BAB IV ANALISIS 4.1 Aktivitas Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
JUMLAH AKTIVA

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

JUMLAH ASET LANCAR

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

30 Juni 31 Desember

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

L2

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

30 September 31 Desember Catatan

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

dan Nyonya Sulistiowati Rudyono berdasarkan Akte Notaris Rachman Umar, SH HT TH'95 tertanggal 10 Agustus 1995 dan mendapatkan persetujuan dari


PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CAHAYA KALBAR Tbk NERACA Periode 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)


BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

IAS 7 Laporan Arus Kas

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS Berdasarkan data yang telah diberikan oleh PT. JNC Cookies kepada penulis, maka berikut penulis akan menguraikan dan membahas data-data tersebut sesuai dengan pokok permasalahan. Tempat penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. JNC Cookies yaitu pada bagian akuntansi keuangan, adapun data-data yang diberikan yaitu beberapa laporan keuangan tahun 2009 dan 2010 khususnya laporan arus kas. Alasan penulis menganalis laporan arus kas tahun 2009 dan 2010 karena perusahaan memberikan laporan arus kas yang telah diaudit sehingga dapat mempermudah proses pengamatan. Metode penyajian laporan arus kas yang digunakan oleh perusahaan berdasarkan metode tidak langsung dimana laporan arus kas dalam metode ini menyajikan laba rugi yang disesuaikan dengan transaksi bukan kas. 4.1 Aktivitas Perusahaan PT. JNC Cookies adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang home industry kue kering.kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. JNC Cookies ini yaitu dengan melakukan penjualan secara langsung dengan memiliki beberapa cabang yang tersebar diberbagai kota-kota besar. Selain melakukan penjualan sebagai kegiatan pokok, PT. JNC Cookies juga seringkali melakukan kegiatan-kegiatan ekternal yang dapat meningkatkan pemasaran seperti, mengadakan pameran kue kering, mengadakan perlombaan untuk para konsumen, mengadakan bazar pada saat ada kegiatan besar khususnya dikota Bandung, dan juga PT. JNC Cookies melakukan bakti sosial pada saat-saat tertentu. Kegiatan utama yang dilakukan pada PT. JNC Cookies yaitu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 34

35 4.1.1 Pengadaan Bahan Baku Pembuatan kue kering pada PT. JNC Cookies diperlukan adanya bahan baku yang merupakan bahan yang akan diolah menjadi bagian produk selesai. Dalam mendapatkan bahan baku, perusahaan telah memiliki beberapa supplier yang jumlahnya cukup banyak. Salah satu supplier untuk bahan baku utama tepung terigu di supply dari PT. Sejahtera sedangkan untuk bahan baku mentega di supply dari PT. Sentosa, sementara untuk bahan-bahan lainnya di supply dari supplier yang berbedabeda. Setiap pembelian bahan baku kepada para supplier PT. JNC Cookies tidak selalu mentargetkan banyaknya bahan yang harus dibeli, karena perusahaan membuat kue kering tergantung dari produksinya. Produksi itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, produksi mingguan dan produksi musiman. Produksi mingguan yaitu produksi yang dilakukan setiap minggu yang hasilnya untuk dijual sehari-hari pada counter-counter yang tersebar, sedangkan produksi musiman yaitu produksi yang dilakukan berdasarkan musim-musim tertentu seperti hari-hari besar ataupun pesanan. Syarat-syarat dalam pengadaan bahan baku yaitu pengecekan masa berlaku bahan yang telah dikirim oleh supplier kepada bagian gudang besar. Masa berlaku yang menjadi standarisasi perusahaan terhadap bahanbaku yaitu minimal 1 sampai dengan 2 tahun. 4.1.2 Proses produksi Dalam menentukan proses produksi perusahaan menetapkan kepada bagian marketing untuk memberikan intruksi kepada bagian PPIC dan manajer operasional dalam menentukan keputusan proses produksi, karena proses produksi tidak akan berlangsung tanpa adanya persetujuan dari manajer operasional yang bekerja sebagai orang yang mengatur dan memerintahkan untuk melakukan proses pengolahan bahan baku tersebut. Proses produksi dilakukan oleh karyawan yang telah dibagi berdasarkan divisi. Divisi yang terlibat dalam pembuatan kue kering terdiri dari:

36 1. Divisi gudang besar, bertugas untuk melakukan pengecekan bahan baku yang siap diolah. 2. Divisi penimbangan dan pengadonan, bertugas untuk melakukan penimbangan dan pengadonan bahan sesuai dengan resep. 3. Divisi cetak yang terdiri dari bagian mesin dan cetak tangan, divisi ini bertugas untuk mencetak bahan yang telah dibuat adonan tadi dengan cetak tangan maupun dengan mesin. 4. Divisi oven, bertugas untuk memanggang kue kering yang telah dicetak agar siap untuk dikemas. 5. Divisi toples, bertugas untuk menyusun kue-kue kering yang sudah jadi. 6. Divisi kemasan, tugasnya yaitu mengemas kue kering yang telah diberi toples, seperti memberi brand dan masa berlaku dari kue yang siap untuk dijual. 7. Divisi kebersihan, bertugas untuk membersihkan ruangan produksi setelah kegiatan produksi kue selesai digunakan. Tabel 4.1 Bagan Proses Produksi Divisi Gudang Besar Divisi Penimbangan Dan pengadonan Divisi Cetak Mesin Cetak Tangan Divisi Kemasan Divisi Toples Divisi Oven Sumber: Bagian Produksi PT. JNC Cookies 4.1.3 Pemasaran Produk Kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh PT. JNC Cookies dalam menjual barang dan jasa tentunya memerlukan adanya pemasaran, yang berarti suatu proses

37 sosial dan manajerial yang didalamnya terdapat kelompok yang bertujuan untuk menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam memasarkan produk perusahaan melakukan dengan 2 metode, yang pertama dengan metode direct selling yaitu metode penjualan barang atau jasa tertentu kepada konsumen secara langsung dengan bertatap muka antara penjual dengan konsumen, yang kedua yaitu dengan cara reseller atau menjual kepada para agen/distributor. Penjualan secara direct selling tersebut dilakukan diberbagai counter-counter yang tersebar dikota-kota besar yang dimiliki oleh perusahaan diantaranya: 1. Bandung : Bojong koneng, Istana Plaza, Trans Studio Mall, Bober riau, dll 2. Jakarta : Bintaro, Kelapa gading, Pondok gading utama, dan Kemang. 3. Bekasi : Perum citra, Taman bougenville. 4. Bengkulu : Gading residen city, dan lain-lain. Sedangkan, untuk penjualan melalui reseller/agen dilakukan dengan cara pembelian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Agen terbagi menjadi 3 level yaitu: 1. Agen Black Member : syarat yang yang harus dipenuhi oleh agen black member yaitu dengan membeli 8 lusin kue kering dari PT. JNC Cookies dan mereka akan mendapat potongan pembelian sebesar 7%. 2. Agen Red Member : syarat yang harus dipenuhi oleh agen red member yaitu dengan membeli 15 lusin kue kering dari PT. JNC Cookies dengan mendapat potongan sebesar 14%. 3. Agen White Member : syarat yang harus dipenuhi oleh agen white member yaitu dengan membeli kue kering sebanyak 30 lusin kue kering dari PT. JNC Cookies dengan mendapat potongan sebesar 21%. Selain adanya agen-agen yang telah dibagi berdasarkan levelnya, perusahaan juga memiliki agen lain yang dinamakan sebagai agen khusus. Agen khusus melakukan pembelian sebanyak 1000 lusin kue kering dari PT. JNC Cookies, para agen khusus mendapatkan potongan pembelian sebesar 30%. Keuntungan yang

