BAB 8 LATIHAN MENEMBAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

2015 PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN

PENGARUH PENERAPAN LATIHAN IMAGERY TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA JARAK 30 METER EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA PANAHAN SMP NEGERI 02 BAKUNG BLITAR

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 MENTAL TRAINING UNTUK ATLET PANAHAN

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB 4 TEKNIK MEMANAH

Alat Penampil Skor Otomatis Pada Papan Target Dalam Olahraga Panahan

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Menurut Margono dan Angkasa, Di Indonesia istilah rahasia dagang, trade. Undang Rahasia Dagang No. 30 tahun Menurut dasar diputuskannya

PETUNJUK PELAKSANAAN. Memperebutkan Piala KAPOLDA BALI (*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek)

BAB 9 PERATURAN PERLOMBAAN

Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan Sumber Bahan/ Referensi 1 Kontrak Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Panahan kini sudah menjadi salah satu cabang olahraga popular di

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. baik. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri?

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

Kinematika Gerak Proyektil

Simple & Powered Machines Category Ball in Box

MENTAL TRAINING UNTUK PELARI

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN NASIONAL PANAHAN GANESHA OPEN 2010 DI ITB, BANDUNG

PENGARUH PLANK EXERCISE TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN AKURASI MEMANAH SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

PENERAPAN METODA LATIHAN BEBAN DAN LATIHAN ELASTIC TUBING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER DALAM CABANG OLAHRAGA PANAHAN

PENGARUH LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP HASIL TEMBAKAN ATLET MENEMBAK RIFLE JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MEMANAH. menjadi seni olahraga. Pada zaman pra-sejarah dulu, manusia sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. jasmani untuk materi tembakan bebas (free throw) bola basket pada siswa kelas

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

BAB 2 PERALATAN PANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. lari terdiri dari enam macam yang salah satunya adalah Lari cepat (Sprint) yang

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

Komposisi dalam Fotografi

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisa Sistem Pembuatan Jurnal Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi. Elisitasi Tahap 1. Fungsional

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Identifikasi Objek Pada Jembatan

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

HUBUNGAN TINGKAT KONSENTRASI DENGAN KETEPATAN MEMANAH PADA ATLET PANAHAN ACEH ARCHERY SCHOOL BINAAN DISPORA KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN UKURAN PANJANG LENGAN, UKURAN TINGGI BADAN,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,

BAB I PENDAHULUAN. Dayung merupakan salah satu jenis cabang olahraga aerobic. Air sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

Pembuatan Komponen Antarmuka Grafis

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, VO2 MAX DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP AKURASI TEMBAKAN JARAK 50 METER PADA ATLET PPLP PANAHAN JAWA TENGAH TAHUN 2016

SIAPA YANG BERMAIN DAN DIMANA

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KESEIMBANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH PADA ATLET PERPANI ACEH

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

97 BAB 8 LATIHAN MENEMBAK Pengantar Untuk mencapai hasil maksimal dalam memanah, sangat dibutuhkan perencanaan, ketekunan, dan kesabaran dan latihan yang kontinu dalam menerapkan beberapa tahapan teknik memanah. Latihan menembak dalam panahan harus dilakukan dengan menerapkan beberapa metoda yang tepat, diantaranya adalah banyaknya berlatih, berlatih dengan menutup mata, menembak dalam kondisi angina, interval diantara tembakan, dan menembak dengan menerapkan media pembelajaran seperti cermin dan lain sebagainya. Tujuan bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu melakukan latihan menembak sesuai prinsip latihan dengan menerapkan metoda yang sesuai. Banyaknya Latihan Jumlah latihan tergantung kepada tingkat kebutuhan dan keterampilan yang dimiliki oleh pemanah. Untuk mampu menampilkan kemampuan tingkat tinggi, berlatih perlu dilakukan dengan baik dan kontinu, agar pemanah mempunyai

