ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR

PENERAPAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN PADA P.T. HADJI KALLA DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN BUNGA PADA PENJUALAN ANGSURAN (Studi Kasus pada PT. Platinum Indoprima Mandiri Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

ANALISIS COST OF CAPITAL

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN KANTOR CABANG KEPADA KANTOR PUSAT DALAM RANGKA EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PT. DELAMI CABANG SURABAYA

JURNAL ANALISIS METODE PENJUALAN ANGSURAN UNTUK MENGETAHUI LABA BERSIH PADA DEALER RIZKI JAYA MOTOR

ANALISIS KEBIJAKAN PIUTANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PT.TEGEL BINA KARYA DI KEDIRI

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SYARIAH (KS) BMT AT--TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. Leli Suwita Staf pengajar FE UMSB

PERHITUNGAN PELUNASAN BUNGA FLAT ANTARA TEORI DAN PRAKTIK. Oleh : Agustin Defi Nurrokhmah Politeknik Kediri

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

PENJUALAN ANGSURAN. Masalah dalam penjualan angsuran dibedakan menjadi dua sebagai berikut: 1. Masalah non akuntansi 2.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA (LEASING) PADA PT. MAF & MCF BERDASARKAN PSAK NO 30 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

BAB II BAHAN RUJUKAN

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI ATAS KESESUAIAN PENYAJIAN PENDAPATAN TERHADAP PSAK NO. 30 Studi Kasus pada Perusahaan Leasing PT. Swardharma Indotama Finance

ANALISIS LABA BERDASARKAN PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT PADA KANTOR PUSAT PT COLUMBUS MEGAH SENTRASARANA DI BERAU

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini semakin meningkatkan

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS MODAL PINJAMAN DALAM MENINGKATKAN LABA PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PALOPO

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Neo-Bis Volume 10, No. 2, Desember 2016 PENERAPAN ANALISIS DU PONT PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN ( ) Oleh:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI 2 (KC) KODE / SKS : KD / 2 SKS

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA Terbitonline:

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN DALAM PENGGANTIAN AKTIVA TETAP PADA PT. CITRA PERDANA KENDEDES MALANG SKRIPSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN MENURUT PSAK NO.27 PADA KOPERASI KARYAWAN PEMBANGUNAN PT PLN (Persero) WILAYAH KALTIM AREA SAMARINDA

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PIUTANG UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA DESA GAYAM KEC.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang bergerak di bidangnya masing masing, baik

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MEKAR KARYA PRATAMA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

B A B II LANDASAN TEORI

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA BUDHI PERIODE Oleh : Ida Bagus Ary Perdana

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENENTUAN DAN PENILAIAN KINERJA FINANSIAL DENGAN METODE EVA PADA PT. SURYA PUTRA SUMATERA II PASIR PENGARAIAN OLEH :

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBIL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE CABANG PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN UD. DINAR SURAKARTA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengembangkan diri di mata konsumen. manusia yang berada di dalam organisasi. Dapat disimpulkan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA Mutiara Wahyuni Choirul Anwar ABSTRAK. Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kuantitas angsuran yang menimbulkan insentif dengan tarif yang lebih besar dari penjualan tunai dan sistem penjualan angsuran di perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara langsung, dan data melalui studi pustaka. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kuantitas angsuran menimbulkan insentif yang tarifnya lebih besar bagi karyawan bagian penjualan untuk mendorong mereka melakukan penjualan angsuran dan meningkatkan gaji dan insentif mereka serta sistem penjualan angsuran di perusahaan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan unit penjualan kendaraan bermotor di dealer motor. Kata kunci: Dealer motor, kuantitas angsuran, insentif, penjualan. JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 168 V o l u m e 9 N o 2, 2 0 1 4

