eran Asuransi Erection All isk (EAR) sebagai Salah atu Jaminan dalam Proyek sa Konstruksi Natasha Anagi - 1206241640
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang Jaminan dalam suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang penting karena proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang yang tergolong besar dan kompleks. Selain itu, kegiatan konstruksi juga terkenal sebagai kegiatan dengan tingkat risiko yang cukup tinggi. Tingginya risiko dalam proyek konstruksi dapat berdampak kepada pihak-pihak yang terlibat maupun bangunannya sehingga dapat menimbulkan kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu perlu adanya jaminan proyek konstruksi, salah satunya dalam bentuk asuransi.
Identifikasi Masalah Belum maksimalnya pengetahuan mengenai Asuransi Erection All Risks (EAR) yang mengakibatkan kurang optimalnya penggunakan Asuransi Erection All Risks (EAR) jika terjadi kerusakan atau kerugian pada proyek konstruksi.
Rumusan Masalah Bagaimana peranan Asuransi Erection All Risks (EAR) dalam menjamin risiko apabila terjadi kerugian pada proyek jasa konstruksi? Apa saja Risiko yang dijamin dalam Asuransi Erection All Risks (EAR) serta pengecualian risikonya?
Tujuan Penulisan Tujuan makalah ini adalah memberikan informasi mengenai peranan Asuransi Erection All Risks (EAR) agar keuntungan dari jaminan konstruksi dapat digunakan secara maksimal
Batasan Masalah Objek pengamatan makalah hanya meliputi Asuransi Erection All Risks (EAR) Pembahasan dibatasi untuk mencari tahu apa saja risiko yang tertanggung dan tidak tertanggung agar Asuransi Erection All Risks (EAR) dapat digunakan secara optimal.
Manfaat Penulisan Membuka wawasan terhadap peranan Asuransi Erection All Risks (EAR). Menambah wawasan mengenai bagaimana cara mengefektifkan Asuransi Erection All Risks (EAR) untuk mendapatkan jaminan yang maksimal
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Aspek Hukum Jasa Konstruksi Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi sendiri adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.
Para pihak dalam suatu pekerjaan konstruksi terdiri atas pengguna jasa dan penyedia jasa. Pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi. Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi. Umumnya, penyedia jasa dan pengguna jasa saling terikat dalam kontrak kerja konstruksi. Kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Asuransi Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak pasti).
Asuransi Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu: Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. Pihak tertanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak menentu. Suatu peristiwa (accident) yang tidak tertentu (tidak diketahui sebelumnya). Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
Tujuan Asuransi Pengalihan Risiko Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula risiko beralih kepada penanggung. Cara Pembayaran dari Ganti Rugi Jika suatu ketika sungguh sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian (risiko berubah menjadi kerugian), maka kepada tertanggung akan dibayarkan ganti kerugian yang besarnya seimbang dengan jumlah asuransinya. Dengan demikian, tertanggung mengadakan asuransi bertujuan untuk memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sungguh sungguh diderita.
Berlakunya Asuransi Hak dan kewajiban penanggung dan tertanggung timbul pada saat ditutupnya asuransi walaupun polis belum diterbitkan. Penutupan asuransi dalam prakteknya dibuktikan dengan disetujuinya aplikasi atau ditandatanganinya kontrak sementara (cover note) dan dibayarnya premi. Selanjutnya sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku, penanggung atau perusahaan asuransi wajib menerbitkan polis asuransi (Pasal 255 KUHD).
BAB III : PEMBAHASAN
Asuransi Erection All Risks (EAR) Kebijakan dari Asuransi Erection All Risks (EAR) dirancang khusus untuk menutupi kerugian atau kerusakan proyek-proyek yang melibatkan pemasangan atau instalasi pabrik, mesin, dan peralatan mulai dari pendirian satu komputer untuk pembangkit listrik besar. Asuransi Erection All Risks (EAR) adalah salah salah satu kebijakan All Risk yang meliputi berbagai kegiatan pemasangan atau instalasi, pengujian, dan komisi atas pabrik dan peralatannya (kecuali dengan pengecualian tertentu seperti yang disebutkan dalam polis).
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Asuransi Erection All Risks (EAR) 1. Pemilik Merupakan suatu badan hukum ataupun seseorang yang mempunyai kegiatan pemasangan mesin dengan instalasinya dalam proyek yang dikerjakan oleh satu maupun beberapa kontraktor dan sub-kontraktor tersebut. Pemilik merupakan majikan dari kontraktor yang biasa disebut dengan kata Main Contractor (Kontraktor Utama).