38 didapatkan dari para agen tersebut yaitu dengan mendapatkan reward (bagi para agen white member dan agen khusus) dari perusahaan, lebih mudah mendapatkan barang, selain itu keuntungan yang diperoleh para agen dari penjualannya menjadi hak milik bagi agen itu sendiri tanpa adanya potongan dari perusahaan. Bentuk pengiriman yang ditujukan kepada para agen, PT. JNC Cookies memberikan free cash kepada agen yang tersebar di pulau jawa. Sementara untuk agen yang berada diluar pulau jawa terkena cas sebesar Rp. 250.000,00 untuk satu kali pengiriman. Perantara dalam pengiriman barang PT. JNC Cookies memakai jasa dari PT. ARDA JAYA TRANSCARGO. Saat ini perusahaan melakukan pemasaran produk demi meningkatkan tambahan agen dengan memasarkan kegiatan usaha melalui pameran berdasarkan event-event, pameran lebaran, dan juga melalui jejaring sosial dan online shop. 4.2 Sumber Penerimaan dan Pengeluaran kas Penerimaan dan pengeluaran kas merupakan jumlah uang yang mengalir masuk dan keluar pada perusahaan. Kas perusahaan terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu: 4.2.1 Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Pada PT. JNC Cookies arus kas dari aktivitas operasi terdapat dari penambahan piutang usaha yang dilakukan oleh agen/pembeli, anak perusahaan, dan para karyawan pada PT. JNC Cookies, penambahan persediaan, serta adanya pengurangan hutang usaha dan penambahan hutang leasing yang dilakukan oleh PT. JNC Cookies kepada Bank Permata, pengurangan uang muka pejualan. PT. JNC Cookies juga memperoleh penerimaan kas dari pendapatan lain-lain yang dihasilkan dari outlet konsinyasi yaitu pengasilan dari kue yang dititip jual kepada para pemilik toko kue tertentu, dan pendapatan

39 lainnya berasal dari penjualan kue tanpa merek yang diperjual-belikan kepada perusahaan kecil lain. Tabel 4.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode tahun 2010 Aktivitas Penerimaan Kas Aktivitas Pengeluaran kas (Cash In) (Cash Out) 1. Penambahan Hutang Leasing. 1. Penambahan Piutang. 2. Penambahan Persediaan. 3. Penambahan Biaya Dibayar dimuka. 4. Pengurangan Hutang Usaha. 5. Pengurangan Uang Muka Penjualan. Sumber: Bagian Keuangan PT. JNC Cookies 4.2.2 Aktivitas Investasi Aktivitas investasi adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pada PT. JNC Cookiesaktivitas investasi berasal dari aktiva tetap yang terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan, inventaris kantor, dan peralatan pabrik. Tanah dan bagunan yang dimiliki oleh perusahaan digunakan sebagai sarana untuk membuka cabang dan usaha lain.selain itu juga terdapat aktiva lain berupa aplikasi program akuntansi yang digunakan oleh PT. JNC Cookies sebagai alat dalam pencatatan kegiatan operasional perusahaan.

40 Tabel 4.3 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode Tahun 2010 Aktivitas Penerimaan Kas (Cash In) Aktivitas Pengeluaran Kas (Cash Out) 1. - 1. Penambahan Aktiva Tetap 2. - 2. Penambahan Aktiva Lainlain Sumber : Bagian keuangan PT. JNC Cookies 4.2.3 Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Pada PT. JNC Cookies aktivitas pendanaan terdapat pengeluaran kas dari pengurangan hutang leasing jangka panjangdan pengurangan modal pemilik, sementara penerimaan kas diperoleh dari pengurangan modal saham. Tabel 4.4 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode Tahun 2010 Penerimaan Kas Pengeluaran Kas (Cash In) (Cash Out) 1. Penambahan Modal Saham. 1. Pengurangan Hutang Leasing Jangka Panjang. 2. Pengurangan Modal Pemilik. 3. Pengurangan Laba Ditahan. Sumber : Bagian Keuangan PT. JNC Cookies.

