II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENGGARAMAN DAN PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kamariah Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

MENGOLAH PRODUK PERIKANAN SECARA TRADISIONAL

IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (LUHT4443)

Teknik Pengawetan dengan Penggaraman BAB 4. TEKNIK PENGAWETAN DENGAN PENGGARAMAN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Sanitasi Penyedia Makanan

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

reversible yaitu kulit awetan harus dapat dikembalikan seperti keadaan semula (segar). Untari, (1999), mengemukakan bahwa mikro organisme yang ada pad

Tepung Telur, lkan Asln, Aneka lkan Phdang, Bandeng Presto (Dun' Lunak). Chicken Nugget

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. bentuk, yaitu segar dan olahan; yang meliputi olahan tradisional dan olahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SANITASI DAN KEAMANAN

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

BAB III PERANCANGAN PROSES

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

JENIS-JENIS PENGERINGAN

TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN TEKNOLOGI PENGASAPAN PADA IKAN ATAU MAKANAN

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB III METODE PENELITIAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

TEKNIK PEMINDANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL : TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN. PK.TPHPi. C. 03. M

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

MODUL PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN KODE MODUL SMKP3S03BIK

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

STUDI PENGERINGAN IKAN LAYANG (Decapterus sp) ASIN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PENGERING SURYA

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden Usaha Pengolahan Ikan Asin

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

MODUL MELAKUKAN PENANGANAN IKAN PELAGIS KECIL DIKAPAL

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

dengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

T E M P E 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya ikan laut Indonesia pada tahun 2006 sebesar 4,8 juta ton dan

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,

TINJAUAN PUSTAKA. pemanenan, perontokan, pengeringan dan penggilingan. Tiap-tiap tahapan ini

PASCA PANEN BAWANG MERAH

Transkripsi:

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua, yaitu: 1. Metode pengeringan secara alami 2. Metode pengeringan buatan / mekanis).

A. METODE PENGERINGAN SECARA ALAMI suatu proses pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan media angin dan sinar matahari. METODE Dalam pengeringan alam, ikan dijemur diatas rak-rak yang dipasang miring (+150) kearah datangnya angin dan diletakkan ditempat terbuka supaya terkena sinar matahari dan hembusan angin secara langsung.

KEUNGGULAN & KELEMAHAN SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Keunggulan pengeringan alami adalah proses sangat sederhana, murah dan tidak memerlukan peralatan khusus sehingga gampang dilakukan oleh semua orang. Pada proses pengeringan ini, angin berfungsi untuk memindahkan uap air yang terlepas dari ikan, dari atas ikan ke tempat lain sehingga penguapan berlangsung lebih cepat. Tanpa adanya pergerakan udara, misalnya jika penjemuran ditempat tertutup (tanpa adanya hembusan angin), pengeringan akan berjalan lambat.

Selain tiupan angin, pengeringan alami juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari pada saat penjemuran berlangsung. Makin tinggi intensitasnya maka proses pengeringan akan semakin cepat berlangsung begitupun sebaliknya. Proses pengeringan alami sering terhambat pada saat musim penghujan karena intensitas cahaya matahari sangat kurang. Karena lambatnya pengeringan, proses pembusukan kemungkinan tetap berlangsung selama proses pengeringan.

B. Metode pengeringan secara mekanis ikan disusun diatas rak-rak penyimpanan didalam ruangan tertutup yang dilengkapi dengan beberapa lubang ventilasi. Kedalam ruangan tersebut, ditiupkan hawa panas yang dihasilkan dari elemen pemanas listrik. Hawa panas ditiupkan dengan sebuah kipas angin atau blower supaya mengalir ke arah rak-rak ikan. angin yang membawa uap air dari tubuh ikan akan keluar dari lubang-lubang ventilasi

KEUNGGULAN Ketinggian suhu, kelembaban dan kecepatan udara mudah diatur Sanitasi dan higiene lebih mudah dikendalikan Tidak memerlukan tempat yang luas Waktu pengeringan menjadi lebih teratur (tidak terpengaruh oleh adanya musim hujan

2. PENGGARAMAN suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengawetkan produk hasil perikanan dengan menggunakan garam. Garam yang digunakan adalah jenis garam dapur (NaCl), baik berupa kristal maupun larutan. suatu rangkaian proses pengawetan ikan dengan cara mencampurkan garam dengan ikan baik dalam bentuk kristal maupun larutan garam.

Garam yang dicampurkan dengan ikan akan menyerap kandungan air dalam tubuh ikan sehingga kegiatan metabolsme bakteri didalam tubuh ikan akan dapat dihambat atau dihentikan. Untuk menghasilkan produk penggaraman yang baik maka harus memperhatikan hal-hal sebagai : pemilihan bahan baku, garam, wadah/alat/tempat yang digunakan, serta memprhatikan aspek sanitasi dan higiene. Tahapan proses penggaraman terdiri dari : persiapan peralatan, pemilihan bahan baku, penyortiran, pencucian, penirisan, dan penggaraman.

Metode penggaraman dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu Dry salting (penggaraman kering) Wet salting (penggaraman basah) Kench salting (penggaraman kering tanpa wadah)

Penggaraman/pengasinan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Persiapan 1). Penyediaan bahan baku. Ikan yang akan diproses sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenis, tingkat kesegaran dan ukuran ikannya. Hal ini dilakukan untuk penyeragaman penetrasi garam pada saat penggaramanberlangsung Sediakan garam sebanyak 10 35 % dari berat total ikan yang akan diproses, tergantung tingkat keasinan yang diinginkan. Sebaiknya, gunakan garam murni (NaCl 99%) agar ikan asin berkualitas baik

2) Penyediaan peralatan Siapkan wadah bak kedap air yang terbuat dari semen, kayu, fiber atau plastik. Bila proses penggaraman menggunakan metode kench salting, wadah bak penggaraman tidak diperlukan- Siapkan penutup bak sesuai ukuran bak dilengkapi dengan pemberat untuk membantu agar semua ikan terendam dalam larutan garam Pisau atau golok yang tajam untuk membersihkan dan menyiangi ikan Timbangan untuk menimbang ikan yang telah dibersihkan serta jumlah garam yang dibutuhka Keranjang plastik atau bambu untuk mengangkut ikan sebelum dan setelah proses penggaraman Tempat penjemuran atau para-para yang tingginya kurang lebih 1 meter diatas permukaan tanah. Sebaiknya para-para dibuat miring 15 derajat ke arah datangnya angin untuk mempercepat proses pengeringan.

3) Penanganan dan penyiangan Untuk mempermudah proses penanganan, tempatkan ikan diwadah terpisah sesuai ukuran, jenis dan tingkat kesegaran Pada ikan berukuran besar, perlu dilakukan penyiangan dengan membuang isi perut, insang dan sisik. Kemudian tubuh ikan dibelah menjadi dua sepanjang garis punggung kearah perut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses penggaraman Pada ikan yang berukuran sedang, cukup dibersihkan insang, sisik dan isi perut.bagian badan tidak perlu dibelah Pada ikan kecil seperti teri atau petek, cukup dicuci dengan air bersih saja, tidak perlu disiangi

Proses pencucian dilakukan dengan air bersih yang mengalir, agar ikan benarbenar bersih Tiriskan ikan yang telah dicuci bersih dalam wadah keranjang plastik atau bambu yang telah disediakan. Pada proses penirisan ini, ikan disusun rapi dengan perut menghadap ke bawah agar tidak ada air yang menggenang dirongga perutnya Setelah ikan agak kering, timbanglah ikan agar dapat mengetahui jumlah garam yang diperlukan dalam proses penggaraman

b. Tahapan proses penggaraman 1) Metode dry salting Kemudian ditiriskan dan selanjutnya ikan dijemur dengan disusun diatas para-para yang sudah disiapkan Sediakan kristal garam sesuai dengan jumlah ikan yang akan diproses. Untuk ikan besar sediakan garam 20 30 % dari berat ikan, ikan ukuran sedang 15 20 % sedangkan ikan berukuran cukup 5 %. Gunakan garam murni agar hasil olahannya berkualitas baik Taburkan garam ke dasar bak setebal 1 5 cm tergantung jumlah ikan yang diolah. Lapisan ini berfungsi sebagai alas ikan pada saatproses penggaraman

