PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN IRIGASI GONGGANG KABUPATEN MAGETAN Heri Wijayanto 1), Sri Sunarjono 2) dan Jaji Abdurrosyid 3) 1) 2) 3) Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102, e-mail: heri_ddc@yahoo.com ABSTRACT Irrigation planning is determined by measuring the height difference. The height measurements of concrete marker includes Bench Mark (BM) and Control Point (CP) written in 3 decimal digits, situations and elevation of cross section is written only 2 decimal digits. Although the statement about decimal digits writing are explained in the guidelines above, but in fact, the drawing of cross section and longitudinal section derived from foreign aid funds using 3 decimal digits and domestic funds are not concerning with 2 or 3 decimal digits. The research was conducted at the Secondary Channels of Wonosari, Janggan, Tugu, Sukun, Bowong and Bowong Kiri in Gonggang s Irrigation Magetan s regency. The aims of this research is to analyze the cross and longitudinal section, bill of quantity/boq, cost analysis of construction channels and the significance test. Methods of this research includes analysis of cross and longitudinal section, bill of quantity/boq, cost of construction channel and significance test based on 2 and 3 decimal digits. This analysis using Microsoft Excel and AutoCAD. Cost of construction channel generated by the processing of the channel measurements data by 2 and 3 decimal digits are a little difference in the amount of 0.24%. The results of this hypothesis is there are no significance differences between wide of cross section, bill of quantity/boq and cost of construction channel. Based on the results of this hypothesis concludes that the processing of measurement data 2 decimal digits can be used as a basic reference in the cross and longitudinal section analysis. Keywords: BOQ, cross section, significance ABSTRAK Perencanaan irigasi sangat ditentukan oleh pengukuran beda tinggi. Pengukuran ketinggian patok tetap meliputi patok Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) ditulis 3 angka desimal, detail situasi serta ketinggian detail profil melintang cukup ditulis 2 angka desimal. Meskipun pernyataan tentang penulisan angka desimal sudah terdapat pada pedoman tersebut di atas tetapi pada kenyataannya penggambaran profil melintang dan memanjang yang berasal dari dana bantuan luar negeri menggunakan 3 angka desimal sedangkan dana bantuan dalam negeri tidak mempermasalahkan penggambaran dengan menggunakan 2 atau 3 angka desimal. Penelitian ini dilakukan pada Saluran Wonosari, Janggan, Tugu, Sukun, Bowong dan Bowong Kiri di Daerah Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil melintang dan memanjang, bill of quantity/boq, biaya konstruksi saluran dan uji signifikansi analisis tersebut. Metode penelitian yang dilakukan meliputi analisis profil melintang dan memanjang, bill of quantity/boq, biaya konstruksi saluran dan uji signifikansi analisis tersebut berdasarkan 2 dan 3 angka desimal. Analisis ini menggunakan program Microsoft Excel dan AutoCAD. Biaya konstruksi saluran yang dihasilkan berdasarkan pengolahan data pengukuran 2 dan 3 angka desimal terdapat selisih sedikit yaitu sebesar 0.24%. Hasil pengujian hipotesis terhadap profil melintang, bill of quantity/boq dan biaya konstruksi saluran dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikansi untuk rata rata tiap pengujian. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis tersebut maka pengolahan data pengukuran 2 angka desimal dapat dijadikan sebagai acuan dasar dalam kegiatan analisis profil melintang dan memanjang. Kata-kata kunci: BOQ, profil melintang, signifikansi LATAR BELAKANG Pekerjaan pekerjaan teknik sangat memerlukan peta topografi sebagai dasar bagi ahli teknik untuk menentukan pilihan perencanaan sampai dengan pilihan lokasi yang terbaik. Peta topografi diperlukan seawal mungkin sebelum pekerjaan perencanaan dimulai (Rais, 1978). Perencanaan irigasi sangat ditentukan oleh pengukuran beda tinggi. Data akhir pengukuran topografi dan saluran yang digunakan dalam perencanaan detail saluran meliputi peta topografi, peta situasi, penampang memanjang dan penampang melintang saluran (Direktorat Jenderal Pengairan, 1986). Pengukuran ketinggian patok tetap meliputi patok Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) ditulis 3 angka desimal, detail situasi serta ketinggian detail profil melintang cukup ditulis 2 angka desimal (Departemen P ermukiman dan Prasarana Wilayah, 2004). Meskipun pernyataan tentang penulisan angka desimal sudah terdapat pada pedoman tersebut di atas tetapi pada kenyataannya penggambaran profil melintang dan memanjang yang berasal dari dana bantuan luar negeri menggunakan 3 angka desimal sedangkan dana bantuan dalam negeri tidak mempermasalahkan penggambaran dengan menggunakan 2 atau 3 angka desimal. Penelitian ini dilakukan pada Saluran Wonosari, Janggan, Tugu, Sukun, Bowong dan Bowong Kiri di Daerah Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis profil melintang dan memanjang saluran eksisting, perhitungan Bill of Quantity/BOQ dan biaya konstruksi saluran berdasarkan pengukuran topografi 2 (dua) angka desimal, 2. Menganalisis profil melintang dan memanjang saluran eksisting, perhitungan Bill of Quantity/BOQ dan biaya konstruksi saluran berdasarkan pengukuran topografi 3 (tiga) angka desimal, 1
3. Menganalisis signifikansi dengan uji hipotesis profil melintang eksisting, Bill of Quantity/BOQ dan biaya konstruksi saluran antara pengukuran topografi 2 (dua) dengan 3 (tiga) angka desimal. METODE PENELITIAN Bagan alir pelaksanaan penelitian merupakan urutan rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Bagan alir ini diawali dengan kata mulai dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data, analisis profil melintang dan memanjang, analisis BOQ, analisis biaya konstruksi saluran, evaluasi signifikansi dengan uji hipotesis (profil melintang, BOQ dan biaya konstruksi saluran), kesimpulan dan saran serta diakhiri dengan kata selesai. Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Profil Melintang dan Memanjang Pengolahan analisis profil melintang dan memanjang saluran eksisting pada penelitian ini berdasarkan 2 dan 3 angka desimal. Langkah langkah dalam kegiatan analisis profil melintang meliputi : 1. Input data pengukuran lapangan ke dalam form plot profil melintang pada Microsoft Excel, 2. Plot input data pengukuran lapangan yang telah dimasukkan dalam form plot profil melintang ke program AutoCAD versi 2005 ke bawah. Langkah langkah dalam kegiatan analisis profil memanjang meliputi : 1. Input data elevasi tanggul kiri, tanggul kanan dan dasar saluran berdasarkan gambar profil melintang ke dalam form plot profil memanjang pada Microsoft Excel, 2. Plot input elevasi tanggul kiri, tanggul kanan dan dasar saluran berdasarkan gambar profil melintang yang telah dimasukkan dalam form plot profil memanjang ke program AutoCAD versi 2005 ke bawah. Hasil plot profil melintang berdasarkan 2 dan 3 angka desimal disertai dengan desain saluran yang menggunakan konstruksi buis beton setengah lingkaran diperkuat dengan pasangan batu kali (talud kanan maupun kiri) akan menghasilkan luas pada masing masing jenis pekerjaan. Luas ini meliputi galian, timbunan, pasangan batu kali, plesteran, bongkaran dan siaran yang akan digunakan dalam perhitungan bill of quantity/boq. Tabel 1. Hasil analisis profil melintang Luas Profil Melintang (m 