilitasi Jalan

Pertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

. Pekerjaan sub base agregat klas B dengan ketebalan 5 cm dengan menggunakan alat motor grader, vibrator roller dan water tank, 3. Pekerjaan sub base

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

BAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

BAB IV PENYAJIAN DATA

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

ANALISIS BIAYA PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PAKET REKONSTRUKSI JALAN PEMATANG REBA SIBERIDA (B)

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

KERANGKA ACUAN KERJA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

Menetapkan Tebal Lapis Perkerasan

Jl. Riau No 73 Pekanbaru 2) Teknik Sipil Universitas Abdurrab

Cape Buton Seal (CBS)

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

DINAS PEKERJAAN UMUM

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

TINJAUAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN UJONG PACU-COT TRIENG KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

BAB III METODA PERENCANAAN

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

Efektifitas Urugan Pilihan Pedel (Koespiadi) 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BAB V VERIFIKASI PROGRAM

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

REKAPITULASI B-Q. : Peningkatan Jalan Desa Darat Sawah Menuju Jalan TMMD. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

ANALISIS BIAYA PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PROYEK REKONTRUKSI JALAN BATAS KOTA PARIAMAN MANGGOPOH KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

BILL OF QUANTITY ( BQ )

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

BAB III LANDASAN TEORI. A. Parameter Desain

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

propinsi. Daerah tersebut merupakan jalur dengan arus lalu lintas yang padat

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL XI (KM KM. 115.

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA IV.1 Desain Tebal Perkerasan Langkah-langkah desain Tabel Perkerasan Aspal Jalan Prop. Dr. Soepomo, Jakarta selatan : Asumsi dan kriteria, perhitungan berdasarkan pada standar Bina Marga yaitu yaitu Petunjuk Tabel Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen. Tabel 4.1 Data LHR 2008 No. Jenis Kendaraan LHR 1. Private Car 2 ton 3512 2. Taxi 25 3. Bus 15 *)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008 IV - 1

Tabel 4.2 Tabel Hitungan CBR CBR Jumlah yang sama dan yang lebih besar % CBR yang sama atau yang lebih besar 3 11 (11/11)*100% = 100% 3 4 4 9 (9/11)*100% = 81.8% 5 6 7 (7/11)*100% = 63.6% 6 6 6 (6/11)*100% = 54.5% 6 10 2 (2/11)*100% =18.2% 11 1 (1/11)*100% = 9.1% IV - 2

Gambar grafiknya adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Grafik CBR *)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008 Jadi Harga CBR = 3.3 IV - 3

Tabel 4.3 Faktor Hubungan antara Umur Rencana dengan Perkembangan Lalu lintas (N) N Tahun R% 2% 4% 5% 6% `8% 10% 1 tahun 1.01 1.02 1.02 1.03 1.04 1.05 2 tahun 2.04 2.08 2.10 2.12 2.16 2.21 3 tahun 3.09 3.18 3.23 2.30 3.38 3.48 4 tahun 4.16 4.33 4.42 4.51 4.69 4.87 5 tahun 5.25 5.53 5.66 5.80 6.10 6.41 6 tahun 6.37 6.77 6.97 7.18 7.63 8.10 7 tahun 7.51 8.06 8.35 8.65 9.28 9.96 8 tahun 8.70 9.51 9.26 10.20 11.05 12.00 9 tahun 9.85 10.79 11.30 11.84 12.99 14.26 10 tahun 11.05 12.25 12.90 13.60 15.05 16.73 15 tahun 17.45 20.25 22.15 23.90 28.30 33.36 20 tahun 24.55 30.40 33.90 37.95 47.70 60.20 *)Data dari Dinas PU Bina Marga DKI Jakarta Tahun 2008 IV - 4

Umur rencana : 10 tahun Faktor Regional (FR) : 0.5 (For rainfall < 900 mm/year, Slope < 6%) Sub Grade CBR : 3.3 (afterfill stabilisation) Perkembangan lalu lintas (i) selama pelaksanaan = 5 % per tahun untuk kendaraan ringan dan 3 % per tahun untuk kendaraan berat Jumlah jalur : 2 Jalur (1 jalur untuk setiap arah dengan median) LHR tahun 2012 (awal umur rencana) Private Car 2 ton (1+1) : (1+0.05) 4 x 3512 = 4268.86 Taxi 2 ton (1+1) : (1+0.05) 4 x 25 = 30.39 Bus 8 ton (3+5) : (1+0.03) 4 x 15 = 16.88 LHR pada tahun ke 10 Private Car 2 ton (1+1) : (1+0.05) 10 x 4268.86 = 6953.52 Taxi 2 ton (1+1) : (1+0.05) 10 x 30.39 = 49.50 Bus 8 ton (3+5) : (1+0.03) 10 x 16.88 = 22.69 Angka Ektivan (E) masing-masing kendaraan Private Car 2 ton (1+1) : 0.0002 + 0.0002 = 0.0004 Taxi 2 ton (1+1) : 0.0002 + 0.0002 = 0.0004 Bus 8 ton (3+5) : 0.0183 + 0.1410 = 0.1593 IV - 5

Koefisien Distribusi kendaraan (C), 2 jalur 1 arah : Kendaraan ringan : 0.60 Kendaraan berat : 0.70 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) = LHR awal UR x E x C Private Car 2 ton (1+1) : 4268.86 x 0.0004 x 0.6 = 1.0245 Taxi 2 ton (1+1) : 30.39 x 0.0004 x 0.6 = 0.0073 Bus 8 ton (3+5) : 16.88 x 0.1593 x 0.7 = 1.8826 LEP 2.9144 Lintas Ekivalen Akhir (LEA 10 ) = LHR Akhir UR x E x C Private Car 2 ton (1+1) : 6953.52 x 0.0004 x 0.6 = 1.6688 Taxi 2 ton (1+1) : 49.50 x 0.0004 x 0.6 = 0.0119 Bus 8 ton (3+5) : 22.69 x 0.1593 x 0.7 = 2.5302 LEA 10 4.2108 IV - 6

Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 1/2 ( LEP + LEA 10 ) LEP = Lintas Ekivalen Permulaan LEA 10 = Lintas Ekivalen Akhir LET 10 = 1/2 ( 2.9144 + 4.2108 ) = 3.56 Lintas Ekivalen Rencana (LER) = LET x FP LET = Lintas Ekivalen Tengah FP = Faktor Penyesuaian = UR / 10 UR = Umur Rencana LER 10 = 3.56 x ( 10 / 10 ) = 3.56 INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP) : CBR = 3.3 DDT = ( 4.3 log CBR ) + 1.7 = ( 4.3 log 3.3 ) + 1.7 = 3.93 FR = 0.5 LER = 3.56 IP t = 1.0 1.5 ( LOKAL ) = 1.5 IP o = > 1000 = > 4 ITP ( Nomogram 5 ) Lampiran X = 3.7 IV - 7

Menghitung Tebal Perkerasan : ITP = a1.d1 + a2.d2 + a3.d3 3,7 = 0,40 x 10 + 0,14 x 20 + 0,13.D3 3,7 = 4 + 2,8 + 0,13.D3 3,7 = 6,8 +0,13.D3 D3 = 24 cm Susunan Perkerasan Subbase Course Base Course : 24 cm Sirtu Kelas A (D3) : 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A (D2) (Tebal minimum untuk ITP 3 7.49) Asphalt Concrete (AC) : 10 cm (D1) (Tebal minimum untuk ITP 3 7.49) 10 cm Asphalt Concrete (AC) 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A 24 cm Sirtu Kelas A Gambar 4.1 Desain Perkerasan Check Kekuatan Perkerasan : ITP yang dibutuhkan = 3.7 ITP dari desain perkerasan = 3.71 (OK) IV - 8

IV.2 Desain Tebal Perkerasan Interblok Cara SNI atau Metode Bina Marga Dari perhitungan Desain perkerasan diperoleh nilai ITP sebesar 3.71. Nilai ITP tersebut dipakai dalam perhitungan perkerasan interblok cara Bina Marga. Di Indonesia diusulkan harga koefisien layer sebagai berikut : Koefisien layer interblok (K 350) = 0,40. Koefisien layer interblok (K 450) = 0,44. Koefisien layer sandbedding = 0,14. ITP = a1.d1 + a2.d2 + a3.d3 + a4.d4 3.7 = 0,44 x 8 + 0,14 x 4 + 0,14 x 20 + 0,13.D4 3.7 = 3.52 + 0.56 + 2.8 + 0,13.D4 3.7 = 6.88 + 0.13.D4 D4 = 25 cm IV - 9

Susunan Perkerasan Interblok Pasir Alas Base Course : 8 cm : 4 cm : 20 cm Aggregat (batu pecah) kelas A (D2) (Tebal minimum untuk ITP 3 7.49) Asphalt Concrete (AC) : 25 cm (D4) Sirtu Klas A 8 cm Interblok 4 cm Pasir Alas 20 cm Aggregat Klas A 25 cm Sirtu Klas A Gambar 4.2 Desain Perkerasan Interblok IV - 10

IV.3 Metode Pelaksanaan IV.3.1 Metode Pelaksanaan Lapis Interblok Interblok dipasang diaatas sand bedding yang telah diratakan, dan dimulai dari tepi yang menempel pada kanstein. Untuk menjaga kerapian pola pemasangan dapat dibantu dengan menarik benang pembantu. Celah antar interblok dijaga antara 2 4 mm. Untuk tiap baris hanya interblok utuh yang boleh dipasang, sedang lubang lubang pada bagian tepi yang menempel kanstein dapat diisi dengan potongan interblok sebelum lapis interblok dipadatkan. a. Pola Pemasangan Bentuk pola pemasangann interblok : - Basketheave - Stretcher - Herringbone b. Pemadatan Dalam pemadatan diperlukan : - Alat pemadat (plate vibrator) - Pasir pengisi (keras, bebas dari kotoran serta mengandung 10% kadar lumpur). Pemadatan pertama segera dilakukan setelah pemasangan interblok mencapai luas yang cukup dan semua lubang tepi telah terisi, dengan menggunakan plate vibrator yang mampu menimbulkan gaya sentrifugal IV - 11

sebesar 3 6,5 ton dan memiliki luas dasar 0,5 0,6 m². jumlah lintasan umumnya antara 3 4 kali dan apabila ada interblok yang pecah selama pemadatan harus segera diganti pada saat itu juga. Pemadatan dijaga agar tidak dilakukan pada jarak 1 meter dari pasangan interblok yang masih terbuka atau belum dijepit oleh kanstein. Pemadatan kedua dilakukan bersamaan dengan penebaran pasir pengisi diatas pasangan interblok. Alat pemadat yang dipakai sama seperti pada pemadatan yang pertama. Tujuan pemadatan ini adalah untuk menggetarkan pasangan interblok agar pasir pengisi mengisi celah celah yang belum sepenuhnya terisi oleh sand bedding, serta meratakan permukaan pasangan interblok yang mungkin kerataanya belum seragam. Hasil akhir pemadatan kedua adalah permukaan yang rata dan mempunyai kemiringan tertentu. IV.3.2 Metode Pelaksanaan Pemadatan Pekerjaan Pengaspalan Hasil akhir pekerjaan pengaspalan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas bahan tetapi juga oleh proses pembuatanya, antara lain pemadatan. Dalam pekerjaan pengaspalan peralatan yang terkait adalah : - Alat untuk mencampur beton aspal, yaitu Asphalt Mixing Plant (AMP) - Alat angkut (dump truck) - Alat penggelar (paver) - Alat pemadat a. Cara pemadatan IV - 12

