e-issn: p-issn: Karakteristik Item Tes Potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

PENGARUH KUALITAS ITEM TERHADAP RELIABILITAS ALPHA CRONBACH PADA TES BAKAT NUMERIKAL DAN TES POTENSI AKADEMIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

Panduan Penggunaan AnBuso 2015

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

KONSISTENSI PARAMETER TES. Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

S I L A B I EVALUASI PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (KD 501)

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Psikometri. Reliabilitas 1

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT

ABSTRAK.

BAB I PENDAHULUAN. Urbina, 2006). Mulai dari bidang pendidikan, industri dan organisasi sampai

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB III METODE PENELITIAN

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*)

MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Ketidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah

PENGARUH TES FORMATIF PILIHAN GANDA DAN GAYA BERPIKIR SISWA TERHADAP HASIL KUIS STATISTIKA

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5

SILABUS. Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : LBU 587

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

SILABUS. Mahasiswa S2 mampu memahami berbagai konsep dasar statistik dan analisisnya serta dapat mengaplikasikannya dalam penelitian

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika

PEP Educational Assessment Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 p-issn: X e-issn: Homepage:

PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Oleh Ngadimun Hd

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon

CONTENT VALIDITY (Validitas Isi)

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011

DOC # RUMUS KOEFISIEN KORELASI MOMENT TIGA VARIABEL OPERATING INSTRUCTIONS DOCUMENT

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan

KRITERIA EMPIRIK DALAM MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PADA PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA DAN ANALISIS BUTIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Psikometri Validitas 1

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Psikometri Reliabilitas 2

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

*Keperluan korespondensi, tlp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK

Psikometri. Analisis Item 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HASIL TEST. Classical Theory Test. Tingkat Kesukaran(

Transkripsi:

e-issn: 2442-7667 p-issn: 42-6087 Karakteristik Item Tes Potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram Hj. Jumailiyah Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Email: jumailiyah@gmail.com Abstract: The study aimed to know the characteristics item of Schoolastic Aptitude Test (SAT) on admission of IKIP Mataram in year 204 and 205. Tests consisted of verbal subtest, numerical and spatial, where each subtest consisted of 20 items (in this research special subtest wasn t analyzed). The amount of sample was 000 from 2336 of participants total. The characteristics which was purposed in this research was level of difficulties items, discrimination items, reliability and dimensionality test. Data were analyzed used descriptive, so it was gotten level of difficulties and discrimination items based on output program of SPPS PSW 8.0, which consisted stages of matrix calculations item, total variance explained and scree plot tests. The results of the analysis verbal subtest showed the level of difficulties items consisted of five (5) good items and fifteen (5) bad items, the discrimination items were three (3) good items and seventeen (7) bad items, the reliability test was 0.37 with nine (9) dimensions formed. The subtest numerical obtained the difficulty item was eight (8) good items and twelve (2) bad items, discrimination item was twelve (2) good items and eight (8) bad items, the reliability test was 0.554 with eight (8) dimensions formed. Based on the result of this research it suggested that test items which was bad should be eliminated so that arrangement and development test items could be appropriated with level of students ability test. Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik item tes potensi akademik (TPA) pada seleksi masuk IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Mataram Tahun 204 dan 205. Tes terdiri dari subtes verbal, numerical dan spatial, dimana masing-masing subtest terdiri dari 20 item (dalam penelitian ini subtes spasial tidak dianalisa). Jumlah sampel adalah 000 dari 2336 total peserta. Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kesukaran item, daya beda item, reliabilitas dan keunidimensian tes. Data dianalisis secara deskriptif, sehingga diperoleh tingkat kesukaran dan dayabeda item berdasarkan output program ITEMAN vers. 3.0. Analisis faktor diterapkan untuk analisis keunidimensian dengan mengaplikasikan perangkat lunak program SPSS PSW 8.0, yang terdiri dari tahapan perhitungan matriks item, total variance explained dan scree plot tes. Hasil analisis subtes verbal menunjukkan tingkat kesukaran item yang terdiri dari lima (5) item baik, lima belas (5) item tidak baik, dayabeda item tiga (3) item baik, dan tujuh belas (7) item tidak baik reliabilitas tes 0,37 dengan sembilan (9) dimensi terbentuk. Diperoleh pada subtes numerikal tingkat kesukaran item delapan (8) item baik dan dua belas (2) item tidak baik, daya beda item dua belas item (2) item baik dan delapan (8) item tidak baik reliabilitas tes 0,554 dengan delapan (8) dimensi terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar item tes yang tidak baik dapat dieliminasi sehingga penyusunan dan pengembangan item tes dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta tes. Kata Kunci: Tes Potensi Akademik, Subtes Verbal, Subtes Numerical. Pendahuluan Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh sistem yang mencakup input, output dan proses. Proses pembelajaran yang terjaga dan terlaksana dengan baik, peran masing-masing yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti dosen, mahasiswa, kuriku-lum, sistem evaluasi dan sarana-prasana pembelajaran. Output atau hasil dari proses pendidikan itu sendiri dapat terserap dalam dunia kerja, mampu menyesuaikan diri dengan perubahab yang terjadi di dalam masyarakat. Sedangkan input sebagai bahan masukan dalam suatu sistem pendidikan ikut juga menentukan kualitas secara terintegrasi dan berkesinambungan. Input dalam tinjauan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi berkaitan erat dengan sistem penerimaan mahasiswa termasuk seleksi. Ketentuan untuk diterima atau ditolak para melamar akan tergantung 207 LPPM IKIP Mataram

