BAB I PENDAHULUAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

itu produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengelola dan memasarkan. menginginkan barang yang praktis tapi terkesan mewah.

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis otomotif khususnya mobil yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Industri di sektor pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

Strategi Promotion (Promosi)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia akan kendaraan sangat penting artinya terhadap kegiatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan persaingan antara produsen mobil yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel- variabel

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif terhadap perkembangan produk-produk khususnya otomotif.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat berbelanja saja, tetapi juga merupakan suatu tempat

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat membawa dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, pengaruh globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen motor di Indonesia adalah motor jenis matic. kemewahan, teknologi tinggi untuk meningkatkan kenyamanan.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri transportasi darat dan otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia dan telah turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional, di tengah pasar otomotif yang diperkirakan stagnan oleh pelaku usaha tahun 2015, industri karoseri tetap optimistis menargetkan pertumbuhan 10%-15% pada 2015. (Bisnis.com 2015) Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) menyatakan, target tersebut merupakan angka minimal yang dipatok setiap tahun. Sebabnya, pasar industri karoseri terbesar atau mencapai 70% ada pada kendaraan niaga. Selain menyasar kendaraan baru, industri karoseri pun menyasar after market yaitu rekondisi kendaraan. Industri otomotif masuk dalam kelompok industri masa depan yang akan terus dikembangkan. Salah satu program strategis yang akan dilakukan pemerintah dalam menentukan arah pengembangan industri otomotif ke depan adalah mengimbangi kompetisi dan impor kendaraan, khususnya di ASEAN. Bahkan pemerintah menargetkan menjadikan Indonesia basis industri otomotif di kawasan ASEAN. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen otomotif kedua terbesar di ASEAN setelah Thailand. Thailand pada 2014 memproduksi sekitar 1,9 juta kendaraan per tahun, dan 50 persennya di ekspor. Indonesia memiliki kemampuan produksi sekitar 1,3 juta unit per tahun dan masih berorientasi pasar dalam negeri (Gaikindo, 2015). Dengan semakin pesatnya tingkat kompetisi internasional dalam bidang industri otomotif, menjadikan perusahaan industri otomotif nasional sudah seharusnya tidak hanya menjadi pemain marjinal melainkan harus meraih tingkat tertinggi dalam kompetisi tersebut. 1

Total Penjualan Industri Otomotif Indonesia No Total Market SALES Dalam Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Sedan Type 33.128 25.741 34,221 34.199 21,614 13,364 2. 4X2 Type 627.387 569.768 739,168 787.712 679,856 364,399 3. 4X4 Type 3.837 5.521 7,396 6.416 5,874 6,957 4. Bus 4.177 3.853 4,472 4.054 3,834 2,589 5. Pick Up/ Truck 204.654 270.205 311,609 330.907 313,243 174,480 6. Double Cabin 14.404 17.815 19,364 51.18 172,120 104,061 4X2 / 4X4 Market Total 764.71 892.903 1,116,230 1,214.47 1,196,541 671,641 Sumber : Gaikindo Saat ini tercatat ada 501 industri karoseri. Dari jumlah tersebut, 185 perusahaan berada di kawasan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di DPD Askarindo Jawa Tengah tercatat 85 perusahaan, DPD Banten 40 perusahaan, DPD Jawa Timur 104 perusahaan, DPD Lampung 64 perusahaan,dan DPD Sumatera Utara 18 perusahaan. dari keseluruhan perusahaan yang tercatat sekitar 50%-nya telah terdaftar sebagai anggota. Dari jumlah tersebut perusahaan karoseri besar mencapai 10%, menengah 20%-30% dan sisanya perusahaan kecil. Saat ini industri karoseri lokal sudah bisa menutupi 95% kebutuhan karoseri dalam negeri. Sisanya harus dilakukan secara impor mengingat industri karoseri lokal belum mampu. Pengembangan sektor industri otomotif ini harus dilakukan secara terpadu, sinergi dan terintegrasi dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi lain, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan, riset dan teknologi, perdagangan dan lain sebagainya. Hal ini karena konsep daya saing internasional merupakan kata kunci dalam pembangunan sektor industri. Oleh karena itu, selain sinergi sektor, sinergi dengan seluruh pelaku usaha, serta dengan daerah-daerah merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu prasyarat suksesnya 2

