1BAB I. 2PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
9BAB V. 10KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM DAN METODE CAMSHIFT PADA PENJEJAKAN OBJEK BERGERAK LOGO

3BAB II. 4LANDASAN TEORI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan laporan dari Tugas Akhir ini.

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND ESTIMATION PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK (Hasil Penelitian)

II TINJAUAN PUSTAKA. * adalah operasi konvolusi x dan y, adalah fungsi yang merepresentasikan citra output,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

Implementasi Metode Scale Invariant Feature Transform(SIFT) Dan Metode Continuosly Adaptive Mean-Shift(Camshift) Pada Penjejakan Objek Bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Descriptor Clustering SURF for Bag of Visual Words Representation in Fingerprint Images Using K-MEANS and Hierarchical Agglomerative Clustering

PENDETEKSIAN RAMBU LALU LINTAS DENGAN ALGORITMA SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF)

BAB I PENDAHULUAN. (terlibat 8%) (Austroads, 2002). Salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan

Aplikasi Findgo-ITATS Berbasis Android Dengan Algoritma SURF Untuk Menampilkan Informasi Lokasi Di ITATS

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

selanjutnya nilai alpha dan alpha matte atau key disebut dengan matte. Teknik segmentasi yang didasarkan pada perhitungan matte disebut image matting.

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

MODIFIKASI METODE CAMSHIFT UNTUK PENGENALAN CITRA WAJAH SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA KULIT WAJAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Tracking Mata secara real-time Berbasis ROI dari hasil deteksi pusat iris menggunakan Template Matching

DAFTAR ISTILAH. Bag-of-Words

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan diri pada suatu lingkungan baru, sedangkan mapping merupakan

Analisis dan Implementasi Object Tracking Menggunakan Metode ASIFT dan Mean Shift

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis dan Implementasi Object Tracking Menggunakan Metode ASIFT dan Mean Shift

PERKEMBANGAN teknologi dalam bidang animasi 3

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

Fourier Descriptor Based Image Alignment (FDBIA) (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa region berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TATTOO RECOGNITION BASED ON SPEED UP WITH ROBUST FEATURES (SURF)

. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Jenis Kendaraan Menggunakan Statistical Algorithm dan Support Vector Machine [11]

Deteksi Lokasi Bibir Otomatis Pada Citra Wajah Berbasis Ciri Bentuk dan Warna

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pendeteksi Gambar Termanipulasi Menggunakan Metode SIFT

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

Analisa dan Pemodelan Kerumunan Orang pada Video Digital

Antony Eka Aditya 1, Catur Supriyanto 2. Jl. Imam Bonjol Semarang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ekstraksi Fitur Berdasarkan Deskriptor Bentuk dan Titik Salien Untuk Klasifikasi Citra Ikan Tuna

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Mesin pencari berbasis gambar untuk mendeteksi produk smartphone menggunakan fitur morfologi gambar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Komunikasi secara verbal menggunakan kata-kata lisan untuk. mengungkapkan ekspresi penggunanya.

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

PERANCANGAN PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN DI LINTASAN JALAN RAYA SATU ARAH MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C++ DENGAN PUSTAKA OPENCV

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)

Pendeteksian Objek Pada Citra Menggunakan Pencocokan Titik-Titik Fitur Berbasis Algoritma SURF dan MSER

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

Analisa Perbandingan Algoritma Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan Gaussian Mixture Model (GMM) Dalam Mendeteksi Manusia

PENGHITUNGAN KEPADATAN KENDARAAN DI JALAN TOL MENGGUNAKAN METODE GAUSSIAN MIXTURE MODEL DAN KALMAN FILTER

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF) PADA CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL

Pengembangan Program Simulator Frame Kacamata Secara Real-Time 3D Face Tracking dengan Menggunakan Augmented Reality

Aplikasi Citra Mosaik Panoramik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ekstraksi Keyframe dengan Entropy Differences untuk Temu Kembali Konten Video berbasis Speeded-Up Robust Feature

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

DETEKSI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK MEMBANTU PENGGUNA JALAN RAYA DENGAN ALGORITMA CAMSHIFT

Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Ukiran Bali dengan Metode ORB

Transkripsi:

1BAB I. 2PENDAHULUAN 2.1. Latar Belakang Pelacak objek (object tracking) pada saat ini merupakan penelitian yang menarik dalam bidang computer vision. Pelacak objek merupakan langkah awal dari berbagai aplikasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti pada bidang robotika, keamanan (monitoring pada camera cctv), pencitraan medis, olahraga, dan sebagainya. Pelacak objek biasanya mendeteksi adanya objek yang tertangkap oleh kamera, mengunci objek tersebut, menandai dan mengikuti kemana objek tersebut bergerak. CAMSHIFT (Continuously Adaptive Mean-shift) merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dibidang pelacak objek yang diusulkan oleh (Bradski & Clara, 1998). CAMSHIFT menggunakan karakteristik warna atau fitur warna sebagai model objek. (Li, Zhang, Zhou, Guo, Wang, & Zhao, 2011) Penggunaan dari fitur warna ini, membuat suatu sistem pelacak objek invarian terhadap perubahan skala, orientasi, dan bahkan perubahan bentuk dari objek. Berbagai penelitian terhadap CAMSHIFT telah banyak dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari metode pelacak objek ini. (Xia, Wu, Zhai, & Cui, 2009) Dalam penelitiannya menggunakan CAMSHIFT untuk melakukan pelacakan terhadap kendaraan yang bergerak pada video lalu-lintas dengan latar belakang yang statis. Metode double difference 1

2 diterapkan untuk memisahkan latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dari suatu frame. Hasil dari penelitian ini, dapat melakukan kalibrasi secara otomatis terhadap kendaraan yang bergerak dalam suatu video lalu-lintas dan mampu mencapai pelacakan multi-objek dimana dengan mengandalkan perbedaan distribusi histogram warna yang berbeda untuk dapat melakukan pelacakan multi objek. (Jiang-tao & Jing-yu, 2007) Dalam penelitiannya menggunakan algoritma pelacak objek CAMSHIFT berdasarkan pentapisan kalman untuk mengatasi masalah pelacakan yang kurang baik sewaktu terjadi gangguan. Pentapisan kalman yang diterapkan pada pelacak objek merupakan metode estimasi dengan suatu kriteria minimal kovarian error. Hal ini memiliki keuntungan seperti skala perhitungan yang rendah dan kinerja yang real-time. Namun, memperkirakan model ruang linear Gauss, mungkin tidak konsisten dengan situasi pergerakan objek dalam dunia nyata. (Corrales, Gil, Candelas, & Torres, 2009) Melakukan penelitian tentang pelacak objek dengan menggunakan CAMSHIFT. Dalam penelitian ini, diusulkan penggunaan komponen hue-distance. Komponen hue-distance merepresentasikan nilai hue sebagai jarak dari nilai referensi hue, yang mana secara dinamis dihasilkan dari histogram objek. Selain itu, dalam penelitian ini mengusulkan kombinasi back projection hue-distance dan saturation dari model HSV. Dengan penggunaan gabungan dari hue-distance dan saturation dalam proses back projection, dapat mengeliminasi pixel-pixel dalam suatu frame yang tidak cocok dengan objek. Sehingga pelacakan dalam latar belakang yang memiliki kemiripan objek dapat lebih efektif.

3 (Hidayatullah, 2011) Dalam penelitiannya mengusulkan metode lokalisasi objek yang lebih baik menggunakan segmentasi mean-shift dan region growing. Mean-shift diterapkan untuk melakukan segmentasi setiap bagian dari objek dan membuatnya cukup homogen agar mudah dalam pemilihan objek. Setelah segmentasi mean-shift, kemudian masuk pada tahap pemilihan objek dengan meng-klik bagian dari objek. Posisi dari klik akan menjadi titik seed yang selanjutnya dilakukan region growing dengan metode flood fill dengan memperhatikan tetangga dari seed tersebut yang memiliki kemiripan warna. Melalui penerapan metode ini, pemilihan objek dapat terhindar dari latar belakang objek yang tidak dibutuhkan sebagai model objek. Selain itu, menggunakan histogram hue-distance, saturation dan value memberikan diskriminasi yang lebih baik untuk pemodelan objek. Penggunaan fitur titik juga telah banyak digunakan untuk mengembangkan pelacak objek CAMSHIFT yang hanya menggunakan fitur warna. SIFT (Scale Invariant Feature Transform) merupakan pendekatan untuk mendeteksi dan mengekstraksi pendeskripsi fitur lokal yang invarian terhadap perubahan skala, rotasi, iluminasi dan sudut pandang yang diusulkan oleh (Lowe, 2004). SIFT sering digunakan untuk pengenalan objek. Seiring dengan perkembangan penelitian, SIFT juga telah banyak diterapkan dalam pelacak objek, seperti pada penelitian yang telah dilakukan oleh (Shirong & Fei, 2009), (Ju, Jin, Li, Li, & Qian, 2012). Namun, penerapan SIFT dalam sistem pelacak objek memiliki masalah dalam hal kecepatan atau waktu komputasi, dikarenakan tingkat kompleksitas dan data yang digunakan sangat besar. Sebagai ganti dari SIFT, metode SURF (Speeded Up Robust Features) yang diusulkan oleh (Bay, Ess,

