KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengesahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa oleh mantan

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

RISALAH PEMBAHASAN RDS

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

RPJMN dan RENSTRA BPOM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 dalam penelitian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Bab 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

2017, No menetapkan Peraturan Presiden tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang Undang D

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN YANG MANDIRI DAN SEJATERA TAHUN 2025.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

MEMAHAMI ARAH PROGRAM KKBPK TAHUN

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indo

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PROYEK MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

REVOLUSI KESEHATAN: Percepatan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan Berbasis Perdesaan. dr. HANIBAL HAMIDI. M.KES

Kerangka Fikir Alat Ukur; "Pilihan sebuah alat ukur sangat ditentukan oleh kepentingan tujuan pengguna alat ukur itu sendiri (otoritas)"

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PROYEK MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK SEMESTER II TAHUN 2016

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) DISKUSI KONDISI KUALITAS KESEHATAN DAN KEBUTUHAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA DALAM KERANGKA KEMANDIRIAN KESEHATAN INDONESIA BERBASIS PERDESAAN

I. Latar Belakang I.1. Gambaran Umum Pembangunan merupakan upaya terencana dan sistematis oleh seluruh komponen bangsa untuk lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara efisien, optimal, akuntabel dan efektif dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 memiliki visi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Sedangkan misi Pembangunan Tahun 2015-2019 antara lain : - Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan - Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara Hukum. - Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim - Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera - Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing - Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional - Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan Terdapat 3 (tiga) fokus alokasi prioritas pembangunan nasional yaitu fokus pembangunan sektor unggulan (kedaulatan pangan, energi ketenagalistrikan, kemaritiman dan pariwisata), fokus pembangunan kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan dan perumahan), fokus terhadap pengurangan kesenjangan (antar kelompok pendapatan dan antar wilayah) dalam lima tahun kedepan. RPJMN 2015-2019 merupakan visi, misi, dan agenda (Nawa Cita) Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokratik yang telah disusun Bappenas dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. RPJMN berfungsi untuk menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam menyusun rencana strategis, bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daerah, menjadi pedoman pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJMN. RPJMN

juga dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan dijamin Konstitusi UUD 1945. Pembangunan di bidang kesehatan sangat penting untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat sehingga diperlukan upaya kesehatan yang terpadu khususnya dalam upaya kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang sedang dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui berbagai program dan kegiatan. Berbagai sasaran pokok yang ditargetkan dapat tercapai pada RPJMN 2015-2019 diantaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari semula 5,5% pada tahun 2014 menjadi 6-8% di tahun 2019. Dalam bidang kesejahteraan rakyat diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semula 73,83 kemudian diharapkan terjadi penurunan rata-rata laju pertumbuhan penduduk dari 1,49%/ tahun di tahun 2014 menjadi 1,19%/ tahun di tahun 2019. Khususnya di bidang kesehatan yang palilng utama adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 359 menjadi 306 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 32 menjadi 24 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan arah kebijakan dan isu strategis Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 terkait sektor kesehatan antara lain dalam hal pengendalian jumlah penduduk. Selain itu, diprioritaskan bagi reformasi pembangunan kesehatan dalam isue Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Pembangunan Desa merupakan salah satu agenda prioritas dalam RPJMN 2015-2019 dimana peraturan terkait Desa telah tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Bahwa yang disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang juga sebagai dasar dalam Perencanaan Pembangunan Desa.

Dalam mewujudkan kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan salah satu alternatifnya adalam program Perdesaan Sehat yang telah disahkan melalui Peraturan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal No. 1 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pembangunan Perdesaan Sehat di Daerah Tertinggal. Perdesaan Sehat bertumpu terhadap lima pilar yakni: 1) Percepatan Ketersediaan Dokter Puskesmas bagi Seluruh Puskesmas 2) Percepatan Ketersediaan Bidan Desa bagi Seluruh Desa 3) Percepatan Ketersediaan Air Bersih bagi Setiap Rumah Tangga 4) Percepatan Ketersediaan Sanitasi bagi Setiap Rumah Tangga dan 5) Percepatan Ketersediaan Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita. Kegiatan perdesaan sehat dimulai dari identifikasi dan penilaian terhadap fakta tentang masalah-masalah kesehatan yang terjadi di wilayah Perdesaan. Permasalahan tersebut terkait dengan pelayanan kesehatan, rendahnya Angka Harapan Hidup (AHH), tingginya angka kematian ibu, dan banyaknya kasus gizi buruk. Permasalahan di atas dipengaruhi oleh karakteristik wilayah Perdesaan. Semua masalah tersebut, apabila ditangani secara tepat dalam kerangka pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka akan mempermudah tercapainya target pembangunan secara nasional khususnya di Perdesaan. Pelaksanaan kegiatan Perdesaan Sehat merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis Perdesaan yang dilakukan dengan mengembangkan upaya dan/atau tindakan kebijakan yang terencana. Realisasi secara bertahap dan terpadu, bersifat partisipatoris dengan pelibatan aktif masyarakat dalam percepatan pembangunan kesehatan yang berpihak pada karakteristik wilayah Perdesaan melalui intervensi pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas lembaga kesehatan berbasis struktur kependudukan dan sumber daya kawasan Perdesaan. Diharapkan dari hasil diskusi kondisi kualitas kesehatan dan kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam kerangka kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan ini menghasilkan masukan mengenai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia Tahun 2015-2019 dan Rencana Pembangunan Pemerintah (RKP) Tahun 2015.

II. Maksud dan Tujuan II.1. Maksud Terselenggaranya diskusi publik mengenai kondisi kualitas kesehatan dan kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam kerangka kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan II.2. Tujuan 1. Terfasilitasinya diskusi publik mengenai kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia; 2. Memberikan sumbang saran pelaksanaan RJMN Tahun 2015-2019 dan RKP Tahun 2019 khususnya bagi pembangunan kesehatan di Indonesia III. Hasil yang Diharapkan Keluaran yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah dokumen usulan terhadap pelaksanaan RJMN Tahun 2015-2019 dan RKP Tahun 2019 khususnya bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. IV. Narasumber Narasumber yang diharapkan dapat menyampaikan Materi Pengantar adalah: Tim merdesa Institute Paparan Review Potret Kualitas Kesehatan di Indonesia dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019 (Nawa Cita RPJMN RKP) Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH., Ph.D Konsepsi Pembangunan Berwawasan Kesehatan Dr. Fachmi Idris Rencana Strategis Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi Universal Coverage Tahun 2019 dr. Hanibal Hamidi, M.Kes Kebijakan Perdesaan Sehat dalam Rangka Kemandirian Kesehatan Indonesia V. Peserta Partisipan yang diharapkan hadir sebagai peserta aktif dalam kegiatan Diskusi ini sekitar 50 peserta yang terdiri dari unsur: Pemerintah Perguruan Tinggi /Akademisi Media Organisasi Profesi Kesehatan/ Organisasi Kemasyarakatan terkait

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk isu Kesehatan dan Perdesaan Praktisi Kesehatan V. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Diskusi kondisi kualitas kesehatan dan kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam kerangka kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan Tahun 2015 dilaksanakan pada: Hari : Selasa Tanggal : 31 Maret 2015 Pukul : 13.00 17.00 Tempat : merdesa Koffie Jl. Veteran I No.23 Jakarta Pusat VI. Panitia Pelaksana Kegiatan Kegiatan Diskusi kondisi kualitas kesehatan dan kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam kerangka kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan tahun 2015 dilaksanakan oleh merdesa Institute. Informasi dan komunikasi mengenai kegiatan ini dapat dilakukan dengan Panitia, Contact Person : Bambang Waluyanto (081296982477) Khamim Thohari (081315247022) Dilla Christina (081297950012) VIII. Penutup Demikian Kerangka Acuan Kerja kegiatan Diskusi kondisi kualitas kesehatan dan kebutuhan prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam kerangka kemandirian kesehatan Indonesia berbasis Perdesaan tahun 2015 dibuat agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan. Jakarta, 25 Maret 2015