BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak di bidangnya masing masing, baik dagang, manufaktur, maupun perusahaan jasa, pastilah memiliki tujuan yang mendasari kegiatan dan tindakan yang mewarnai dinaminasi kegiatan kehidupan. Secara umum yang dimaksud dengan tujuan perusahaan adalah segala sesuatu yang dicari, diinginkan serta dibutuhkan oleh perusahaan, dan salah satunya adalah untuk menghasilkan, menyalurkan dan menyerahkan suatu barang ataupun jasa kepada konsumen. Atas penyerahan barang atau jasa tersebut kepada konsumen, perusahaan umumnya mengharapkan suatu bentuk imbalan, dimana imbalan tersebut merupakan pendapatan bagi perusahaan. Setiap perusahaan baik milik swasta ataupun milik pemerintah yang berorientasi bisnis pada saat sekarang ini biasanya mempunyai tiga tujuan ekonomi yang menentukan arah, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan. Tujuan yang mendasar adalah memperoleh laba, tujuan kedua adalah mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dan yang ketiga pengembangan. Dari ketiga rumusan tujuan yang dicapai oleh perusahaan tersebut, profitabilitas atau laba merupakan tujuan yang sangat penting karena dengan diperolehnya laba, segala aktivitas dan operasi perusahaan dapat berjalan dan kelangsungan hidup serta pertumbuhan perusahaan dapat dicapai. Usaha untuk
merealisasikan tujuan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengorganisir dan mengkoordinasikan seluruh fungsi manajemen yang ada di dalam perusahaan. Didalam usahanya untuk mencapai tujuan yang dalam hal ini adalah laba, perlu disadari bahwa tingkat persaingan dalam masa sekarang ini sangatlah ketat, di mana setiap perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa berusaha untuk menghasilkan dan memberikan produk ataupun jasa yang terbaik bagi konsumen. Di tengah-tengah ketatnya persaingan inilah setiap perusahaan harus berusaha memperoleh laba yang optimum, agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, di mana dari laba yang optimum tersebut akan dapat tercapai pendapatan yang optimum pula. Tekanan utama dalam pendekatan kegiatan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah pengakuan dan klasifikasi perubahan-perubahan yang menguntungkan selama periode akuntansi. Perubahan yang menguntungkan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau keuntungan, dan perubahan yang tidak menguntungkan diklasifikasikan sebagai beban atau kerugian. Salah satu unsur yang yang paling penting dari laporan laba rugi adalah pendapatan. Pendapatan merupakan aliran masuk atau pertambahan aktiva dari suatu satuan usaha atau pelunasan kewajiban atau kombinasi dari keduanya melalui pengiriman atau dihasilkannya barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan merupakan unsur penting dalam menyajikan informasi pada laporan laba rugi. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya yang telah
dibebankan maka perusahaan memperoleh laba.,namun sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari pada biaya yang telah dibebankan maka perusahaan mengalami kerugian. Salah satu penentu besarnya laba atau rugi adalah pendapatan. Keberhasilan perusahaan secara sederhana dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang tinggi dalam suatu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun apakah pendapatan yang disajikan dalam laporan laba rugi perusahaan benar sebagai pendapatan masih terus diamati lebih seksama lagi. Pengakuan pendapatan menjadi permasalahan dalam menentukan pendapatan. Pengakuan pendapatan merupakan saat dimana sebuah transaksi harus diakui sebagai pendapatan perusahaan. Permasalahan pengakuan pendapatan saling terkait satu sama lain. Permasalahan ini akan selalu muncul apabila sebuah transaksi berhubungan dengan pendapatan. Pengakuan perlu dilakukan pada saat yang tepat atas suatu kejadian ekonomi yang menghasilkan pendapatan, begitu juga jumlah yang diakui haruslah diukur secara tepat dan pasti. Apabila pendapatan yang diakui tidak sama dengan yang seharusnya maka ini berarti pendapatan yang diukur salah, baik itu terlalu besar atau terlalu kecil. Hal ini dapat mengakibatkan informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan sehingga penting sekali dalam pengakuan pendapatan. Perusahaan perlu mengakui pendapatan pada saat yang tepat dan mengukur berapa besar jumlah yang seharusnya diakui dari transaksi yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
