BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Ini berarti berkembang atau tidaknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Andalas sebagai salah satu penghasil

BAB I PENDAHULUAN. program yang dapat melahirkan mahasiswa mahasiswa yang terampil,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dialami lulusan lulusan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan oleh setiap instansi. Humas mengambil bagian penting dalam proses penetapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, telah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana. merupakan rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah lembaga pemerintahan yang bergerak dibidang pertambangan umum yang. dengan tugas dekonsentrasi dibidang pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkannya paket undangundang bidang keuangan negara, yaitu undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja yang sebenarnya agar memahami sejauh mana harus mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang diawali dengan keluarnya Undang-Undang No.17 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. rangka membantu pemerintah daerah melaksanakan pembangunan, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. provinsi, dengan tugas Dekonsentrasi dibidang pertambangan. dekonsentrasi di bidang energi dan sumber daya mineral.

BAB I PENDAHULUAN. Bersih dan Bebas dari KKN. (Meidyah Indreswari, 2011). Salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah akan lebih banyak berhasil apabila disusun dengan kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kemajuan suatu bangsa akan tercapai apabila bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dibidang perencanaan pembangunan di daerah serta penilaian dan. pembangunan, khususnya di Bidang Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyusunannya berupa pendekatan penganggaran terpadu (Unified Budget),

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BUPATI BARRU PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BARRU TAHUN 2014 BUPATI BARRU,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

BAB I PENDAHULUAN. Disater Recovery Center (DRC) adalah fasilitas Back-up data dan sistem

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam berbisnis yang dapat mengikuti perkembangan jaman (up to date).

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat dalam pembuatan keputusan, baik yang menyangkut keputusankeputusan

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Sejalan dengan itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan atau

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah, terjadi perubahan paradigma

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan dengan baik, sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya secara

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN. pagu anggaran yang dapat direalisasikan dapat mencerminkan berjalannya fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kegiatan kenegaraan di Indonesia dilakukan oleh lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan didunia bisnis yang semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti Negara Indonesia ini. Ditambah dengan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang mengatur tentang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkembang, tentunya perusahaan yang bergerak dan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun Kebijkan otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR

BAB I PENDAHULUAN. ramalan masa yang akan datang. Anggaran yang disusun secara teliti dan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TENTANG. berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan menangani

KATA PENGANTAR. Tujuan dari Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo ini adalah :

Rencana Strategis (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha yang bersifat dinamis, diperlukan perbakan nasional yang tangguh, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, tiap daerah-daerah yang ada di

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik.

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai masalah dalam menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memegang peranan penting terhadap penerimaan negara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu informasi ekonomi yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya (UUD 1945 alinea ke-empat). Dari amanat

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Rancangan Akhir Renstra Dinas Peternakan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkannya paket undangundang

TUGAS AKHIR ANALISIS RATIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA ( PERSERO ) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT. Oleh: SUCI BUNGA WAHYU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformasi sekarang persaingan terhadap dunia kerja begitu ketat. Perusahaan atau instansi tidak hanya menampung calon kerja yang mempunyai pengetahuan secara teori saja, akan tetapi harus mempunyai keterampilan, skill dan pengalaman di dunia kerja. Ini berarti keterampilan, pengalaman kerja dan skill mempunyai peranan yang sangat penting di dunia kerja. Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor kesuksesan dalam pembangunan bangsa dan negara. Hal ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, karena pedidikan mempunyai peranan yang sangat kuat dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Ini berarti berkembang atau tidaknya suatu negara tergantung pada kondisi sumber daya manusia yang dimiliki. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia maka semakin berkembang atau majulah negara yang bersangkutan. Untuk mencapai itu semua maka seseorang tersebut harus mempunyai keahlian melalui praktek kerja. Praktek kerja adalah kegiatan yang dilakukan seseorang di dunia pendidikan dengan terjun langsung ke lapangan, untuk mempraktekkan semua teori yang telah dipelajari di bangku pendidikan. Oleh sebab itu Program Diploma III Universitas Andalas sebagai salah satu penghasil lulusan dalam jumlah yang cukup besar setiap tahunnya, mencoba menetapkan program magang kepada seluruh mahasiswanya. Dengan harapan, mahasiswa yang telah melaksanakan magang ini akan memiliki pengetahuan, keterampilan, skill, dan pengalaman di dunia kerja, serta menjadi modal untuk menciptakan lapangan kerja atau mencari kerja nantinya. Tujuan magang ini adalah untuk menjadikan perbandingan antara teori yang telah dipelajari di bangku pendidikan dengan praktek yang didapatkandi lapangan kerja. Dan agar