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang melakukan penjualan baik secara tunai maupun angsuran. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat antara perusahaan sejenis dalam melakukan penjualan barang dagang untuk menarik konsumen dan mempertahankan keberadaan perusahaan. Kebijakan penjualan angsuran merupakan suatu alternatif yang sedang diminati oleh para konsumen untuk dapat menggunakan dan merasakan nilai guna dari suatu barang yang untuk membelinya diperlukan uang yang jumlahnya cukup besar. Penjualan angsuran memberikan kemudahan kepada konsumen agar dapat memiliki barang-barang yang diinginkan dan membayarnya di kemudian hari dengan angsuran yang telah ditetapkan perusahaan pemberi angsuran. Dalam pembahasan yang akan dibahas penulis, penjualan angsuran yang akan dibahas yaitu berkaitan dengan penjualan angsuran atas barang bergerak yaitu kendaraan bermotor. PT Niaga Utama Sejahtera (PT Nusa Motor) merupakan salah satu dealer resmi motor Honda yang melakukan usaha penjualan kendaraan bermotor yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan dalam membantu konsumen melakukan pembelian kendaraan bermotor dengan cara angsuran. Selain bekerjasama dengan perusahaanperusahaan leasing ternama, PT Nusa Motor juga mengelola pembiayaan motor angsuran secara pribadi. Saat ini, banyak perusahaan sejenis, yang menawarkan pembelian kendaraan bermotor roda dua yang memberikan kemudahan angsuran bagi konsumennya yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, PT Nusa Motor harus mampu bersaing dalam peningkatan unit penjualannya agar mampu menjadi perusahaan yang tetap ada dan dipercaya mampu untuk bersaing dengan perusahaan penjualan motor sejenis. Peningkatan unit penjualan di dealer resmi motor Honda seperti PT Nusa Motor memerlukan sumber daya manusia atau karyawan JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 169

yang berperan penting dalam kegiatan usaha penjualan kendaraan bermotor. Karyawan yang secara langsung melakukan kegiatan penjualan dengan konsumen motor angsuran yang akan menentukan tingkat kuantitas angsuran dalam penjualan angsuran kendaraan bermotor. Tingkat kuantitas angsuran dapat meningkat atau menurun tergantung kepada perlakuan karyawan bagian penjualan terhadap transaksi penjualan angsuran. Sebab, tingkat kuantitas angsuran akan menentukan besar kecilnya insentif yang diterima oleh karyawan bagian penjualan atas penjualan angsuran yang telah dilakukannya sehingga menimbulkan dorongan bagi bagian penjualan untuk berusaha melakukan penjualan dalam jumlah besar. Selain itu beberapa sistem penjualan angsuran yang dikelola perusahaan mampu menarik konsumen dan meningkatkan kinerja penjualan bagi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tingkat kuantitas angsuran dan peningkatan unit penjualan di PT Niaga Utama Sejahtera (PT Nusa Motor) atas penjualan kendaraan bermotor. Rumusan Masalah. Bagaimana tingkat kuantitas angsuran sebagai penentu insentif bagi karyawan bagian penjualan (sales) pada dealer resmi motor dan bagaimana sistem penjualan angsuran di perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan unit penjualan pada dealer resmi motor serta apakah benar terjadi peningkatan gaji dan insentif sales serta peningkatan unit penjualan pada dealer resmi motor. Tujuan Penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Karya Ilmiah ini adalah: a. mengetahui perhitungan tingkat kuantitas angsuran yang menimbulkan insentif atas penjualan angsuran kendaraan bermotor di dealer motor resmi; b. mengetahui pelaksanaan akuntansi penjualan angsuran di perusahaan resmi penjual kendaraan bermotor Honda (dealer); c. mengetahui peningkatan unit JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 170

