KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA.

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMA NEGERI 2 SAMARINDA.

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM BUGAR NUSANTARA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM NUSANTARA PADA SISWA SD INPRES CILALANG MAKASSAR. Andi Atssam Mappanyukki

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

Oleh : M. Syahrul Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar Abstrak

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR FKIP UNP Kediri.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi subjek penelitian adalah kelas V. Bone Pantai dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 14 laki-laki

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

Muhammad Adam Mappaompo

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

ANALISIS KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

ANALISIS KELENTUKAN, KECEPATAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA CLUB BARCA MAKASSAR

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA SMP NEGERI 02 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN LATIHAN BEBAN DUMBBEEL TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN JODAN TZUKI PADA KENSHI KEMPO DI DOJO TADULAKO JUMAIN

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM :

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK KEBELAKANG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MURID SD NEGERI KALUKUANG 1 MAKASSAR.

Oleh: MUHAMMAD ARFAN )* ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

BAB III METODE PENELITIAN

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

Transkripsi:

1 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA Nurjamal Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda. Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan Pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: 1). Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. 2)Apakah ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. 3) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Penelitian ini bersifat asosiatif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah siswa SMP Negeri 37 Samarinda dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai β = 0. 918 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 84.30%. (2). Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai β = 0.743 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 55.10% (3). Ada kontribusi secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda, dengan nilai Ro = 0. 935 (p < 0.05), dimana besar kontribusi 87.40 %. Kata kunci: kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan, roll kedepan. Pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, intelektual, sosial, dan moral spritual juga merupakan tujuan-tujuan yang terdapat dalam pembinaan olahraga menuju peningkatan prestasi. Pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah dasar mulai kelas satu sampai dengan kelas enam adalah kegiatan pendidikan yang berorientasi pada gerakan-gerakan olahraga yang disusun dalam kurikulum bagi tiap jenjang pendidikan termasuk jenjang kelas mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti perkembangan aspek jasmani, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan, seperti kemampuan untuk duduk berjamjam menerima pelajaran di kelas. Selain dari itu tujuan tersebut aspek-aspek lain yang perlu dikembangkan melalui pendidikan jasmani adalah aspek intelektual, sosial dan moral spritual. Bahkan lebih dari itu mempersiapkan anak didik mulai dari usia dini memiliki potensi berprestasi dalam pendidikan. Pembentukan gerak berkaitaan dengan keinginan anak didik untuk bergerak, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, serta memperkaya kemampuan gerak. Pembentukan prestasi dalam hal ini menyiapkan anak didik untuk mengembangkan kemampuannya mulai dari usia dini menuju ke arah pembinaan peningkatan prestasi, termasuk mengembangankan unsur mental spritual, pembentukan sikap yang tepat terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan olahraga. Pembentukan sosial menyangkut pengembangan anak untuk mengakui dan menerima peraturan dari norma bersama, belajar bekerja sama, bertanggung jawab, pengakuan terhadap kemampuan teman atau orang lain sebagai pribadi maupun rasa hidup bermasyarakat. Pertumbuhan menyangkut membantu meningkatkan pertumbuhan anak dengan mengatasi berbagai hambatan terhadap pertumbuhan anak didik. Dengan demikian akan terjadi peningkatan kesehatan, 125

126 Nurjamal, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomor dan 1, Kelentukan Januari-Juni Togok 2012, Kedepan hlm. Terhadap 125 Kemampuan 132 Roll Kedepan 126 kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat. Senam lantai dikembangkan bagi siswa-siswa sekolah menengah pertama selain memberikan manfaat dan tujuan pendidikan jasmani juga bermanfaat sebagai pembinaan kearah peningkatan prestasi. Cabang olahraga senam lantai terdiri dari banyak gerakan. Gerakan yang pertama menjadi materi pelajaran dalam kurikulum diantaranya adalah gerakan roll ke depan. Gerakan ini juga dalam senam lantai banyak dipergunakan dalam rangkaian gerakan. Oleh sebab itu diidentifikasi untuk diajarkan sebagai bahan pelajaran yang utama. Kemampuan senam lantai khususnya gerakan roll ke depan hanya dapat dicapai bila melalui proses belajar gerakan tersebut. Dalam proses belajar kemampuan senam lantai gerakan roll ke depan perlu ditunjang oleh komponen fisik, meliputi kelentukan togok dan kekuatan. Kelentukan togok merupakan kemampuan fisik yang sangat penting bagi pesenam yang harus dimiliki. Sebab setiap gerakan yang dilakukan akan lebih indah bila mampu memperlihatkan posisi badan yang luwes dan halus. Dan ini dapat dilakukan dengan adanya kelentukan togok, seperti dengan melakukan roll ke depan, bagi pesenam akan dapat berbentuk sebuah gulungan bila memiliki kelentukan togok yang baik. Kekuatan otot lengan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan otot lengan yang dimaksudkan adalah kekuatan otot triceps dan biceps yang gerakannya bersumbu pada persendian siku (articulatio cubiti). Kekuatan otot lengan ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan senam lantai (roll ke depan). Pada gerakan roll ke depan bagaimana peranan kedua lengan uuntuk menopang tubuh yang diangkat dengan kedua kaki pada saat dalam keadaan bengkok. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian dengan mengangkat judul sebagai berikut: Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan Pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. METODE Untuk memperoleh hasil penelitian sesuai dengan harapan, penggunaan metodologi dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kendati banyak metode yang dapat digunakan dalam penelitian, permasalahannya bukan terletak pada baik dan buruknya metode melainkan pada ketepatan dalam penggunaan metode yang sesuai dengan objek penelitian atau tujuan. Variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut: Variabel bebas yaitu: Kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan, variabel terikat yaitu: Kemampuan roll kedepan. Definisi Operasional Variabel. Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut: Kekuatan otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa mempergunakan otot lengannya dalam menerima beban sewaktu bekerja atau beraktivitas. Kelentukan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam melakukan pergerakan persendian dalam ruang gerak sendi dengan amplitudo yang lebih luas sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan lebih mudah dan efisien. Kemampuan roll kedepan dalam senam lantai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk berguling kedepan atau menggelinding pada senam lantai. Populasi adalah keseluruhan individu atau kelompok yang dapat diamati dari beberapa anggota kelompok (Arikunto, 1996:115). Menurut Sugiyono (2008:115) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang dijadikan populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 37

Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan 127 Samarinda. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemilihan secara acak dengan mempergunakan teknik Simple Radom Sampling dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa putra SMP Negeri 37 Samarinda. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan variabel yang terlibat, yakni data kekuatan otot lengan, data kelentukan togok kedepan dan data kemampuan roll kedepan dalam senam lantai. Tes Kekuatan otot lengan dengan Tes kekuatan lengan dengan Push Up 30 detik. Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot lengan. Alat: Permukaan yang datar, Stop Watch, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, Pelaksanaan: Testee atau sampel mengambil posisi push up, Pada aba-aba ya testee melakukan push up selama 30 detik. Pada saat yang bersamaan stopwatch dijalankan setelah 30 detik. Berapa kali yang diperoleh testee selama 30 detik, maka itulah merupakan hasil kekuatan otot lengan. Penilaian: Nilai yang diperoleh tesstee dapat melakukan Push Up selama 30 detik. Tes kelentukan togok (Forward Flexion of Trunk Test). Tujuan: Untuk mengukur kelentukan tubuh ke depan. Alat: Bangku pengukur kelentukan berskala cm, Kapur bubuk, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur, Pencatat skor. Pelaksanaan: Ujung jari kedua tangan peserta tes diberi bubuk kapur. Peserta tes berdiri di atas bangku dengan kedua kaki tepat berada ditepi bangku pada skala (mistar) yang terpasang. Kedua ibu jari tangan berkaitan satu sama lain, kedua tungkai (lutut) harus lurus. Kemudian badan dibungkukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin, dan sikap ini dipertahankan selama tiga detik. Kesempatan diberikan dua kali berturutturut. Hal yang diukur adalah tanda bekas jari yang dicapai pada skala dari dua kali kesempatan. Kalau kedua ujung jari tangan peserta tes dapat mencapai skala di bawah permukaan bangku, maka hasilnya positif. Sedangkan jika kedua ujung jari tangan hanya dapat mencapai skala di atas bangku, maka hasilnya negatif. Penilaian: Skor terbaik (bekas jari yang terjauh pada skala) dari dua kali kesempatan dicatat sebagai hasil akhir peserta test. Kemampuan roll kedepan dengan Tes Kemampuan Roll ke depan. Tujuan: Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan roll ke depan.. Alat: Matras, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor.pelaksanaan: Testee berdiri tegak kedua tangan disamping badan, letakkan kedua tangan di matras, Bengkokkan siku ke samping sambil tengkuk leher menyentuh matras dengan menundukkan kepala dagu sampai ke dada. Berguling ke depan, lipat kedua lutut ke dada dan kedua tangan merangkul lutut. Sikap jongkok diteruskan dengan berdiri tegak. Penilaian: Nilai 8 diberikan apabila gerakannya baik. Nilai 7 apabila gerakannya tidak memenuhi teknik gerak. Nilai 6 apabila pelaksanaan geraknya tidak stabil, tidak lancar. Teknik Analisis Data. Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasional dengan bantuan paket SPSS dalam komputer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya dan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda. Untuk analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov (KS-Z) dan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis deskriptif (gambaran umum) data penelitian yang terdiri dari nilai tes kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan

128 Nurjamal, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomor dan 1, Kelentukan Januari-Juni Togok 2012, Kedepan hlm. Terhadap 125 Kemampuan 132 Roll Kedepan 128 roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan serta kemampuan Roll kedepan dapat dikemukakan sebagai berikut: Kekuatan Otot Lengan, diperoleh total nilai 381.00, rata-rata 12.7000, data minimal 10.00, data maksimal 15.00, rentang nilai 5.00 Kelentukan togok kedepan, diperoleh total nilai 204.00, rata-rata 6.8000, data minimal 4.00, data maksimal 9.00, rentang nilai 5.00. Kemapuan Roll kedepan, diperoleh total nilai 167.00, rata-rata 5.5667, data minimal 3.00, data maksimal 7.00, rentang nilai 4.00. Nilai Statistik N Rata-rata Sum Minimal Maksimal Rentang KOL 30 12.7000 381.00 10.00 15.00 5.00 KTD 30 6.8000 204.00 4.00 9.00 5.00 KRD 30 5.5667 167.00 3.00 7.00 4.00 Pengujian Normalitas Data. Suatu data penelitian yang akan dianalisis secara nilai Asymp. Sig 0. 267 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data kekuatan otot statistik harus memenuhi syarat-syarat lengan mengikuti sebaran normal atau analisis. Untuk itu setelah data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan serta kemampuan Roll kedepan pada berdistribusi normal. Kelentukan togok kedepan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 147 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini terkumpul, maka sebelum Kelentukan togok kedepan mengikuti dilakukan analisis statistik untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu normalitas (Kolmogorov- Smirnov Z). Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan Roll kedepan diperoleh nilai Asymp. Sig 0. 207 (P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan Roll kedepan mengikuti sebaran normal atau smirnov menunjukkan hasil sebagai berdistribusi normal. berikut: Kekuatan otot lengan diperoleh Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp Ket KOL 0.183 0. 147-0. 183 1.002 0. 267 Normal KTD 0. 209 0. 138-0. 209 1.143 0. 147 Normal KRD 0. 194 0. 147-0. 194 1.064 0. 207 Normal Hasil Pengujian Analisis Regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan kedepan dengan menggunakan tehnik Regresi Pearson. Hasil analisis regresi akan dijelaskan sebagai berikut: Hasil Pengujian kontribusi kekuatan otot lengan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t hitung (t o ) = 12.263 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan memberikan kontribusi kedepan. Variabel β t 0 P Keterangan KOL (X1) KRD (Y) 0. 918 12.263 0.000 Signifikan

Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan 129 Hasil Pengujian kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai β = 0.743 dengan nilai t hitung (t 0 ) = 5.868 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada Siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kelentukan togok kedepan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan melakukan roll kedepan dengan baik pula. Variabel β t 0 P Keterangan KTD (X2) KRD (Y) Hasil Pengujian kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0. 935 setelah dilakukan uji signifikasi dengan KOL (X1) KTD (X2) KRD (Y) 0.743 5.868 0.000 Signifikan menggunakan uji F diperoleh F hitung = 94.032 (P < 0.05), berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Dengan demikian jika siswa memiliki kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan melakukan roll kedepan. Variabel Ro F 0 P Keterangan Pengujian Hipotesis. Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistic parametrik) maka hasil seperti berikut: Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : βx 1.y = 0, H 1 : βx 1.y 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 918 dengan nilai t hitung (to) = 12.263 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.843 berarti bahwa 84.30% kekuatan otot lengan 0. 935 94.032 0.000 Signifikan memberikan kontribusi kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 84.30% = 15.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : βx 2.y = 0, H 1 : βx 2.y 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai β = 0. 743 dengan nilai t hitung (to) = 5.868 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan kelentukan togok kedepan dengan kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0.551 berarti bahwa 55.10% kelentukan togok kedepan memberikan kontribusi

130 Nurjamal, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomor dan 1, Kelentukan Januari-Juni Togok 2012, Kedepan hlm. Terhadap 125 Kemampuan 132 Roll Kedepan 130 siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 55,10% = 44.90%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kekutan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap Sisiwa SMP Negeri 1 Makassar. Hipotesis statistik yang akan diuji adalah; H 0 : Rx 1.2.y = 0, H 1 : Rx 1.2.y 0. Hasil pengujian: Analisis data yang diperoleh nilai R hitung = 0. 935 dengan nilai F hitung = 94.032 ( P < 0.05), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan dengan siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Untuk nilai R Square = 0. 874 berarti bahwa 87.40% kekuatan otot lengan, dan kelentukan togok kedepan memberikan kontribusi kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Sedangkan sisanya (100% - 87.40% = 12.60%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Pembahasan Hasil analisis kontribusi antara kedua variable bebas terhadap variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Adapun penjelasan untuk memberikan kejelasan keterkaitan variable-variabel bebas terhadap variable terikat adalah sebagai berikut: Pembahasan kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan. Kekuatan otot lengan merupakan bagian dari ekstremitas superior. Kekuatan otot lengan yang dimaksudkan adalah kekuatan otot triceps dan biceps yang gerakannya bersumbu pada persendian siku ( articulation cibiti ). Kekuatan otot lengan ini diharapkan dapat berperan dalam melakukan gerakan senam lantai (roll kedepan). Pada gerakan roll kedepan bagaimana peranan kedua lengan untuk menopang tubuh yang diangkat secara perlahan pada saat kedua kaki diangkat lurus hingga berguling kedepan. Dengan demikian kekuatan otot lengan memiliki kontribusi sebesar 84,30% terhadap senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Pembahasan kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kelentukan togok kedepan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan. Nur Ichsan Halim (2004:108) mengemukakan pengertian bahwa: "kelentukan adalah kemampuan tubuh mengulur diri seluas-luasnya yang ditunjang oleh luasnya gerakan pada sendi. "Kemampuan untuk menggerakkan tubuh dan anggota tubuh seluasluasnya, berhubungan erat dengan kemampuan gerakan kelompok otot besar dan kapasitas kinerjanya. Kemampuan ini terkait pula dengan kemampuan peregangan otot dan jaringan sekeliling sendi. Pada gerakan roll kedepan bagaimana peranan kelentukan menentukan berhasil tidaknya melakukan roll kedepan dengan sempurna. Dengan demikian kelentukan togok kedepan memiliki kontribusi sebesar 55,10% terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Pembahasan kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan

Nurjamal, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togok Kedepan Terhadap Kemampuan Roll Kedepan 131 kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan melakukan roll kedepan. Kekuatan adalah salah satu komponen fisik yang tak kalah pentingnya dalam upaya mendukung pencapaian prestasi pada umumnya, khususnya dalam cabang olahraga senam. Kekuatan merupakan daya penggerak sekaligus pencengah cedera dalam suatu kegiatan atau aktivitas fisik. Kekuatan dapat pula membangkitkan ketengangan pada waktu mendapat beban dalam waktu tertentu. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Dengan demikian kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan memiliki kontribusi sebesar 87.40% terhadap senam lantai siswa SMP Negeri 37 Samarinda. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan melakukan roll kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi kelentukan togok kedepan terhadap siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Ada kontribusi secara bersama-sama kekuatan otot lengan dan kelentukan togok kedepan kedepan pada siswa SMP Negeri 37 Samarinda. Saran Berdasarkan hasil ananlisis data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Dari penelitian ini, bagi mahasiswa atau pelatih pembinaan prestasi senam lantai khususnya roll kedepan diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai unsur kekuatan otot lengan, kelentukan togok kedepan terhadap peningkatan kemampuan roll kedepan. Untuk mencapai hasil kemampuan roll kedepan yang baik, hendaknya perlu dipertimbangkan pula sumbangansumbangan yang lain yang mungkin masih ada, yang perlu dikaji dan dicari lebih mendalam lagi. Bagi siapa saja yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan roll kedepan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 1996., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Bompa TO, 1990. Theory and Methodology of Training. 1 st ed., IOWA Kirkendall/Hunt. Pub. Company. Clarke D.H., 1980. Muscular Strength and Endurance Method for Development. Salt Lake City Utah, Gigithon Publishing Company, Fox E et al., 1993. The Physiological Basis for exercise and Sport. WM. C. Brown Communication, Ins., USA. Halim NI, 2004. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi Dalam Bidang Olahraga. Bahan kuliah FIK UNM Makassar Harre D, 1982. Principle of Sport Training. Introduction to Theory and Method of Training, Berlin : Sport Verlog, pp. Harsono, 1988., Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Tambak Kusuma, Jakarta. Pate et, el, 1993., Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan, Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto, IKIP Semarang, Semarang. Kusuma, Dede, 1989., Olahraga dan Manfaatnya. CV. Karya Ilmiah, Jakarta.

132 Nurjamal, Jurnal Kontribusi ILARA, Kekuatan Volume Otot III, Lengan Nomor dan 1, Kelentukan Januari-Juni Togok 2012, Kedepan hlm. Terhadap 125 Kemampuan 132 Roll Kedepan 132 Pasau, Anwar,M, 1986., Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik, Bagian I. FPOK, IKIP Ujungpandang. Rani AA. 1993. Pembinaan prestasi olahraga. FPOK IKIP Ujung Pandang. Sumosardjono Sadoso.1987. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. PT. Gramedia Jakarta. Sajoto, Mochamad, 1988., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Bidang Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Sayuti, dkk, 1993., Senam, Depdikbud Proyek Penataran Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta. Soekarman, 1988., Dasar Olahraga untuk Pembinaan untuk Pelatih dan Atlet, Inti Indayanti, Jakarta. Suharno HP, 1993. Metodologi Pelatihan, Seri Bahan Penataran Pelatih Tingkat Dasar, Pusat Pendidikan dan Penataran, Jakarta, Sumardjono, S, 1987., Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga, PT Gramedia, Jakarta. Usman, H dan Akbar. S, 1998., Metodologi Penelitian sosial. Bumi Aksara, Jakarta. Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Gerak Motorik; Pengantar Teori dan Metode, Jakarta, Depdikbud.