Susunlah ikan dengan rapi diatas lapisan garam tadi. Usahakan bagian perut ikan menghadap kebawah. Diatas lapisan ikan yang sudah tersusun, taburkan kembali garam secukupnya. Lakukan itusampai semua ikan tertampung didalam wadah, setiap lapisan ikan selalu diselingi oleh lapisan garam. Pada lapisan atas ditebarkan Garam setebal 5 cm agar tidak dihinggapi lalat. Tutuplah bak atau wadah dengan papan yang telah diberi pemberat agar proses penggaraman dapat berlangsung dengan baik. Ikan dengan tingkat keasinan tertentu dapat diperoleh sebagai hasil akhir proses penggaraman.

Selesainya proses penggaraman ditandai dengan adanya perubahan tekstur, daging ikan menjadi kencang dan padat. Lamanya penggaraman tergantung jenis, ukuran dan tingkat kesegaran ikan. Walau demikian, umumnya proses penggaraman dapat berlangsung 1 3 hari untuk ikan ukuran besar, 12 24 jam untuk ikan ukuran sedang dan 6 12 jam untuk ikan ukuran kecil Langkah selanjutnya, ikan diangkat dari tempat penggaraman. Ikan dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang menempel.

PROSEDUR PENGGARAMAN Ikan dipisahkan berdasarkan jenis,ukuran dan tingkat kesegaranrannya Ikan disiangi bagian sisik, isi perut dan insang.kemudian dicuci sampai bersih Ikan digarami dengan metode wet salting,dry salting, ataupun kench salting Lama penggaraman dipengaruhi oleh metode yang digunakan, ukuran dan tingkat kesegaran ikan Setelah dilakukan proses penggaraman dilakukan proses pengeringan. Cara yang umum digunakan untuk mengeringkan ikan adalah dengan menguapkan air dari tubuh ikan, yaitu dengan menggunakan hembusan udara panas. Dengan hawa panas ini, akan terjadi penguapan air dari tubuh ikan dari mulai permukaan hingga ke bagian dalam tubuh ikan.

Kecepatan penguapan atau pengeringan dipen garuhi beberapa faktor antara lain : Kecepatan udara. Semakin cepat udara maka ikan akan semakin cepat kering Suhu udara. Makin tinggi suhu udara maka penguapan akan semakin cepat Kelembaban udara. Makin lembab udara, proses penguapan akan semakin lambat Ketebalan daging ikan. Makin tebal daging ikan, proses pengeringan makin berjalan lambat Arah aliran udara terhadap tubuh ikan. Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi tubuh ikan maka ikan semakin cepat kering Sifat / kandungan tubuh ikan. Ikan yang berkadar lemak tinggi akan lebih sulit dikeringkan.

PROSEDUR PENGERINGAN Setelah selesai proses penggaraman, keluarkan ikan dari wadah penggaraman Cuci dan bersihkan ikan dari kotoran serta sisa-sisa garam yang menempel ditubuhnya Masukkan ikan ketempat pengeringan pengeringan alami atau pengeringan mekanis Lama pengeringan dipengaruhi oleh jenis pengeringan yang digunakan serta ukuran ikan yang dikeringkan Setelah kering, ikan disortir berdasarkan kualitasnya dan dikemas dengan baik untukmenghindari kerusakan selama penyimpanan

Penyimpanan dan Pengemasan Produk ikan asin kering yang sudah jadi perlu dijaga kualitasnya selama proses penyimpanan, transportasi dan distribusi sehingga harga jual bisa tidak menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengepakan dan pengemasan yang baik supaya kualitasnya tidak menurun. Pengemasan bisa dilakukan dengan menggunakan bahan kayu, kertas, kardus ataupun plastik. Bahan-bahan yang digunakan selama proses pengemasan dan pengepakan disesuaikan dengan keperluan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penyimpanan adalah : Ruang penyimpan harus bersih, kering dan sejuk Sirkulasi udara lancar, sehingga menghilangkan bau-bau yang tidak sedap Ikan kering dibongkar dan dijemur kembali bila terjadi kelembaban yang tinggi Bahan lain yang dapat menjadi bahan pencemar seperti pestisida, minyak tanah dan sebagainya, tidak disimpan didekat ikan asin.