Jurnal Kependidikan 6 (): 37-47 pada fasilitas yang tersedia dan banyaknya peminat atau pelaman. Oleh karena itu untuk seleksi dibutuhkan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yaitu tes sebagai alat seleksi masuk perguruan tinggi. Tes sebagai instrumen alat ukur dalam bidang pendidikan dan psikologi mampunyai manfaat dan penggunaan yang bermacam-macam, terutama dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan, manfaat tes lebih banyak lagi seperti: klasifikasi, diagnosa dan perencanaan perlakuan, pengetahuan diri, evaluasi program dan penelitian. Tes penempatan adalah pemilahan orang-orang kedalam program-program berbeda yang sesuai dengan kebutuhan atau keterampilan mereka. Sebagai contoh, perguruan tinggi menggunakan ujian penempatan matematika untuk menentukan apakah mahasiswa harus mengikuti kelas kalkulus, aljabar dalam pembelajaran remedial (Robert J. Gregory, 203 : 0). Tes masuk perguruan tinggi terstandar dalam tes psikologi dan pendidikan SAT reasoning test (sebelumnya dikenal dengan Scholastic Aptitude Test), Cooperative School and College Ability Test (SCAT) dan American College Test (ACT) (Robert M. Kaplan, Dennis. P Saccuzzo, 202: 34). Ada keraguan bahwa tes masuk SAT dapat memberikan validitas prediksi keberhasilan seseorang diperguruan tinggi sehingga para pakarpun berpikir dan berusaha mengembangkan tes-tes yang dianggap dapat mengatasi hal itu yaitu tes yang digunakan sebagai alat seleksi masuk pascasarjana dan tes profesi seperti GRE (Graduate Record Examination Aptitude Test), LSAT (Law School Admission Test). Penelitian-penelitian lebih lanjut mengkaji korelasi antara hasil GRE dengan GPA semacam tes prestasi belajar, kajian tahun 998 diperoleh korelasi berkisar 0,22 sampai 0,33 tahun 997 diperoleh koefisien korelasi 0,25 sampai 0,4 (Robert M. Kaplan, Dennis. P Saccuzzo, 202: 38-39). Tes seleksi masuk IKIP Mataram sejak tahun 204 menggunakan tes seleksi Tes Potensi Akademik (TPA) yang secara teoretis sangat mirip dengan soal-soal yang terdapat dalam tes seleksi dalam pembahasan di atas Schoolastic Aptitude Test (SAT) atau Tes Potensi Akademik TPA tersebut terdiri dari tiga subtes yaitu subtes verbal, spatial dan subtes matematika. Penelitian yang pernah dilakukan peneliti dengan data hasl tes TPA tahun 204 dan tahun 205, validitas prediksi dilakukan dengan mengkorelasikan hasil tes TPA numerikal atau matematika dengan hasil belajar Statistika Deskriptif pada mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) dengan nilai korelasi 0,02 atau dsimpulkan bahwa tes TPA tidak memiliki validitas prediksi (Jumailiyah, 206 :22). Ketiadaan validitas tersebut dimungkinkan oleh tes Statistika Deskriptifkah atau tes TPA, sehingga diperlukan pengkajian yang lebih dalam atau kajian lebih lanjut. Dua dasar literatur yang dikemukakan di atas mengemukakan isi atau materi tes seleksi dan validitas prediksi tes seleksi dalam meramalkan keberhasilan peserta dalam mengikuti pendidikan dan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti juga maka akan dilakukan analisis lebih lanjut dimana kajian ini mengungkapkan lebih luas pada ciri-ciri 38

Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram psikometrika yang berpijak pada teori klasik yaitu suatu kajian mendalami pada pengujian psikometrika sehingga hasil tes seleksi masuk IKIP Mataram apakah akan dapat diterapkan pada teori modern IRT (Item Respons Thoery). Metode Penelitian Sumber data TPA sebagai tes masuk IKIP Mataram sejak tahun 204 yang dikenakan pada semua calon mahasiswa termasuk calon mahasiswa bidang IPA ataupun bidang IPS. Hasil ujian masuk calon mahasiswa IKIP Mataram tahun 204 dan 205 pada tes TPA yang terdiri dari subtes verbal dan subtes matematika sedangkan subtes spatial tidak diteliti. Tes seleksi masuk tahun 204 sebanyak 446 orang dan tahun 205 atau populasi 2336. Penelitian ini menggunakan sampel responden 000 orang yang diambil secara random sedangkan sampel item menggunakan sampel item total. Walaupun secara teoretis pensamplingan matriks dapat dilakukan Lewis R Aiken, Gary Groth-Marnat, Psychological Testing And Assessment, (Boston, Pearson Education Group, 2006, :76, Dali S Naga, 992 : 398 ). Penelitian ini item soal sama pada tahun 204 dan 205 sehingga random sampel item tidak dapat diterapkan. Instrumen tes TPA sebagai tes seleksi masuk IKIP Mataram tahun 204 dan 205 berbentuk tes pilihan ganda dengan lima option yaitu respon A, B, C, D,dan E. Dilengkapi dengan kunci jawaban. Subtes Verbal terdiri dari persamaan kata, lawan kata dam padanan kata, dan subtes numerikal terdiri dari operasi dasar-dasar operasi matematika. Item TPA pada masingmasing subtes terdiri dari 20 item sehingga berjumlah 40 item, semua item dijadikan sampel. Unit analisis dalam penelitian didahului dengan skoring dikotomi yaitu skor dengan pemberian angka satu () untuk jawaban yang benar dan skor nol (0) untuk jawaban yang salah pada setiap item, sehingga masing-masing responden akan mendapat skor berdasarkan jumlah item yang benar, adapun karakteristik item dimaksuk dalam kajian ini adalah; () Tingkat kesukaran butir, proporsi jawaban benar setiap butir; (2) Daya beda butir ditunjukkan koefisien korelasi biserial; (3) Reliabilitas tes dalam penelitian ini ditunjukkan dalam reliabilitas Alpha Cronbach. Ketiga ciri psikometrika tersebut dianalisis dengan bantuan ITEMAN versi 3.5, dari MICROCAT (tm) System. Sedangkan untuk memperoleh keunidimensian tes dianalisis dengan analisis faktor melalui program SPSS PSW 8 sehingga diperoleh matriks item yang menunjukkan korelasi antar item dalam satu subtes. Tingkat kesukaran item, dilambangkan dengan p berkisar dari 0,0 sampai,0. Tingkat kesukaran item disebut juga tingkat kemudahan item karena jika angka besar atau mendekati,0 menunjukkan item soal mudah sebaliknya angka mendekati nol menunjukkan item soal sulit.. Beberapa kriteria penarikan kesimpulan penelitian tekait tingkat kesukaran butir soal. Butir baik adalah butir yang tidak terlalu sukar dan tidak juga terlalu mudah dalam arti tingkat kesukaran butir soal sesuai dengan tingkat kemampuan, yaitu butir dengan taraf kesukaran 0,5 atau 39

Jurnal Kependidikan 6 (): 37-47 disekitar 0,5 yaitu 0,33 P 0,67 (Ebel dan Frisbie,99:232), antara 0,3 sampai 0,7 (Robert J. Gregory, 202 : 53). Item soal sukar p > 0.25 dan butir mudah dengan nilai p > 80 (Nitko, 200:323). Dayabeda item yaitu koefisien korelasi biserial dilambangkan dengan D. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil analisis data tampak koefisien yang tinggi kecuali pada ujian panjang dilambangkan dengan huruf D, dengan kriteria koefisien nilai D seperti dikemukakan (Crocker Linda & James Algina, 986 : 35), jika D 0,40 fungsi butir sempurna, 0,30 D 0,39 tidak perlu direvisi, 0,20 D 0, 29 perlu direvisi, D 0, 9 dibuang, tidak digunakan. Reliabilitas tes menunjukkan sejauhmana hasil tes dapat dipercaya, interpretasi hasil reliabilitas tes dihasilkan program Iteman yaitu reliabilitas Alpha Cronbach dengan 0,6 sampai 0,7 dapat diinterpretasikan sebagai reliabilitas tes memuaskan (Aiken, 2006 page 92). Keunidimensian tes, sebagai pengujian unidimensi bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir mengukur satu ciri atau satu karakteristik peserta ujian. Pengujian keunidimensian tes dimulai dengan analisis matriks korelasi antar item tes. Keunidimensian termasuk sebagai salah satu asumsi dalam teori respon butir dilakukan dengan menggunakan statistik teknik anlisis faktor (DeMars, 200: 4), analisis keunidimensian diterapkan melalui analisis matriks item, total variance explained dan scree plot tes. Matriks item menunjukkan pada korelasi antar item tes yang terdapat pada satu subtes, secara teoretis diharapkan item tes tidak berkorelasi dimana masing-masing item tidak menunjukkan tumpang tindih antara satu item yang satu dengan item lainnya tidak berkorelasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil kajian ini diawali dengan pemaparan disriptif data pada kedua subtes masing-masing subtes Verbal dan subtes numerikal. Masing-masing item subtes dijawab oleh 000 orang, dengan sampel item sebanyak dua puluh (20), dengan demikian maka skor maksimal ideal yang mungkin dapat dicapai oleh responden adalah 20. Pada kedua subtes tidak ada responden yang menjawab res dengan semua benar, demikian pula sebaliknya tidak ada responden yang menjawab salah semua. Output program ITEMAN dari masingmasing subtes dikemukakan dalam tabel berikut: Tabel Statistik Subtes Verbal dan Subtes Numerikal TPA IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 STATISTIK SUBTES VERBAL NUMERIKAL N ITEM 20 20 N RESPONDEN 000 000 MEAN 5.688 5.37 VARIAN 5.4 8.09 STANDAR DEVIASI 2.326 2.845 SKEW 0.3.0 40

Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram KURTOSIS -0.267.229 MINIMUM MAKSIMUM 2 7 MEDIAN 6 5 ALPHA 0.37 0.554 SEM.844.9 MAX SCORE LOW 4 3 MIN SCORE HIGH 7 7 Pada tabel di atas tampak bahwa mean pada kedua subtes di bawah 6 dari N item 20 menunjukkan kurang 50% benar, secara teoretis responden 000 sebagai N yang banyak sangat memungkinkan untuk data berdistribusi normal, namun pada data penelitian ini tidak terpenuhi dan hal ini bisa diperkuat dengan kemiringan data (skew dan kurtosis). Angka minimal adalah dengan pensekoran dikotomi untuk setiap item soal jika benar diberikan skor dan salah diberikan sekor nol, dengan demikian sekor untuk setiap responden adalah jumlah item benar. Dari tabel ini tampak bahwa tidak ada responden salah semua karena dalam penelitian ini responden yang salah semua tidak dimasukkan sebagai anggota sampel dengan pertimbangan karena data seperti itu tidak akan dapat dianalisis item respons theory dengan pendekatan maximum likelihood (Toit Du, 2003: 53). Masalah normalitas data seringkali sebagai asumsi penggunaan analisis statistika parametrik (Non Parametrics Sidney Siegel, 956, Edy Sudrajat, 985: 28). Reliabilitas tes pada subtes verbal dan subtes numerikal tampak bahwa reliabilitas rendah atau reliabilitas lebih kecil 0,6 sedangkan Standard error measurement (SEM) pada kedua subtes tinggi. Secara teoretis jika reliabilitas rendah maka SEM tinggi, keduanya berbanding terbalik (Toit Du, 2003 : 527;). TPA sebagai tes seleksi IKIP Mataram diterapkan mulai tahun 204, salah satu kebijakan baru di IKIP Mataram walaun secara teoretis dijumpai tes seleksi yang telah lama dikenal Scholastic Aptitude Trst (SAT). Kebijakan ini membutuhkan suatu kajian apakah item soal TPA telah memenuhi kriteria tes yang baik, adapun data dan hasil analisis dapat dikemukakan dalam tabel berikut: Tabel Tingkat Kesukaran dan Dayabeda Subtes Verbal dan Numerikal ITEM TINGKAT KESUKARAN DAYABEDA VERBAL NUMERIKAL VERBAL NUMERIKAL 0.9 0.33 0.2 0.4 2 0.24 0.25 0.29 0.38 3 0.4 0.25 0. 0.27 4 0.23 0.3 0.22 0.34 5 0.8 0.27 0.7 0.35 6 0.24 0.32 0.22 0.47 7 0.7 0.28 0.4 0.45 8 0.4 0.6 0.08 0.4 4

Jurnal Kependidikan 6 (): 37-47 9 0.54 0.23 0.4 0.24 0 0.26 0.7 0.3 0.8 0.87 0.4 0.5 0.49 2 0.7 0.22 0.7 0.32 3 0.25 0.3 0.29 0.34 4 0.32 0.26 0.24 0.49 5 0.9 0.3 0.2 0.33 6 0.27 0.9 0.36 0.28 7 0.27 0.27 0.38 0.8 8 0.7 0.6 0.08 0.9 9 0.39 0.4 0.57 0.48 20 0.48 0.3 0.53 0.27 RATA- RATA 0.29 0.27 0.26 0.33 Dari tingkat kesukaran item yang dilambangkan p dengan kriteria item 0,3 p 0,7 pada subtes verbal dari 20 item menghasilkan lima (5) item yang berkualitas baik sedangkan 5 item terlalu sulit dengan nilai p lebih kecil dari 0,3 sementara pada subtes numerikal menghasilkan 8 item tes baik dan 2 item terlalu sulit. Ciri tes yang mengarah pada item tes mampu membedakan peserta tes yang berhasil dan peserta tes kurang mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa item tes tidak mampu membedakan peserta mampu atau berhasil dengan peserta tidak mampu seperti pada subtes verbal 3 item baik dan 7 item tidak mampu membedakan sedangkan subtes numerikal dayabeda baik sebanyak 2 item dan 8 item menunjukkan item tes tidak baik. Analisis keunidimensian melalui pendekatan analisis faktor, dua bentuk analisis faktor yaitu confirmatory dan explanatory. Confirmatory berfungsi untuk mengkonfirmasi atau memastikan bahwa nilai dan variabel tes telah sesuai dengan pola tertentu yang dipresiksi oleh teori. Analisis explanatory adalah mencari hubungan timbal balik antar sejumlah besar variabel dengan cara singkat dan akurat untuk membantu proses konseptualisasi (Robert J. Gregory, 203 : 68). Penerapan analisis faktor dawali dengan perhitungan matriks item, untuk mengetahui korelasi antara masing-masing item, dapat diketahui antar item tidak berkorelasi sesamanya sebagian besar berkorelasi 0,0. Dengan demikian dapat dipahami bahwa antara item tes tidak membentuk variabel variabel dengan korelasi yang lemah dengan variabel lain cenderung tidak akan mengelompok dalam faktor tertentu (Singgih Gunarsa, 2003 : 97). Selanjtnya analisis faktor ini akan lebih dipahami dengan hasil analisis total variance explained yang dimulai dengan subtes verbal pada Tabel 03 menunjukkan bahwa subtes verbal terdapat sembilan (9) dimensi dengan subtes pertama dengan varian 9.382 dan dimensi kedua 6, 499, dapat dipahami bahwa kedua dimensi dimaksud memiliki perbedaan yang tidak terlalu ekstrim demikian pula dengan subtes berikutnya dengan perbedaan yang kecil. Nilai eigenvalue awal dengan nilai eigenvalue pertama sebesar 2, 052 dengan total variance 0,262 sementara faktor kedua 42

Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram 7,056 dan seterusnya faktor ketiga dimana masing-masing perbedaan variance lebih besar dari satu sedangkan perbedaan lebih kecil dari satu tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk (Singgih Gunarsa, 2003 : 8). Tabel Total Variance Explained Subtes Verbal TPA Seleksi IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Total Variance Explained Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Cumulati Cumulative Total Variance ve % Total Variance Cumulative % Total Variance % 2.052 0.262 0.262 2.052 0.262 0.262.876 9.382 9.382 2.4 7.056 7.38.4 7.056 7.38.300 6.499 5.88 3.260 6.298 23.66.260 6.298 23.66.22 6.07 2.988 4.2 6.056 29.672.2 6.056 29.672.204 6.02 28.009 5.55 5.775 35.447.55 5.775 35.447.89 5.947 33.957 6.7 5.586 4.033.7 5.586 4.033.70 5.850 39.806 7.095 5.476 46.508.095 5.476 46.508.42 5.7 45.57 8.028 5.42 5.650.028 5.42 5.650.22 5.62 5.30 9.00 5.006 56.657.00 5.006 56.657.05 5.527 56.657 dimension 0 0.990 4.949 6.606.932 4.658 66.264 2.893 4.464 70.728 3.857 4.285 75.03 4.854 4.27 79.285 5.83 4.063 83.348 6.777 3.883 87.23 7.754 3.769 9.000 8.689 3.445 94.445 9.664 3.322 97.767 20.447 2.233 00.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Dari tabel di atas pembahasan disini tidak sampei pada pembahasan rotasi, berarti kajian memaparkan faktor utama yang terbentuk sebesar nilai eigen 2,052 dengan varian sebesar 0,282 %, dapat diartikan bahwa nilai subtes verbal ditentukan oleh kemampuan persamaan kata, lawan kata dan padanan kata. Dari tabel 03 di atas diperkuat dengan scree plot subtes verbal seperti dikemukakan sebagai berikut: 43

dimension0 Jurnal Kependidikan 6 (): 37-47 Gambar Scree Plot Subtes Verbal TPA Seleksi Masuk IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa subtes numerikal terdapat delapan (8) dimensi dengan subtes pertama dengan varian 9.82 dan dimensi kedua 7,228, dapat dipahami bahwa kedua dimensi dimaksud memiliki perbedaan yang tidak terlalu ekstrim demikian pula dengan subtes berikutnya dengan perbedaan yang kecil. Subtes numerikal dan subtes verbal kedua subtes tersebut memiliki nilai eigenvalue pertama menunjukkan nilai eigen yang lebih besar sedangkan faktor kedua dengan nilai eigen yang lebih kecil, demikian berturut turut tabel variance explanatory menunjukkan perubahan nilai eigen yang lebih kecil akan tetapi masih dalam batas perbedaan lebih besar dari satu. Tabel Total Variance Explained Subtes Numerikal TPA Seleksi IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 Total Variance Explained Com Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared pone Initial Eigenvalues Loadings Loadings nt Varian Cumulativ Cumulativ Cumulati Total ce e % Total Variance e % Total Variance ve % 2.439 2.93 2.93 2.439 2.93 2.93.836 9.82 9.82 2.24 6.207 8.400.24 6.207 8.400.446 7.228 6.40 3.45 5.727 24.28.45 5.727 24.28.403 7.05 23.425 4.23 5.67 29.744.23 5.67 29.744.07 5.536 28.96 5.084 5.420 35.65.084 5.420 35.65.095 5.475 34.436 6.074 5.372 40.537.074 5.372 40.537.094 5.470 39.906 7.026 5.32 45.670.026 5.32 45.670.089 5.445 45.35 44

Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram 8.05 5.074 50.743.05 5.074 50.743.078 5.392 50.743 9.974 4.87 55.65 0 2 3 4 5 6 7 8 9 2 0.924 4.62 60.236.902 4.508 64.744.880 4.400 69.44.860 4.299 73.443.846 4.232 77.675.88 4.089 8.764.777 3.883 85.647.763 3.86 89.463.737 3.686 93.49.693 3.466 96.64.677 3.386 00.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Gambar Scree Plot Subtes Numerikal TPA Seleksi Masuk IKIP Mataram Tahun 204 dan 205 45

Jurnal Kependidikan 6 (): 37-47 Keunidimensian yang ditunjukkan oleh adanya faktor dominan pada kedua subtes dalam kajian ini mengidentifikasi bahwa data subtes verbal dan subtes numerikal dapat dianalisis lebih lanjut denga teori modern atau Item Response Theory (IRT). Namun uji keunidimensian ini merupakan salah satu dari uji persyaratan dan masih perlu untuk menguji kecocokan model yaitu suatu pengujian apakah data yang dianalisis cocok dengan model yang dipilih. Model yang dipilih dapat dengan pendekatan model logistik satu, dua dan/ atau tiga parameter, dan model normal. Simpulan Berdasarkan análisis data penelitian dapat disimpulkan: () Daya beda butir tes uji parsial lebih tinggi daripada daya beda uji serempak. (2) Konsistensi internal butir uji parsial lebih tinggi daripada konsistensi internal butir uji serempak. (3) Tidak ada perbedaan tingkat kesukaran butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. (4) Tidak ada perbedaan dayabeda butir soal pada keempat kelompok tes atau dayabeda butir soal pada tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. (5) Ada perbedaan konsistensi internal butir tes Biologi, tes Matematika, tes Kimia, dan tes Fisika. Adapun saran yang disampaikan berdasarkan hasil penelitin ini antara lain yakni: bagi para pengembang ujian melakukan penelitian yang lebih cermat, simpulan penelitian ini tidak sejalan dengan dasar teoretis mengkaji konsistensi internal butir pada ujian panjang (uji serempak) memiliki konsistensi internal yang lebih randah daripada ujian pendek (uji parsial) sehingga diharapkan untuk meneiliti masalah yang sama dengan menggunakan instrumen dan sampel yang lain, penelitian yang dapat mengungkap validitas konstruk, dan penelitian yang dapat mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi ciri butir yang lain, bentuk distribusi kemampuan peserta ujian. Daftar Pustaka Aiken Lewis R., Gary Groth-Marnat, (2008), Psychological Testing and Assessment, Pearson Education Group, Boston. Anne, Anastasi, Susana Urbina, (998), Psychological Testing, jilid dan 2, alih bahasa Robertus Hariono S.Iman, Jakarta: Prehalindo, Azwar, Saifuddin, (2003.),Dasar-Dasar psikometri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Crocker, Linda, James Algina, (996), Introduction to Classical and Modern Test Theory, Tokyo: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers. Ebel, Robert L & David A.Fresbie, (99), Essential of Educational Meaurement, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Embretson, Susan E, Reise,SP, (2000), Item response theory for psychologists, Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum Associates. Gregory, Robert J, (200).Psychological Testing, History Pinciples and Applications, Boston: Allyn and Bacon, 46

Hj. Jumailiyah, Karakteristik Item Tes potensi Akademik pada Seleksi Masuk IKIP Mataram Hayat, Bahrul, Sumarna S Prananto, Suprananto, (997), Manual Item and Test Analysis (ITEMAN), Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Jumailiyah. (205, 22-23 May 205). Pengembangan Tes Bakat Berpikir Numerikal Model Logistik Dua Parameter. Paper presented at the Seminar dan Workshop Internasional Konseling Malindo ke-4, Denpasar, Bali. Jumailiyah (206 : 22-224), Prosiding Seminar Nasional PKSM IKIP Mataram Assessment of Higher Order Thinking. Kaplan, Robert M, Dennis P.Saccuzzo, (202), Psychological Testing Principles Aplications and Issues, Belmont: Thomson Costom Publishing. Kerlinger, Fred N, (2003), Foundation of Behavioral Research, alih bahasa Asas-Asas Penelitian Behavioral, Landung.R Simatupang, H.J Koesoemanto,, Gajah Mada University Press. Nunnally, Jum C, Ira H.Bernstein, (994), Psychometric Theory. Third Edition, McGrraw-Hill.Inc, New York. Santoso Singgih, (2003), Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Siegel, Sidney, (956), Nonparametric Statistic for Behavioral Sciences, McGraw-Hill, Kogakusha. Suryabrata Sumadi, (2005), Pengembangan Alat Ukur Psikologis, ANDI, Yogyakarta. 47