4 Tuytelaars, & Gool, 2007) yang juga merupakan pendekatan untuk mendeteksi dan mengekstraksi fitur dari suatu citra, dimana memiliki waktu komputasi yang lebih cepat dari SIFT. Salah satu penelitian yang menggunakan CAMSHIFT dan menggabungkannya dengan SURF oleh (Li, Zhang, Zhou, Guo, Wang, & Zhao, 2011). Pada penelitian ini, metode yang diusulkan dapat meningkatkan kinerja dari CAMSHIFT, dimana mampu secara adaptif mengubah threshold dari brightness dan saturation (S dan V) selama periode inisialisasi sesuai dengan perubahan iluminasi dari setiap frame dalam urutan citra. Selain itu, pada penelitian ini juga terdapat metode untuk menilai apakah objek yang dilacak hilang. Sewaktu objek yang dilacak dinyatakan hilang, maka SURF digunakan untuk mencari dan menemukan objek yang hilang, sehingga CAMSHIFT dapat melacak kembali objek yang hilang sesuai dengan citra ROI. Mengetahui penelitian-penelitian sebelumnya, dan kekurangan yang dimiliki oleh CAMSHIFT yang hanya menggunakan fitur warna sebagai model objek, penelitian ini akan mencoba menerapkan metode yang diusulkan oleh (Hidayatullah, 2011) yang menggunakan kombinasi dari segmentasi mean-shift dan region growing untuk lokalisasi objek, serta menerapkan metode yang diusulkan oleh (Li, Zhang, Zhou, Guo, Wang, & Zhao, 2011) untuk menentukan apakah objek hilang. Sewaktu objek dinyatakan hilang, maka SURF digunakan untuk menemukan kembali objek, sehingga CAMSHIFT dapat melakukan pelacakan kembali. Dengan menerapkan metode segmentasi mean-shift, region growing, dan SURF diharapkan dapat meningkatkan akurasi dari CAMSHIFT dalam melakukan pelacakan objek.

5 2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: - Bagaimana menerapkan metode CAMSHIFT sebagai pelacak objek dan menggunakan segmentasi mean-shift dan region growing untuk lokalisasi objek, serta penggabungannya dengan metode SURF sebagai suatu kesatuan sistem pelacak objek? - Seberapa besar peningkatan akurasi dari CAMSHIFT yang digabungkan dengan segmentasi mean-shift, region growing, dan SURF dengan CAMSHIFT yang digabungkan dengan segmentasi mean-shift dan region growing, CAMSHIFT yang digabungkan dengan SURF, dan CAMSHIFT sederhana? 2.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: - Menerapkan metode segmentasi mean-shift dan region growing untuk lokalisasi objek, SURF untuk menemukan kembali objek, dengan tujuan untuk meningkatkan akurasi dari pelacak objek menggunakan CAMSHIFT. 2.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : - Mengetahui peningkatan akurasi dari pelacak objek dan cara kerja dari CAMSHIFT dan metode-metode yang diterapkan sehingga dapat menjadi pengetahuan untuk penelitian selanjutnya.

6 - Menyediakan pelacak objek dengan akurasi yang lebih tinggi dari pada sebelumnya. 2.5. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini adalah: - Penelitian ini mensimulasikan pelacak objek dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate dan menggunakan Library OpenCV 2.4.5. - Penelitian pelacak objek dengan menggunakan metode CAMSHIFT, akan difokuskan pada tingkat akurasi dari pelacakan objek, bukan dari kecepatan pelacakan objek. - Mengevaluasi kinerja dari segi akurasi pada CAMSHIFT yang telah digabungkan dengan metode segmentasi mean-shift, region growing, dan SURF. - Dataset yang digunakan adalah dataset BoBoT (Bonn Benchmark on Tracking) dimana terdiri dari 12 video. Namun dari keseluruhan video, akan dipilih video dengan kasus yang berbeda.