Tahapan pemadatan : i. Pemadatan pertama (breakdown rolling), dilakukan segera setelah campuran digelar (dibelakang paver k.l. 60 m). suhu pemadatan dianjurkan 115º C dengan alat pemadat steel wheel roller (tandem/two axle roller). ii. Pemadatan kedua (intermediate rolling), dilakukan setelah pemadatan pertama (berjarak k.l. 60 m). suhu pemadatan yang diajurkan 100º C dengan alat pemadatan pneumatic tired roller. Maksud penggunaan alat tersebut adalah : - Memberikan kepadatan yang lebih merata - Memperoleh permukaan yang lebih baik dan merapatkan retakretak rambut pada bagian permukaan - Memperbesar stabilitas lapisan iii. Pemadatan terakhir (finish rolling), dilakukan setelah pemadatan kedua, sehingga masih memungkinkan dapat menghiklangkan bekas roda dari penggilasn kedua. Suhu pemadatan yang dianjurkan 75ºC dengan alat pemadat steel wheel roller (three axle). b. Urutan penggilasan : a. Penggilasan pada pengaspalan dengan lebar satu lajur (single width) 1. Sambungan melintang Sambungan melintang dibuat lurus, penggilasannya dilakukan dengan benar dan hati-hati, agar didapat permukaan yang halus dan rata. IV - 13

2. Bagian tepi luar 3. Penggilasan pertama, dimulai dari bagian yang lebih rendah bergerak menuju ke bagian yang lebih tinggi 4. Penggilasn kedua, dilakukan segera setelah penggilasan pertama 5. Penggilasan akhir b. Penggilasan dengan lebar lebih dari satu jalur 1. Sambungan melintang 2. Sambungan memanjang Penggilasan dilakukan langsung di belakang penggelar 3. Penggilasan pertama 4. Penggilasan kedua 5. Penggilasan terakhir Hal yang harus diperhatikan : 1. Selama penggilasan roda harus selalu dalam keadaan basah, agar permukaan roda selalu bersih dan tidak ada bahan yang terbawa roda. 2. Alat pemadat berjalan perlahan dengan kecepatan yang merata, untuk alat pemadat : - Roda baja (steel wheel) : 4 5 km/jam - Roda karet : 7 8 km/jam 3. Selama penggilasan roda gerak diletakan di depan. Alat pemadat tidak di ijinkan diam/parker pada lapisan yang sudah dipadatkan tetapi belum dingin. IV - 14

IV.4 Analisa Biaya Analisa biaya perkerasan berdasarkan pada perkiraan kuantitas satuan tenaga, bahan dan peralatan untuk satu satuan perkerjaan. Perkiraan kuantitas tersebut di kalikan dengan standar biaya satuan dan bahan tahun anggaran 2007 untuk kotamadya Jakarta Selatan dan sekitarnya. Tabel harga satuan dapat dilihat pada lampiran. Perkiraan kuantitas tenaga dibuat berdasarkan kebutuhan tenaga (orang), jam kerja efektif (7 jam) per hari, dan produksi bahan/material (m3) per hari. Kebutuhan tenaga menyangkut jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam satu satuan pekerjaan. Para pekerja tersebut yang dibutuhkan dalam satu satuan pekerjaan. Para pekerja tersebut bertugas merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu, membersihkan permukaan jalan dari debu dengan menggunakan Air Compressor, sebelum campuran aspal cair atau emulsi disemprotkan dengan Asphalt Sprayer. Perkiraan kuantitas bahan dibuat berdasarkan faktor kembang material (padat -lepas), faktor lehilangan bahan, berat jenis bahan, dan komposisi campuran untuk tiap satuan pekerjaan, sedangkan untuk perkiraan kuantitas alat dibuat berdasarkan kapasitas produksi alat per jam yang diantaranya dipengaruhi oleh lebar efektif pemadatan, panjang hamparan, faktor eksternal alat, kecepatan, panjang hamparan, faktor efisiensi alat, keceptan rata-rata alat, kapasitas alat, dan waktu siklus. Car dan hasil analisa harga satuan serta biaya total dari tiap jenis perkerasan dapat dilihat pada tabel dihalaman berikut : IV - 15

Analisa biaya untuk lapis pondasi, terdiri dari uraian untuk mendaptakan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan serta perhitungan analisa biaya dari perkerjaan pondasi. Uraian dari analisa harga satuan untuk pondasi dapat dilihat pada tabel 4.4, dari tabel tersebut diperoleh koefisien dari masingmasing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendaptkan biaya dari pekerjaan pondasi dihitung per satuan m. nilai koefisien per-m dari masingmasing komponen tersebut adalah: Tenaga : pekerja (0,2765 jam), mandor ( 0,095 jam) Bahan : Agregat (batu pecah) kelas A atau Sirtu kelas A (1,2 m³ ) Peralatan : Wheel Loader (0,0395 jam), Dump truck (0,2289 jam), motor grader (0,0097 jam), vibratory roller (0,0119 jam), alat bantu (1 Ls). Perhitungan analiasa harga satuan untuk pekerjaan pondasi atas agregat (batu pecah) kelas A dapat dilihat pada tabel 4. 6. Koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan abel tersebut ditampilkan pada halaman berikut : IV - 16

Tabel 4.4 Uraian Analisa Harga Satuan Lapis Pondasi Bawah Sirtu Kelas A No Uraian Kode Koef Satuan I ASUMSI 1 Menggunakan alat berat (cara mekanik) 2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan 3 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 Km 4 Tebal lapis agregat padat t 0,20 M 5 Fakor kembang material (padat lepas) Fk 1,20 6 Jam kerja efektif perhari Tk 7,00 Jam II METODE PELAKSANAAN 1 Wheel leader memuat agregat ke Dump Truck Of Base Camp 2 Dump Truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan motor Grader 3 Hamparan Agregat dibahasi dengan water tank truck sebelum dipadatkan dengan tandem Roller dan pneumatic Tire Roller 4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu IV - 17

III PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA 1 BAHAN Meterial Agregat kelas A hasil produksi di M26 1,20 m² Base Camp setiap 1 m³ agregat padat diperlukan : 1 x Fk 2 ALAT 2a WHEEL LOADER Kapasitas bucket V 1,50 m² Faktor bucket Fb 0,93 Faktor efisiensi alat Fa 0,75 Waktu siklus Tsl Muat Tl 1,00 Menit Lain-lain T2 1,00 menit Tsl 2,00 menit Kapasitas alat/m³ = 1 ; Q1 25,31 Jam 2b DUMP TRUCK Kapasitas bak V 6.00 m² Factor efisiensi alat Fa 0.83 Kec. Rata-rata pemuatan VI 40.00 Km/jam Kec. Rata-rata kosong V2 50.00 Km/jam Waktu siklus Ts2 IV - 18