pembangunan sektor industri yang dicita-citakan. Pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia sangat memberikan prospek yang baik. Penjualan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang cukup penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu kategori perusahaan dikatakan berhasil, apabila perusahaan tersebut bisa memproduksi dan melakukan proses penjualan secara berkesinambungan dengan tingkat penjualan yang terus meningkat (PT. MTI, 2016). 200 150 100 50 - Sales Product Karosery 165171 145146 129 101 101 105113 89 97 109 122 132 104 89 101 110 June'15 July'15 August'15 Sep'15 Oct'15 Nov'15 Dec'15 Jan' 16 Feb'16 Actual Delivery Product Planning Delivery Product Sumber: Laporan PT. MTI, 2016 Data Penjualan Karoseri Fenomena yang terjadi pada penjualan produk karoseri di PT. Mitra Toyotaka Indonesia pada periode Juni 2015 sampai dengan Februari 2016, berdasarkan laporan penjualan menunjukkan PT. Mitra Toyotaka Indonesia mengalami fluktuasi dengan penjualan tertinggi pada bulan september 2015 sedangkan penjualan pada akhir februari 2016 mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Hal ini masih menjadi perhatian khusus bagi PT. Mitra Toyotaka Indonesia untuk terus melakukan evaluasi mengenai fenoma yang terjadi. Dalam mencapai target penjualan produk karoseri, perlu di dukung dengan data Planning Delivery Product dengan Actual Delivery Product. Pertumbuhan industri karoseri sebenarnya bisa melebihi target Askarindo. Sebabnya, ada kendaraan-kendaraan impor yang menjadi lahan industri karoseri akan tetapi belum tercatat. Selain itu, banyak industri karoseri berskala kecil yang memang belum masuk menjadi anggota Askarindo. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan dalam 3

meningkatkan penjualan yaitu melalui kegiatan pemasaran berupa mengetahui keunggulan produk, promosi, harga karena promosi merupakan bentuk informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran, atau menurut istilah lain menarik hasrat konsumen atau calon konsumen untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Alasan utama PT. Mitra Toyotaka Indonesia membuat produk karoseri wing box adalah karena ekonomis dan efisien baik karena peralatan dan teknologi yang diaplikasikan dengan harga yang terjangkau oleh pelanggan. Kecenderungan pasar otomotif dunia dewasa ini mengarah kepada tiga hal yaitu, harga yang semakin kompetitif, produk yang tinggi terhadap kualitas dan penjualan yang semakin meningkat, dan juga promosi yang tidak dibatasi (Gaikindo, 2015). Promosi dapat dikelompokan menjadi beberapa macam, diantaranya: penjualan pribadi (personal selling) yaitu dikarenakan pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran, periklanan (advertising) yang belum efektif dalam memasarkan suatu produk dan hubungan masyarakat (public relation) yang masih kurang berbaur kepada lingkungan serta pemasaran langsung (direct marketing) yang sumber daya manusianya belum produktif kemudian promosi penjualan (sales promotion) yang kurang maksimal. Tersedianya beraneka ragam promosi, bukan berarti begitu saja untuk perusahaan dalam memilih promosi, namun perlu mempertimbangkan banyak faktor, diantaranya: keadaan persaingan pasar, sifat produk yang ditawarkan serta anggaran biaya promosi yang tersedia. Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang sering digunakan oleh perusahaan dalam membujuk konsumen untuk menggunakan produk mereka. Konsumen Indonesia pada saat ini sensitif dengan harga. Sekarang trendnya banyak warga masyarakat yang bermigrasi dari produk yang mahal ke yang lebih murah. Dalam kondisi sekarang ketika semua harga naik, orang semakin selektif mengelola anggaran. Apalagi jika dilihat dari harga-harga yang naik sehingga biaya hidup pun menjadi tinggi, tentu hal ini akan menjadi salah satu faktor penentu utama bagi mereka dalam memilih produk yang akan mereka gunakan. Namun, harga murah tidaklah cukup tanpa diikuti dengan kualitas dan fitur-fitur 4