2 ) Jenis Pekerjaan Dua Angka Tiga Angka Desimal Desimal Wonosari Galian 37,43 37,441 Timbunan 13,40 13,386 Pasangan Batu Kali 47,45 47,395 Plesteran 106,10 106,100 Bongkaran 6,40 6,375 Janggan Galian 11,79 11,779 (Pipa Pralon) Timbunan 7,66 7,630 Pasangan Batu Kali 6,14 6,130 Plesteran 10,55 10,548 Janggan Galian 179,58 179,621 (Buis Beton) Timbunan 7,72 7,690 Pasangan Batu Kali 45,68 45,580 Plesteran 105,90 105,900 Tugu Galian 18,50 18,481 Timbunan 6,91 6,913 Pasangan Batu Kali 18,69 18,640 Plesteran 44,40 44,400 Bongkaran 1,52 1,516 Sukun Galian 26,71 26,691 Timbunan 19,14 19,183 Pasangan Batu Kali 49,93 49,680 Plesteran 105,50 105,500 Bongkaran 5,87 5,884 Bowong Galian 40,81 40,734 Timbunan 19,65 19,626 Pasangan Batu Kali 55,69 55,583 Plesteran 110,09 110,100 Bongkaran 6,82 6,803 Siaran 5,18 5,180 Bowong Kiri Galian 25,89 25,823 Timbunan 8,30 8,276 Pasangan Batu Kali 24,19 24,190 Plesteran 49,20 49,200 Total Analisis Profil Melintang 1.228,79 1.227,978 Analisis Bill of Quantity/BOQ Kegiatan analisis BOQ meliputi galian, timbunan, pasangan batu kali, buis beton, pipa PVC, plesteran, siaran dan bongkaran. Langkah langkah dalam kegiatan analisis bill of quantity/boq ini meliputi : 2
1. Menggabungkan antara gambar profil melintang 2 dan 3 angka desimal dengan hasil desain saluran akan diperoleh luas pada masing masing jenis pekerjaan. 2. Menghitung volume masing masing jenis pekerjaan dengan cara mengambil rata rata jumlah luas antara dua profil melintang yang berdekatan dikalikan dengan jarak antar dua profil yang diambil dari profil memanjang. Tabel 2. Hasil analisis bill of quantity/boq Bill of Quantity/BOQ (m 3 ) Jenis Pekerjaan Dua Angka Tiga Angka Desimal Desimal Wonosari Galian 689,39 690,003 Timbunan 352,52 352,115 Pasangan Batu Kali 1.343,47 1.333,580 Plesteran 2.984,80 2.984,800 Bongkaran 154,32 153,963 Buis Beton Ø 0.40 m 2.150,00 2.150,000 Janggan Galian 129,98 130,710 (Pipa Pralon) Timbunan 321,31 319,953 Pasangan Batu Kali 197,41 197,027 Plesteran 341,97 341,785 Pipa PVC Ø 0.30 m 600,00 600,000 Janggan Galian 5.571,71 5.573,287 (Buis Beton) Timbunan 254,63 253,723 Pasangan Batu Kali 1.523,34 1.519,758 Plesteran 3.522,95 3.522,950 Buis Beton Ø 0.30 m 550,00 550,000 Buis Beton Ø 0.40 m 1.750,00 1.750,000 Tugu Galian 277,98 277,491 Timbunan 194,67 194,754 Pasangan Batu Kali 510,24 508,443 Plesteran 1.212,55 1.212,550 Bongkaran 43,89 43,775 Buis Beton Ø 0.30 m 831,00 831,000 Sukun Galian 206,69 204,931 Timbunan 532,55 533,633 Pasangan Batu Kali 1.350,22 1.343,613 Plesteran 2.852,90 2.852,900 Bongkaran 163,26 163,631 Buis Beton Ø 0.50 m 771,00 771,000 Buis Beton Ø 0.60 m 1.250,00 1.250,000 Bowong Galian 674,53 673,081 Timbunan 554,01 553,173 Pasangan Batu Kali 1.599,02 1.596,184 Plesteran 3.123,52 3.123,700 Bongkaran 189,28 188,736 Siaran 204,23 204,110 Buis Beton Ø 0.50 m 1.421,00 1.421,000 Buis Beton Ø 0.60 m 702,00 702,000 Bowong Kiri Galian 591,40 589,146 Timbunan 325,87 325,298 Pasangan Batu Kali 897,39 897,390 Plesteran 1.825,20 1.825,200 Buis Beton Ø 0.50 m 1.529,00 1.529,000 Total Analisis Bill of Quantity/BOQ 46.271,20 46.239,393 Analisis Biaya Konstruksi Saluran Analisis biaya ini diperoleh dari perkalian volume pekerjaan dengan harga satuan upah dan bahan setempat tahun 2012 yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magetan. Langkah langkah dalam kegiatan analisis biaya ini meliputi : 1. Mencari analisis harga satuan upah dan bahan Kabupaten Magetan tahun 2012. 2. Mengalikan hasil analisis bill of quantity/boq dengan analisis harga satuan upah dan bahan pada masing masing jenis pekerjaan. Tabel 3. Hasil analisis biaya konstruksi saluran Nama Saluran Jenis Pekerjaan Biaya Konstruksi Saluran (Rp) Dua Angka Desimal Tiga Angka Desimal Wonosari Galian 9.237.759,00 9.246.040,20 Timbunan 9.165.520,00 9.154.977,00 Pas. Batu Kali 806.350.694,00 800.414.716,00 Plesteran 115.213.280,00 115.213.280,00 Bongkaran 75.030.384,00 74.856.567,50 Buis Beton 91.740.500,00 91.740.500,00 Janggan Galian 1.741.665,00 1.751.507,30 (Pipa Pralon) Timbunan 8.353.930,00 8.318.778,00 Pas. Batu Kali 118.482.481,00 118.255.305,30 Plesteran 13.199.849,00 13.192.901,00 Pipa Pralon 333.180.000,00 333.180.000,00 Janggan Galian 74.660.914,00 74.682.045,80 (Buis Beton) Timbunan 6.620.380,00 6.596.798,00 Pas. Batu Kali 914.305.667,00 912.158.451,50 Plesteran 135.985.870,00 135.985.870,00 Buis Beton 94.978.500,00 94.978.500,00 Tugu Galian 3.724.865,00 3.718.379,40 Timbunan 5.061.290,00 5.063.591,00 Pas. Batu Kali 306.243.047,00 305.167.188,50 Plesteran 46.804.430,00 46.804.430,00 Bongkaran 21.339.318,00 21.283.161,90 Buis Beton 30.680.520,00 30.680.520,00 Sukun Galian 2.769.579,00 2.746.068,70 Timbunan 13.846.170,00 13.874.445,00 Pas. Batu Kali 810.399.043,00 806.436.222,50 Plesteran 110.121.940,00 110.121.940,00 Bongkaran 79.374.581,00 79.557.392,20 Buis Beton 102.846.970,00 102.846.970,00 Bowong Galian 9.038.635,00 9.019.285,40 Timbunan 14.404.260,00 14.382.485,00 Pas. Batu Kali 959.728.803,00 958.029.636,80 Plesteran 120.567.679,00 120.574.820,00 Bongkaran 92.027.936,00 91.763.443,20 Siaran 5.942.947,50 5.939.601,00 Buis Beton 102.782.310,00 102.782.310,00 Bowong Kiri Galian 7.924.693,00 7.894.556,40 Timbunan 8.472.620,00 8.457.748,00 Pas. Batu Kali 538.613.478,00 538.613.478,00 Plesteran 70.452.720,00 70.452.720,00 Buis Beton 69.676.530,00 69.676.530,00 Total Analisis Biaya Konstruksi 6.341.091.757,50 6.325.613.160,60 3
Pengujian hipotesis yang berasal dari data lapangan dilakukan dengan menggunakan metode uji rata-rata tidak berpasangan (Sudjana, 2005). Pengujian hipotesis penelitian dengan bantuan statistika dimulai dengan merumuskan hipotesis statistika. Kegiatan pengujian hipotesis pada penelitian ini meliputi profil melintang, bill of quantity/boq dan biaya konstruksi saluran. Langkah langkah dalam kegiatan uji hipotesis ini meliputi: 1. Merumuskan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H a ) H 0 : µ A = µ B (tidak terdapat perbedaan yang signifikansi H a : µ A µ B untuk rata rata A dan B) (terdapat perbedaan yang signifikansi untuk rata rata A dan B) 2. Menentukan taraf signifikansi ( ) = 5% 3. Menentukan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan kurva pengujian dua sisi a. + 2 > 30 digunakan rumus Z( /2) Nilai Z( /2) diperoleh dari tabel nilai kritis sebaran t dengan derajat bebas tak terhingga ( ) b. + 2 < 30 digunakan rumus t( /2; df(n A +n B -2)) Nilai t( /2; df(n A +n B -2)) diperoleh dari tabel nilai kritis sebaran t dengan derajat bebas ( + 2) 4. Menghitung uji hipotesis Uji hipotesis ini menghitung dua mean ( dan ) serta standar deviasi ( dan ) untuk mendapatkan nilai Z hitung atau t hitung 5. Kesimpulan Kesimpulan ini menentukan H 0 diterima atau ditolak berdasarkan syarat syarat pada kurva pengujian dua sisi yang berisi tentang terdapat / tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara 2 sampel yang diuji. Tabel 4. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap profil melintang n A+n B-2 152 Z hitung 0,075 (Pipa Pralon) n A+n B-2 32 Z hitung 0,005 (Buis Beton) n A+n B-2 122 Z hitung 0,003 Tugu 5% n A+n B-2 62 Z hitung 0,075 Sukun 5% n A+n B-2 154 Z hitung 0,015 Bowong 5% n A+n B-2 156 Z hitung 0,019 Bowong Kiri 5% n A+n B-2 82 Z hitung 0,019 Total Saluran 5% n A+n B-2 10 t( /2;df(n A+n B-2) 2,2281 t hitung 0,002 Tabel 5. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap bill of quantity/boq Z hitung 0,016 t hitung 0,004 (Buis Beton) n A+n B-2 120 Z hitung 0,002 Tugu 5% n A+n B-2 60 Z hitung 0,006 Sukun 5% n A+n B-2 152 Z hitung 0,010 Bowong 5% n A+n B-2 154 Z hitung 0,008 4
Bowong Kiri 5% n A+n B-2 80 Z hitung 0,006 Total Saluran 5% n A+n B-2 10 t( /2;df(n A+n B-2) 2,2281 t hitung 0,002 Tabel 6. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap biaya konstruksi saluran Z hitung 0,030 t hitung 0,003 (Buis Beton) n A+n B-2 120 Z hitung 0,019 Tugu 5% n A+n B-2 60 Z hitung 0,021 Sukun 5% n A+n B-2 152 Z hitung 0,034 Bowong 5% n A+n B-2 154 Z hitung 0,019 Bowong Kiri 5% n A+n B-2 80 Z hitung 0,001 Total Saluran 5% n A+n B-2 10 t( /2;df(n A+n B-2) 2,2281 t hitung 0,010 Penelitian ini terlihat bahwa terdapat selisih sedikit biaya konstruksi saluran sekunder antara pengolahan topografi 2 (dua) dan 3 (tiga) angka desimal yaitu sebesar 0.24 %. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk total biaya konstruksi saluran. Analisis Perbandingan 1, 2 dan 3 Angka Desimal Analisis ini meliputi luas profil melintang, bill of quantity/boq, biaya konstruksi saluran dan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan meliputi uji hipotesis 1 dan 2 angka desimal serta 1 dan 3 angka desimal. Lokasi yang diambil dari analisis ini meliputi Saluran Wonosari dan Janggan dengan konstruksi pipa pralon Ø 0.30 m. Tabel 7. Hasil analisis profil melintang berdasarkan 1 (satu) angka desimal Luas Profil Melintang (m 2 ) Jenis Pekerjaan Satu Angka Desimal Wonosari Galian 37,6 Timbunan 13,8 Pasangan Batu Kali 45,7 Plesteran 106,1 Bongkaran 6,6 Janggan Galian 11,7 (Pipa Pralon) Timbunan 7,5 Pasangan Batu Kali 6,1 Plesteran 10,6 Bongkaran - Tabel 8. Hasil analisis bill of quantity/boq berdasarkan 1 (satu) angka desimal Bill of Quantity/BOQ (m 3 ) Jenis Pekerjaan Satu Angka Desimal Wonosari Galian 685,4 Timbunan 361,6 Pasangan Batu Kali 1.286,5 Plesteran 2.984,8 Bongkaran 160,0 Buis Beton Ø 0.40 m 2.150,0 Janggan Galian 135,3 (Pipa Pralon) Timbunan 311,7 Pasangan Batu Kali 195,9 Plesteran 344,6 Bongkaran - Pipa PVC Ø 0.30 m 600,0 Tabel 9. Hasil analisis biaya konstruksi saluran berdasarkan 1 (satu) angka desimal Nama Saluran Jenis Pekerjaan Biaya Konstruksi Saluran (Rp) Satu Angka Desimal Wonosari Galian 9.183.690,00 5
Nama Saluran Jenis Pekerjaan Biaya Konstruksi Saluran (Rp) Satu Angka Desimal Timbunan 9.401.600,00 Pas. Batu Kali 772.157.300,00 Plesteran 115.213.280,00 Bongkaran 77.767.690,00 Buis Beton 91.740.500,00 Janggan Galian 1.813.020,00 (Pipa Pralon) Timbunan 8.102.900,00 Pas. Batu Kali 117.549.170,00 Plesteran 13.301.560,00 Bongkaran - Pipa Pralon 333.180.000,00 Tabel 10. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap profil melintang berdasarkan 1 (satu) dan 2 (dua) angka desimal n A+n B-2 152 Z hitung -0.248 (Pipa Pralon) n A+n B-2 32 Z hitung -0.023 Tabel 11. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap profil melintang berdasarkan 1 (satu) dan 3 (tiga) angka desimal n A+n B-2 152 Z hitung -0.174 (Pipa Pralon) n A+n B-2 32 Z hitung -0.018 Tabel 12. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap bill of quantity/boq berdasarkan 1 (satu) dan 2 (dua) angka desimal Z hitung -0.072 t hitung -0.010 Tabel 13. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap bill of quantity/boq berdasarkan 1 (satu) dan dan 3 (tiga) angka desimal Z hitung -0.056 t hitung -0.006 Tabel 14. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap biaya konstruksi saluran berdasarkan 1 (satu) dan 2 (dua) angka desimal Z hitung -0.156 t hitung -0.011 Tabel 15. Hasil analisis pengujian hipotesis terhadap biaya konstruksi saluran berdasarkan 1 (satu) dan 3 (tiga) angka desimal Z hitung -0.126 t hitung -0.008 6
