BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek-praktek dalam pengelompokan di dalam ataupun antar kelas patut

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi karir merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

wujud nyata penyelanggaraan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Pendidikan sudah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan juga mempunyai keterampilan. Persyaratan yang di tuntut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

Disusun Oleh: PRIYONO NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

I. PENDAHULUAN. media globe (bumi yang bulat) yang akan terlihat seluruh daratan, lautan, karier untuk menuju masa depan yang lebih cerah.

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI BEKERJA PESERTA DIDIK KELAS XII TSM 1 SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR SISWA SEMESTER AKHIR DENGAN HASIL UJIAN AKHIR NASIONAL SISWA KELAS VI SD NEGERI 13 SUNGAI KAWAT. Dwi Cahyadi Wibowo 1

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pelatihan dengan tujuan untuk mendapatkan bekal dasar

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMILIHAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

Lukman Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin FKIP UST Yogyakarta. ABSTRAK

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

INSTRUMEN PEMAHAMAN KARIER DALAM BENTUK PERMAINAN MONOPOLI UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PEMILIHAN PEKERJAAN SISWA KELAS XI SMK BHAKTI MULIA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah

ABSTRAK. Kata kunci: bimbingan karir, motivasi, prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung

PENGARUH PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DI SMK MUHAMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP DI UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial di masyarakat, seorang individu tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai kespesifikan dalam hal Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, maka seseorang dituntut untuk bekerja. Agar seseorang itu dapat bekerja dengan baik, terlebih dahulu harus bisa memilih karir yang sesuai. Karir seseorang bukanlah pekerjaan yang telah dijabatnya, melainkan sesuatu pekerjaan atau yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensipotensi diri dari orang-orang yang menjabatnya dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkunganya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya. Bimbingnan konseling memiliki peranan semakin menentukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan kemampuan, potensi, bakat, minat, kepribadian,dan prestasi seseorang (peserta didik) kepribadianya menyangkut masalah perilaku atau sikap, dan kemampuannya meliputi masalah akademik dan keterampilan tingkat kepribadian dan kemampua yang dimiliki seseorang merupakan gambaran mutu dari orang yang bersangkutan. 1 1 Dewa Ketut Sukardi, Penngantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta,2002), hal.1

2 Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah. Salah satu cara dalam membantu perencanaan karir siswa adalah dengan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan. Bimbingan karir berperan penting dalam mengarahkan siswa untuk dapat mencapai sukses dalam berbagai segi kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan kehidupan pribadi yang bermakna. Bimbingan karir baik ditujukan bagi siswa dari keluarga ekonomi yang lemah dan cenderung memilih bekerja, maupun dari keluarga yang mampu yanng akan mempertimbangkan jenis pekerjaan yang bergengsi sebagai bidanng yang memerlukan kesiapan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi Karir sangat berkaitan dengan perkembangan seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan hidup, untuk itu karir perlu direncanakan dengan baik. Kemampuan perencanaan karir yang matang erat kaitannya dengnan pemahaman siswa mengenai karir itu sendiri. Suksesnya pencapaian karir seseorang dipengaruhi oleh adanya kemampuan perencanaan karir dan pengambilan keputusan yang matang, seseorang yanng memiliki kemampuan perencanaan karir tentunya mampu memehami dirinya dengan demikian individu tersebut dapat memutuskan pilihan yang paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya. Di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya perlu diberi pengetahuan dan keterampilan agar para siswa dapat terampil, terdidik, dan profesional

3 untuk bekal memesuki dunia kerja. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut sekolah perlu membekali siswa supaya dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Bimbingan konseling dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan masa depan dengan maksut agar siswa mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang dirinya sendiri dalam hal berhubungan dengan karir siswa yaitu pemilihan dan penyesuaian pekerjaan dimulai dengan pengetahuan tentang diri artinya individu perlu sekali memhami dirinya seperti kemampuan, potensi, bakat, minat, kepribadian, dan prestasi oleh karena itu pemahaman diri merupakan tahap permulaan dalam karir. Dengan adanya berbagai kesiapan diri yang dituntut dalam dunia kerja diatas maka Sekolah Menengah Kejuran memberikan suatu bimbingan karir yaitu dengan memberikan layanan informasi kepada para siswa untuk membantu dalam memasuki dunia kerja. Melalui layanan informasi dalam bimbingan karir itu siswa dapat mendapatkan bantuan agar memperoleh pemahaman diri dari lingkunganya dan dunia kerja yang sesuai dan selaras dengan kemampuan dirinya serta siap memasuki dunia kerja untuk kebutuhan dirinya dan masyarakat. Akhirnya siswa mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu dalam hubunganya dengan pekerjaan dan mencapai kepuasan kerja.

4 Disamping itu juga dengan memperoleh informasi karir yang memadai siswa akan dapat memahami dirinya sendiri dan potensi-potensinya serta kebutuhan-kebutuhannya, sehingga siswa akan berada pada posisi untuk merencanakan karir di masa depan, memahami tujuan bekerja dan prospek kehidupan mendatang. Dengnan demikian siswa akan dapat mengarahkan dan menetapkan serta menyiapkan diri terhadap pilihan dunia kerja yang cocok, serasi dan memuaskan pada dirinya sendiri. Perencanaan karir yang efektif, memerlukan perencanaan yang terarah untuk kemudian yang dibuat dan digunakan sebagai pedoman kerja agar yang dilakukanya tidak mubadzir hanya membuang waktu tanpa tujuan. Siswa yang memiliki informasi karir yang memadat, tentunya sedikit banyak akan mempunyai kemampuan dalam merencanakan karirnya dimasa yang akan datang. Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang : Pengaruh Layanan Bimbingan Karir dalam Pemahaman Karir Siswa Kelas X Di Smk Perdana I Yamassa Surabaya. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul dan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya?

5 2. Bagaimana pemahaman karir siswa kelas X di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya? 3. Bagaimana pengaruh layanan bimbingan karir terhadap pemahaman karir siswa kelas X di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui cara pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya 2. Untuk mengetahui pemahaman karir siswa kelas X di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya 3. Untuk mengetahui jenis layanan bimbingan karir terhadap pemahaman karir siswa kelas X di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis Semakin mendalami teori formal yang diperoleh dari bangku kuliah. Dan mendapatkan gambaran atau analisis praktis pada kenyataan di lapangan. Mengenai teori-teori yang telah di dapatkan dalam bangku perkuliahan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan kontribusi pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam efektifitas layanan bimbingan karir terhadap pemahaman karir siswa.

6 2. Bagi Akademis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan kontribusi pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama tentang layanan bimbngan karir tehadap pemilihan karir siswa. 3. Bagi sekolah yang diteliti Sebagai informasi yang dapat di manfaatkan untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya, sekaligus juga dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi atau keadaan pada saat sekarang ini. E. Hipotesis Penelitian Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. 2 Adapun hipotesis yang penulis gunakan adalah hipotesa nihil (Ho) yakni: Ho : efektifitas layanan bimbingan karir terhadap pemilihan karir siswa tidak efektif. Ha : efektifitas layanan bimbingan karir terhadap pemilihan karir siswa berjalan efektif. 2 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D), ( Bandung: Alfabeta, 2009) hal 96

7 F. Definisi Oprasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pengertian yang dimaksud, serta nantinya dapat dijadikan acuan untuk mengkaji, maka perlu ditegaskan terlebih dahulu judul penelitian ini, secara rinci sebagai berikut : 1. Efektifitas Efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuantujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. 3 2. Layanan Bimbingan Karir Bimbingan dapat diartikan Sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan agar dapat individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sangup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. 4 Sedangkan Layanan Bimbingan Karir merupakan Kegiatan layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk dapat merencanakan dan 3 http://dewi.students-blog.undip.ac.id/tag/efektivitas/02-05-12, 11.00 a.m. 4 Natawidjaja, Rochman, Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah, ( Jakarta: Depdikbud, 1987 ), 31.

8 mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia kerja. 5 Jenis layanan bimbingan karir sebagai berikut : 6 a. Pelayanan Orientasi b. Pelayanan Informasi c. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran d. Pelayanan Pembelajaran e. Pelayanan Konseling Perorangan f. Pelayanan Bimbingan Kelompok g. Pelayanan Konselling Kelompok h. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling i. Penyelenggaraan Himpunan Data j. Konferensi Kasus k. Kunjungan Rumah l. Alih Tangan Kasus 3. Pemahaman Karir Karier diartikan sebagai suatu keseluruhan dari pekaerjaan atau jabatan yang ditekuninya sepanjang hidupnya. 7 Pemahaman Karir adalah Dimana seseorang (peserta didik) dapat memilih pekerjaan yang sesuai kepribadian, minat, bakat, kemampuan dan keterampilan dalam hal kemampuan kerja 5 Hibana S.Rahman,2002, 43 6 Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008 ), 10-11. 7 Dewa Ketut Suukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 2000).hal 17

9 seseorang (peserta didik) untuk melanjutkan ke dunia pendidikan maupun pekerjaan, karena seseorang akan menekuni bidang-bidang tertentu dapat meningkatkan kehidupan dan masa depannya. 8 Sedangkan pemahaman karier yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu usaha layanan bimbingan yang ditujukan baik secara individu maupun secara kelompok yang sedang beruusaha untuk meningkatkan taraf hidupnya ataupun keahlian dalam lapangan kerja tertentu. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dalam skripsi ini adalah tentang efektifitas layanan bimbingan karir yang di lakukan oleh guru bimbingan konseling terhadap pemahaman siswa kelas X di SMK Perdana 1 Yamassa Surabaya. Dalam hal ini, peneliti mengukur efektifitas pelaksanaan layanan bimbingan karir melalui ada dan tidaknya pengaruh layanan bimbingan karir terhadap pemahaman karir siswa. H. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif, yang dalam pengamatannya memerlukan ketajaman kecermatan dalam mengamati masalah yang di teliti. Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor 8 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda,(Jakarta: PT.Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2003),40

10 tertentu, Jenis ini digunakan oleh peneliti karena pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase. Penelitian deskriptif kuantitatif menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dapat difahami dan disimpulkan. Jadi yang dimaksud jenis penelitian deskriptif kuantitatif ini adalah penelitian yang menggambarkan atau memaparkan data yang diperoleh peneliti yang berkaitan dengan Efektifitas Layanan Bimbingan Karir Terhadap Pemahaman Karir Siswa Kelas X Di Smk Perdana I Yamassa Surabaya. I. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan, terdiri dari beberapa sub, yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesa, definisi operasional, ruang lingkup penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II kajian teori, pada bab ini dipaparkan secara teoritis mengenai bimbingan dan konseling, layanan bimbingan karir, pemahaman karir serta Efektifitas Layanan Bimbingan Karir Terhadap Pemilihan Karir Siswa di SMK Perdana I YAMASSA Surabaya. Bab III metode penelitian, dalam bab ini berisi jenis penelitian, identifikasi variabel, instrument penelitian, populasi dan sampel, Teknik pengumpulan data dan analisa data. Bab IV laporan hasil penelitian, dalam bab ini berisi gambaran umum profil sekolah,visi dan misi sekolah, keadaan sarana prasarana, keadaan guru, karyawan dan siswa. Penyajian data berupa Efektifitas Layanan Bimbingan Karir

11 Terhadap Pemahaman Karir Siswa Kelas X Di SMK Perdana I Yamassa Surabaya Bab V Penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.