Waktu tempuh isi = (L;VI) x 60 menit T1 30.00 Menit Waktu tempuh kosong = (L: V2) x 60 menit T2 24.00 menit Lain-lain T3 3.00 Menit Kap. Prod / jam = Ts3 4.37 M³ Koefisien alat /m³ = 1: Q² 0,2289 Jam 2c MOTOR GRADER Panjang hamparan Lh 50.00 M Lebar efektif kerja blade b 2.43 m Faktor efisiensi alat Fa 0.75 Kecepatan rata-rata alat V 4.00 Km/jam Jumlah lintasan n 6.00 Lintasan Waktu siklus : Ts3 Peralatan 1 lintasan = Lh (V x 1000) 60 T1 0,75 Menit Lain-lain T2 1.00 Menit Ts3 1.75 Menit Kap. Prod/jam = Q³ 102.85 m³ Koefisien alat/m³ = 1 : Q³ 0,0097 jam 2d. VIBRATORY ROLLER Kecepatan rata-rata alat V 5.00 Km/jam Lebar efektif pemadatan B 1.50 m Jumlah lintasan n 4.00 Lintasan IV - 19

Kap. Prod/jam = Fa 0.83 Koef. Alat/ M³ = 1 : Q4 0.0119 Jam 2e. PNEUMATIC TIRE ROLLER Kecepatan rata-rata alat V 5.00 Km/jam Lebar efektif pemadatan b 1.50 M Jumlah lintasan n 4.00 Lintasan Faktor efisiensi alat Fa 0.83 Kap. Prod / jam = Q⁵ 311.25 m³ Koef. Alat / m³ = 1 : Q⁵ 0.0032 jam 2f. WATER TANK TRUCK Volume tanki air V 4.00 m³ Kebutuhan air/m³ agregat padat Wc 0.07 m³ Pengisian tanki / jam Faktor efisiensi alat Kap. Prod / jam = Koef. Alat/m³ = 1 : Q⁶ 2g. ALAT BANTU Diperlukan : Kereta dorong = 2 buah Sekop = 3 buah Garpu = 2 buah IV - 20

3. TENAGA Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q¹ 25.31 m³/ jam Produksi Agregat / hari = Tk x Q¹ Qt 177.19 m² Kebutuhan tenaga : Pekerja P 7.00 0rang Mandor M 1.00 Orang Koefisien tenaga / m³ Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.2765 Jam Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0395 Jam 4. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT lihat lampiran 5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING-MASING HARGA SATUAN Didapat harga satiuan pekerjaan : Rp. 0,00 / m³ 6. Waktu pelaksanaan yang diperlukan masa pelaksanaan. Bulan 7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00 m³ IV - 21

Tabel 4.5 Analisa Harga Satuan Pondasi Bawah Sirtu Kelas A Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan Prof. Dr. Soepomo Prov : DKI Jakarta Jenis Pekerjaan : Lapis pondasi bawah sirtu kelas A Satuan pembayaran : m³ No. Komponen Sat Perkiraan kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) TENAGA Pekerja Jam 0.2785 2.357,14 652.00 Mandor Jam 0.0395 3.571,43 142.00 Jumlah harga tenaga 794.00 B BAHAN 1. Sirtu kelas A m³ 1,200 46.500,00 55.800,00 Jumlah Harga Bahan 55.800,00 C. PERALATAN 1. Wheel Loader Jam 0.0395 95.000,00 3.753,00 2. Dump Truck Jam 0.2289 50.000,00 11.445,00 3. Motor Grader Jam 0.0097 95.000,00 922.00 4. Vibrator Roller Jam 0.0119 95.000,00 1.131.00 IV - 22

5. P. Tyre Roller Jam 0.0032 95.000,00 304,00 6. Water Tanker Jam 0.0233 50.000,00 1.16500 7. Alat bantu Ls 1.0000 10.000,00 10.000.00 Jumlah Harga Peralatan 28.720,00 D. Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan ( 85.314,00 A+B+C) E. Onerhead & laba 10,0 % x D 8.532,00 F. Harga Satuan Pekerjaan (D + E) 93.846,00 IV - 23

Tabel 4.6 Analisa Harga Satuan Pondasi Atas Agregat Kelas A Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan Prof. Dr. Soepomo Provinsi : DKI Jakarta Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi bawah sirtu Kelas A Satuan Pembayaran : m³ No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA 1. Pekerja Jam 0.2785 2.357,14 652.00 2. Mandor Jam 0.0395 3. 571,43 142.00 Jumlah harga tenaga 794.00 B. BAHAN 1 Agregat m³ 1,200 55.800,00 66.960,00 Jumlah Harga Bahan 66.960,00 C. PERALATAN 1. Wheel Loader Jam 0.0395 95.000,00 3.753,00 2. Dump Truck Jam 0.2289 50.000,00 11.445,00 3. Motor Grader Jam 0.0097 95.000,00 922.00 4. Vibrator Roller Jam 0.0119 95.000,00 1.131.00 IV - 24

5. P. Tyre Roller Jam 0.0032 95.000,00 304,00 6. Water Tanker Jam 0.0233 50.000,00 1.16500 7. Alat bantu Ls 1 10.000,00 10.000.00 Jumlah Harga Peralatan 28.720,00 D. Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan ( 96.474,00 A+B+C) E. Overhead & laba 10,0 % x D 9.648,00 F. Harga Satuan Pekerjaan (D + E) 106.102,00 Analisa biaya untuk lapis resap pengikat (prime coat), terdiri dari uraian untuk mendapatkan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan serta perhitungan analisa harga satuan untuk prime coat dapat dilihat pada tabel 4.7. dari tabel tersebut diperoleh koefisien perliter dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dario setiap satuan pekerjaan. Didapat nilai koefisien perliter untuk prime coat seperti dibawah ini : Tenaga : Pekerja (0,0211 jam), Mandor (0,0030 jam). Bahan : Aspal (0,6417 Kg), Kerosene (0,4889 liter) Peralatan : Asphalt Spraye (0,0030 jam), Compressor (0,0031 jam), Dump Truck (0,0030 jam). Perhitungan analisa harga satuan untuk pekerjaan prime coat dapat dilihat pada tabel 4.5. Koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan masing-masing komponen (harga satuan upa h, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut: IV - 25