Tabel 16. Hasil analisis perbandingan antara 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Wonosari No Jenis Luas BOQ Biaya 1 1 angka desimal 209,8 7628,2 1.075.464.060,00 2 2 angka desimal 211,08 7674,50 1.106.738.137,00 3 3 angka desimal 210,697 7664,460 1.100.626.080,70 Gambar 5. Grafik perbandingan luas profil melintang berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Janggan dengan konstruksi pipa pralon Gambar 2. Grafik perbandingan luas profil melintang berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Wonosari Gambar 6. Grafik perbandingan bill of quantity/boq berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Janggan dengan konstruksi pipa pralon Gambar 3. Grafik perbandingan bill of quantity/boq berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Wonosari Gambar 7. Grafik perbandingan biaya konstruksi berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Janggan dengan konstruksi pipa pralon KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 4. Grafik perbandingan biaya konstruksi berdasarkan 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Wonosari Tabel 17. Hasil analisis perbandingan antara 1, 2 dan 3 angka desimal di Saluran Janggan dengan konstruksi pipa pralon No Jenis Luas BOQ Biaya 1 1 angka desimal 35,9 1587,4 473.946.650,00 2 2 angka desimal 36,14 1590,65 474.957.925,00 3 3 angka desimal 36,087 1589,474 474.698.491,60 Kesimpulan berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian dalam penelitian ini meliputi : 1. Hasil analisis total berdasarkan pengukuran topografi 2 (dua) angka desimal untuk luas profil melintang didapatkan 1.228,79 m 2, bill of quantity/boq didapatkan 46.271,20 m 3 dan biaya konstruksi saluran didapatkan Rp 6.341.091.757,50. 2. Hasil analisis total berdasarkan pengukuran topografi 3 (tiga) angka desimal untuk luas profil melintang didapatkan 1.227,978 m 2, bill of quantity /BOQ didapatkan 46.239,393 m 3 dan biaya konstruksi saluran didapatkan Rp 6.325.613.160,60. 3. Hasil evaluasi signifikansi dengan uji hipotesis terhadap luas profil melintang, bill of quantity /BOQ dan biaya konstruksi saluran pada penelitian ini didapatkan bahwa pengolahan hasil pengukuran lapangan berdasarkan 2 dan 3 angka desimal dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 4. Hasil analisis perbandingan antara 1, 2 dan 3 angka desimal terhadap luas profil melintang, bill of quantity /BOQ dan biaya konstruksi saluran yang optimum adalah pengolahan hasil pengukuran lapangan berdasarkan 2 (dua) angka desimal. 7
Saran saran yang dapat dirumuskan berdasarkan kesimpulan di atas meliputi : 1. Kegiatan analisis profil melintang dan memanjang sebaiknya dilakukan berdasarkan pengukuran topografi 2 angka desimal karena dalam pengujian hipotesis menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan pengukuran topografi 3 angka desimal baik pada profil melintang, bill of quantity/boq maupun biaya konstruksi saluran. 2. Pengolahan data pengukuran 2 angka desimal dapat dijadikan sebagai acuan dasar dalam kegiatan analisis profil melintang dan memanjang. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Bambang Sarosa, M.S. yang telah membiayai pendidikan dan seluruh kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (2012). Laporan Akhir Pekerjaan Review DD Irigasi Gonggang Kabupaten Magetan. PT. Satyakarsa Mudatama, Jakarta. Direktorat Jenderal Pengairan, (1986). KP-03 Saluran. Cetakan Pertama. CV. Galang Persada, Bandung. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, (2004). Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai. Pd T-10-2004- A, Jakarta. Rais, Jacub, (1978). Ilmu Ukur Tanah. Jilid Kedua. Jakarta. Sudaryono, (2012). Statistika Probabilitas. Edisi Pertama. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Sudjana, (2005). Metode Statistika. Edisi Keenam. Penerbit Tarsito, Bandung. 8