2. Perencana (Arsitek / Konsultan) Merupakan suatu badan hukum maupun seseorang yang mempunyai keahlian dalam merencanakan pemasangan mesin dalam proyek yang dikerjakan atau dapat juga sebagai penasehat utama yang membuat kontrak mengenai suatu perencanaan konsultasi maupun pengawasan pemasangan mesin dan instalasinya dalam proyek tersebut. Arsitek atau Konsultan sebagai perencana dapat menjadi pihak tertanggung maupun tidak. Ia dapat menjad pihak yang tertanggung jika perencana memiliki kepentingan dan keterlibatan di pemasangan mesin serta instalasinya dalam proyek tersebut.
3. Kontraktor Merupakan suatu badan hukum maupun seseorang yang melaksanakan kegiatan pemasangan mesin dan instalasinya dalam suatu proyek. Kontraktor termasuk dalam pihak yang tertanggung karena adanya tanggung tawab dari kontraktor kepada owner atau pemilik mesin yang digunakan jika terjadi hal-hal berikut: Terjadi kerusakan dalam pelaksanaan kegiatan pemasangan mesin maupun instalasinya sehingga menyebabkan kerugian Terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pemasangan mesin dan instalasi Hasil dari pengerjaan pemasangan mesin dan instalasi tidak maksimal (cacat)
4. Lembaga Keuangan Merupakan suatu badan hukum baik pemerintah maupun swasta yang terlibat dalam hal menanggung pendanaan keuangan dari asuransi. Kegiatan pendanaan keuangan kepada debitor dalam pengurusan mesin tersebut terjadi apabila ia mempunyai keterlibatan dalam proyek tersebut sehingga pihak kreditor secara langsung mempunyai insurable interest atas jaminan proyek yang dikerjakan oleh para kontraktor dan sub-kontraktor. Dalam polis Erection All Risks (EAR), yang menjadi pihak tertanggung dapat berjumlah satu orang maupun lebih dari satu, dilihat dari jumlah pihak yang terlibat di kegiatan pemasangan mesin dan instalasi dalam proyek tersebut.
Objek dari Pertanggungan Asuransi Erection All Risks (EAR) Mesin yang dipasang Merupakan mesin yang dipasang sekaligus instalasinya. Contohnya adalah mesin-mesin tekstil maupun laboratorium, Air Conditioner, eskalator, lift, antena, dan lain-lain. Peralatan dan perlengkapan sebelum pemasangan Merupakan peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam pengerjaan kegiatan konstruksi yang dilakukan sebelum pelaksanaan pemasangan mesin dan instalasi. Properti sekitar yang berkepemilikan Merupakan bangunan-bangunan maupun harta benda yang dimiliki oleh pemiliknya (owner) di daerah sekitar proyek tempat pemasangan mesin dan instalasi.
Penentuan Harga Pertanggungan Asuransi Erection All Risks (EAR) 1. Nilai mesin dan Erection cost Harga pertanggungan disini adalah harga dari mesin yang akan dipasang (Harga Mesin + Freight + Tax) ditambah dengan biaya-biaya yang diperlukan untuk pemasangan mesin tersebut. Pada umumnya harga pertanggungan disini disesuaikan dengan apa yang tercantum didalam perjanjian kerja (disesuaikan dengan nilai yang telah diperjanjikan).
2. Properti sekitar yang berkepemilikan Penentuan nilai pertanggungan umumnya ditentukan berdasarkan perkiraan kerugian pertama (First Loss Basis) yang ditetapkan oleh tertanggung, berdasarkan perkiraannya mengenai jumlah kerugian tertinggi yang mungkin akan dideritanya atas barang-barang miliknya tersebut. 3. Biaya pekerja ahli Penentuan besarnya nilai pertanggungan untuk biaya-biaya para ahli ini ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu dari nilai pertanggungan untuk pekerjaan pokok atau berda-sarkan jumlah tertentu yang ditetapkan tersendiri.
4. Debris of Removal (R.o.D.) Besarnya harga pertanggungan biasanya dinyatakan dalam prosentase tertentu terhadap harga pertanggungan untuk pekerjaan pokok atau berdasarkan jumlah tertentu yang ditentukan tersendiri. Umumnya maksimum sebesar 10 % dari nilai pertanggungan proyek pokok. 5. Third Party Liability (T.P.L.) Jumlah limit liability (batas kewajiban) terhadap pihak ketiga ini umumnya ditetapkan dibawah kontrak peker-jaan antara pemilik dengan kontraktor. Third Party Legal Liability ini menjamin kemungkinan timbulnya tuntutan menurut hukum atas kerugian yang diderita pihak ketiga baik berupa Property Damage (Kerusakan harta benda) maupun Bodily Injury (Luka badan) sehubungan dengan kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh Tertanggung.
