No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Komoditas Kentang Sumber Karbohidart Bergizi dan Ramah Lingkungan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

DISEMINASI VARIETAS KENTANG UNGGUL RESISTEN Phytophthora infestans (Mont.) de Bary

No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

BALITSA & WUR the Netherlands,

Kentang Varietas Ping 06

PERKEMBANGAN PEMULIAAN SAYURAN TAHAN CEKAMAN BIOTIK. Balitsa

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

USULAN PELEPASAN VARIETAS KENTANG

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

Uji Adaptasi Klon Kentang Hasil Persilangan Varietas Atlantik sebagai Bahan Baku Keripik Kentang di Dataran Tinggi Pangalengan

EVALUASI ENAM VARIETAS KENTANG DI DATARAN TINGGI KARO SUMATERA UTARA. Evaluation of Six Potato Variety Potato In Plateau of Karo - North Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini

UJI DAYA HASIL TUJUH KLON TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) THE YIELD POTENTIAL TRIAL OF SEVEN POTATO CLONES (Solanum tuberosum L.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Evaluasi Daya Hasil 7 Genotip Kentang pada Lahan Kering Bekas Sawah Dataran Tinggi Ciwidey

Seleksi Galur Kentang dari Progeni Hasil Persilangan

BAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

PENELITIAN KENTANG DI INDONESIA. Dr. Ir. Yusdar Hilman, MSc Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Cara Menanam atau Budidaya Gambas Terbaru

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan komoditas andalan Indonesia,

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi

BAHAN PERS RELEASE PUSLITBANG HORTIKULTURA. 1. Pengembangan Varietas Kentang Prosesing Mendukung Industri Potato Chips di Indonesia.

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

PEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit

DISEMINASI VARIETAS KENTANG UNGGUL RESISTEN Phytophthora infestans (Mont.) de Bary

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

IV METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TUJUH VARIETAS UNGGUL KENTANG DI BATAGAK, KABUPATEN AGAM

UJI KETAHANAN 7 KLON TANAMAN KENTANG (Solanum Tuberosum L.) TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN (Phytopthora Infestans (Mont.) de Barry)

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

PENGARUH UMUR FISIOLOGIS KECAMBAH BENIH SUMBER EKSPLAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Km. 60, Kab. Tanah karo, Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat ± 1000

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

Pengujian Kultivar Kentang dan Klon-Klon Harapan IPB

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl.Tangkuban Perahu no. 517 Lembang Bandung

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

Yield Trials of IPB Potato (Solanum tuberosum L.) Promising Lines in Garut District West Java

UJI KUALITAS UBI BEBERAPA KLON KENTANG HASIL PERSILANGAN UNTUK BAHAN BAKU KERIPIK

SERANGAN PENYAKIT BUSUK DAUN (Phytophtora infestans Mont de Barry) PADA 14 KLON/VARIETAS UNGGUL KENTANG DI ALAHAN PANJANG SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek teknis

SELEKSI KLON HARAPAN KENTANG DI DATARAN TINGGI PADA MUSIM KERING

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU PENDAHULUAN

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

VARIETAS UNGGUL KOMODITAS TANAMAN PANGAN HASIL PELEPASAN VARIETAS PADA TAHUN 2016

Teknologi Produksi Ubi Jalar

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Cara Menanam Cabe di Polybag

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGUJIAN BEBERAPA KLON BAWANG MERAH DATARAN TINGGI (CLONES TESTING OF SOME HIGHLANDS SHALLOTS)

Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.)

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

PROSEDUR PEMULIAAN KACANG PANJANG

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Menurut Cock (1985), ubikayu merupakan salah satu tanaman penghasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013

II TINJAUAN PUSTAKA. : Solanales/Tubiflorae (berumbi) : Solanaceae (berbunga terompet) : Solanum (daun mahkota berletakan satu sama lain)

PROSEDUR PEMULIAAN KACANG PANJANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

Transkripsi:

No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010 Perakitan Varietas Kentang Berdaya Hasil Tinggi (> 30 ton/ha), Kualitas Olahan (Specific Gravity > 1.067), Adaptif di Dataran Medium (500 m dpl), dan Toleran Penyakit Busuk Daun serta Teknologi Peningkatan Produktivitas Kentang (dari 20 menjadi > 30 ton/ha) Eri Sofiari Petani kentang memiliki keinginan untuk menanam varietas baru yang lebih unggul dari Granola yang mendominasi lebih dari 90 % areal pertanaman kentang di Indonesia. Upaya-upaya pemulia tanaman kentang bekerjasama dengan International Potato Center (CIP) semenjak tahun 80-han telah mengintroduksi lebih dari 100 klon yang diseleksi di berbagai tempat di Indonesia. Selain introduksi oleh CIP juga hal ini dilakukan oleh berbagai institusi termasuk oleh importir benih. Puluhan varietas telah dicoba, tetapi belum ada yang dapat mengalahkan Granola untuk kentang sayur dan Atlantic untuk kentang olahan. Hasil seleksi tahun 2004-2005 telah terpilih 40 klon kentang, yang dihasilkan dari hasil persilangan tahun 2002. Tetua yang digunakan pada persilangan tersebut diantaranya adalah varietas Granola dan Atlantic. Sedangkan hasil persilangan tahun 2004-2005 telah berhasil didapatkan 13 progeni kentang, untuk karakter kentang olahan, tahan busuk daun dan berdaya hasil tinggi. Hasil-hasil tahap awal tersebut perlu diteruskan ke tahap berikutnya yaitu seleksi untuk mendapatkan klon-klon kentang yang unggul, stabil baik dari hasil, kulitas maupun ketahanannya terhadap penyakit busuk daun.

Penggeseran areal pertanaman kentang dan sayuran lain yang berasal dari daerah beriklim dingin ke dataran medium, merupakan program jangka panjang yang penting, karena kerusakan areal di dataran tinggi oleh berbagai sebab telah nampak dengan jelas. Balitsa pada tahun 2006 mengintroduksi lebih dari 10 klon kentang baru yang dapat beradapatsi pada suhu panas dari CIP-Peru dan CPRI-India. Klon baru tersebut juga memilki sifat yang unggul seperti kadar karbohidrat tinggi, tahan penyakit virus dan tahan nematode. Klon tersebut masih dalam bentuk in-vitro dan sedang diperbanyak untuk kepentingan pengujian daya hasil pendahuluan di dataran rendah serta mengevaluasi karakter unggul lainnya. Hawar daun merupakan penyakit penting pada tanaman, yang disebabkan oleh cendawan Phytophtora infestans. Penyakit hawar daun merupakan penyakit yang sangat merugikan. Di beberapa negara berkembang, kehilangan hasil dapat mencapai 100% karena terbatasnya dana untuk biaya operasional seperti pembelian fungisida. Di Indonesia, kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ini berkisar antara 10-100 %. Serangan di lapangan tergantung pada tingkat musim, ketinggian dan varietas kentang. Kegiatan penelitian meliputi (1) Evaluasi 30 Klon Kentang Untuk Kentang Olahan (2) Uji Daya Hasil Lanjutan Kentang Adaptif di Dataran Medium (3) Seleksi Galur Kentang Persilangan Varietas Atlantik untuk Hasil Tinggi dan Toleran Busuk Daun (4) Persiapan dan Pelepasan 3 Varietas Unggul Baru Hasil Tinggi dan Tahan Busuk Daun (5) Uji Kualitas Ubi Kentang Beberapa Klon Terpilih (6) Perakitan Varietas Unggul Kentang In Konvensional Untuk Ketahanan Terhadap Penyakit Busuk Daun (7) Inisiasi Perbanyakan Benih Kentang G0 Klon Kentang Terpilih (8) Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu Kentang Di Dataran Medium. Tujuan penelitian adalah: 1. Menyeleksi klon-klon kentang yang cocok sebagai bahan baku olahan. 2. Melakukan Uji adaptasi kentang yang adaptif di dataran medium (400-700 m dpl) pada musim penghujan. 3. Menyeleksi klon-klon hasil silangan berdaya hasil tinggi dan toleran busuk daun. 4. Mempersiapkan dokumen bahan pengusulan pelepasan kentang hasil tinggi toleran busuk daun. 5. Menguji kualitas olahan beberapa klon kentang terpilih. 6. Uji lapang lanjutan kentang tahan busuk daun hasil transformasi gen 7. Aklimatisasi dan inisiasi produksi ubi G0 calon varietas galur unggul. 8. Untuk mendapatkan komponen teknologi pemupukan bio-organik dan anorganik yang cocok untuk setiap klon harapan kentang di dataran medium. Hasil seleksi awal terhadap 30 galur kentang, diperoleh 7 galur dengan produksi ubi yang tinggi, yaitu N.1 (1.030 g/tan dan 7,4 kg/plot), AH.1 (962,00 g/tan dan 7,44 kg/plot), AH. 46 (943,33 g/tan dan 7,23 kg/plot), AH.45 (961,33 g/tan dan 6,8 kg/plot), J.18.7 (909,33 g/tan dan 6,63 kg/plot), KL.17 (954 g/tan dan 7,3 kg/plot), No.29 (957,33 g/tan dan 7,5 kg/plot), M.C (921,33 g/tan dan 7,4 kg/plot) dan LV 5116 (1.029 g/tan dan 6,8 kg/plot). Berdasarkan karakter kualitas ubi, diperoleh 7 galur kentang yang menyamai bahkan melebihi

kualitas kentang Atlantik, yaitu: AH.10 (pati 11.023%, gula reduksi 0.0335%, total bahan padatan/tss 4.000%, air 83.112% dan berat jenis/bj 1,175); AH.51 (pati 13.165%, gula reduksi 0.0340%, total bahan padatan/tss 5.200%, air 83.971% dan berat jenis/bj 1,074); Klon 4 (pati 12.123%, gula reduksi 0.0555%, total bahan padatan/tss 0.050%, air 81.365% dan berat jenis/bj 1,044); J.3 (pati 12.224%, gula reduksi 0.0750%, total bahan padatan/tss 5.100%, air 79.785% dan berat jenis/bj 1,470); J.12.A (pati 13.947%, gula reduksi 0.0335%, total bahan padatan/tss 5.200%, air 80.387% dan berat jenis/bj 1,597); No. 28 (pati 11.858%, gula reduksi 0.1135%, total bahan padatan/tss 4.300%, air 85.636% dan berat jenis/bj 1,100); Margahayu (pati 11.759%, gula reduksi 0.0095%, total bahan padatan/tss 4.900%, air 86.288% dan berat jenis/bj 1,121). Uji Daya Hasil Lanjutan Kentang Adaptif di Dataran Medium dapat disimpulkan bahwa pengujian yang dilakukan di tiga lokasi, Subang, Cianjur dan Sleman tidak menunjukkan hasil yang bagus. Kemunculan tunas dan pertumbuhan awal tanaman di ketiga lokasi tersebut sangat terhambat. Dari rata-rata tiga lokasi, dari 5 klon adaptif dataran medium yang diuji, produksi ubinya dibawah varietas pembanding Mb-17. Di lokasi Sleman, klon CIP-397073.7 memperlihatkan rerata berat ubi pertanaman lebih tinggi dibanding Mb-17. Kriteria Seleksi Galur Kentang Persilangan Varietas Atlantik untuk Hasil Tinggi dan Toleran Busuk Daun berdasarkan rendahnya tingkat infeksi busuk daun hal ini dicirikan dengan rendahnya nilai AUDPC (<500). Persilangan dengan menggunakan tetua klon Atlantic x 393077.54 diikuti klon Atlantic x 393284.39 merupakan tetua yang banyak terseleksi. Kegiatan Persiapan dan Pelepasan 2 Varietas Unggul Baru Hasil Tinggi dan Tahan Busuk Daun, calon varietas Andina, Kastanum dan Vernei memiliki potensi hasil yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding Granola dan Atlantic pada lokasi uji adaptasi di Garut, Banjarnegara, Pangalengan dan Ciwidey. Andina dan Kastanum dapat dijadikan sebagai bahan baku industri pembuatan kripik kentang. Hasil pemilihan responden Andina, Kastanum dan Vernei merupakan tiga klon terbanyak yang dipilih petani. Andina, Kastanum dan Vernei kami usulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul baru. Kegiatan Uji Kualitas Ubi Kentang Beberapa Klon Terpilihdapat disimpulkan bahwaperbedaan klon kentang memberikan pengaruh yang nyata terhadap warna, rasa, kerenyahan dan penampilan keripik kentang yang dihasilkan. Klon terbaik untuk keripik kentang yaitu : klon 7 (391011.17 x 385524.9) dan klon 8 (391011.17 x 385524.9). Hasil Perakitan Varietas Unggul Kentang In Konvensional Untuk Ketahanan Terhadap Penyakit Busuk Daun di lapangan, dapat disimpulkan bahwa klon-klon transgenik hasil transformasi tidak ada yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit hawar daun. Sedangkan dari klon-klon transgenik hasil silangan terdapat 3 klon yang tingkat serangannya dibawah 80% yaitu P1.20 (76.4%), P1.39 (76.4%) dan P8.32 (74.3%). Dari 87 klon calon varietas yang sudah dapat di inisiasi meristem sebanyak 53 klon, yaitu adaptif dataran medium 9 klon, berdaya hasil tinggi 10 klon, tranformasi gen Rb 20 klon dan hasil silangan gen Rb 14 klon. Yang sudah bebas virus sebanyak 24 klon (adaptif dataran medium 2 klon, transformasi gen Rb 20 klon

dan berdaya hasil tinggi 2 klon). Klon-klon yang sudah diaklimatisasi dan menghasilkan ubi G0 sebanyak 43 klon (adaptif dataran medium 3 klon, transformasi gen Rb 20 klon, berdaya hasil tinggi 10 klon dan transgenik hasil silangan sebanyak 10 klon). Semua klon-klon hasil transformasi gen Rb; klon CIP-392781.1 dan CIP- 394614.117 (adaptif dataran medium); klon 10.09, 11.09, 15.09, 20.09 (berdaya hasil tinggi); P1.14, P1.19, P1.20, P1.29, P P5.16, 5.29, P5.30 (transgenik hasil silangan) memperlihatkan pertumbuhan planlet yang bagus terutama klon CIP-392781.1 dan CIP-394614.117 serta klon 15.09 lebih cepat dibandingkan klon lainnya. Klon-klon yang menunjukan pertumbuhan yang bagus di screen house adalah CIP-394614.117, CIP- 392781.1, 4.09, 15.09, 20.09, P1.14, P1.19, P1.29, dan P5.29. Jumlah ubi G0 terbanyak dari klon-klon adaptif dataran medium adalah CIP-394614.117 (365 knol); klon-klon transformasi gen Rb adalah G.1.2.6 (150 knol), G.10.4.4 (150 knol), G.1.2.5 (123 knol), G.1.7.3 (115 knol), G.1.7.1 (110 knol), G.10.3.8 (110 knol), G.10.3.7 (100 knol) dan G. 1.4.2 (100 knol); klon-klon berdaya hasil tinggi adalah 10.09 (95 knol) dan klon-klon hasil silangan transgenik adalah P1.19 (631 knol), P1.14 (626 knol), P5.29 (582 knol). Hasil kegiatan Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu Kentang Di Dataran Medium dapat disimpulkan bahwak klon-klon kentang no. 394613.32 (klon-29) dan 397077.16 (klon-4) umumnya menunjukkan keragaan pertumbuhan vegetatif yang paling baik, namun ketiga klon yang diuji 394613.32 (klon-29), 397077.16 (klon-4) dan 391846.5 (klon-34) lebih tahan tumbuh di dataran medium dan mempunyai produksi lebih tinggi daripada varietas Granola. Aplikasi bio-organik + NPK pada berbagai dosis tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil umbi kentang. Ubi Hasil Panen Perbanyakan planlet

Dari segi hama, jenis hama yang ditemukan pada pertanaman kentang ialah trips,kutudaun, ulat P. operculella, lalat pengorok daun Liriomyza sp., ulat grayak, kumbang Epilachna sp., dan wereng Empoasca spdengan populasi dan intensitas serangan yang sangat rendah, jauh di bawah ambang pengendaliannya Hal tersebut terjadi karena pertanaman kentang disemprot dengan insektisida secara rutin sebagai langkah pencegahan terhadap serangan hama. Penyakityang menyerang tanaman kentang adalah layu yang disebabkan Ralstonia solanacearum.