IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Secara umum perkembangan smartphone di seluruh dunia mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penetrasi Aplikasi Pesan Instan di Indonesia Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap bahwa teknologi merupakan suatu kebutuhan dan sesuatu yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. mulai terlihat dampaknya. Dilihat dari segi peningkatan jumlah pemakai internet yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Aplikasi Instant Messenger

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil LINE Profil PT. Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

chating, dan lain sebagainya melalui smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Digital Marketing Communication : Mobile Advertising Membidik Target Bergerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

Ika Lestari & 2 Gusti Yarmi PGSD Universitas Negeri Jakarta UTILIZATION OF MOBILE PHONE IN COLLEGE STUDENTS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang, kemajuan teknologi dan globalisasi membuat setiap

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

DAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PROGRAM HIBAH DESENTRALISASI TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan diartikan sebagai proses, cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

Pemanfaatan Web/Blog Pembelajaran

PEMANFAATAN FASILITAS INTERNET PADA MAHASISWA DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. sekali bagi bangsa Indonesia. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia

diakses pada tanggal 13 Februari 2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

, 2015 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

Ide Bisnis Melalui Internet Dengan Modal Kecil Untuk Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

Transkripsi:

41 IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN Secara umum perkembangan smartphone di seluruh dunia mengalami peningkatan. Di tahun 2002, diperkirakan 2 juta unit smartphone telah terjual dan 10 juta unit di tahun 2003. Baru-baru ini lembaga riset pasar Gartner, Nielsen, A Pew Internet Project Survey dan IMS merilis hasil survey penjualan smartphone secara global dan wilayah-wilayah tertentu. Gartner memperkirakan bahwa di tahun 2011, sebanyak 115 juta unit smartphone telah terjual di seluruh dunia. Jumlah ini di dapat dari hasil persentase dengan penjulan handphone secara umum sebanyak 26%. Nielsen melaporkan bahwa di bulan Oktober 2011 sebanyak 43% penduduk Amerika memiliki smartphone. Sedangkan menurut A Pew Internet Project survey di bulan Mei 2011, ditemukan sebanyak 35% penduduk Amerika yang memiliki smartphone. (Vertika, 2012) Bagaimana dengan perkembangan smartphone di Indonesia? Sebagai negara berpenduduk lebih dari dua ratus juta jiwa, ditambah laju perkembangan ekonomi makro dan mikro yang relatif stabil, Indonesia menjadi lahan yang menggiurkan untuk perkembangan smartphone. Berdasarkan laporan Tomi Ahonen, peringkat Indonesia masih dibawah Singapura dan Malasyia.

42 Pengamat pergerakan pasar smartphone itu merilis peringkat Negara berdasarkan kepemilikan smartphone disertai rata-rata dengan penggantian dari handphone biasa ke smartphone. Selain itu Tomi Ahonen juga menghubungkannnya dengan pendapatan perkapita. Indonesia menurut Tomi Ahonen berada di peringkat 38 dari 42 Negara. Dari total penduduknya, sebanyak 8% masyarakat Indonesai memiliki smartphone. Sedangkan dari perubahannya (ponsel biasa ke smarthphone) diestimasikan sebanyak 9%. Jika penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 229 juta jiwa, maka sebanyak 18,1 juta jiwa memiliki smartphone. Para analis memprediksikan bahwa di tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya jumlah pemilik smarthphone akan meningkat. Studi Nielsen di bulan Mei 2011, menunjukan bahwa 51% penduduk Indonesia dalam jangka waktu dua belas bulan ke depan, secara pasti atau mungkin akan membeli smartphone. Nielsen juga menerawang bahwa aktifitas pada handphone tidak lagi hanya berurusan dengan pesan singkat (sms). Tetapi ada aktifitas lain seperti membaca email, game online, jejaring sosial, GPS dan Browsing Internet yang dilakukan melalui perangkat komunikasi. Kecenderungan ini bisa dijadikan pematik penyebaran smartphone. (Vertika, 2012) Disisi lain hasil temuan riset Indonesia Smartphone Consumer Insight Mei 2013 yang dilakukan juga lembaga riset Nielsen menunjukkan per hari rata-rata orang Indonesia memanfaatkan smartphone selama 189 menit setara 3 jam 15 menit dengan penggunaan dominan untuk social media dan rich media. Aktivitas paling

43 tinggi yaitu chatting dengan persentase mencapai 90 persen, pencarian (71 persen), jejaring sosial (64 persen), blogging/forum (41 persen), App Store (32 persen), video on demand (27 persen), sharing konten (26 persen), hiburan (25 persen), berita (24 persen) dan webmail (17 persen). Riset yang dilansir Nielsen, Selasa 30 Juli 2013, ini juga mengukur aktivitas puncak pengguna smartphone di Indonesia, yang terjadi pada siang hari. Aktivitas yang diukur yakni browsing, chatting, multimedia, game, jejaring sosial dan App Store. Tercatat akses puncak mulai terjadi pada pukul 10.00 dengan masing-masing aktivitas chatting (2,1 menit), browsing (1,9 menit), multimedia (1,1 menit), game (1,1 menit), jejaring sosial (1,1 menit) dan Apps Store (0,2 menit). Pada pukul 14.00, pola aktivitas itu juga masih tinggi dengan rincian browsing (2,1 menit), chatting (1,7 menit), multimedia (1,3 menit), game (1,2 menit), jejaring sosial (0.9 menit) dan App Store (0,2 menit). (Amri, 2013) Sementara dari riset juga diketahui mengenai aktivitas chatting populer. Riset menunjukkan WhatsApp menduduki aplikasi chatting terpopuler dengan capaian 58 persen, diikuti BlackBerry Messanger (41 persen), LINE (35 persen), KakaoTalk (30 persen), WeChat (27 persen), Hangouts Google (20 persen), Yahoo Messenger (18 persen), Skype (7 persen) dan ChatON (6 persen). 10 website pilihan berdasarkan riset ini masih didominasi oleh produk dari

44 Google. Secara rinci yaitu Google Search (64 persen), Facebook (58 persen), Google Blogger (34 persen), YouTube (26 persen), situs searchmobileonline (24 persen), Telkomsel (18 persen), Wordpress (15 persen), T.co (15 persen). 4shared (14 persen) dan Twitter (14 persen). Riset Indonsia Smartphone Consumer Insight 2013 juga memaparkan aktivitas lain orang Indonesia di antaranya menggunakan ponsel pintar untuk mengunduh klip (64 persen), aksesvideo mobile lebih dari 3 hari sekali per hari (42 persen). Demam ponsel pintar juga mempengaruhi pengguna Indonesia dalam menentukan keputusan seputar ponsel. Misalnya untuk menentukan kriteria perangkat, 38 persen pengguna memilih berdasarkan sistem operasi, dan 33 persen berdasarkan desain, style maupun form factor. Keputusan lain yaitu 38 persen orang menentukan pilihan perangkat bersistem operasi tertentu. Terekam pula bahwa lokasi pembelian ponsel pengguna yang mana 48 persen membeli perangkat dari outlet distributor dan 34 persen mendapatkan dari gerai mobile store. (Amri, 2013) Untuk kalangan mahasiswa sendiri Universitas Baylor di Texas, Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian tentang tingkat ketergantungan terhadap smartphone dikalangan mahasiswa. Lewat serangkaian penelitian yang dilakukan oleh universitas tersebut pada mahasiswanya, diperoleh sebuah hasil yang cukup mencengangkan dan mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, hasil penelitian tersebut menunjukkan fakta bila 60 persen mahasiswa mengaku telah kecanduan smartphone.

45 Fakta ini turut mengubah anggapan bahwa pria cenderung menggunakan hal-hal berbau gadget atau teknologi lebih banyak ketimbang wanita, terutama untuk alasan meningkatkan hubungan sosial, Baylor (27/08). Parahnya, sekitar beberapa persen dari mereka mengaku akan merasakan cemas yang tidak biasa saat mereka jauh dari smartphone. Uniknya, mahasiswi lah yang ditengarai lebih kecanduan pada smartphone ketimbang mahasiswa. Sebab, mahasiswi menghabiskan sekitar 10 jam menggunakan smartphone, sementara mahasiswa hanya 8 jam. Aktivitas yang berlebihan dengan smartphone juga sering disalahkan terhadap penurunan prestasi akademik. Hal ini cukup beralasan, mengingat rata-rata 'anak kuliah' menghabiskan waktu 94,6 menit per hari untuk SMSan dan sekitar 48,5 menit untuk akses email. Aktivitas lain seperti Facebook dan akses internet menghabiskan waktu berguna dari mahasiswa hingga 73 menit. Peneliti dari Universitas Baylor, James Robert, menegaskan smartphone juga membawa dampak buruk lain. Mahasiswa dituding kerap menggunakan smartphone untuk menyontek saat ujian, termasuk menggunakan gadget mereka untuk lepas dari tekanan pelajaran. Oleh sebab itu, Robert menganjurkan para mahasiswa untuk mulai mengurangi kecanduan mereka akan smartphone saat mulai merasakan kecemasan saat tidak bersama dengan smartphone. (Biantoro, 2014)