Selain faktor-faktor yang tercantum dalam polis asuransi diatas, ada beberapa faktor luar yang dapat mempengaruhi penentuan harga pertanggungan asuransi Erection All Risks (EAR), yaitu: Besar kecilnya proyek pemasangan mesin dan instalasinya. Lokasi proyek yang berada di dalam atau luar kota besar, dimana pembuangan puing-puning sisa kerusakan proyek dalam kota besar membutuhkan biaya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan proyek luar kota besar. Peraturan daerah setempat yang berlaku di lokasi proyek tersebut seperti larangan adanya kendaraan besar melintas di jalan tertentu sehingga perlu memutar atau menggunakan kendaraan lainnya.
Periode Pertanggungan Asuransi Erection All Risks (EAR) 1. Erection Period Merupakan periode yang dimulai dari pembongkaran mesin atau material-material pendukung berada di lokasi dan berakhir pada saat kegiatan pelaksanaan pemasangan mesin tersebut selesai dikerjakan. 2. Testing and Commisioning Period Merupakan masa testing atau masa percobaan yang dilakukan setelah masa pemasangan selesai dilakukan atau sampai saat dumana pekerjan pemasangan mesin dan instalasi diserahkan kepada pemilik mesin atau owner. Masa Testing Period ini biasanya berkisar antara satu minggu sampai satu bulan lamanya. Pada masa percobaan ini terdapat dua jenis test, yaitu Cold Test dan Hot Test
Risiko yang Dijamin dalam Asuransi Erection All Risks (EAR) Major Perils Merupakan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh alam dan tidak dapat dikontrol oleh manusia (Act of God) seperti gempa bumi, angin topan, letusan gunung berapi, dan bencana lainnya yang tidak dapat dicegah oleh manusia. Minor Perils Merupakan bahaya-bahaya yang dapat dikontrol atau ditangani oleh manusia seperti kebakaran, pencurian, tabrakan, kecelakaan yang tidak disengaja yang terjadi selama masa pembangunan, dan lain-lain.
Pengecualian Risiko dalam Asuransi Erection All Risks (EAR) Pengecualian risiko dalam Asuransi Erection All Risks (EAR) sama seperti pengecualian risiko dalam Asuransi Contractor All Risks (CAR). Pengecualian risiko terdiri dari tiga pengecualian, yaitu: Pengecualian Umum Pengecualian Bagian I: Kerusakan Material Pengecualian Bagian II: Third Party Liability
Pengecualian Umum Pengecualian ini berlaku untuk penghentian pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya dan pengecualian berlaku mulai sejak penghentian pekerjaan proyek pemasangan mesin dan instalasi dilakukan. Jika ada penghentian sebagian ataupun seluruh pekerjaan, penanggung tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang terjadi pada pelaksanaan proyek pemasangan mesin dan instalasi, apapun alasannya.
Pengecualian Bagian I: Kerusakan Material Deductible (Pengurangan) Deductible adalah suatu jumlah tertentu yang menjadi tanggungan tertanggung dalam setiap kerugian atau kerusakan yang terjadi yang bertujuan agar pihak tertanggung lebih berhati-hati. Consequential Loss Konsekwensi atas kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan kegiatan pemasangan mesin dan instalasinya. Wear & Tear, Corrosion, Oxidation, Deterioration Pengecualian risiko atas kerugian yang diakibatkan oleh cuaca, karat, oksidasi, cacat maupun perubahan material karena kurang dipergunakan.
Uang, material, dan surat berharga lainnya Tidak tertanggung karena uang dan yang Air Craft, Water Craft, Hover Craft Pengecualian risiko yang dikarenakan bendabenda tersebut sudah ditanggung dalam Aviation Insurance atau Marine Hull Insurance sebagai objek pertanggungannya. Mechanically Propelled Vehicle Kendaraan bermotor yang sudah punya ijin untuk digunakan di jalan umum dikecualikan dari pertanggungan karena kendaraan bermotor sudah menjadi objek pertanggungan asuransi kendaraan bermotor.
Defective Workmanship of Materials Pengecualian risiko yang dapat Mechanical & Electrical Breakdown Pengecualian risiko yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya peralatan mekanik dan maupun listrik. Defective Design, Plan, Specification or Advice Pengecualian risiko yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh kejelekan penyelesaian pekerjaan itu sendiri oleh pihak tertanggung.
Bagian pekerjaan yang diserahkan / digunakan Jika hal tersebut terjadi maka penanggung tidak bertanggung jawab atas segala kerugian dan kerusakan yang terjadi pada Unexplained Shortage Kehilangan atau kekurangan dari bahan atau material tidak tertanggung apabila tidak disertai bukti atau alasan yang kuat. Vibration, Weakening of Support Pengecualian risiko dari segala kerugian atau kerusakan yang terjadi akibat adanya getaran atau lemahnya struktur penyangga yang ditimbulkan dari kegiatan pemasangan mesin tersebut.
Pengecualian Bagian II: Third Party Liability (TPL) Deductible Pengurangan ini hanya dikenakan khusus untuk kerugian atas kerusakan properti atau barang saja, tidak termasuk untuk cacat badan. Kecelakaan atas karyawan tertanggung Pengecualian risiko karena hal tersebut sudah menjadi objek pertaggungan dari Asuransi Tenaga Kerja. Property in Care, Custody & Control
Pekerjaan itu sendiri Pengecualian risiko karena hal tersebut telah dijamin dalam Pengecualian Bagian I dan termasuk juga dalam kelalaian Tertanggung. Penaggung hanya memberikan ganti rugi untuk perbaikan dari kerusakan namun tudak untuk kerugian dari kerusakan tersebut (Consequential Loss) Kejelekan bahan dan penyelesaian pekerjaan oleh Tertanggung Kendaraan bermotor yang mempunyai ijin untuk digunakan di
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan Asuransi Erection All Risks (EAR) adalah salah salah satu kebijakan All Risk yang meliputi berbagai kegiatan pemasangan atau instalasi, pengujian, dan komisi atas pabrik dan peralatannya (kecuali dengan pengecualian tertentu seperti yang disebutkan dalam polis). Yang menjadi objek pertanggungan adalah mesin yang dipasang, peralatan/perlengkapan serta pekerjaan konstruksi sebelum kegiatan pemasangan, properti sekitar yang berkepemilikan, serta biaya pembersihan puing atau Debris of Removal (R.o.D.).
Kesimpulan Polis Erection All Risks (EAR) mulai berlaku sejak dimulainya pekerjaan atau setelah dibongkarnya barang di lokasi dan berakhir terhadap bagian dari kontrak pekerjaan yang telah diserahterimakan atau setelah pelaksanaan uji coba pertama atau uji beban (testing and commissioning). Risiko yang dijamin dapat berupa bahayabahaya yang diakibatkan oleh alam dan tidak dapat dikontrol oleh manusia (Act of God) maupun yang dapat dikontrol atau ditangani oleh manusia itu sendiri.
Saran Asuransi Erection All Risks (EAR) merupakan salah satu bentuk jaminan yang dapat berguna apabila terjadi kerusakan atau kerugian pada mesin dan instalasi serta kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam atau manusia lainnya. Karena itu pihak kontraktor perlu memahami betul mengenai persyaratan jaminan asuransi Erection All Risks (EAR) serta risiko-risiko yang tertanggung agar asuransi ini dapat digunakan secara optimal
Daftar Pustaka Anonim. Asuransi. Otoritas Jasa Keuangan. <http://www.ojk.go.id> Anonim. Asuransi Erection All Risk. Website Bumida. <http://www.bumida.co.id> Anonim. Masa Pemeliharaan dan Jaminan Konstruksi. Ilmusipil.com Media Berbagi Ilmu Teknik Sipil dan Arsitektur. <http://www.ilmusipil.com> Asuransi MSIG Indonesia. Erection s All Risk (E.A.R.). Website P.T. Asuransi MSIG Indonesia. <http://www.ms-ins.co.id> AXA Insurance. Erection All Risk Insurance. AXA Redefining Insurance Official Website. <http://www.axa-gulf.com> Budi, Afrianto. Asuransi Pemasangan Mesin: Erection All Risk Insurance. Akademi Asuransi. 20 Oktober 2012. <http://www.akademiasuransi.org> Musjab, Imam. Asuransi Erection All Risks (EAR). Ahli Asuransi. 17 Juli 2008. <http://www.ahliasuransi.com> Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
Terima Kasih atas Perhatiannya