41 4.3 Penyajian Laporanarus kas Berikut disajikan laporan laba rugi dan neraca tahun 2009 dan 2010 pada PT. JNC Cookies. T a b e l 4. 5 Tabel 4.5 PT. JOYCI NUSANTARA CEMERLANG LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 2010 2009 PENDAPATAN Rp. 19.482.668.478,00 Rp. 15.902.278.852,00 HARGA POKOK Rp. (11.322.254.313,97) Rp. (9.744.595.018,34) Laba Kotor Rp. 8.160.414.164,03 Rp. 6.157.683.833,66 BIAYA OPERASIONAL Biaya Umum Rp. (2.362.522.572,02) Rp. (1.863.661.540,75) Biaya penjualan Rp. (1.069.019.158,00) Rp. ( 781.140.979,00) Jumlah Biaya Operasional Rp. (3.341.541.730,02) Rp. (2.644.802.519,75) Laba Operasi Rp. (4.728.872.434,00) Rp. ( 40.393.746,00) PENDAPATAN (BIAYA) LAIN- LAIN Pendapatan Lain-lain Rp. 75.896.510,00 Rp. 141.947.872,00 Biaya Lain-lain Rp. (294.076.302,00) Rp. (182.341.618,00) Jumlah Pendapayan (biaya) lain-lain Rp. (218.179.792,00) Rp. (40.393.746.00) LABA TAHUN BERJALAN Rp. 4.510.692.642,01 Rp. 3.472.487.567,91 Sumber: Bagian Keuangan PT. JNC Cookies

42 Tabel 4.6 PT. JOYCI NUSANTARA CEMERLANG NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 AKTIVA 2010 2009 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Rp. 539.266.735,00 Rp. 254.820.793,00 Piutang Usaha Rp.748.052.025,00 Rp. 187.149.275,00 Persediaan Rp.2.413.841.002,00 Rp.2.078.232.416,00 Biaya Dibayar di muka Rp. 37.375.000,00 Rp. - Jumlah Aktiva Lancar Rp.3.738.534.762,00 Rp.2.520.202.484,00 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap- setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 571.428.776,14 pada tahun 2010 dan Rp. 271.594.116,67 pada tahun 2009 Rp.4.878.288.297,00 Rp.3.727.147.164,58 Aktiva Lain-Lain Rp. 35.000.000,00 Rp. - Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp.4.913.288.297,92 Rp.3.727.147.164,58 JUMLAH AKTIVA Rp.8.651.823.059,92 Rp.6.247.349.648,58 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Rp. 494.279.700,00 Rp. 955.916.365,00 Hutang Leasing Rp. 326.232.000,00 Rp. 234.157.600,00 Uang Muka Penjualan Rp. 49.363.150,00 Rp. 273.825.000,00 Jumlah Kewajiban Lancar Rp. 869.874.850,00 Rp.1.463.898.965,00 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Leasing Jangka Panjang Rp. 350.078.000,00 Rp. 676.310.000,00 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Rp. 350.078.000,00 Rp. 676.310.000,00 EKUITAS Modal Saham Rp. 125.000.000,00 Rp. - Modal Pemilik Rp. - Rp.1.025.048.715,67 Laba Ditahan Rp.3.082.091.697,91 Rp. - Laba Tahun Berjalan Rp.4.224.778.242,01 Rp.3.082.091.967,91 Jumlah Ekuitas Rp.7.431.870.209,92 Rp.4.107.140.683,58 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp.8.651.823.059,92 Rp.6.247.349.648,58 Sumber : Bagian Keuangan PT. JNC Cookies