Tabel 4.7 Uraian Harga Satuan Lapis Resep Pengikat (Prime Coat) No. Uraian Kode Koef Satuan I ASUMSI 1. Menggunakan alat berat (cara mekanik) 2. Lokasi pekerjaan ; sepanjang jalan 3. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi Pekerjaan L 20.00 Km 4. Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 Jam 5. Faktor kehilangan bahan Fh 1,10-6. Komposisi Campuran : Aspal AC-10 atau AC 20 As 56 % Minyak Flux/ pencair K 44 % 7. Komposisi Campuran : Aspal AC-10 atau AC 20 D1 1,05 Kg/ltr Minyak Flux/ pencair D2 0,80 Kg/ltr 8. Bahan Dasar (aspal & minyak pencair) Semuanya diterima dilokasi pekerjaan II. METODE PELAKSANAAN 1. Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair 2. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor IV - 26

campuran aspal cair disemprotkan dengan 3. Aspal Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis angkutan aspal dan minyak flux menggunakan 4. Dump truck III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA 1. BAHAN Untuk mendapat 1 liter lapis resap pengikat diperlukan : (1 liter x Fh) PC 1,10 Liter Aspal = As x PC x D1 0,6417 Kg Keirosone = K x PC 0,4889 2. ALAT 2a. ASPHALT SPRAYER Kapasitas alat V 800,00 Liter Faktor efisiensi alat Fa 0,83 - Waktu siklus (termasuk proses pemanasan) Ts 2,00 Jam Kap. Prod/ jam Q¹ 332,00 Liter Koefisien alat/ltr = 1 : Q¹ 0,0030 Jam 2b. AIR COMPRESSOR Kapasitas alat 400,00 M²/jam Aplikasi lapis resap pengikat rata-rata 0,80 Ltr/2 IV - 27

(spesifikasi) Kap. Prod/ jam = ( v x Ap) Koefisien alat/ltr = 1 : Q³ 2c. DUMP TRUCK Sebagai alat penghubung bahan dilokasi pekerjaan, dump truck melayani alat Asphalt Sprayer. Kap. Prod/ jam = sama dengan Asphalt Sprayer Koefisien alat/ltr = 1 : Q³ 320,00 0,0031 332,00 0,0030 Liter Jam Liter Liter 3. TENAGA Produksi menentukan : Asphalt Finisher Produksi agregat/hari = Tk x Q4 Kebutuhan tenaga Pekerja Mandor 332,00 2324,00 7,00 1,00 Liter Liter Orang Orang IV - 28

Tabel 4.8 Analisa Harga Satuan Prime Coat Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan Prof. Dr. Soepomo Prov : DKI Jakarta Jenis Pekerjaan : Lapis resap pengikat (Prime Coat) Satuan pembayaran : liter No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA 1. Pekerja Jam 0.0211 2.357,14 50.00 2. Mandor Jam 0.0030 3. 571,43 11.00 Jumlah harga tenaga 61,00 B. BAHAN 1 Aspal Kg 0,6417 2.475,00 1.589,00 Karosene Liter 0,4889 550,00 269,00 Jumlah Harga Bahan 1.858,00 C. PERALATAN 1. Asphalt Sprayer Jam 0.0030 30.000,00 90,00 2. Compressor Jam 0.0031 25.000,00 78,00 3. Dump Truck Jam 0.0030 40.000,00 120.00 IV - 29

Jumlah Harga Peralatan 288,00 D. Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan ( 2.207,00 A+B+C) E. Overhead & laba 10,0 % x D 221,00 F. Harga Satuan Pekerjaan (D + E) 2.428,00 Analisa biaya untuk lapisan Aspal beton (AC), terdiri dari uraian untuk mendaptakan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peralatan. Uraian dari analisa harga satuan untuk lapisan Aspal Beton dapat dilihat pada tabel 4.9. dari tabel tersebut diperoleh koefisien dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dari setiap satuan pekerjaan. Volume pekerjaan untuk pekerjaan aspal beton dihitung per satuan m². didapat nilai koefisien per m² untuk aspal beton seperti dibawah ini: Tenaga : pekerja (0,6107 jam, mandor (0,0611 jam) Bahan : agregat kasar (0,8996 m³), agregat halus (0,6837 m³), aspal (156,2925 kg), Filler (138,5450 kg) Peralatan : Wheel Loader (0,0487 jam), AMP (0,0611 jam), Dump Truck (0,6208 jam), Asphalt Finisher (0,0763 jam), tendem roller 6-8 t (0,0667 jam), P. tyre Roller (0,0508 jam), alat bantu (1 Ls). Analisa harga satuan untuk pekerjaan aspal beton dapat dilihat pada tabel 4.10. Koefisen yang dapat dikalikan dengan harga satuan masingmasing komponen ( harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut : IV - 30

Tabel 4.9 Uraian Analisa Harga Satuan Aspal Beton (AC) No. Uraian Kode Koef Satuan I. ASUMSI 1. Menggunakan alat berat (cara mekanik) 2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan 3. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan 4. Tebal lapis Ac padat L 20,00 Km 5. Jam kerja efektif per hari t 0,04 M 6. Faktor kehilangan material Jam Agregat Fh 1 1,10 Aspal Fh2 1,05 7. Komposisi campuran AC (spesifikasi) Coarse agregat 40-60% CA 56,50 % Fine agregat 24-49,5% FA 35,00 % Fraksi Filler 4,5 7,5 % FF 2,00 % 8. Berat Jenis Bahan: AC D1 2,29 Ton/m² Coarse agregat dan fine agregat D2 1,40 Ton/m² Fraksi filler D3 2,00 Ton/m² Asphalt D4 1,03 Ton/m² IV - 31

II. METODE PELAKSANAAN 1. Wheel leader memuat agregat dan aspal ke dalam cold bin amp 2. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam Dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan 3. Campuran panas AC dihampat dengan finisher dan dipadatkan dengan tendem & pneumatic Tyre Roller 4. Selama pemadatan, sekolompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA 1a. BAHAN 1a. Agregat kasar = (CA x (D1 x 1 m³) x Fh1) : 0,0467 m³ D2 1b. Agregat halus = (Fa x (D1 x 1 m³) x Fh 1) : 0,0252 m³ D2 1c. Filler = (FF x (D1 x 1 m³) x Fh 1) 2,0150 Kg 1d. Aspal = (AS x (D1 x 1 m³) x Fh 2) 6,2520 Kg 2. ALAT 2a. WHEEL LOADER IV - 32

Kapasitas bucket V 1,5 C m³ Factor bucket Fb 0,9 C Factor efisiensi alat Fa 0,8 Waktu siklus Tsl Muat T1 1,50 menit Lain-lain T2 0,50 menit Tsl 2,00 menit Kap. Prod/jam = Q1 513,77 m³ Koefisien alat/m³ = 1 : Q1 0,0019 jam ASPHALT MIXING PLANT (AMP) 2b. Kapasitas produksi V 50,00 Ton/jam Faktor efisiensi alat Fa 0,6 Kap. Prod/jam = Q² 654,80 m³ Koefisien alat/m³ = 1 : Q² 0,0026 jam Dump Truck 2c. Kapasitas produksi V 6,0 Ton Faktor efisiensi alat Fa 0,83 Kecepatan rata-rata bermuatan V1 40,00 Km/jam Kecepatan rata-rata kosong V2 50,00 Km/jam Kapasitas AMP/batch Q²b 0,50 Ton Waktu menyiapkan 1 batch AG Tb 1,00 menit Waktu siklus Ts2 IV - 33

Mengisi bak = (V : Q² b) x Tb T1 12,00 Menit Angkut = (L: V1) x 60 menit T2 30,00 Menit Tunggu + dump + putar T3 15,00 Menit Kembali = (L : V2) x 60 menit T4 24,00 Menit Ts2 81,00 Menit Kap. Prod/jam = Q4 40,27 m³ Koefisien alat/ m³ = 1 : Q4 0,0218 jam Asphalt finisher 2d. Kapasitas produksi V 40,00 Ton/jam Faktor efisiensi alat Fa 0,65 - Kap. Prod/jam = Q⁵ 283,84 m³ Koefisien alat/m³ = 1 : Q⁵ 0,0035 jam TANDEM ROLLER 2e. Kecepatan rata-rata V 2,50 Km/jam Lebar efektif pemadatan B 1,20 M Jumlah lintasan n 6,00 Lintasan Faktor efisiensi alat Fa 0,65 Kap.prod/jam Q⁶ 325,00 m³ Koefisiensi alat/m³ = 1 : Q⁶ 0,0031 jam PNEUMATIC TIRE ROLLER 2f. Kecepatan rata-rata V 3,50 Km/jam IV - 34

Lebar efektif pemadatan B 1,20 M Jumlah lintasan n 8,00 Lintasan Faktor efisiensi alat Fa 0,85 Kap.prod/jam Q⁷ 341,25 m³ Koefisiensi alat/m³ = 1 : Q⁷ 0,0029 jam ALAT BANTU 2g. Diperlukan 1,00 Lumpsum Kereta dorong = 2 buah Sekop Garpu = 3 buah = 2 buah Tongkat control ketebalan hamparan TENAGA 3. Produksi menentukan : ASPHALT MIXING Q² 354,80 m³/jam PLANT (AMP) Produksi AC/hari Qt 2483, m³ Kebutuhan tenaga : 62 Pekerja P orang Mandor M 10,00 orang Koefisien tenaga/m³ 1,00 Pekerja = (Tk x P) : Qt jam Mandor = (Tk x M) : Qt 0,0282 jam 0,0028 IV - 35

HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN, DAN ALAT 4. Lihat lampiran 5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir Standar untuk perekaman analisa masing-masing harga satuan, di dapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00 / m³ 6. Waktu pelaksanaan yang diperlukan Masa pelaksanaan bulan 7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00 m³ IV - 36

Tabel 4.10 Analisa Harga Satuan Aspal Beton (AC) Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan. Prof. Dr. Soepomo Propinsi : DKI Jakarta Jenis Pekerjaan : Laston (AC) Status Pembayaran : m² No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA 1. Pekerja Jam 0.0282 2.357,14 67.00 2. Mandor Jam 0.0028 3. 571,43 10.00 Jumlah harga tenaga 77,00 B. BAHAN 1. Agregat kasar m³ 0,0407 79.800,00 3.248,00 Agregat halus m³ 0,0252 66.000,00 1.664,00 Filler Kg 2,0152 250,00 504,00 Aspal Kg 6,2517 2.475,00 15,473,00 Jumlah Harga Bahan 20.889,00 IV - 37

C. PERALATAN 1. Wheel Loader Jam 0.0019 95.000,00 181,00 2. AMP Jam 0.0028 450.000,00 1.260,00 Dump truck Jam 0,0248 40,000,00 952,00 Asphalt Finisher Jam 0,0036 185.000,00 648,00 Tandem Roller Jam 0,0031 40.000,00 124,00 P. tyre Rolle Jam 0,0029 95.000,00 275,00 Alat bantu Ls 1,0000 10.000,00 10,000,00 Jumlah Harga Peralatan 13.481,00 D. Jumlah harga tenaga, bahan, peralatan ( 34.447,00 A+B+C) E. Overhead & laba 10,0 % x D 3.445,00 F. Harga Satuan Pekerjaan (D + E) 37.892,00 Harga Satuan Tebal 10 cm (10 : 4) x F) 94.730,00 Masing-masing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran). Keseluruhan tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut : IV - 38

Tabel 4.11 Uraian Analisa Harga Satuan Interblok NO. Uraian kode Koef Satuan I Asumsi 1. Menggunakan alat berat (cara mekanik) 2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan 3. Dipakai Interblock tebal 8 cm 4. Jam kerja efektif per hari 5. Dihamparkan 30 m² perhari 6. Material dikirim ke lokasi proyek oleh pemasok) 7. Biaya produksi sudah termasuk pengangkutan 8. Biaya pemasangan Rp. 3500 Termasuk pekerja + alat : stamper, vibrator, dll 9. Pemasukan dilakukan oleh pemasok 10. Tebal pasir atas = 4 cm 11. Dipakai kanstein 40 x 20 x 10 Tp 0,04 M II. METODE PELAKSANAAN 1. Interblock diangkut dengan truck ke lokasi proyek 2. Pasir dihampar dan dipadatkan, setelah itu baru interblock dipasang diatasnya. IV - 39

3. Interblock dan pasir alas dihampar setelah pekerjaan pondasi sudah siap 4. Selama pemadatan pasir, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu 5. Pemadatan menggunakan stamper dan vibrator III. PEMAKAIAN BAHAN 1. BAHAN 1a. Interblock 39,5 Buah 1b. Pasir pasang = ( Tp x 1 m²) 0,04 m² 1c. Kanstein 2,50 Buah 2. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT Lihat lampiran 3. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir standar untuk perekaman analisa masing-masing harga satuan, didapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00/m³ 4. Waktu pelaksanaan yang diperlukan masa pelaksanaan. Bulan 5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00m³ IV - 40

Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan Interblok Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan Prof. Dr. Soepomo Prov : DKI Jakarta Jenis pekerjaan : Interblock Satuan Pembayaran : m² No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA + ALAT 1. Biaya Pemasangan M² 1,000 3.500,00 3.500,00 (pekerja, alat) Jumlah Harga Tenaga + Alat 3.500,00 B. BAHAN 1. Interblock bh 39,5 659.000 26.031,00 2. Pasir Pasang m³ 0,04 60.000,00 2.400,00 3. Kanstein bh 2,50 6.500,00 16.250,00 Jumlah Harga Bahan 44.681,00 Jumlah Harga Peralatan 44.681,00 IV - 41

D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, peralatan 48.181,00 ( A + B) E. Overhead & Laba 10,0 % x D 4.819,00 F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) 53.000,00 Analisa Biaya untuk plesteran, terdiri dari uraian untuk mendapatkan perkiraan kuantitas masing-masing komponen satuan yang meliputi tenaga, bahan dan peraltan. Plesteran digunakan untuk pekerjaan pemasangan kanstein. Uraian dari analisa harga satuan untuk plesteran dapat dilihat pada tabel 4.13. dari tabel tersebut diperoleh koefisisen dari masing-masing komponen satuan yang akan digunakan untuk mendapatkan biaya dari setiap satuan pekerjaan. Volume pekerjaan untuk pekerjaan plesteran dihitung persatuan m. didapat nilai koefisien per-m untuk plesteran seperti dibawah ini: Tenaga : pekerja ( 9,333 jam ), mandor ( 0,9333 jam ), tukang batu ( 4,6667 jam ). Bahan : semen (378 kg), Pasir (0,788 m³), alat : Concorete Mixer (0,444 jam), lata bantu ( 1 Ls). Analisa harga satuan untuk pekerjaan plesteran dapat dilihat pada tabel 4.14. koefisien yang dapat dikalikan dengan harga satuan masingmasing komponen (harga satuan upah, bahan dan alat dapat dilihat pada lampiran ). Kese;luruhan pada tabel tersebut ditampilkan pada halaman berikut : IV - 42

Tabel 4.13 Uraian Analisa Harga Satuan Plesteran No. Uraian Kode Koef Satuan I. 1. 2. 3. ASUMSI Menggunakan alat berat (cara mekanik) lokasi pekerjaan : sepanjang jalan bahan dasar (pasri dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan. 4. Jam kerja efektif perhari Tk 7,00 Jam 5. Perbandingan pasair dan semen : -Volume semen Sm 25 % -Volume Pasir Ps 75 % 6. Berat jenis bahan : seemen pertland D1 1,40 Ton / m³ 7. Faktor kehilangan material Fh 1,05 - II. METODE PELAKSANAAN 1. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu 2. Kanstein sudah diatur seedmikian sehingga siap untuk direkatkan 3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA IV - 43

1. BAHAN Semen = Sm x 1 m³ x D1 x Fh x 1000 378,00 Kg Pasir = Ps x 1 m³ x Fh 0,788 m³ 2. ALAT CONCRETE MIXER Kapasitas alat V 500,00 liter Faktor efisiensi alat Fa 0,75 - Waktu siklus : (T1 + T2 +T3 + T4) - Memuat T1 3,00 Menit - Mengaduk T2 4,00 Menit - Menuang T3 1,00 Menit - Tunggu, dll Q¹ 2,250 3. Koefisien alat/m³ = 1 : Q¹ 0,444 Jam ALAT BANTU Diperlukan : 1,00 Lumpum sekop pacul = 4 buah = 4 buah sendok semen = 8 buah 4. gerobak dorong = 3 buah TENAGA IV - 44

Produksi dalam satu hari Qt 7,50 M² Kebutuhan tenaga Pekerja P 1,00 Orang Mandor M 5,00 Orang Tukang batu Tb 10,00 Orang Koefisien tenaga/m³ Pekerja = (Tk x P) ; Qt 9,333 Jam Mandor = (Tk x M) : Qt 0,933 Jam Tukang batu = (Tk x Tb) : Qt 4,667 Jam 5. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT Liahat lampiran 6. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Lihat perhitungan dalam formulir standar UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN, Di dapat harga satuan pekerjaan Rp. 0,00/m³ Waktu pelaksanaan yang diperlukan Masa pelaksanaan bulan 7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN Volume pekerjaan 0,00 m³ IV - 45

Tabel 4.14 Analisa Harga Satuan Plesteran Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Di Provinsi DKI Jakarta Paket : Jalan Prof Dr. Soepomo Prov : DKI Jakarta Jenis Pekerjaan : Interblock Satuan Pembayaran : m² No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA 1. Pekerja Jam 9,3333 2.357,14 22.000,00 2. Mandor Jam 0.9333 3. 571,43 3.334,00 3. Tukang batu Jam 4,6667 3.214,29 15.001,00 Jumlah Harga Tenaga 40.335,00 B. BAHAN 1 Semen (PC) Kg 378,00 620.000 234.360,00 2 Pasir Pasang m³ 0,7880 60.000,00 47.280,00 16.250,00 Jumlah Harga Bahan 281.640,00 IV - 46

C. PERALATAN 1 Alat bantu Ls 1.000 10.000,00 10.000,00 2 Concrete mixer Jam 0.4440 35.000,00 15.540,00 Jumlah Harga Peralatan 25.540,00 D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan, Peralatan 347.515,00 (A + B + C) E. Overhead & Laba 10,0 % x D 34.752,00 F. Harga Satuan Pekerjaan (D + E) 382.267,00 Dari masing-masing analisa harga satuan diats dapat diperoleh total biaya dari tiap jenis perkerasan berdasarkan volume yang dibutuhkan. Perhitungan biaya diperlihatkan pada tabel 4.15 di halaman berikut ini : IV - 47

Tabel 4.15 Biaya Total dari tiap Jenis Perkerasan Aspal dan Interblok Proyek : Perencanaan Teknis Jalan Penghubung Paket : Jalan Prof. Dr. Soepomo Prov : DKI Jakarta PERKERASAN ASPAL No Komponen Sat. Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. Perkerasan berbutir 1. Lapis pondasi atas agregat Klas A(20 m³ 0.200 106.122,00 21.225,00 cm) 2. Lapis pondasi bawah sirtu Klas A (27 m³ 0.270 93.846,00 25.339,00 cm) B. Perkerasan aspal 1. Resep pengikat (prime coat) Liter 0,800 2.428,00 1.943,00 2. Permukaan aspal beton (AC) 10 cm m² 1,000 94.730,00 94.730,00 Total biaya / m² (Rp) 145.237,00 IV - 48

PERKERASAN INTERBLOK CARA BINA MARGA No Uraian Sat. Volume A. Perkerasan berbutir Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) 1. Lapis pondasi atas agregat Klas A (20 m³ 0,200 106.122,00 21.225,00 cm) 2. Lapis pondasi bawah sirtu Klas A (27 m³ 0.270 93.846,00 25.339,00 cm) B. Perkerasan interblok 1. interblok m² 1,000 53.000,00 53.000,00 2. Plesteran m³ 0,0016 382.267,00 612,00 Total biaya / m² (Rp.) 100.176,00 Dari total biaya tiap jenis perkertasan dibuat perbandingan biaya untuk mendaptkam selisih biaya. Berdasarkan selisih biaya antara perkerasan aspal dan interblok akan didapatkan prosentase selisih biaya perkerasan perm².hasil perbandingan dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini: IV - 49

Tabel 4.16 Perbandingan Biaya antara Perkerasan Aspal dan Interblok (Per-m²) Aspal Interblok Selisih No. Metode (Rp) (Rp) (Rp) (1) (2) (3) = (1) (2) 1. Cara Bina Marga 143.237,00 100.176,00 43.061,00. Hasil perbandingan biaya pada tabel 4.16 merupakan biaya total dari komponen-komponen Tenaga, Bahan dan Peralatan. Uraian biaya untuk tiap komponen perkiraan kuantitas tersebut dibedakan menurut motode perhitungan tiap jenis perkerasan. Hasil uraian biaya komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17 dan 4.18 di halaman berikut. IV - 50

Tabel 4.17 Biaya Komponen Tenaga + Alat Tiap Jenis Perkerasan NO Komponen Volume Harga Tenaga + Alat (Rp) Jumlah Harga (Rp) I. Perkerasan Aspal 1. AC (10 cm) 1,00 33.895,00 33.895,00 2. Prime Coat 0,80 349,00 280,00 3. Batu Pecah Klas A (20 cm) 0,20 29.514,00 5.903,00 4. Sirtu Klas A (27 cm) 0,27 29.514,00 7.969,00 Total 48.047,00 II. Interblock cara emprical 1. Interblock 1,00 3.500,00 3.500,00 2. Plesteran 0,0016 65.875,00 106,00 3. Batu pecah klas A (23 cm) 0,23 29.514,00 6.789,00 4. Sirtu klas A (24 cm) 0,24 29.514,00 7.084,00 Total 17.479,00 III. Interblock cara emprical 1. Interblock 1,00 3.500,00 3.500,00 2. Plesteran 0,0016 65.875,00 106,00 3. Batu pecah klas A (23 cm) 0,20 29.514,00 5.903,00 4. Sirtu klas A (24 cm) 0,27 29.514,00 7.969,00 Total 17.478,00 IV - 51

Tabel 4.18 Biaya Komponen Bahan tiap Jenis Perkerasan NO Komponen Volume Harga Tenaga + Alat (Rp) Jumlah Harga (Rp) I. Perkerasan Aspal 1. AC (10 cm) 1,00 52.223,00 44.681,00 2. Prime Coat 0,80 1.858,00 451,00 3. Batu Pecah Klas A (20 cm) 0,20 66.960,00 15.400,00 4. Sirtu Klas A (27 cm) 0,27 55.800,00 13.392,00 Total 82.168,00 II. Interblock cara emprical 1. Interblock 1,00 44.681,00 44.681,00 2. Plesteran 0,0016 281.640,00 451,00 3. Batu pecah klas A (23 cm) 0,23 66.960,00 15.400,00 4. Sirtu klas A (24 cm) 0,24 55.800,00 13.392,00 Total 73.924,00 III. Interblock cara emprical 1. Interblock 1,00 44.681,00 44.681,00 2. Plesteran 0,0016 281.640,00 451,00 3. Batu pecah klas A (20 cm) 0,20 66.960,00 13.392,00 4. Sirtu klas A (27 cm) 0,27 55.800,00 15.066,00 Note : harga Ac telah dikalikan 2,5 untuk tebal 10 cm Total 73.590,00 IV - 52

Berdasarkan uraian biaya tiap komponen tersebutdapat dibuat perbandingan biaya antara komponen tenaga, bahan dan peraltan. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui mana yang lebih mahal biayanya. Hasil perbandingan antara komponen tenaga, bahan dan peraltan dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini : Tabel 4.19 Perbandingan Biaya Komponen Perkerasan ASPAL DAN INTERBLOK CARA BINA MARGA Aspal Interblok Selisih Prosentase No. Komponen (1) (2) (3) = (1) (2) (3) / (1) x 100% 1. Tenaga + alat 46.276,00 17.478,00 28.798,00 62,63 % 2. Bahan 82.168,00 73.590,00 8.578,00 10,43% IV - 53