penjualan kendaraan bermotor yang terjadi di dealer motor resmi. Manfaat Penulisan. Dalam penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. memahami konsep dari penentuan tingkat kuantitas angsuran yang menimbulkan insentif bagi sales untuk meningkatkan gaji dan insentif mereka serta menunjukkan sistem penjualan angsuran yang dikelola perusahaan. b. sebagai tambahan pengetahuan atau referensi dalam penulisan karya ilmiah dengan pembahasan sejenis di masa yang akan datang; c. diharapkan perusahaan resmi penjual kendaraan bermotor dapat memperhatikan faktor penting dalam usaha penjualannya terutama terhadap sumber daya manusia, dan beberapa hal yang dapat meningkatkan unit penjualan. Kajian Teoritis. Pengertian Akuntansi dan Penjualan Angsuran. Menurut Al.Haryono Jusup berpendapat bahwa akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi melalui kegiatan-kegiatan akuntansi untuk menghasilkan informasi yang sangat penting dalam penyelenggaran kegiatan organisasi sebab informasi tersebut digunakan dalam pengambilan keputusan bagi pihak intern maupun ekstern organisasi. Menurut Yunus dan Harnanto penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap, yaitu pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan (diberikan down payment), serta sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran. Pengertian serupa dinyatakan oleh Allan R. Drebin bahwa penjualan cicilan atau penjualan angsuran yaitu penjualan yang dilakukan berdasarkan JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 171

rencana pembayaran yang memotivasi pekerja atau anggota ditangguhkan, dimana pihak penjual organisasi agar motivasi dan menerima uang muka (down payment) produktivitas kerjanya tinggi, dan sisanya dalam bentuk cicilan sifatnya tidak tetap atau sewaktuwaktu. selama beberapa tahun. Pencatatan Penjualan Dari pengertian penjualan Angsuran angsuran diatas dapat disimpulkan halhal Menurut Yunus dan Harnanto sebagai berikut ini. pencatatan penjualan angsuran 1. Penjualan angsuran merupakan penjualan yang dilakukan secara dibedakan menjadi: a. Penjualan Angsuran Untuk Barang bertahap dengan beberapa Tidak Bergerak perjanjian tertentu yang telah Prosedur untuk mencatat disepakati antara penjual dan penjualan angsuran untuk barang tidak pembeli. bergerak secara umum sama dengan 2. Pembeli memberikan uang muka penjualan angsuran prosedur untuk sebagian dari harga penjualan, akun penjualan angsuran untuk sisanya dibayar dalam beberapa barang bergerak (Yunus dan kali angsuran. Harnanto). Contoh: penjualan Teori Insentif Menurut Malayu S.P Hasibuan, insentif adalah tambahan balas jasa angsuran untuk real estate. b. Penjualan Angsuran Untuk Barang Bergerak yang diberikan kepada karyawan Di dalam metode angsuran tertentu yang prestasinya di atas (installment method) perbedaan antara prestasi standar. Insentif merupakan harga penjualan (dalam kontrak) alat yang dipergunakan pendukung dengan harga pokoknya (cost) dicatat prinsip adil dalam pemberian sebagai laba kotor yang belum kompensasi. direalisasi (unrealized gross profit). Menurut Tjutju dan Suwatno, Contoh: penjualan angsuran insentif adalah penghargaan atau untuk barang dagangan yang berupa imbalan yang diberikan untuk JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 172

mobil, sepada motor dan lain-lain. Teori Struktur Modal. Menurut Farah Margaretha, struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Weston dan Copeland memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Kerangka Berpikir. Dealer motor resmi menggunakan sales untuk melakukan transaksi penjualan angsuran kepada konsumen motor angsuran. Kemudian, terjadi transaksi penjualan angsuran yang diinginkan konsumen, kemudian dari transaksi penjualan angsuran menghasilkan tingkat kuantitas angsuran yang akan menentukan insentif yang akan didapatkan oleh sales untuk mendorong karyawan meningkatkan gaji dan insentif mereka. Perusahaan juga memiliki sistem penjualan angsuran yang dikelola secara pribadi yang dapat menarik konsumen untuk membeli kendaraan bermotor sehingga dapat meningkatkan unit penjualan kendaraan bermotor di perusahaan. Metode Penulisan 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan Penelitian pada PT Niaga Utama Sejahtera selama kurang lebih 2 (dua) bulan yang dimulai dari bulan April 2014 sampai dengan Mei 2014. 2. Metode a. Metode Analisis Data Metode kualitatif yaitu penelitian melalui pembahasan dengan menggambarkan permasalahan yang terjadi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada. Metode kuantitatif yaitu dengan menggunakan perhitungan penjualan angsuran dan insentif yang berkaitan dengan tingkat kuantitas angsuran di dealer resmi motor. b. Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian. 2) Interview yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan sejumlah personil dari JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 173

perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas. 3) Studi Kepustakaan dan Dokumentasi yaitu mengumpulkan data teoritis yang menjadi landasan teori untuk melaksanakan penelitian terhadap masalah yang akan diteliti dengan cara mempelajari berbagai buku-buku, literatur atau jurnal online yang berhubungan dengan penjualan angsuran kendaraan bermotor dan dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumendokumen perusahaan serta arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan penjualan dan pembayaran angsuran atas penjualan kendaraan bermotor. d.teknik Analisa Data Tekhnik analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan cara observasi langsung yang berbentuk wawancara untuk mengetahui situasi langsung yang terjadi di lapangan pada saat berlangsungnya observasi, serta menggunakan suatu perhitungan untuk mengetahui sistem penjualan angsuran yang dikelola perusahaan dan perhitungan insentif karyawan bagian penjualan atas kendaraan bermotor. Pembahasan. 1. Tingkat kuantitas angsuran sebagai penentu insentif bagi sales pada dealer resmi motor Honda. Perhitungan menunjukkan yang bahwa insentif yang dihasilkan dari penjualan angsuran dianggap lebih menarik oleh para sales adalah sebagai berikut: 1) Nama Sales : Ida Penjualan: 6 unit motor secara angsuran, 2 unit secara tunai Total Penjualan: 8 unit motor Perhitungan Insentif Sales: a) Untuk penjualan motor secara angsuran: 6 unit x Rp 95.000 = Rp JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 174

570.000 320.000 b) Untuk penjualan motor secara tunai: 2 unit x Rp 30.000 = Rp 60.000 Maka insentif yang diterima oleh sales tersebut yaitu: Rp 570.000 + Rp 60.000 = Rp 630.000 untuk penjualan angsuran jauh lebih 2) Nama Sales : Pendi besar dibandingkan dengan tunai Penjualan : 2 unit motor secara angsuran, 6 unit secara tunai. yang berapapun jumlah Total Penjualan: 8 unit motor Perhitungan Insentif Sales: a) Untuk penjualan motor secara angsuran: 2 unit x Rp 70.000 = Rp 140.000 b) Untuk penjualan motor secara tunai: c) 6 unit x Rp 30.000 = Rp 180.000 d) Maka insentif yang diterima oleh sales tersebut yaitu: e) Rp 140.000 + Rp 180.000 = Rp 320.000 180.000 6 unit x Rp 30.000 = Rp Maka insentif yang diterima oleh sales tersebut yaitu: Rp 140.000 + Rp 180.000 = Rp JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 175 Dari hasil perhitungan tersebut, dapat terlihat bahwa walaupun kedua sales tersebut melakukan penjualan motor dalam jumlah yang sama yaitu 8 unit motor namun, mereka menunjukkan nilai insentif yang berbeda. Terlihat dari tarif insentif penjualannya akan tetap nilainya yaitu Rp 30.000. Sehingga walaupun penjualan yang dilakukan kedua sales tersebut sama yaitu 8 unit motor, namun insentif yang diterima sales Ida lebih besar dari sales Pendi yaitu Rp 630.000 dikarenakan penjualan angsuran yang dilakukan sales Ida lebih besar dari sales Pendi yaitu 6 unit motor. 2. Perhitungan sistem penjualan angsuran yang dikelola perusahaan yang dapat menarik minat konsumen dan membantu perusahaan dalam meningkatkan unit penjualan pada dealer resmi motor. a. Cash Tempo Perhitungan pokok hutang yang

harus dibayarkan konsumen: Harga Motor = Rp 2.500.000 Uang Muka = Rp 1.500.000 - Pokok Hutang Rp 1.000.000 1) Tanggal 3 Januari 2014 = (Pokok Hutang+(Pokok Hutang +Bunga)) = Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000 x 3%) = Rp 1.030.000 Maka, pokok hutang yang harus dibayar konsumen tersebut pada tanggal 29 Januari 2014 sebesar Rp 1.030.000. Perhitungan pokok hutang jika terjadi keterlambatan pembayaran hingga satu sampai dua bulan dari tanggal jatuh tempo, maka: 2) Tanggal 2 Februari 2014 = Pokok Hutang + (Pokok Hutang x Bunga) + Denda + B. Administrasi = Rp 1.030.000 + (Rp 1.030.000 x 3%) + (Rp 2.500 x 30) + Rp 100.000 = Rp 1.030.000 + Rp 30.900 + Rp 75.000 + Rp 100.000 atas) = Rp 1.236.000 ( Dibulatkan ke Maka, pokok hutang yang harus dibayar konsumen pada tanggal 28 Februari 2014 menjadi sebesar Rp 1.236.000. 3) Tanggal 4 Maret 2014= Pokok Hutang + (Pokok Hutang x Bunga) + Denda + B. Administrasi= Rp1.236.000+(Rp1.236.000x3%)+(Rp 2.500x60)+ Rp 200.000 = Rp 1.236.000 + Rp 37.080 + Rp 150.000 + Rp 200.000 = Rp 1.625.000 (Dibulatkan ke atas) Maka, pokok hutang yang harus dibayar pada tanggal 29 Januari 2014 sebesar Rp 1.625.000. b. Reguler Dasar perhitungan pokok hutang yang JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 176

harus dibayar konsumen: Harga Motor = Rp 14.600.000 Uang Muka = Rp 10.000.000 - Pokok Hutang = Rp 4.600.0 Perhitungan Angsuran dan bunga: 1. Lunas 1 bulan Pokok Hutang = (Pokok Hutang + (Pokok Hutang x I)) = Rp 4.600.000 + (Rp 4.600.000 x 3%) = Rp 4.738.000 2. Lunas 2 bulan Pokok Hutang = (Rp 4.738.000 + (Rp 4.738.000 x 3%) = Rp 4.880.140 3. Lunas 3 bulan Pokok Hutang = Rp 4.880.140 + ( Rp 4.880.140 x 3%)= Rp 5.026.544,2 = Rp 5.027.000 (Dibulatkan ke atas) c. Kredit Umum Dasar perhitungan pokok hutang yang harus dibayar konsumen: Harga Motor = Rp 17.600.000 Uang Muka = Rp 7.500.000 - Pokok Hutang = Rp 10.100.000 Perhitungan angsuran dan bunga yang harus dibayarkan konsumen: Pokok Hutang = Rp 10.100.000 Bunga ( 2,5 % x 10 bulan x Rp 10.100.000) = Rp 2.525.000 + Dasar perhitungan angsuran = Rp 12.625.000 Angsuran per bulan = Rp 12.625.000 : 10 bulan = Rp 1.262.500 3. Peningkatan gaji dan insentif sales serta peningkatan unit penjualan yang terjadi pada dealer resmi motor Laporan penjualan tahunan perusahaan dari tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami peningkatan. Laporan tersebut memperlihatkan peningkatan penjualan pada tahun 2011 sebesar 633 unit, pada tahun 2012 meningkat sebesar 19,27 % menjadi 755 unit. Kemudian pada tahun 2013 kembali mengalami peningkatan sebesar 29 % menjadi 994 unit. Laporan gaji dan insentif sales dari tahun 2011, 2012 dan 2013 juga mengalami peningkatan yang sama dengan penjualan kendaraan bermotor. Laporan tersebut memperlihatkan peningkatan gaji dan insentif sales pada tahun 2011 sebesar Rp 42.562.000, pada tahun 2012 meningkat sebesar 11,02 % menjadi Rp 47.253.500. Kemudian JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 177

pada tahun 2013 kembali mengalami peningkatan sebesar 60,54 % menjadi Rp 75.863.500. Kesimpulan 1. Perusahaan menggunakan insentif melalui tingkat kuantitas angsuran yang tarifnya lebih besar dan terus meningkat sesuai standar yang ditetapkan perusahaan sebagai strategi efektif untuk mendorong para sales merealisasikan penjualan terutama penjualan angsuran kendaraan bermotor dan insentif tersebut dapat meningkatkan gaji dan insentif sales. 2. Alternatif sistem penjualan angsuran yang dikelola perusahaan baik secara pribadi maupun bekerjasama dengan perusahaan leasing, mampu menarik minat konsumen untuk membeli kendaraan bermotor di perusahaan untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerja penjualan kendaraan bermotor. 3. Karyawan bagian penjualan mampu merealisasikan transaksi penjualan angsuran dan meningkatkan gaji dan insentif sales. Selain itu, penjualan angsuran dapat terealisasi dan membantu perusahaan dalam meningkatkan unit penjualan kendaraan bermotor. Saran Saran yang dapat penulis berikan kepada Dealer Resmi Honda PT Nusa Motor antara lain: 1. Jika perusahaan ingin mencapai target penjualan yang diinginkan, perusahaan perlu memberikan insentif yang sesuai dengan hasil kerja keras sales yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup saat ini. 2. Pada setiap pertemuan, diharapkan setiap sales diberikan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan masalah yang dihadapinya di lapangan, sehingga sales dapat mengungkapkan pendapat dan sarannya masing masing untuk perbaikan bagi perusahaan demi meningkatkan penjualan. 3. Apabila sales telah melakukan JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 178

negosiasi dengan calon konsumen namun konsumen membatalkan melakukan transaksi penjualan, sales yang telah berusaha mendapatkan konsumen, diharapkan mendapatkan upah tambahan. Hal ini bertujuan untuk memicu karyawan untuk kembali mencari konsumen dan melakukan penjualan serta agar tidak timbul kekecewaan dalam diri sales. 4. Ketua tim sales diharapkan lebih sering membantu para sales apabila mendapatkan kesulitan dalam meyakinkan konsumen memebeli motor angsuran yang menghasilkan bunga yang cukup besar, karena pada umumnya konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian dengan cara angsuran. Namun, dengan bantuan ketua tim yang lebih berpengalaman, konsumen dapat saja yakin untuk melakukan pembelian dengan cara angsuran dan hal ini dapat menjadi keuntungan bagi sales dan ketua tim dalam mendapatkan tarif insentif yang lebih besar. 5. Diharapkan para sales dapat bersaing secara sehat satu dengan yang lainnya serta ketua masingmasing tim sales dapat menjaga hubungan baik dengan masingmasing sales dalam timnya untuk saling bekerjasama dalam meningkatkan kinerja penjualan bagi perusahaan. 6. Perusahaan sebaiknya memberikan penawaran menarik kepada konsumen dengan memberikan potongan harga atas pembelian atau memberikan hadiah-hadiah menarik untuk menarik minat calon konsumen untuk membeli motor. DAFTAR PUSTAKA Arifin. Pokok-Pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Liberty.1990. Drebin, Allan R. Advanced Accounting. Jakarta: Erlangga.1999. FE UNJ. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: FE Universitas Negeri JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 179

Jakarta. 2008 Harahap, Sofyan Syafri. Teori Akuntansi. Edisi revisi. Cetakan ketujuh. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2006. Hery. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2013. Jusup, Al. Haryono. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Badan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 2011. Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga. 2011. Rivai dan Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2009. Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. 2008. Sri, Sigit dan Totok.. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.2000. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara. 1992. Widayat, Utoyo. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1994. Yuniarsih, Tjuju dan Suwatno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. 2009. Yunus, Hadori dan Harnanto. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE. 2009 JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI 180