43 Pada PT. JNC Cookies dalam menyusun laporan arus kasnya menggunakan metode tidak langsung, yaitu dengan menyesuaikan laba rugi bersih dengan tahun sebelumnya. Berikut adalah laporan arus kas yang disajikan oleh PT. JNC Cookies: Tabel 4.7 PT. JOYCI NUSANTARA CEMERLANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 Uraian 31 Desember 2010 31 Desember 2009 Selisih ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba Bersih Rp.7.306.870.209,92 Rp. 3.082.091.967,91 Rp.4.224.778.242,01 Penyesuaian untuk merekonsiliasi Laba Bersih menjadi Arus Kas yang berasal dari Aktivitas Operasi: Beban penyusutan Rp. 596.271.645,08 Rp. 279.331.585,42 Rp. 316.940.059,66 Perubahan Aktiva dan kewajiban Operasi: Pengurangan (penambahan) piutang usaha Rp. 748.052.025,00 Rp. 187.149.275,00 Rp.(560.902.750,00) Pengurangan (penambahan) Persediaan Rp. 2.413.841.002,00 Rp. 2.078.232.416,00 Rp. (335.608.586,00) Pengurangan (penambahan) Biaya Dibayar Dimuka Rp. (37.375.000,00) Rp. - Rp. ( 37.375.000,00) Penambahan (perngurangan) Hutang Usaha Rp. 494.279.700,00 Rp. 955.916.365,00 Rp.(461.636.665,00) Penambahan (pengurangan) Hutang Leasing Rp. 326.232.000,00 Rp. 234.157.600,00 Rp. 92.074.400,00 Penambahan (pengurangan) Uang Muka Penjualan Rp. 49.363.150,00 Rp. 273.825.000,00 Rp.(224.461.850,00) Arus kas yang berasal dari Aktivitas Operasi Rp. 3.013.807.850,67 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengurangan (Penambahan) Aktiva Tetap Rp. 5.474.559.943,00 Rp. 4.006.478.750,00 Rp.(1.468.081.193,00) Pengurangan (Penambahan) Aktiva Lain- Lain Rp. 35.000.000,00 Rp. - Rp. (35.000.000,00) Arus Kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan Rp.(1.503.081.193,00) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (Pengurangan) Hutang leasing JP Rp. 350.078.000,00 Rp. 676.310.000,00 Rp. (326.232.000,00) Penambahan (Pengurangan) Modal Saham Rp. 125.000.000,00 Rp. - Rp. 125.000.000,00 Penambahan (Pengurangan) Modal Pemilik Rp.(1.025.048.715,67) Rp. - Rp.(1.025.048.715,67) Penambahan (Pengurangan) Laba Ditahan Rp. - Rp. - Rp. - Arus Kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan Rp.(1.226.280.715,67) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Rp. 539.266.735,00 Rp. 254.820.793,00 Rp. 284.445.942,00 KAS DAN SETARA KAS- AWAL Rp. 254.820.793.00 KAS DAN SETARA KAS- AKHIR Rp. 539.266.735,00 Sumber: Bagian Keuangan PT. JNC Cookies Diolah kembali

44 Berdasarkan Laporan Arus Kas pada bagian keuangan PT. JNC Cookies bahwa adanya kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp. 284.445.942,00. Berikut grafik kenaikan dan penurunan dari laporan arus kas diatas: Rp6.000.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 Rp4.000.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp2.000.000.000,00 Rp1.000.000.000,00 Tahun 2010 Tahun 2009 Rp- Gambar 4.1 Grafik Kenaikan dan Penurunan Laporan Arus Kas Sumber: Data Perusahaan Diolah Kembali Arus Kas dari Aktivitas Operasi: 1. Beban Penyusutan Titik awal laporan arus kas adalah laba bersih mula-mula disesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi non kas. Karena laporan arus kas berfokus pada arus kas, beban non kas yang diakui dalam perhitungan laba bersih tersebut harus dihilangkan, yaitu dengan menambahkan kembali beban penyusutan. Penambahan beban penyusutan yang disertakan pada laporan arus kas diatas memang tidak

45 meningkatkan arus kas operasi, melainkan hanya menihilkan (menghapuskan) beban yang dikurangkan dalam perhitungan laba bersih. 2. Penambahan Piutang Usaha Piutang usaha pada 31 Desember 2009 sebesar Rp. 187.149.275,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp. 748.052.025,00 maka, selisih kenaikannya yaitu sebesarrp. 560.902.750,00 atau sebesar 75%. Dampak dari kenaikan piutang terhadap kas adalah kas menjadi berkurang, Hal ini disebabkan karena perusahaan memberikan penjualan secara kredit sehingga menimbulkan piutang, selain itu juga perusahaan memberikan pinjaman kepada anak perusahaan dan karyawan. 3. Penambahan Persediaan Persediaan pada 31 desember 2009 sebesar Rp. 2.078.232.416,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 menjadi Rp. 2.413.841.002,00 maka, selisih kenaikannya yaitu sebesar Rp. 335.608.586,00 atau sebesar 14%. Hal ini terjadi karena perusahaan mengeluarkan dana untuk pembelian persediaan sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. 4. Penambahan Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka pada 31 desember 2010 sebesar Rp. 37.375.000,00. Hal ini terjadi karena perusahaan mengeluarkan biaya untuk membayar sewa counter sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. 5. Pengurangan Hutang Usaha Hutang usaha pada 31 desember 2009 sebesar Rp. 955.916.365,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami penurunan menjadi Rp. 494.279.700,00 maka, selisihnya yaitu sebesar Rp. 461.636.665,- atau sebesar 48%. Hal ini terjadi karena perusahaan membayarkan kewajibannya kepada supplier sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. 6. Penambahan Hutang Leasing Hutang leasing pada 31 Desember 2009 sebesar Rp. 234.157.600,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp. 326.232.000,00 maka, selisihnya yaitu sebesar Rp. 92.074.400,- atau sebesar 28%. Hal ini terjadi karena