mahasiswa tidak hanya mengetahui dan memahami bagaimana praktek kerja yang sebenarnya yang tidak didapatkan di perguruan tinggi. Tujuan lainnya, agar mahasiswa tidak hanya mengetahui dan menguasai pengetahuan secara teoritis saja, akan tetapi dapat menerapkan secara langsung teori yang telah dipelajari di perguruan tinggi ke praktek kerja ataupun magang. Agar menjadi tenaga kerja yang handal dan memiliki keterampilan, skill, serta pengalaman kerja melalui magang maka penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat sebagai tempat melaksanakan magang. Penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat karena disanalah penulis mengetahui bagaimana sebenarnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propinsi Sumatera Barat, dan hal ini sangat terkait dengan topik yang penulis bahas yaitu tentang proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Sumatera Barat Tahun -2015. Dalam melakukan aktivitas atau kegiatan diperlukan suatu perencanaan, sedangkan dalam menjalankan perencanaan tersebut diperlukan suatu penyusunan, karena penyusunan merupakan langkah kerja atau tahap-tahap yang harus diikuti, yang mencakup semua jalannya aktivitas sejak aktivitas itu mulai dilakukan sampai aktivitas tersebut berakhir dilakukan atau dilaksanakan. Demikian halnya dalam membuat suatu rencana pembangunan diperlukan penyusunan rencana pembangunan. Penyusunan rencana pembangunan merupakan ragkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berlangsung terus menerus dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu siklus perencanaan pembangunan. Dengan dilakukan proses-proses atau tahap-tahap maka aktivitas atau kegiatan yang telah direncanakan akan mendapat hasil yang lebih sempurna dan lebih baik. Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan itu sendiri yang pada akhirnya dimaksudkan untuk melakukan perubahan pada arah yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada dan memiliki orientasi

yang bersifat menyeluruh, langsung tapi tetap berpegang pada azas prioritas. Hal ini berarti Pemerintah harus lebih mampu menetapkan skala prioritas yang tepat untuk memanfaatkan potensi yang terdapat didaerahnya masing-masing. Sesuai dengan judul tugas akhir penulis yaitu Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun -2015. Maka penulis ingin mengetahui lebih terperinci bagaimana pihak Bappeda dalam membuat suatu penyusunan rencana pembangunan dalam jangka waktu 5 tahun di Propinsi Sumatera Barat. 1.2 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Magang Kegiatan magang merupakan suatu bentuk praktek kerja yang bertujuan mendapatkan pegalaman diberbagai bidang pada suatu instansi melalui proses pembelajaran langsung dalam rangka memantapkan keprofesian pada suatu bidang ilmu tertentu. Adapun tujuan dilaksanakannya magang di Bappeda Propinsi Sumatera Barat selaku Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah: 1.Sebagai salah satu syarat untuk mndapatkan gelar Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. 2.Memperkenalkan peserta magang pada dunia kerja sehingga peserta magang memiliki wawasan dan pengalaman. 3.Mengetahui peran Bappeda dalam merencanakan pembangunan di Propinsi Sumatera Barat. 4.Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Propinsi Sumatera Barat dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah sektor pendidikan Propinsi Sumatera Barat. 5.Menambah keterampilan mahasiswa yang tidak didapat di bangku kuliah.