98 teknik yang baik dan mampu menembakan 200 anak panah dengan tepat setiap hari latihan selama 6 hari perminggu. Di Korea pemanah di tingkat sekolah yang berusia 10-12 tahun sudah menembak rata-rata lebih dari 500 anak panah perhari, bahkan kadang-kadang 1000 anak panah perhari. Hal ini merupakan alasan kenapa di Korea panahan maju dengan pesat. Untuk mencapai tingkat kemampuan maksimal, pemanah harus menembak tidak kurang dari 200-300 anak panah perhari selama 6 hari perminggu. Dengan demikian pemanah akan dapat mempertahankan kemampuan teknik dan perasaannya (feeling) dalam menembak. Panahan adalah olahraga yang banyak melibatkan perasaan, oleh karena itu satu hari saja berhenti menembak maka perasaan akan cepat hilang. Dengan demikian berlatih perlu dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan. Berlatih Sambil Menutup Mata Tututplah mata dalam latihan shooting, untuk keamanan dalam hal ini kira-kira jarak tembak maksimal adalah 5-10 meter. Shooting dengan mata tertutup akan memberikan perhatian khusus pada proses menembak. Berlatih seperti ini lebih baik jika dilakukan secara spesifik pada pembentukan teknik, konsentrasi, dan feeling dalam menembak. Di samping itu, juga bermanfaat untuk berlatih secara sadar dan bahkan dalam pikiran bawah sadar untuk mengetahui benar atau salahnya teknik menembak yang dilakukan.

99 Berlatih Menembak dalam Kondisi Angin Berlatih dalam kondisi angin berbeda dengan kondisi yang biasanya terutama dalam mengarahkan bidikan. Bidikan harus diarahkan di luar target, ini harus dijadikan sebagai bagian dari program latihan yang harus dilakukan secara kontinu. Banyak pemanah yang melakukan dan mempertahankan bidikan terlalu lama dan kaku ketika dalam kondisi angin. Dalam kondisi seperti itu, sebaiknya rileks agar tetap mempunyai kepercayaan diri bahwa kita mampu menghadapi kondisi apapun dalam menembak. Ketika membidik jika bidikan fokus kekuning ternyata panah keluar, oleh karena itu, sebaiknya membidik diarahkan di luar kuning (gold) dan pemanah harus mencoba melakukannya kira-kira 5-6 kali sampai titik bidik ditemukan. Interval diantara Tembakan Percobaan telah dilakukan untuk menentukan waktu istirahat diantara tembakan. Hal ini penting khususnya yang berhubungan dengan perlombaan final, di mana waktu diantara tembakan sangat pendek. a. Eksperimen I (satu): Tiga pemanah yang mempunyai keterampilan tinggi (standar nasional) menembak 2 kali sebanyak 3 anak panah dalam 150 detik. b. Eksperimen II (dua): Tiga pemanah yang mempunyai keterampilan tinggi (standar nasional) menembak 2 kali sebanyak 3 anak panah dalam 30-50 detik. Hasil eksperimen tersebut secara lengkap dapat digambarkan sebagai berikut:

100 Tabel 8.1 Hasil Eksperimen Interval diantara Tembakan Pemanah 150 Detik (MPH) 30-50 Detik (MPH) 1 132, 128, 136 134, 135, 135 46 lbs 133, 129, 135 135, 135, 135 2 128, 132, 132 131, 131, 131 43 lbs 128, 129, 135 131, 132, 131 3 133, 137, 135 135, 136, 136 48 lbs 138, 134, 133 136, 134, 136 Hasil eksperimen tersebut, mempunyai kecepatan anak panah yang bervariasi diantara ke dua waktu tersebut. Eksperimen tersebut mempunyai konsistensi yang luar biasa dalam kecepatan (velocity). Dengan demikian hasil eksperimen tersebut, tidak bisa diabaikan. Kecepatan yang baik layaknya dalam eksperimen yang dilakukan sulit dicapai jika pemanah tidak bisa memperthankan konsentrasinya lebih dari 3 detik dalam menembak. Oleh karena itu, menembak yang cepat mempunyai keuntungan terutama dalam perlombaan, hal ini perlu dilatihkan kepada pemanah dengan dukungan kondisi fisik, dan mental yang baik. Pembentukan Teknik dengan Menggunakan Media Pemanah pemula sangat memungkinkan untuk belajar pembentukan teknik. Oleh karena itu, karet (elastic tubing) sebagai alat bantu kira-kira 5 lbs bisa digunakan untuk belajar menarik dan pembentukan teknik memanah yang benar.

101 Di Korea, pemanah diajarkan panahan dimulai sejak usia 4 tahun yaitu usia sekolah dasar sampai usia 9-10 tahun. Selama 3-6 bulan pertama, mereka diajarkan keterampilan yang benar pada waktu latihan untuk meningkatkan kekuatan tulang, otot, dan untuk memperbaiki sikap memanah yang benar. Latihan ini dilakukan tanpa menggunakan busur tetapi menggunakan karet (elastic tubing) sambil menirukan gerak memanah yang sebenarnya. Bentuk latihan ini sangat sistematis untuk mengajarkan dasar-dasar atau fondasi dalam memanah. Metoda ini digunakan cukup sukses di Korea yang dilakukan hanya 10 menit pada setiap pelajaran. Berlatih Menggunakan Cermin Berlatih pembentukan teknik di depan kaca akan memberikan feedback yang cepat pada pemanah. Cermin merupakan media yang sangat mudah ditempatkan dimana saja dengan menggunakan roda. Dengan media ini, pemanah bisa menggambarkan/membayangkan garis horizontal dan vertikal di kaca yang berguna untuk mengecek pembentukan tekniknya (shooting form). Jenis latihan ini bisa dikembangkan dengan menggunakan video kamera atau video signal box dengan menggunakan TV monitor yang bisa dilihat oleh pemanah. Ketika pemanah melakukan tembakan, hasilnya bisa di playback pada TV monitor dengan memperlambat gerakan tersebut hingga 2-30 detik. Hal ini akan memberikan feedback yang cepat untuk

102 mencegah pemanah melakukan teknik yang salah di luar kesadarannya. Rangkuman Untuk mencapai hasil maksimal dalam memanah, sangat dibutuhkan perencanaan, ketekunan, dan kesabaran dan latihan yang dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan. Beberapa metoda yang tepat adalah menembak 200-300 anak panah dengan tepat setiap hari latihan selama 6 hari per minggu. Selain itu, berlatihlah dengan menutup mata dengan jarak tembak maksimal 5-10 meter, tujuannya adalah memberikan perhatian khusus pada proses menembak khususnya dalam pembentukan teknik, konsentrasi, dan feeling. Hal lain yang sangat penting dalam berlatih adalah dalam kondisi angin, berarti bidikan harus diarahkan diluar target yang harus dilakukan 5-6 kali sampai titik bidik ditemukan. Metoda lain untuk meningkatkan kemampuan dalam memanah terutama dalam proses pembelajaran, alangkah lebih baik jika menggunakan media pembelajaran yang tepat bisa menggunakan karet elastis atau menggunakan cermin. Soal-soal Latihan 1. Mengapa pemanah perlu melakukan latihan secara kontinyu? 2. Untuk menghasilkan penampilan terbaik, berapa anak panah yang harus ditembakan pemanah pada setiap hari?

103 3. Mengapa interval di antara tembakan sangat penting? Lengkap dengan data eksperimen? 4. Bagaimana proses latihan dalam kondisi angin? 5. Mengapa pada latihan menembak disarankan menutup mata? 6. Jelaskan media pembelajaran apa yang paling tepat untuk pembentukan teknik memanah? 7. Apa keuntungan yang bisa diperoleh pemanah jika berlatih dengan menggunakan cermin?

104