46 perusahaan melakukan pinjaman kepada Bank Permata sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi bertambah. 7. Pengurangan Uang Muka Penjualan Uang muka penjualan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp. 273.825.000,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami penurunan menjadi Rp. 49.363.150,00 maka, selisihnya yaitu sebesar Rp. 224.461.850,00 atau sebesar 82%. Hal ini terjadi karena perusahaan mengembalikan kembali dana kepada agen khusus berupa deposit yang telah diberikan. Para agen khusus tersebut memutuskan kerjasama dikarenakan besarnya dana yang harus dibayarkan kepada perusahaan sehingga menimbulkan pembatalan terhadap penjualan tersebut, maka pengaruhnya terhadap kas perusahaan menjadi berkurang. Arus Kas dari Aktivitas Investasi: 1. Penambahan Aktiva tetap Aktiva tetap pada 31 Desember 2009 sebesar Rp. 4.006.478.750,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp. 5.474.559.943,00 maka, selisihnya yaitu Rp. 4.878.288.297,92 atau sebesar 27%. Hal ini terjadi karena perusahaan melakukan transaksi pembelian tanah, bangunan, inventaris kantor, dan peralatan pabrik yang berperan sebagai aset perusahaan sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. 2. Penambahan Aktiva Lain-lain Aktiva lain-lain pada 31 Desember 2010 sebesar Rp. 35.000.000,00. Hal ini terjadi karena perusahaan melakukan pembelian aset berupa aplikasi program akuntansi,yang digunakan sebagai alat penunjang kegiatan operasional perusahaan sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: 1. Pengurangan Hutang Leasing Jangka Panjang Hutang leasing jangka panjang pada 31 Desember 2009 sebesar Rp. 676.310.000,00 sedangkan pada 31 Desember 2010 mengalami penurunan menjadi Rp. 350.078.000,00 maka, selisihnya yaitu Rp. 326.232.000,- atau

47 sebesar 48%.Hal ini terjadi karena perusahaan telah membayarkan kewajibannya kepada Bank Permata sehingga pengaruhnya terhadap kas menjadi berkurang. 2. Penambahan Modal saham Modal saham pada 31 Desember 2010 perusahaan mendapat tambahan modal berupa saham sebesar Rp. 125.000.000,-. Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas diatas, telah diuraikan bahwa kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar Rp. 284.445.942,00. Hal ini juga membuktikan bahwa kenaikan tersebut telah sesuai dengan neraca. 4.3.1 Kebijakan Akuntansi Perusahaan PT. JNC Cookies 1. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan pengungkapan yang diisyaratkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan disusun berdasarkan prinsip kesinambungan serta mengikuti konvensi biaya historis. Dengan demikian, dalam laporan ini tidak diperhatikan perubahan dalam nilai uang maupun nilai sekarang dari aktiva-aktiva tidak lancar milik perusahaan dan kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode tidak langsung. Buku-buku yang digunakan perusahaan diantaranya adalah buku kas dan buku jurnal. 2. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.

48 3. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya. 4. Piutang Perusahaan tidak mencadangkan piutang ragu-ragu karena manajemen perusahaan berkeyakinan semua piutang dapat ditagih. Piutang yang tidak dapat ditagih akan dibebankan langsung pada laba (rugi) tahun berjalan. 5. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding company, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); b. Perusahaan asosiasi c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputianggota dewan komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. e. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini

49 mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan, dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. 6. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan persediaan dihitung berdasarkan metode rata-rata. 7. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada saat perolehan. Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak lagi digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba (rugi) yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 8. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan, dan beban diakui sesuai mafaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). 9. Pajak Tangguhan Perusahaan tidak menerapkan pajak tangguhan karena semua pendapatan, beban, dan aset semua terkait dengan pajak final.