BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan a. Pengertian Keterampilan Keterampilan dapat menunjukkan pada aksi khusus yang ditampilkan atau pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan. Banyak kegiatan dianggap sebagai suatu keterampilan, terdiri dari beberapa keterampilan dan derajat penguasaan yang dicapai oleh seseorang menggambarkan tingkat keterampilannya. Hal ini terjadi karena kebiasaan yang sudah diterima umum untuk menyatakan bahwa satu atau beberapa pola gerak atau perilaku yang diperluas bisa disebut keterampilan, misalnya menulis, memainkan gitar atau piano, menyetel mesin, berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Jika ini yang digunakan, maka kata keterampilan yang dimaksud adalah kata benda (Fauzi, 2010: 7). Istilah terampil biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Keterampilan (skill) merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat (Sri Widiastuti, 2010: 49). Sedangkan menurut Hari Amirullah (2003: 17) istilah terampil juga diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas, dan sebagai indikator dari suatu tingkat kemahiran. 7

2 Menurut Singer dikutip oleh Amung (2000: 61), keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif. Menurut Hottinger (Hari Amirullah, 2003: 18), keterampilan gerak berdasarkan faktor-faktor genetik dan lingkungan dapat dibagi dua yaitu: (a) keterampilan phylogenetic, adalah keterampilan yang dibawa sejak lahir, yang dapat berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak tersebut. (b) keterampilan ontogenetic, merupakan keterampilan yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman sebagai hasil dari pengaruh lingkungan. Dengan demikian dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu tingkat keterampilan yang baik, perlu memperhatikan hal sebagai berikut: Pertama, faktor individu/pribadi yaitu kemauan serta keseriusan dari individu itu sendiri berupa motivasi yang besar untuk menguasai keterampilan yang diajarkan. Kedua, faktor proses belajar mengajar menunjuk kepada bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu, dan lingkungan sangat berperan dalm penguasaan keterampilan. Ketiga, faktor situasional menunjuk pada metode dan teknik dari latihan atau praktek yang dilakukan. b. Keterampilan dalam Olahraga Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 19) menyatakan bahwa penguasaan keterampilan pada setiap cabang olahraga berlandaskan pada penguasaan keterampilan dasar. Sedangkan Menurut Amung M (2000: 8

3 63), ada tiga sistem yang dapat mewakili penggolongan keterampilan gerak yaitu: (a) stabilitas lingkungan, (b) jelas tidaknya titik awal serta akhir dari gerakan, dan (c) ketepatan gerakan yang dimaksud. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan olahraga adalah gerakangerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik lalu gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan olahraga yang baik agar dapat mencapai prestasi. c. Faktor-faktor yang Menentukan Gerak Ada beberapa faktor yang menentukan keterampilan gerak. Faktorfaktor ketrampilan gerak secara umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama yaitu: (1) faktor proses belajar mengajar; (2) faktor pribadi; (3) faktor situsional. (Among Ma mun dan Yudha M Saputra, 2000: 70). Pada dasarnya pencapaian keterampilan belajar gerak dapat dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Magill (1984: 44) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar gerak adalah: (1) memahami apa yang harus dipelajari; (2) kesempatan untuk merespon; (3) adanya umpan balik; dan (4) reinforcement. Setiap anak mempunyai perbedaan dalam menerima pembelajaran gerak. Kesuksesan seseorang dalam menguasai sebuah keterampilan banyak ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat dari orang 9

4 yang bersangkutan. Semakin baik kemampuan dan bakat anak dalam keterampilan tertentu, maka akan semakin mudahlah ia menguasai keterampilan yang dimaksud. Menurut Singer (1980: 80) mengidentifikasi sekitar 12 faktor yang sangat berhubungan dengan upaya pencapaian keterampilan. Faktor-faktor tersebut yaitu: (1) ketajaman indra; (2) persepsi; (3) intelegensi; (4) ukuran fisik; (5) pengalaman masa lalu; (6) kesanggupan; (7) emosi; (8) motivasi; (9) sikap; (10) faktor-faktor kepribadian yang lain; (11) jenis kelamin dan; (12) usia. Dapat disimpulkan keterampilan gerak dapat dipengaruhi oleh proses pembelajaran, faktor situsional yang dapat mempengaruhi lebih tertuju pada keadaan lingkungan. Sedangkan faktor situasional di pengaruhi peralatan yang digunakan termasuk media pembelajaran, serta kondisi sekitar di mana pembelajaran itu dilangsungkan. 2. Hakikat Permainan Bolabasket a. Pengertian Permainan Bolabasket Setelah diuraikan mengenai hakikat keterampilan, uraian berikut merupakan hakikat dari permainan bolabasket yang disintesa dari beberapa pendapat ahli dalam berbagai referensi, antara lain: Menurut (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Permainan bolabasket merupakan jenis olahraga menggunakan bola besar dimainkan dengan tangan. Permainan bolabasket mempunyai tujuan memasukkan bola sebanyak mungkin ke basket (keranjang lawan) serta menahan lawan agar jangan memasukkan bola ke basket (keranjang) sendiri, dengan cara melempar tangkap, 10

5 menggiring dan menembak. Permainan bolabasket dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain dengan luas lapangan 28m x 15m dapat terbuat dari tanah, lantai yang dikeraskan semen serta papan. Menurut Hall Wissel (2000: 2), permainan bolabasket merupakan suatu kombinasi dari pertahanan dan penyerangan, untuk itu seorang pemain haruslah menguasai teknik dan keterampilan dasar bermain bolabasket untuk bermain dengan baik. Dengan latihan ulangan (drill) yang cukup, sehingga menjadi gerakan yang otomatis untuk meningkatkan prestasi. Menurut Ernawati Kusumaningsih (2010: 61), bolabasket adalah permainan beregu dengan masing-masing regu beranggotakan lima pemain dimana permainannya dilakukan pada lapangan yang berukuran panjang 28 meter dan lebar 15 meter, cara memainkan bola dengan menggiring, melempar, melempar-tangkap dan menembak bola ke keranjang lawan. Permainan bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai (Muhajir, 2006: 11). Permainan bolabasket merupakan kombinasi dari pertahanan dan menyerang, untuk itu seorang pemain harus menguasai teknik dan keterampilan yang bukan hanya dasarnya saja tetapi mahir dalam bermain tak terkecuali bagi siswa SMA. Sedangkan menurut Renaning 11

6 Hati (2010: 9), permaian bolabasket merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari lima pemain, teknik dasar yang digunakan dalam permainan adalah passing, catching, dribble, dan shooting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan bolabasket adalah tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan permainan bolabasket. Masing - masing regu terdiri dari lima orang yang didukung oleh kemampuan teknik individu maupun beregu dalam mengolah suatu permainan bolabasket yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran ataupun latihan yang dilakukan secara terus-menerus. b. Teknik Dasar Permainan Bolabasket Gerakan dasar permainan bolabasket adalah keterampilan gerak yang harus dikuasai dan dilakukan pada permaian bolabasket yang berkaitan dengan aktifitas memainkan bola. Untuk dapat memainkan permainan bolabasket dengan baik, efektif dan efisien perlu menguasai teknik dasar dalam permainan bolabasket. Teknik dasar dalam bermain bola basket mencakup teknik dasar mengoper bola (passing), teknik dasar menerima bola, menggiring (dribbling), teknik dasar menembak (shooting), teknik dasar olah kaki (footwork), dan pivot (Nuril Ahmadi, 1996: 13-21). Dapat disimpulkan gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar permainan bolabasket antara lain: 12

7 1) Teknik Dasar Mengoper Bola (passing) Passing berarti mengoper bola, merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bolabasket. Dengan operan para pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian melakukan tembakan (Nuril Ahmadi, 2007: 13). Agar dapat melakukan passing dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar passing bola dengan baik. Teknik dasar passing dalam bola basket adalah sebagai berikut: a) Mengoper bola setinggi dada (chest pass) Menurut Nuril Ahmadi (2007: 13), mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan gerakan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bolabasket. Passing dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 14), jenis lemparan tolakan dada dengan dua tangan 80% digunakan dalam permainan bolabasket dibanding dengan lemparan yang lain. b) Overhead Pass Lemparan bola dengan posisi permulaan bola berada di atas kepala sedikit di depan dahi dan siku agak ditekuk, bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan disertai dengan meluruskan lengan. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 14), lemparan 13

8 ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Sedangkan menurut Jon Oliver (2007: 38), efektif digunakan ketika harus mengumpankan bola ke seorang rekan melewati kepala pemain bertahan. Untuk melakukan umpan dari atas kepala, letakan kedua tangan di kedua sisi bola. c) Bounce Pass Gerakan passing yang dilakukan agar penerima dapat menangkap bola dari pantulan ke daerah pinggul penangkap bola tersebut. Jon Oliver (2007: 37) mengatakan efektif digunakan jika perlu mengumpan bola rendah ke seorang rekan melewati seorang pemain bertahan, untuk melakukan umpan pantul gunakanlah teknik mengumpan seperti umpan dada. 2) Teknik Dasar Menerima Bola Catching atau menangkap bola adalah bagaimana pemain dapat menerima bola dengan tepat pada posisi quick stance atau posisi cepat (Priya Pandu (2010: 14). Menurut Nuril Ahmadi (2007:16), agar dapat menerima bola dengan baik dalam berbagai posisi dan situasi, pemain harus mengusai teknik dasar menerima bola dengan baik. Teknik menerima bola sebagai berikut: a) Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola. b) Kedua lengan dijulurkan ke depan menyongsong arah datangnya bola. c) Berat badan bertumpu pada kaki depan. 14

9 d) Setelah bola menyentuh telapak tangan, tarik kaki depan ke belakang, siku ditekuk hingga bola ditarik mendekati dada. e) Badan agak condong ke depan. f) Posisi badan bertumpu pada kaki belakang. g) Posisi bola di pegang di depan dada. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa passing berarti mengoper atau mengumpan bola dalam permainan bolabasket, yang berguna untuk mendekati ring untuk kemudian melakukan tembakan. Macam passing yang sering digunakan adalah, operan dada (chest pass), operan atas (overhead pass), operan pantul (bonce pass). Sedangkan menangkap bola (catching) merupakan bagian dari operan yang berfungsi untuk mengamankan bola dari ancaman lawan, sehingga bola dapat dimainkan dengan baik dan tidak berbalik menjadi bola lawan. 3) Teknik Dasar Menggiring Bola (dribble) Menurut Hal Wissel (1996: 95), dribble merupakan salah satu cara membawa bola dengan memantulkan bola pada lantai yang gerak bola lebih dulu daripada gerak kaki dan tidak boleh dipegang dengan dua tangan. Dalam permaianan bolabasket teknik dribble digunakan untuk menerobos pertahanan pemain lawan dengan penguasaan bola ditangan, namun jika terlalu lama membuat rekan tim cenderung tidak bergerak sehingga memudahkan lawan untuk merebut bola. Meminimalkan pemakaian dribel pada saat yang kurang perlu, dan jangan berlebihan. Dalam peraturan bolabasket, diperbolehkan melakukan dribble silih berganti kiri dan kanan, tetapi 15

10 memantulkan dengan dua tangan tidak diijinkan. Membiasakan diri melatih penguasaan bola dan perasaan hanya bisa dikembangkan dengan latihan secara terus-menerus. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 17), dribble adalah membawa lari bola ke segala arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan membawa bola lebih dari satu langkah asal bola dipantulkan ke lantai, baik dengan berjalan maupun berlari. Dribble harus menggunakan satu tangan, kegunaan dribel selain untuk menembus pertahanan lawan juga untuk mencari peluang menembak maupun passing, serta memainkan tempo permainan. Menggiring bola adalah suatu usaha membawa bola menuju daerah lawan (Agus Mukholid, 2004: 41). Berikut beberapa gerak menggiring yang digunakan oleh pemain bolabasket (Jon oliver, 2007: 52-55): a) Dribble crossover, merupakan dribble yang dimulai dengan melakukan drible rendah pada satu sisi tubuh, baik menggunakan tangan kiri atau tangan kanan. Gerakan bola dengan cepat ke sisi lain tubuh dengan memantulkan di depan lutut/menyeberangkan keposisi lain; b) Dribble diantara dua kaki, merupakan gerakan memantulkan bola dengan cepat melewati celah diantara kedua kaki; c) Drible Jab-Stap; d) Drible Behind-the-Back (di belakang punggung) 16

11 e) Dribble Stop-n-Go. Berdasarkan pendapat dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dribble adalah teknik yang dilakukan dalam permainan bolabasket, menggunakan satu tangan dipantulkan ke lantai dengan berlari asal tidak lebih dari tiga langkah, dengan berjalan maupun diam di tempat. Dengan tujuan untuk mencari peluang menyerang, menembus pertahanan lawan, mengoper maupun mengatur tempo permainan. 4) Teknik Dasar Menembak (shooting) Tujuan utama dari permainan bolabasket adalah memasukan bola ke basket lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah lawan agar mencetak nilai serta memenangkan pertandingan. Tentunya dalam suatu pertandingan pemain berusaha mencetak angka atau nilai untuk kemenangan timnya dalam teknik dasar menembak terdapat bermacam tembakan dan berbagai bentuk gerakan menembak. Menurut Hal Wissel dikutip oleh (Renaning Hati 2010: 15), shooting adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga basket. Sedangkan menurut Nuril Ahmadi (2007: 18), usaha memasukkan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan lay up. Ada beberapa jenis shooting yaitu sebagai berikut: a) Tembakan satu tangan (one hand set shoot) 17

12 Sikap badan pada waktu akan menembakkan bola: berdiri tegak, kaki sejajar atau kaki kanan di depan (bagi yang tidak kidal), kaki kiri di belakang, sementara lutut di tekuk. Bola di pegang dengan tangan kanan atas di atas kepala dan di depan dahi, siku tangan kanan di tekuk ke depan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pandangan ditujukan ke keranjang basket. Kemudian bola ditembakkan ke keranjang basket dengan gerakan siku, badan, dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan, jari-jari dan pergelangan tangan diaktifkan. b) Tembakan dua tangan Tembakan menggunakan kedua belah tangan, bola ditembakkan ke keranjang basket yang menjadi sasaran. Bola ditembakkan dengan bantuan dorongan, siku, badan dan lutut diluruskan serempak. c) Tembakan lay up Adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang basket, hingga seolah-olah bola itu diletakkan ke dalam keranjang basket yang didahului dengan gerakan dua langkah. Tembakan ini disebut gaya tembakan tiga langkah. Berdasarkan beberapa pendapat dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa shooting adalah usaha pemain untuk memasukan bola 18

13 ke keranjang, dapat di lakuakan menggunakan satu ataupun dua tangan. Menembak bola adalah bagian akhir dalam penyerangan pada olahraga bolabasket dengan tujuan mencetak angka. 3. Ekstrakurikuler Bolabasket Menurut Depdikbud (1994) yang dikutip oleh Ernawati Kusumanignsih (2010: 61), kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan, dan menerapkan nilai pengetahuan yang telah dipelajari berbagai mata pelajaran. Menurut Yudha M. Saputra (1999: 6), kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Ekstrakurikuler bolabasket merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memperdalam penguasaan keterampilan olahraga bolabasket, yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah dengan alokasi waktu diatur sesuai kebutuhan. Menurut Machfud Irsyada dikutip oleh (Ari Dwi, 2009: 14) bahwa: di dalam menentukan atau memilih strategi pembelajaran permainan bolabasket perlu mempertimbangkan, pribadi murid, alat, waktu sesuai didaktiknya. Kegiatan ekstrakurikuler bolabasket 19

14 ini berupa kegiatan pengayaan sebagai bentuk dari kurangnya waktu olahraga pendidikan jasmani yang hanya seminggu sekali, terutama bagi siswa yang ingin meningkatkan keterampilan di bidang bolabasket. Terselenggaranya ekstrakurikuler bolabasket ini diharapakan minat ataupun antusiasme siswa dapat tersalurkan dan bisa mencapai prestasi, seperti yang ditargetkan ekstrakurikuler tersebut. Selain siswa memperoleh kebugaran jasmani, dapat meningkatkan kemampuan baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. 4. Tes Keterampilan Bolabasket Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat ketrampilan bolabasket ada beberapa macam tes ketrampilan bolabasket diantaranya : a. Lehsten Basket Ball Dalam menyusun tes untuk mengukur ketrampilan bermain bolabasket, Lehsten mengujicobakan tes yang kemudian hanya terpilih 8 butir tes. Butir-butir tes tersebut tidak diceritakan. Banyaknya sampel 86 siswa yang mengikuti pendidikan jasmani. Dari 8 butir tes tersebut setelah terjadi bermacam macam pertimbangan, akhirnya hanya menjadi 5 butir yang didasarkan pada validitasnya butir butirnya yang paling tinggi. Besarnya validitas dari ke 5 butir tes tersebut adalah 0,968. Adapun ke 5 butir tes yang tingkat validitasnya paling tinggi adalah sebagai berikut : 1) Lari belok belok (Dodging Run) 20

15 2) Lari cepat 40 feet 3) Menembak ke basket selama 1 menit 4) Memantulkan bola ke tembok (Wall Bounce) 5) Loncat tegak (Vertical Jump) Dalam Lehsten Basket Ball Test ini pengolahan sekornya tidak diceritakan dan scoring tablenya tidak ada. Dodging Run dan Vertical Jump sebenarnya disusun untuk siswa yang telah menguasai keterampilan dasar bolabasket (Ngatman, 2001: 20). b. STO (Sekolah Tinggi Olahraga) Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kecakapan bermain bolabasket, untuk menggolong golongkan dan sebagai salah satu dasar pemberian nilai pendidikan jasmani. Tes ini terdiri atas satu battery dengan tiga tes item, yaitu : 1) Memantulkan bola ke tembok 2) Menggiring bola 3) Menembak bola ke ring basket selama 1 menit. Alat alat dan perlengkapan : 1) Bola basket 2) Kursi makan 3) Dinding tembok yang rata atau papan 4) Stopwatch 5) Kapur 6) Blangko 21

16 7) Alat alat tulis Validitas tes sebesar 0,804 dicari dengan mengkorelasikan hasil penilaian 5 orang pada waktu bermain dengan tes battery. Reliabilitas tes sebesar 0,893 yaitu dicari dengan cara mengkorelasikan hasil tes hari pertama dengan hasil tes hari berikutnya (Ngatman, 2001: 10). Dari ke 2 macam tes keterampilan bolabasket tersebut di atas, peneliti memilih tes keterampilan dari STO untuk mengetahui tingkat keterampilan bolabasket siswa putra-putri MAN Yogyakarta 1 yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket, dikarenakan tes keterampilan dari STO disamping efisien juga terdapat kriteria penilain. 5. Profil Ekstrakurikuler Bolabasket MAN Yogyakarta 1 MAN Yogyakarta 1 merupakan sekolah standar Internasional yang bercirikhas agama islam, beralamat di Jl. C.Simanjuntak 60 Yoyakarta. MAN Yogyakarta 1 mempunyai fasilitas olahraga antara lain, lapangan bulutangkis, lapangan futsal, lapangan bolavoli, lapangan bolabasket, serta lapangan lompat jauh dan loncat tinggi. MAN Yogyakarta 1 mendatangkan guru atau pelatih dari luar sekolah untuk mengajar ekstrakurikuler yang ada, tidak terkecuali ekstrakurikuler bolabasket yang dilatih oleh Zainal Muttaqin, M. Pd. I. Lapangan bolabasket berada di halaman depan pojok utara sekolah. Guna menunjang ekstrakurikuler MAN Yogyakarta 1 juga mempunyai fasilitas penunjang, seperti contoh ekstrakurikuler bolabasket yang mempunyai 4 bola untuk latihan dan 2 22

17 bola untuk bermain, dan pakaian tim untuk mengikuti kompetisi bola basket antar SMA. Bolabasket diajarkan dalam Penjasorkes pada waktu efektif sekolah, selain itu MAN Yogyakarta 1 juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler bolabasket yang diadakan setiap hari senin dan jum at pkl wib untuk siswa putri, sedangkan untuk siswa putra diadakan pada hari selasa dan kamis pkl dengan maksud untuk meningkatakan keterampilan serta prestasi di bidang olahraga bolabasket, terutama menjelang Kejuaraan Invitasi Bola Basket Merah Putih yang akan diselenggarakan pada waktu dekat ini. Ekstrakurikuler bolabasket mulanya diikuti oleh 30 orang siswa putra dan 16 orang siswa putri, terdiri dari 16 orang siswa kelas X, 25 orang siswa kelas XI, dan 5 orang siswa kelas XII. Siswa kelas XI paling antusias dalam mengikuti ekstrakurikuler olahraga terutama bolabasket, dari hobi sampai hanya sekedar ingin bersosialisasi dengan komunitas baru mereka. Siswa kelas XII tinggal 4 orang siswa yang aktif dari semester pertama, siswa kelas XII sudah disibukkan dengan mata pelajaran tambahan atau les untuk persiapan menuju ujian nasional, sehingga tinggal beberapa orang siswa yang masih aktif mengikuti ekstrakurikuler bolabasket. Perjalanan ekstrakurikuler bolabasket MAN Yogyakarta 1, tidak semua siswa aktif mengikuti jalannya latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dari ke-46 siswa putra-putri yang mengikuti 23

18 ekstrakurikuler bolabasket di MAN Yogyakarta 1, tersisa 32 siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler, 17 siswa putra dan 15 siswa putri. 24 dari siswa putra nantinya akan diambil 12 untuk mengikuti Kejuaran Invitasi Bolabasket Merah Putih. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini : 1. Penelitian Hendrik Novtiana Widiyanto (2011), yang berjudul Tingkat Keterampilan Bermain Bolabasket Siswa Putra-putri SMA Negeri 1 Purwareja Klampok yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolabasket, dengan jumlah populasi 20 siswa. Teknik pengambilan data menggunakan tes kecakapan bermain bolabasket dari STO Yogyakarta yang terdiri dari tes: lempar tangkap, menggiring bola dan menembak. Hasil penelitian dari sebanyak 20 siswa putra-putri SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket adalah baik sekali tidak ada siswa atau sebesar (0%), sebanyak 9 siswa atau sebesar (45 %) termasuk kategori baik, sebanyak 5 siswa atau sebesar (25 %) termasuk kategori sedang, sebanyak 4 siswa atau sebesar (20 %) termasuk kategori kurang, sebanyak 2 siswa atau sebesar (10 %) termasuk kategori kurang sekali. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan bermain bolabasket siswa putra-putri SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket sebagian besar menunjukan pada kategori cukup. 24

19 2. Fredi (2010) judul penelitian Tingkat Keterampilan Bermain Bolabasket Siswa SMA Negeri 1 Purwonegoro Banjarnegara Tahun Pelajaran 2009 / Metode yang digunakan metode survey dengan instrumen tes dan pengukuran. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwonegoro Tahun Pelajaran 2009/2010, dengan sampel yang dipakai sebanyak 63 siswa. Hasil penelitian dari 63 siswa, diperoleh keterampilan bolabasket siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwonegoro Tahun Pelajaran 2009/2010 sebagin besar berkategori cukup sebesar 47,6 % (30 anak), di ikuti kategori baik 42,9 % (27 anak), berkategori sangat baik sebesar 4,8 % (3 anak) dan berkategori sedang sebesar 4,8 % (3 anak). Sehingga dapat disimpulkan tingkat keterampilan bermain bolabasket siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwonegoro Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah cukup. C. Kerangka Berpikir Keterampilan bermain bolabasket merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, namun pembelajaran keterampilan bermain bolabasket akan lebih dikuasai apabila dilakukan secara berulang-ulang, terukur dalam waktu tertentu. Pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan seminggu sekali 2x45 menit dirasa sangat kurang untuk meningkatakan keterampilan bermain bolabasket siswa, sehingga salah satu solusi yang ditempuh adalah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler bolabasket. Kegiatan ekstrakurikuler bolabasket diharapkan agar siswa mampu meningkatkan dan menerapkan nilai pengetahuan, mengelola, 25

20 menambah wawasan serta memecahkan masalah sesuai dengan karakteristik ekstrakurikuler yang digelutinya dalam hal ini bolabasket, dan dapat mencapai prestasi yang diprogramkan. Berdasar permasalahan penelitian yang ada di latar belakang penting untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bolabasket pada siswa putraputri MAN Yogyakarta 1 yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket, dibutuhkan untuk menentukan program latihan yang berikutnya, sehingga dapat mencapai prestasi yang diprogramkan. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat keterampilan bermain bolabasket siswa dibutuhkan suatu tes kecakapan bermain bolabasket yang dilengkapi dengan standar norma. Tes STO (Sekolah Tinggi Olahraga) yang ada dalam peneltian tersebut diatas merupakan tes untuk mengetahui keterampilan bermain bolabasket yang memenuhi standar norma. Dengan tes dan pengukuran yang baik diharapkan dapat melancarkan kegiatan ekstrakurikuler agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan. 26

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Permainan Bola Basket A. Kajian Teori Bola basket merupakan olahraga permainan yang mempunya peraturan-peraturan tertentu, sehingga untuk dapat bermain sesuai dengan peraturan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bolabasket siswa putra-putri MAN Yogyakarta 1 yang mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bolabasket siswa putra-putri MAN Yogyakarta 1 yang mengikuti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tingkat keterampilan dasar bermain bolabasket siswa putra-putri MAN Yogyakarta 1 yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Olahraga bolabasket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Daya Tahan Aerobik a. Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 28 x 15 meter dengan permukaan yang keras. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lay up shoot merupakan salah satu teknik dalam permainan bolabasket yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun tidak spesifik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini permainan bola basket sangat berkembang dengan baik di indonesia, olahraga bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar di dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN OPERAN DAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN DRIBBLE TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BAGI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan bola basket juga mengalami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim dimana kedua tim saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bola basket merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Khususnya di Indonesia, Olahraga ini diciptakan pada akhir abad ke-19. Penciptanya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan

Lebih terperinci

Oleh: Cahyo Nugroho

Oleh: Cahyo Nugroho PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI PRAMBANAN KLATEN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI PRAMBANAN KLATEN Tingkat Keterampilan Dasar (Wonda Suwondo) 3 TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI PRAMBANAN KLATEN BASIC SKILL LEVEL PLAYING BASKETBALL OF STUDENT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bola Basket Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL Oleh Ulfah Dharu Susang Jaya 12602241040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan : BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP PADA SISWA PUTRA SMPIT INSAN PERMATA BOJONEGORO TAHUN 2015/ 2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ; 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET DENGAN PENGAMATAN PADA SISWA PUTRI KELAS XI SMA N 1 SANDEN TAHUN AJARAN SKRIPSI

PENILAIAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET DENGAN PENGAMATAN PADA SISWA PUTRI KELAS XI SMA N 1 SANDEN TAHUN AJARAN SKRIPSI PENILAIAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET DENGAN PENGAMATAN PADA SISWA PUTRI KELAS XI SMA N 1 SANDEN TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 1 Comal Kab. Pemalang, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Efektivitas Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal taraf efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini berorientasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak diadakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY Pengaruh Metode Latihan...(Yoga Wahyu Pradana) 1 PENGARUH METODE LATIHAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN OVERHEAD PASS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Popularitas bola basket di dunia sekarang ini bukanlah secara kebetulan, akan tetapi perkembangannya telah meningkat dengan daya saing yang tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematika antara anak didik dan lingkungan yang di kelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak olahraga. Pembelajaran keterampilan gerak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER PUTRA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU KALASAN SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER PUTRA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU KALASAN SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER PUTRA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU KALASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan yang terbaik di tingkat Asia, apalagi di tingkat Dunia. Hal ini dapat kita lihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai -

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 3 PANDAK SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 3 PANDAK SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 3 PANDAK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan suatu kondisi yang dapat membantu, memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Bola Basket Untuk lebih memahami secara mendalam tentang pengertian perrmainan bola basket, maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 COMAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Effect Of Training Using The Net On The Overhead Pass

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK LEONARDO KLATEN SKRIPSI

TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK LEONARDO KLATEN SKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK LEONARDO KLATEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT PERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMP NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Muda Patria Kalasan Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas / Program : XI Materi Pokok : Permainan Bola Besar (Bola Basket) Tema Topik : Teknik dasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bermain Bola Basket Dewasa ini olahraga bola basket menjadi olahraga yang sangat kompetitif dengan perangkat peraturan yang semakin lengkap yang diberlakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada bidang studi Pendidikan Jasmani, masih banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola Permainan bola besar menggunakan permainan

Lebih terperinci

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo Ability Of One Hand Set Shoot With Jump Shoot On The Scoring

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Fokus Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP N 3 PAJANGAN : Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan : VIII / 1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing

Lebih terperinci

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN) SEPAK BOLA Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar 1. Bermain sepak bola dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola voli merupakan olahraga

Lebih terperinci

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa putra FIK UNY Program Studi Pendidikan Keterampilan Olahraga yang telah lulus kuliah Dasar Gerak Bolabasket 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR INKLUSI DAN EKSPLORASI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BENDOSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM PERBEDAAN CLEAR SHOOT DARI SISI KANAN DENGAN DARI DEPAN PAPAN PANTUL SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 NGANJUK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346 DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346 UPAYA PENINGKATAN SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI SHOOTING DENGAN PURING PADA SISWA KELAS VIII D SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 LASEM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Lilik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di 61 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9 Observasi awal merupakan komponen pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket semakin digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen atar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA juga sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus olahraga diarahkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Volume 13, Nomor 1, Hal. 13-18 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Ilham Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Menurut Roji ( 2004 : 20 ) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! 1. Pada waktu menggiring bola, pergelangan kaki ditahan ke atas saat mendorongkan bola, sedangkan posisi kaki juga di atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A. Mata Pelajaran : PENJASORKES 2 Beban Belajar : 2 SKS Pertemuan (Minggu) ke : 1 Alokasi waktu : 2 X 45 menit FORMAT RPP Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe KETRAMPILAN DASAR BOLABASKET PJKR /POR Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan penyerangan, Ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga basket dalam perkembanganya sudah menunjukkan perkembangan yang cukup maju. Hal ini ditandai dengan perkembangan cabang olahraga basket yang

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LAY UP SHOOT LANGSUNG KE RING BASKET PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA N 1 KARANGANOM KLATEN Oleh: Silvi Lutfi Ary Noor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan. dalam pemuda Kristiani, yaitu YMCA (Young Mens Christian Assiciation).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan. dalam pemuda Kristiani, yaitu YMCA (Young Mens Christian Assiciation). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1. Hakekat Permainan Bolabasket Olahraga permainan bolabasket dahulu pertama kali muncul karena rasa bosan yang melanda anggota penggemar

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci