BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam kelompok permainan bola besar. Dalam permainan ini melibatkan dua regu

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. angka yang sebanyak-banyaknya ke ring lawan. Jaja Suharja Husdarta dan Eli

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding untuk mendpatkan point Muhajir (2010 : 22) Mengemukakan bahwa permainan bola basket merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan tubuh manusia digunakan. Hal ini yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik. Permainan bola basket dimainkan diatas lapangan keras yang sengaja diadakan baik dilapangan terbuka maupun dilapangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukan bola sebanyak-banyaknya kekeranjang sendiri untuk searapat mungkin tidak kemasukkan. Bola basket termakud jenis permainan yang konflik gerakannya artinya gerkannya terdiri atas gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi (muhajir 2010 : 13). Berikut keistimewaan ini, bola basket telah menjadi permainan di era modern.permainan bola bsket merupakan semua unsur gerakan tubuh manusia dipergunakan.hal inilah yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik. Kesulitan ini juga yang akan dialami oleh Pembina atau guru

penjasorkes yang akan melatih permainan bola basket ini dengan baik dan benar. Permaianan bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu putra atau putri, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain dengan menggunakan lapangan permainan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 28m x 15m dan bola yang terbuat dari karet yang berlapis sejenis kulit dengan keliling 75-78 cm denngan berat antara 600-650 gram. Bola harus dipompa kencang agar mampu melambung sampai 120-140 cm dan mempunyai papan pantul dan kayu keras setebal 3cm, panjang 180 cm dan lebsr 129 cm. tinggi papan pantul 275 cm, ditempelkan di belakang ring untuk mementulkan bola jika tidak masuk kedalam keranjang, jaraknya 15cm di belakang ring. Di lengkapi dengan keranjangngan, yang terdiri dari ring dan jala. Ring dan besi keras de garis tengah 45 cm, jala terdiri dari tali putih yang digantung pada ring, panjang jala 40 cm (kusyanto,2009:277-299). Selanjutnya dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah team lain melakukan hal yang serupa. Seperti yang dikemukakan Frank S.Pyke dalam Pengda Perbasi (2005:12) bahwa basketball is a game of habbit, artinya permainan bola basket adalah olahraga yang berdasarkan kebiasaan. Menurut Chandra,(2010) bahwa Dalam memainkan bola basket ada beberapa tehnik dasar yang harus dikuasai. Diantaranya yaitu dribbling, passing (operan), menerima bola, dan tembakan (shooting).

a. Passing (operan) Passing atau mengoper bola adalah cara tercepat dan efektif memindahkan bola dari satu pemain.hasil akhir yang sempurna dari rangkaian operan yang baik adalah suatu operan kepada teman se tim yang berada pada posisi bebas dengan keranjang dan dengan mudah dapat memasukan bola kekeranjang.bantuan (assiet) yang baik sama penting dan menariknya dengan mendapat angka.ada 3 jenis passing (operan ) yaitu : 1. Chest pass (operan dada) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain. 2. Bounce pass (mengoper bola pantulan) dilakukan dalam posisi bola didepan dada.operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. 3. Overhead pass (mengoper bola dari atas kepala): lemparan ini niasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan.lemparan ini juga digunakan operan cepat b. Menerima bola Teknik menerima bola sebagai berikut : 1. Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola. 2. Kedua lengan dijulurkan kedepan menyosong arah datangnya bola dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola.

c. Tembakan (shooting) Untuk memasukan bola kekeranjang diistilahkan ndengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan,dua tangan,dan lay-up shot. 1. Tembakan satu tangan (one hand set shoot) Sikap badan pada waktu akan menambahkan bola: berdiri tegak,kaki sejajar atau kaki kanan didepan (bagi yang tidak kidal),kaki kiri kebelakang, sementara lutut ditekuk.bola dipegang dengan tangan kanan diatas kepala dan didepan dahi,siku tangan kanan ditekuk kedepan,tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jauh dan berfungsi unutk menjaga kesimbangan,serta pandangan ditujukan kekeranjang (ring basket).kemudian bola ditembakan kekeranjang basket dengan satu gerakan siku,badan,dan lutut diluruskan dan pergelangan tangan diaktifkan. 2. Tembakan dua tangan Sikap badan pada waktu melakukan tembakan adalahbadan tegak,kedua kaki dibuka sejajar,kedua lutut ditekuk,bola dipegang dengan kedua belah tangan diatas dan didepan dahi.kedua siku ditekuk,pandangan diarahkan kekeranjang basket.bola ditembakan kekeranjang basket dengan bantuan dorongan, lengan (siku),badan dan lutut diluruskan secara serempak.pada waktu bola lepas,jari-

jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan,artinya digerakkan keatas kedepan dan kebawah. 3. Tembakan lay-up Tembakan lay-up adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang basket,sehingga seolah-olah bola itu diletakan kedalam keranjang basket yang didahului dengan gerak 2 langkah. Dari uraian diatas dimaksudkan ahwa permainan bola basket adalah olahraga yang berdasarkan kebiasaan, artinya untuk menjadi seorang pemain bolabasket yang baik sangat dibutuhkan proses latihan atau bermain secara berulang-ulang atau berkelanjutan agar memperoleh teknik,taktik dan kondisi prima dalam permaianan yang bagus. Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa olahraga bolabasket merupakan kemampuan individu atau tim yang memiliki aktivitas gerak dan keterampilan serta didukung oleh kondisi fisik yangprima bagi pelakunya dalam menampilkan permainan dan dengan berbagai unsur lainya seperti taktik yang sudah direncnakan melalui program latihan yang telah dibuat dan disesuaikan dengan usia atlet bolabasket itu sendiri. 2.1.2 Hakikat Chest Pass Chest passmerupakan operan yang dilakukan dengan dua tangan dari depan dada,operan ini dilakukan dengan keras,cepat dan operan ini biasa dilakukan bila atidak ada pemain lawan.

Chandra (2010 :25) mengemukakan bahwa Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada meruypakan operan yang sering dilakuakn dalam suatu pertandingan bola basket.operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan,ketepatan,dan kecermatan.jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Selanjutnya Witarsyah (2005:5) mengatakan bahwapassing adalah keahlian mendasar yang sangat penting di pelajari oleh setiap pemain bola basket. Para pemain terbaik membuat temannya lebih baik, mereka adalah ancaman bagi musuh karena kemampuan passingnya kepada teman satu team dimanapun ia berada dapat dilakukan dengan baik.dari itu, kemampuan passing sangat penting untuk memiliki kesempatan dalam mengolah bola sehingga terbuka kesempatan untuk melakukan tembakan dan dapat menjaga bola tetap berda dipihak sendiri. Dengan demikian permainan dapat dikendalikan bagi regu yang mempunyai kemampuan yang passing bolanya sangat baik. Kemudian Nancy Liberman (2007:171) mengatakan bahwa Operan dada (chest pass) adalah satu jenis operan dasar dalam permainan basket. Bola ditahan di dada dengan ujung jari kedua tangan, jempol berada di belakang bola dengan tangan ujung jari menyebar kearah sisisisi. Selanjutnya Roji (2009:21) mengemukakan bahwa cara melakukannya sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan 1. Berdiri dengan sikap melangkah 2. Bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada 3. Badan agak condong kedepan b. Tahapan gerakan 1. Dorong bola kedepan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan. 2. Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus 3. Arah bola lurus sejajar dada. c. Akhir gerakan 1. Berat badan dibawah kedepan 2. Kedua lengan lurus kedepan rileks 3. Pandangan mengikuti arah gerakan bola 2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Pada permainan bola basket sangat dibutuhkan kondisi fisik yang baik,di sisi lain harus mempunyai sarana dan prasarana yang memadai karena faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses latihan yang diberikan pada siswa.hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar seseorang yaitu,kemampuan guru yang (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode yang tepat,yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran,sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.sudjana(2005:76). Faktor-faktor lain yang cukup diperhitungkan juga adalah faktor program latihan yang harus disusun secara sistematis dalam usaha mencapai tujuan tertentu.sebagai seorang pemain bola basket hal yang sangat diperhatikana adalah teknik dan taktik serta strategi yang harus digunakan,diantaranya mengoper, menangkap, dan menembak.untuk melakukan teknik menembak dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula.di samping itu seorang pemain bola basket harus mempunyai daya ledak otot yang baik sehingga memungkinkan jarak yang akan dicapai semakin dekat dengan titik sasaran yaitu ke ring basket,menurut Harsono (2009 : 32) memberikan definisi latihan sebagai proses yang sistematika dalam melaksanakan aktivitas jasmaniah yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian meningkatkan beban,nossek (2009 : 50) mengungkapkan bahwa salah satu unsur terpenting dalam latihan adalah berulan-ulang. Demikian juga dengan pembelajaran.banyak ragam strstegi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran.tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran,metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah,lebih efektif dan efisien dalam menerapkan

suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal.bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna.tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjenuhkan.benny A.Pribadi (2009:11). Selanjutnya Sukadiyanto (2010; 6) mendefinisikan latihan terdiri dari beberapa pengertian, yakni (1) pengertian latihan yang berasal dari kata practice, adalah aktivitas untuk meningkatkan ketrampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya, (2) pengertian Latihan yang berasal dari Exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya, dan (3) pengertian latihan yang berasal dari kata Trainingadalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,menggunakan metode,dan aturan pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Selanjutnya Sukadiyanto (2010 : 14) mengemukakan prinsip latihan, (a) Prinsip Individual,Individual yang dimaksud adalah setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Artinya bahwa setiap olahragawan memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda. Selain potensi dan kemampuannya

berbeda, faktor kematangan, lingkungan, latar belakang kehidupan,makan dan istirahat juga ikut berpengaruh terhadap kemampuan dan cara olahragawan dalam mensikapi kegiatan latihan. (b) Prinsip Adaptasi, latihan menyebabkan timbulnya proses adaptasi bagi organ tubuh. Hal ini antara lain tergantung dari segi usia (lama) latihan,kualitas kebugaran otot, kualitas kebugaran sistem energi dan kualitas (mutu) latihannya, (c) Prinsip beban berlebihan (Overload), beban latihan harus mencapai atau tidak sedikit melampau ambang rangsang, namun tidak boleh melebihi ambang rangsang saat latihan. Adapun cara meningkatkan beban latihan, antara lain melalui : (1) diperberat, (2) dipercepat, dan (3) diperlama proses pemberian bebannya. Peraturan permainan bola basket terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran materi permainan bola basket.oleh sebab itu, diperlukan modifikasi permainan bola basket. 2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan Hasil penelitian dilakukan oleh Yanto (2009) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Melalui Metode Bermain Siswa Kelas V SD. Hasil Penelitian Dengan Simpulan Metode Bermain terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil Penelitian dilakukan oleh Lina H (2010) dengan judul Meningkatkan Aktivitas Belajar Bola Basket Siswa Pada Materi Chest Pass Di Kelas V Melalui Metode Bermain, dengan kesimpulan (1) terdapat peningkatan yang signifikan aplikasi latihan terhadap motivasi biologi, (2) terdapat kontribusi positif yang signifikan kemampuan awal siswa terhadap motivasi belajar setelah diberi metode bermain, (3) Terdapat kontribusi positif yang signifikan terhadap interaksi sosial dan motivasi belajar setelah diberi metode bermain. Mengkaji beberapa temuan penelitian terdahulu tampaknya metode bermainmenunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya di masyarakat. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan dari kajian diatas, maka hasil penelitian ini yaitu dimana Jika guru menggunakan metode bermain, maka hasil pada materi chest pass meningkat melalui metode bermain siswa kelas VSDN 10 Kabila Kabupaten Bone Bolango. 2.4 Indikator Kinerja Jika peningkatan hasil belajar siswa 75% siswa dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai ketuntasan hasil belajar metode

bermain dapat meningkat berdasarkan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 maka penelitian dinyatakan selesai dan berhasil.