yang dibutuhkan konsumen. Merupakan suatu tantangan bagi perusahaan untuk memberikan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Hal ini tidak lain demi mempengaruhi para pengguna wing box agar menggunakan produk mereka. Konsumen mengetahui harga, apakah harga berdasarkan harga yang kompetitif yang bersaing. Merajuk pada paparan di atas PT. Mitra Toyotaka Indonesia dengan investasi perusahaan penanaman modal asing yang berlokasi di Jl. Raya Serang KM 24. Balaraja - Tangerang, berperan dengan memproduksi karoseri spesialisasi di wing box dengan merek Quick Roof, telah membuktikan ikut meramaikan pasar domestik. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bermaksud untuk mengkaji lebih jauh analisis bauran pemasaran (marketing mix) khususnya berkaitan dengan konsep produk karoseri wing box sebagai salah satu produk unggulannya. Beberapa pertimbangan yang menjadi latar belakang pentingnya kajian adalah : Kondisi persaingan pasar kualitas produk karoseri wing box sekelas dengan yang di produksi. Bisnis transportasi yang semakin berkembang dengan pesat di pasar Indonesia, peluang untuk memproduksi dan menjual produk karoseri khususnya wing box. Harga jual wing box yang semakin kompetetif. Berdasarakan permasalahan di atas maka peneliti tertarik mengambil judul : Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Harga Terhadap Penjualan Karoseri Wing Box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Identifikasi, Perumusan dan Batasan Masalah Identifikasi Masalah Adapun permasalahan yang muncul pada penjualan produk wing box pada saat ini adalah: 1. Penjualan produk karoseri wing box yang terjadi saat ini masih bergerak secara fluktuasi (naik dan turun) yang diharapkan adalah penjualan dapat terus meningkat dengan mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sehingga perusahaan dapat bertahan menghadapi persaingan yang ada saat ini. 5

2. Kualitas produk karoseri wingbox yang ada saat ini mengacu pada kebutuhan dari konsumen dan kemajuan teknologi yang berkembang. Dengan menerapkan kesesuaian apa yang diinginkan oleh konsumen produk karoseri diharapkan dapat memberikan kualitas yang baik. 3. Lambatnya perkembangan perusahaan karena kurangnya promosi perusahaan kepada masyarakat sehingga tidak semua kalangan masyarakat mengenal perusahaan ini. 4. Harga yang diterapkan selama ini dengan memperhitungkan tingkat keuntungan dengan berbagai pertimbangan biaya operasional yang dikeluarkan, sedangkan perusahaan belum memiliki strategi harga untuk dapat bertahan dalam persaingan. Perumusan Masalah Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka rumusan pokok masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia? 2. Apakah promosi berpengaruh terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia? 3. Apakah harga berpengaruh terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia? 4. Apakah kualitas produk, promosi dan harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia? Batasan Masalah Agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam serta karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka tidak terhadap semua masalah yang telah diidentifikasikan tersebut di atas akan diteliti pada penelitian ini, melainkan dibatasi hanya terhadap faktor yang diduga paling dominan 6

mempengaruhi penjualan sebagai variabel terikat (Y) yaitu terdiri dari faktor kualitas produk (X 1 ), faktor promosi (X 2 ) dan faktor harga (X 3 ) sebagai variabel bebas. Penelitian ini juga dilakukan pada penjualan wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia periode Juni 2015 Februari 2016. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa strategi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan produk tersebut. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia. 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh promosi terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia. 3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh harga terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia. 4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas produk, promosi dan harga secara bersama-sama terhadap penjualan karoseri wing box di PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat Penelitian 1.4.1.1 Manfaat dalam Perspektif Akademis 1. Sebagai sumbangan penting dan memperluas wawasan bagi kajian ilmu manajemen pemasaran terutama dalam kaitan strategi pemasaran terhadap sebuah produk karoseri wing box. 7

2. Menambah konsep strategi pemasaran yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu manajemen pemasaran. 1.4.1.2 Manfaat dalam Perspektif Praktis. 1. Memberikan arah dan strategi pemasaran dalam pengembangan kualitas produk karoseri wing box dimasa yang akan datang. 2. Menentukan strategi pemasaran yang berkaitan dengan produk karoseri wing box. 3. Secara khusus dapat menjadi referensi yang akurat bagi pihakpihak birokrasi pemerintah terkait, yang berhubungan dengan proses pemberdayaan sektor industri otomotif, khususnya di karoseri transportasi truk. Kegunaan Penelitian Secara umum hasil penelitian ini dapat digunakan dari aspek teoritis dan praktis sebagai berikut : 1. Kegunaan toritis yaitu untuk mengetahui, memberi pedoman dan atau masukan (input) kepada pihak akademis, instansi atau peneliti lainnya dalam mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk, promosi dan harga terhadap penjualan wing box. 2. Kegunaan praktis yaitu untuk membantu memecahkan dalam arti meminimalkan atau menghilangkan dan mengantisipasi dalam arti mengupayakan agar tidak terjadi masalah atau paling tidak dapat memberi pedoman dan atau masukan (input) kepada PT. Mitra Toyotaka Indonesia dalam mengambil kebijakan dan atau untuk meningkatkan terkait dengan masalah penjualan wing box. 8