Adapun manfaat dari kegiatan magang ini adalah: 1.Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai proses pelaksanaan/ realisasi rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Propinsi Sumatera Barat. 2.Untuk lebih mengetahui proses-proses dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), serta langkah-langkah yang diambil apabila terdapat masalah/ hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sektor pendidikan Propinsi Sumatera Barat. 3.Dapat menjadi perbandingan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 4.Sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi penulis tentang teori-teori yang berhubungan dengan proses penyusunan RPJM. 5.Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi instansi yaitu BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan perencanaan pembangunan daerah terutama dalam penyusunan RPJM sektor pendidikan Propinsi Sumatera Barat. 1.3 Kegiatan Magang Dalam mengikuti magang penulis ditempatkan pada bagian Litbang (Penelitian dan Pengembangan). Aktifitas yang penulis lakukan selama magang di Bappeda Propinsi Sumatera Barat terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.1 Daftar Kegiatan Magang pada Bappeda Propinsi Sumatera Barat Waktu Minggu I 4 Juli s/d 8 Juli Apel pagi Kegiatan

Minggu II 11 Juli s/d 15 Juli Minggu III 18 Juli s/d 22 Juli Minggu IV 25 Juli s/d 29 Juli Minggu V 1 Agustus s/d 5 Agustus Minggu VI 8 Agustus s/d 12 Agustus Minggu VII 15 Agustus s/d 19 Agustus Minggu VIII 22 Agustus s/d 26 Agustus Penjelasan mengenai Bappeda Propinsi Sumatera Barat Penempatan bidang di bagian keuangan Mencari data tentang profil Bappeda Propinsi Sumatera Barat Diskusi dengan Kasub bid Litbang mengenai tugas-tugas pada bagian Litbang Memahami struktur organisasi Bappeda Propinsi Sumatera Barat Mengetik laporan penelitian dinas pertanian Mengikuti seminar pembahasan diskusi aktual komisi ekonomi dan ketahanan pangan Memahami tentang proses penyusunan RPJMD Propinsi Sumatera Barat Penjelasan RPJP dan RPJM Mengikuti seminar kajian penerapan alih teknologi pertanian terpadu Mencari data untuk laporan magang Mengetik RKA-SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Izin bulan Juni bidang litbang Lanjutan mencari data untuk bahan laporan magang bulan Juni bidang ekonomi Wirid Lanjutan mengetik laporan realisasi anggaran bulan Juni bidang litbang Izin bulan Juni bidang fisik bulan Juni bidang sosbud Libur nasional memperingati hari kemerdekaan RI Diskusi dengan kasub bid keuangan mengenai proses penyusunan RPJMD Propinsi Sumatera Barat Membuat surat balasan dari pesantren mengenai permohonan bantuan dana Perpisahan 1.4 Metodologi Penelitian a. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Data Primer Data Primer didapatkan dengan melakukan wawancara dengan instansi / dinas yang terkait langsung dengan informasi/ data yang diperlukan dalam penulisan ini yaitu BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari berbagai laporan, literature dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penulisan ini. b. Metode Analisis Dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu menganalisa dengan cara menggolongkan dan menginterprestasikan data-data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran atau keterangan yang lengkap mengenai masalah yang dihadapi agar dapat dibahas dan ditarik kesimpulannya. Data-data yang diperoleh juga dianalisa dengan menggunakan metode kuantitatif, sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan magang. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN, Manguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Pembahasan, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan aktifitas Proses Punyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Propinsi Sumatera Barat yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

BAB III GAMBARAN UMUM, Menguraikan tentang bagaimana gambaran umummengenai BAPPEDA Propinsi Sumbar yang mencakup sejarah dan perkembangannya, ruang lingkup dari bentuk-bentuk kegiatan serta susunan struktur organisasinya. BAB IV PEMBAHASAN, Menjelaskan tentang bagaimana proses dalam pembahasan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Sumatera Barat. BAB V PENUTUP, Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran serta membandingkan dengan apa yang telag diterapkan oleh BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat.