BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN BATHYMETRIC LAUT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, kekayaan alam yang

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER

PERTEMUAN IV SURVEI HIDROGRAFI. Survei dan Pemetaan Universitas IGM Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air laut antara lain adalah :

BAB VII ANALISIS. Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik

Pengukuran Kekotaan. Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng. Geomatic Engineering Study Program Dept. Of Geodetic Engineering

GELOMBANG. Lampiran I.2

Gelombang. Rudi Susanto

Sumber Cahaya dan Sumber Tenaga

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Teknologi Pemetaan Tiga Dimensi

Antiremed Kelas 10 Fisika

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam. Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

Gelombang Elektromagnetik

PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

Fisika Optis & Gelombang

PEMANFAATAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan dan

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

PEMANFAATAN INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR) UNTUK PEMODELAN 3D (DSM, DEM, DAN DTM)

Gambar 4.1. Kemampuan sensor LIDAR untuk memisahkan antara permukaan tanah dengan vegetasi di atasanya [Karvak, 2007]

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

GELOMBANG YUSRON SUGIARTO

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang elektronika dimana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Elyas Narantika NIM

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB 2 TEKNOLOGI LIDAR

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Kenaikan permukaan air laut dari waktu ke waktu [Mackinnon, 2004]

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA

2. TINJAUAN PUSTAKA. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

BAB 3 PENENTUAN POSISI DAN APLIKASI ROV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Antiremed Kelas 08 Fisika

Jenis dan Sifat Gelombang

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

BAB II : PEMBIASAN CAHAYA

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

Antiremed Kelas 12 Fisika

Cahaya dan Perambatannya

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

1.2 Tujuan. 1.3 Metodologi

BAB VI TINJAUAN MENGENAI APLIKASI AIRBORNE LIDAR

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI KETELITIAN DATA KEDALAMAN PERAIRAN MENGGUNAKAN STANDAR IHO SP-44 DAN UJI STATISTIK (Studi Kasus : Daerah Pantai Barat Aceh)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - Pengertian Gelombang

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

Sunglasses kesehatan mata

BAB II LANDASAN TEORI

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bagan

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

- - GETARAN DAN GELOMBANG

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)

APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

Mekanika (interpretasi grafik GLB dan GLBB) 1. Diberikan grafik posisi sebuah mobil terhadap waktu yang melakukan gerak lurus sebagai berikut: X

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan arus informasi yang semakin transparan, serta perubahan-perubahan dinamis yang tidak dapat dielakkan merupakan suatu tantangan yang berat bagi industri di masa depan. Kondisi wilayah Indonesia yang luas dan merupakan wilayah kepulauan, menyebabkan industri kelautan menjadi hal yang menjanjikan untuk dikembangkan, baik pada wilayah perairan dangkal maupun perairan dalam. Pengukuran kedalaman dengan metode optik merupakan cara terbaru yang digunakan untuk pemeruman. Metode ini memanfaatkan transmisi sinar laser dari pesawat terbang dan prinsip-prinsip optik untuk mengukur kedalaman perairan. Teknologi ini dikenal dengan sebutan Light Detection and Ranging (LIDAR) dan telah dikembangkan oleh beberapa Negara di Amerika dan Australia. Dengan menggunakan wahana pesawat terbang, maka dapat mencakup wilayah yang lebih luas dan dengan waktu yang relatif singkat. Dan dengan menggunakan metode optik yang memanfaatkan transmisi sinar laser dari pesawat terbang, maka teknologi LIDAR ini dapat dilakukan kapanpun, baik siang maupun malam hari. Mekanisme pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan fotogrametri, karena sama-sama menggunakan wahana pesawat terbang, sehingga dalam penerapannya untuk pemeruman, teknologi ini merupakan kombinasi dari Fotogrametri dan Hidrografi. Dalam pemanfaatannya untuk Hidrografi, teknologi LIDAR lebih dikenal dengan sebutan Airborne LIDAR Hydrography (ALH). Kerja sistem ALH untuk pengukuran kedalaman dimulai dengan transmisi sinar laser dari pesawat terbang dengan sudut tertentu terhadap sumbu vertikal ke permukaan air. Pada titik di permukaan air yang dikenai transmisi, sebagian gelombang sinar laser dipantulkan dan dibiaskan ke segala arah dan salah satu berkasnya akan menembus ke dalam air. Berkas sinar laser yang menembus ke dalam air adalah sekitar 98% dari energi awalnya dan akan dibiaskan dengan arah mendekati garis 1

normal (garis vertikal) akibat perubahan dari densitas medium yang lebih renggang ke densitas medium yang lebih rapat. Berkas gelombang sinar laser akan meneruskan perjalanan perambatannya di dalam air hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan ke segala arah dan salah satu berkasnya dipantulkan kembali ke arah sudut datangnya. Berkas sinar yang memantul ke arah sudut datangnya kemudian meneruskan perjalanan perambatannya dan menembus batas air dan udara. Karena perubahan densitas medium yang lebih rapat ke medium yang lebih renggang, berkas sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal dan merambat pada garis lintasan yang searah dengan saat pertama kali ditransmisikan dan diterima kembali di pesawat terbang oleh unit penerima gelombang. Teknologi ALH ini dioperasikan dengan wahana pesawat terbang sekelas fokker-27 seri 500 dengan kecepatan terbang sekitar 145 knot pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut menggunakan sistem penentuan posisi kinematic differential GPS. Gelombang yang digunakan adalah sinar laser infra merah dengan panjang gelombang 532 nm dan perioda 5 ns dengan pembangkitan daya sebesar 1 MW. Sistem ini dipakai untuk melakukan pemeruman pada rentang kedalaman 2 hingga 76 meter dengan kondisi air yang jernih dan terbuka, cakupan daerah survei yang luas dan untuk pemetaan pada skala kecil. Daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh wahana apung dengan teknologi mekanik atau akustik dapat diliput oleh sistem ini. Air laut hampir tidak dapat ditembus oleh hampir semua gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik pada frekuensi HF, VLF hingga cahaya akan kehilangan intensitasnya pada kedalaman kurang dari 100 m. Teknik pengukuran kedalaman dengan metode optik efektif digunakan pada perairan dangkal yang jernih dengan kedalaman sekitar 76 meter. Dengan melihat kemampuan ALH ini, maka penerapannya untuk daerah perairan dangkal seperti pesisir dan sungai. Banyak sekali aplikasi turunan dari penggunaan teknologi ini, terutama dengan keunggulannya dalam hal cakupan wilayah dan waktu. Tugas akhir ini akan mencoba memberikan gambaran mengenai Teknologi Airborne LIDAR Hydrography, aplikasi yang dapat diterapkan dan memperlihatkan kemampuannya dalam pemetaan perairan dangkal. 2

1.2. Tujuan Penelitian a. Melakukan penelaahan mengenai teknologi ALH, mulai dari komponen, prinsip kerja, pengolahan data hingga penyajian output data dalam bentuk Digital Elevation Model (DEM) b. Melakukan penelaahan mengenai aplikasi yang dapat dimanfaatkan dari teknologi ALH. 1.3. Ruang lingkup Pembahasan Dalam penulisan tugas akhir ini akan dikaji beberapa hal, antara lain: a. Penggunaan teknologi ALH, meliputi karakteristik dari teknologi tersebut, komponen, prinsip kerja, dan cara pengolahan terhadap data yang dihasilkan sehingga dihasilkan suatu data keluaran b. Sistem penentuan posisi dan referensi ketinggian yang digunakan. c. Aplikasi teknologi ALH. 1.4. Kemanfaatan Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah memberikan informasi mengenai teknologi ALH, baik dari sisi keunggulan dan kelemahannya serta aplikasi turunan yang dapat dilakukan, sehingga kedepannya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait aplikasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi ALH ini. 1.5. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a. Studi literatur mengenai Penggunaan teknologi ALH. Meliputi karakteristik dari teknologi tersebut, cara kerjanya, cara pengolahan terhadap data ALH tersebut, serta aplikasi yang dapat dilakukan. b. Pengambilan data dan pembuatan DEM dengan menggunakan data dari hasil pengolahan data ALH. 3

Skema 1.1. Metodologi penelitian 1.6. Sistematika Penulisann Adapun sistematika penulisann tugas akhir ini terdiri dari enam bab yang secara rinci dibagi menjadi: BAB I PENDAHULUANN Bab ini akan menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, metodologi penelitan, kemanfaatan dan metodologi penulisan. BAB II DASAR TEORI Berisi uraian tentang teknologi ALH yang meliputi pengertian dan komponen- dangkal serta komponen yang dibutuhkan untuk melakukan pemetaan perairan prinsip kerja setiap komponen serta bagaimana cara teknologi ALH memperoleh data. 4

BAB III PENGOLAHAN DATA Bab ini membahas tentang bagaimana cara pengolahan dan pengkoreksian terhadap data ALH dan penyempurnaannya serta memberikan contoh perangkat lunak pengolah data ALH. BAB IV ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap data dan DEM yang dihasilkan oleh ALH serta perbandingannya dengan teknologi lain yang sudah ada. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan pelaksanaan penelitian yang dilakukan. 5