PT Astra Credit Company (ACC) Medan adalah salah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mobil. Perusahaan ini membantu konsumen dalam melakukan pembelian mobil baik secara tunai dan secara angsuran (cicilan) untuk segala jenis merk mobil. Perusahaan ini bekerjasama dengan dealer - dealer mobil seperti BMW, Peugeot, Toyota, Daihatsu, Isuzu. Perusahaan ini. Astra Credit Company (ACC) juga memiliki cabang di Indonesia salah satunya adalah Aceh dan Medan dan pusatnya adalah di Jakarta. Agar dapat bertahan dalam persaingan yang ada diperlukan suatu strategi yang tepat dari pihak manajemen perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan mobil, PT Astra Credit Company Medan telah menerapkan suatu kebijakan untuk pengakuan pendapatan, namun pengakuan pendapatan tersebut belum mencerminkan jumlah pendapatan yang dihasilkan. Hal ini disebabkan pengakuan pendapatan atas penjualan mobil secara angsuran (cicilan) belum dilakukan dengan tepat. Penjualan secara tunai dapat berlangsung diakui pendapatan dengan tepat, tetapi untuk penjualan mobil secara angsuran (cicilan) akan menimbulkan perkiraan piutang bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan mengadakan penagihan piutang sehingga piutang dapat cair sesuai tanggal jatuh temponya. Untuk penjualan mobil secara angsuran (cicilan), pengakuan pendapatan belum dilakukan dengan tepat karena pada akhir periode saat perusahaan telah tutup buku, masih diterima pembayaran yang mengakibatkan pencatatan pada buku kas dan bagian pembukuan berbeda dimana buku kas telah mencatatnya pada periode yang akan datang.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya analisa pengakuan pendapatan atas penjualan angsuran mobil yang terjadi pada dealer mobil yang dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini PT Astra Credit Company (ACC) Medan, maka penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut menjadi skripsi yang berjudul : Analisa Pengakuan Pendapatan Atas Penjualan Angsuran Mobil Pada PT Astra Credit Company (ACC) Medan. B. Perumusan Masalah Dalam Menjalankan kegiatan usahanya, setiap perusahaan pastilah menghadapi berbagai masalah ataupun hambatan, dan permasalahan itu selalu berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada kegiatan dan jenis usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Berkenaan identifikasi masalah diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini pada PT Astra Credit Company Medan yaitu : Apakah PT Astra Credit Company (ACC) Medan telah menerapkan pengakuan pendapatan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 23?
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kebijakan perusahaan mengenai pengakuan pendapatan yang berasal dari penjualan produk yang terjual. 2. Untuk mengetahui apakah pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT Astra Credit Company (ACC) Medan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan No.23 b. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini ditujukan bagi : 1. Bagi penulis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisa pengakuan pendapatan yang dilakukan perusahaan. 2. Bagi PT Astra Credit Company (ACC), untuk memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin bagi pihak manajemen perusahaan serta membandingkan teori dengan praktek yang telah diterapkan, khususnya mengenai analisa pengakuan pendapatan di perusahaan. 3. Lingkungan akademis, melalui hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian yang sama.
D. Kerangka Konseptual Menurut Erlina (2007: 28) Kerangka konseptual adalah suatu modal yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dari masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya serta tinjauan teoritis yang membangun konsep variabel penelitian ini, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Pendapatan Pengakuan pendapatan Laporan keuangan, lampiran dan keterangan lainnya dari PT. Astra Credit Company Medan Pengakuan Pendapatan penjualan cicilan angsuran mobil Data penelitian Standar penelitian PSAK No.23 Kesimpulan Gambar 1.1 Kerangka Konseptual PT Astra Credit Company
PT Astra Credit Company (ACC) Medan terutama laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan jumlah pendapatan setiap periodenya perlu dilakukan pengakuan pendapatan, dengan cara menyajikan laporan keuangan yang telah dibuat dibandingkan dengan suatu standar sebagai acuan yang berlaku umum, yaitu standar akuntansi keuangan dan akan dihasilkan kesimpulan mengenai pengakuan pendapatan perusahaan yang menggambarkan keadaan perusahaan sebenarnya sehingga keputusan yang diambil oleh penggunanya menjadi benar.