BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 8 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. Tindakan Penelitian dilaksanakan dari tanggal 4 Januari s.d. 18 Januari 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013 / 2014. 3.2. Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV B SDN 3 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.

31 3.3. Faktor yang Diteliti Faktor-faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah: 1) Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran kooperative Tipe TGT. 2) Hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperative Tipe TGT. 3.4. Data Penelitian Data penelitian didapat langsung dari sampel penelitian. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari: 3.4.1. Data Kualitatif 1. Data aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa. 2. Data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang diperoleh dari pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran. 3.4.2. Data Kuantitatif Data ini berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada setiap akhir siklus. 3.5. Teknik Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus yang tiap siklusnya terdiri dari beberapa pertemuan termasuk evaluasi didalamnya. Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk setiap siklus akan dijabarkan sebagai berikut.

32 1. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan: 1) Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT yang akan diterapkan sebagai tindakan. 2) Membuat lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3) Membuat lembar pengamatan guru mitra untuk melihat tindakan guru peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4) Pemilihan topik atau subtopik materi ajar. 5) Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK). 6) Membagi siswa kedalam kelompok dengan karakteristik yang heterogen 7) Membuat instrumen tes formatif hasil belajar matematika. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang diterapkan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, yaitu: a. Penyajian materi Penyajian materi meliputi pokok-pokok materi secara garis besar. pengamat akan mencatat aktivitas siswa dan proses pengelolaan pembelajaran. b. Belajar dalam kelompok Setelah materi diberikan, siswa akan diberi lembar kegiatan kelompok (LKK) dan diberi waktu untuk memahaminya.

33 Kemudian siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil yang telah ditentukan. Setiap kelompok akan membahas LKK yang telah berisi soal-soal dan harus dijawab oleh siswa dengan cara bekerjasama serta saling berdiskusi dalam kelompok. Setelah itu dilaksanakan diskusi untuk membahas hasil diskusi kelompok masing-masing. c. Presentasi kelas Setelah siswa selesai mengerjakan LKK, maka tahap selanjutnya adalah presentasi kelas. Secara acak guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, kemudian siswa dari kelompok lain menanggapinya. Presentasi kelas ini tidak berbeda dengan pengajaran biasa, hanya berbeda pada pemfokusan. Dengan cara ini siswa harus memperhatikan temannya yang sedang presentasi di depan kelas karena hal ini nantinya akan membantu mereka dalam turnamen. d. Turnamen Turnamen dilakukan pada setiap akhir siklus setelah guru menyajikan materi dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja kelompok dan siswa telah mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masingmasing di depan kelas. Turnamen dilaksanakan dengan cara setiap siswa duduk dalam meja turnamen berdasarkan kelompok turnamen yang telah ditentukan sebelumnya dan mengerjakan soal yang ada di meja tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hasil

34 turnamen ini akan diberikan skor peningkatan individu, dan sebagai dasar untuk menentukan kelompok turnamen pada siklus berikutnya, dan juga untuk menentukan siswa yang mendapat nilai paling tinggi dan kelompok terbaik. e. Pemberian penghargaan Setelah dilakukan perhitungan skor peningkatan individu maka ditentukan poin peningkatan kelompok. Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin tertinggi akan diberi penghargaan dan mendapatkan pengakuan sebagai kelompok terbaik berdasarkan kriteria yang ada. Penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mencapai kriteria dilakukan dalam bentuk pemberian hadiah, yang bertujuan untuk memotivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa. 3. Tahap Pengamatan / Observasi Kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh Kepala Sekolah yang berperan sebagai guru mitra. Pengamatan dilakukan dengan lembar observasi..

35 4. Tahap Refleksi Langkah-langkah pada tahap ini, yaitu: a. Mengidentifikasi temuan-temuan, terutama temuan yang menjadi kendala atau masalah dalam tahap pelaksanaan tindakan. b. Menyusun rencana tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan tersebut untuk dilaksanakan dalam siklus berikutnya. Refleksi dilaksanakan dengan menganalisis hasil evaluasi pada setiap siklus dan langkah-langkah perbaikan/penyempurnaan yaitu seperti penyempurnaan RPP dan tes formatif pada siklus satu serta penyempurnaan RPP dan tes formatif untuk pelaksanaan siklus kedua, serta perbaikan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran dan layanan konsultasi untuk siklus kedua yang akan dijadikan sebagai dasar perbaikan atau penyempurnaan tindakan sebelumnya. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut. 3.6.1. Observasi terhadap aktivitas siswa Selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa yang sesuai dengan indicator dicatat. Untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dilakukan yaitu dengan observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan adalah aktivitas yang relevan dengan keempat aspek kegiatan pembelajaran yang diamati, yaitu terdiri

36 dari aktivitas memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau menjawab pertanyaan, berdiskusi dalam kelompok, mengerjakan LKK. 3.6.2. Observasi terhadap pengelolaan pembelajaran Data pengelolaan pembelajaran diperoleh dari hasil observasi oleh observer, yaitu Kepala Sekolah, melalui lembar observasi terfokus yang disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sintak pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Fase fase Fase 1 Penyajian materi Fase 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar dalam kelompok Fase 3 Presentasi kelas Fase 4 Turnamen/permainan Deskripsi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menyajikan pokok permasalahan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dalam kelompok Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang terdapat dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapat penjelasan dan pemecahan masalah. Kegiatan turnamen dilakukan dengan bimbingan guru. Setelah itu, guru memberikan test secara individu mengenai materi yang telah disampaikan dan diskusikan.

37 Fase fase Fase 5 Penghargaan kelompok Deskripsi Guru memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang mendapat nilai terbaik. 3.6.3 Tes Data ini berupa nilai hasil turnamen dan hasil tes formatif siswa yang diperoleh dari pemberian tes pada setiap akhir siklus. 3.1. Instrumen Penelitian Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan perangkat tes, serta catatan lapangan. 3.1.1. Lembar observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dan lembar observasi pengelolaan pembelajaran. Lembar observasi dibuat oleh peneliti yang dikonsultasikan dengan pembimbing. Lembar observasi ini berupa tabel yang didalamnya terdapat indikator-indikator aktivitas yang akan diobservasi. Kemudian aktivitas yang terlihat diberi tanda pada kolom yang sesuai. 3.1.2. Perangkat tes Lembar tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif siswa. Lembar tes dibuat oleh peneliti yang dikonsultasikan dengan pembimbing. Lembar tes ini berupa soal-soal mengenai materi

38 pelajaran dan aplikasinya yang mewakili tiap-tiap indikator. Soal tes terdiri dari 10 soal esai. 3.1.3. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah gambaran dalam bentuk catatan hal-hal yang tidak biasa terjadi atau hal-hal yang menonjol selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan berupa catatan perilaku khusus siswa, maupun permasalahan yang dapat dijadikan bahan refleksi dan pertimbangan untuk menyusun rencana tindakan pembelajaran siklus berikutnya. 3.2. Teknik Analisis Data 3.2.1. Analisis Data Aktivitas Belajar Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan adalah aktivitas yang relevan dengan keempat aspek kegiatan pembelajaran yang diamati. Tabel 3.2. Contoh Lembar untuk Melihat Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 Nama Siswa Aspek Aktivitas yang Diamati A B C D E Skor Nilai Aktivitas Kategori Aspek aktivitas yang diamati : A. Memperhatikan penjelasan guru B. Berdiskusi dalam kelompok C. Bertanya/menjawab pertanyaan D. Mencatat hasil diskusi kelompok E. Mengerjakan tugas

39 Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. 1) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap aspek aktivitas. 2) Persentase setiap siswa diperoleh dengan rumus: Jumlah skor Nilai aktivitas siswa x 100% Skor maksimum 3) Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas (dihilangkan %nya) 4) Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus Nilai rata-rata = nilai aktifitas setiap jumlah siswa siswa 5) Siswa dikatakan aktif jika nilai aktivitasnya mencapai 60% atau lebih. Apabila kurang dari 60% maka siswa dikategorikan tidak aktif. 3.2.2. Analisis data hasil belajar Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang dianalisis dalam tabel berikut. Tabel 3.3. Contoh Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa No Nama 1 2 Nilai rata-rata Nomor Soal 1 2 3 4 5 Skor Kategori Proses analisis untuk data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Skor yang diperoleh masing-masing siswa adalah persentase jumlah jawaban benar dari keseluruhan jumlah soal. 2) Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Hasil Belajar = skor yang diperole skor maksimum x 100

40 3) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Rata-rata hasil belajar siswa = nilai asil belajar setiap siswa jumla siswa 4) Ketuntasan hasil belajar berdasarkan pada KKM mata pelajaran matematika di SDN 03 Perumnas Way Kandis Bandar lampung yaitu: a. Bila nilai siswa 64, maka dikategorikan tuntas (T) b. Bila nilai siswa < 64, maka dikategorikan belum tuntas (BT). 3.2.3. Analisis data pengelolaan pembelajaran Data pengelolaan pembelajaran guru diperoleh dari lembar observasi yang diamati oleh guru mitra terhadap guru peneliti dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Data yang didapat berupa skor dengan rentang 1 sampai 4 yang dikategorikan kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Kemudian untuk setiap aspek penilaian yang belum tergolong baik dilakukan refleksi pada siklus berikutnya untuk diperbaiki pelaksanaannya. Tabel 3.4. Contoh Lembar Pengamatan Guru Mengajar No Aspek yang Diamati 1 Pendahuluan Kegiatan inti 2 (Fase-fase pembelajaran) 3 Penutup 4 Pengelolaan kelas 5 Antusias Kelas Jumlah Siklus ke... Penilaian % 1 2 3 4 Keterangan : Nilai 1 : kurang baik Nilai 2 : Cukup Baik Nilai 3 : Baik Nilai 4 : Sangat Baik

41 3.2.4. Analisis Data Uji Hipotesis Dua variabel dikatakan korelasi apabila perubahan variabel akan diikuti perubahan variabel lain sehingga menunjukan hubungan yang signifikan. Untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan. Setelah didapatkan data aktivitas dan hasil belajar siswa pada penelitian ini, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus Chi kuadrat sebagai berikut : X 2 = f 0 f 2 f Keterangan : X 2 : Signifikansi perbedaan frekuensi yang diharapkan Fo : frekuensi yang diperoleh berdasarkan data Fh : frekuensi yang diharapkan (Arikunto, 2010 : 274) Hasil analisis data dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Apakah keduanya saling berpengaruh atau tidak. Hasil uji tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan perhitungan Koefisien kontingensi (KK) sebagai berikut : KK = X 2 X 2 + N Keterangan : KK : Koefisien kontingensi X 2 : Harga Chi kuadrat yang diperoleh

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien kontingensi tersebut, dapat diambil tolak ukur seberapa besar korelasi hubungan antarvariabel yang diteliti yaitu dalam lima kategori, sebagai berikut. Tabel 3.5. Kriteria nilai Koefisien Kontingensi (KK) Rentang Nilai Kategori 0,801 1,00 Sangat Tinggi 0,601 0,800 Tinggi 0,401 0,600 Sedang 0,201 0,400 Rendah 0,000 0,200 Sangat rendah (Arikunto, 2010 : 336) 42 Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dengan analisi Chi-kuadrat dan perhitungan koefisien kontingensi ini, kita dapat mengetahui hubungan antara variabel aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam penelitian yang telah dilakukan. 3.3. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya ketercapaian ; 1. Berdasarkan hasil observasi guru terhadap kegiatan / aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran, rata rata aktivitas belajar Matematika siswa meningkat dari siklus ke siklus berikutnya hingga 80% 2. Hasil belajar Matematika siswa yang diperoleh dari siklus ke siklus memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SDN 3 Perumnas Way Kandis hingga mencapai rata-rata minimal 64. 3. Banyaknya siswa yang tuntas belajar sekurang-kurangnya 70% dari jumlah siswa keseluruhan.