PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH"

Transkripsi

1 PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH Purwo Susongko (Universitas Pancasakti Tegal) ABSTRAK Ada dua model pensekoran tes pilihan ganda yaitu dengan mengurangi skor bila peserta tes menjawab salah (pensekoran koreksi) dan tidak mengurangi skor bila peserta tes menjawab salah (pensekoran konvensional). Kedua model pensekoran tersebut memberikan konsekuensi perbedaan estimasi butir dari setiap butir tes tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan estimasi butir pada kedua model pensekoran tersebut dengan penerapan model Rasch (model logistic satu parameter dengan tetapan D=1). Studi dilaksanakan secara empirik dan simulasi. Studi empirik melibatkan 755 lembar jawaban siswa terhadap tes prestasi belajar matematika bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir. Hasil estimasi tingkat kesukaran butir secara empirik digunakan untuk membangkitkan data secara simulasi dengan kemampuan peserta tes yang berdistribusi normal (rerata 0 dan standar deviasi 1).Data simulasi menggunakan ukuran sampel sebanyak 1000 peserta tes dengan replikasi sebanyak 10. Hasil penelitian menunjukkan baik secara empirik maupun simulasi, dengan menerapkan model Rasch, pensekoran model koreksi lebih tepat dari aspek presisi dalam mengestimasi parameter tingkat kesukaran butir di banding model konvensional pada tes pilihan ganda. Sedangkan dalam aspek akurasi korelasi tingkat kesukaran butir hasil simulasi pada model penskoran koreksi lebih rendah dibanding model konvensional bila dihubungkan dengan tingkat kesukaran butir yang sebenarnya Kata Kunci: ketepatan, estimasi, tingkat kesukaran butir, model Rasch A. Pendahuluan Beberapa hal telah dilakukan untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada bentuk tes objektif, khususnya untuk tes pilihan ganda. Salah satu di antaranya dengan dikembangkan sistem penskoran yang memberikan hukuman bagi penempuh tes yang menjawab salah (Crocker & Algina, 1986: 400). Hal ini akan mengurangi kesempatan penempuh tes untuk menebak jawaban. Ada dua metode penskoran pada tes pilihan ganda yaitu : ( 1) Model konvensional yaitu skor hanya memperhitungkan yang benar saja sehingga skor didapat dengan menghitung jumlah benar dari soal yang dikerjakan, ( 2) Model koreksi: Skor dihitung dengan rumus sebagai berikut: Skor = B S C 1 (1)

2 Dimana B= banyaknya jawaban benar, S= banyaknya jawaban salah dan C=banyaknya alternatif jawaban. Hingga saat ini kedua bentuk penskoran tersebut telah digunakan secara luas.penskoran dengan koreksi secara rasional dipandang akan memperkecil peluang menebak sehingga meningkatkan reliabilitas sehingga kesalahan dalam pengukuran akan semakin kecil. Dengan kecilnya kesalahan pengukuran maka alat ukur tersebut akan lebih efektif. Untuk mengurangi kesalahan pengukuran pada penggunaan bentuk tes objektif dilakukan pula dengan penerapan Item Response Theory (IRT). Hal ini dilakukan sebab dengan pendekatan IRT, kemampuan penempuh tes dilihat berdasarkan pola jawaban dari penempuh tes bukan berdasarkan skor mentah (skor hasil tes ). Dua asumsi utama pada teori ini adalah: (1) independensi lokal, yaitu kejadian menjawab benar suatu item dengan kejadian menjawab benar item yang lain adalah independen; (2) unidimensi, substansi yang diukur adalah satu dimensi. Konsep dasar teori ini menggunakan distribusi normal, ojaif normal, kemudian berkembang menggunakan distribusi logistik dan ojaif logistik. Dengan penerapan IRT, kelemahan dari penerapan teori tes klasik dapat diatasi, yaitu: (1) estimasi kemampuan penempuh tes tidak tergantung pada karakteristik tes yang digunakan; (2) estimasi parameter item tidak tergantung pada kemampuan penempuh tes; dan (3) kesalahan pengukuran dapat dicari untuk tiap individu. Model yang sering digunakan pada IRT dewasa ini adalah model logistik. Ada tiga model logistik yaitu model 1 parameter (1P), model 2 parameter (2P)dan model 3 parameter (3P). Model 1P hanya menggunakan parameter tingkat kesukaran butir, model 2P menggunakan taraf kesukaran butir dan daya pembeda butir sedangkan model 3P selain kedua parameter tersebut ditambah parameter kebetulan untuk untuk menjawab benar (pseudo guessing). Salah satu jenis model 1P yang banyak digunakan adalah model Rasch. Hal ini disebabkan dari model logistik yang ada, model Rasch adalah model yang paling sederhana yaitu hanya dengan satu parameter butir dan menggunakan tetapan fakor skala (D) sebesar 1. Model Rasch menghubungkan peluang menjawab benar setiap butir (P(θ)) sebagai fungsi dari kemampuan (θ) dengan tetapan tingkat kesukaran butir (b) melalui hubungan seperti pada persamaan 1. e Pi ( ) 1 e ( b ) i ( b ) i...2) Model Rasch telah dikembangkan lebih lanjut secara terpisah dari IRT bahkan model Rasch juga telah kembangkan lebih luas pada penskoran politomos. Dengan hanya melibatkan satu

3 parameter butir, estimasi parameter butir atau peserta pada model Rasch lebih sedikit membutuhkan data dibanding model yang lain. Dalam konteks IRT, untuk mendapatkan estimasi kemampuan penempuh tes, diperlukan estimasi parameter butir yang valid. Validitas estimasi parameter butir akan menjamin validitas estimasi parameter penempuh tes. Ada dua model penskoran pada bentuk tes pilihan ganda (koreksi dan konvensional) tentunya akan memberikan respons yang berbeda pada pelaksanaan tes. Respon yang berbeda dari penempuh tes akan memberikan estimasi tingkat kesukaran yang berbeda. Paper ini bertujuan membandingkan ketepatan estimasi tingkat kesukaran butir bentuk tes pilihan ganda pada model penskoran koreksi dan konvensional dengan penerapan IRT model Rasch. B. Metode Penelitian Untuk mengetahui ketepatan estimasi tingkat kesukaran butir bentuk tes pilihan ganda pada model penskoran koreksi dan konvensional dengan penerapan IRT model Rasch dilakukan kajian secara empirik dan simulasi. Kajian secara empirik digunakan untuk mengetahui interval nilai parameter tingkat kesukaran butir. Melalui studi simulasi, interval nilai parameter tingkat kesukaran butir digunakan untuk membangkitkan parameter tingkat kesukaran yang sebenarnya (true parameter ) baik untuk tes bentuk pilihan ganda dengan model penskoran koreksi maupun konvensional. Tingkat kesukaran yang sebenarnya (true parameter ) digunakan untuk membangkitkan data melalui simulasi. Kajian simulasi menggunakan 1000 penempuh tes dengan 20 butir dan 10 kali replikasi dengan bantuan software WinGen 3,0. Kemampuan penempuh tes dibangkitkan pada distribusi normal standar dengan rerata 0 dan standar deviasi 1. Data respon penempuh tes hasil simulasi digunakan untuk mengestimasi taraf kesukaran butir dengan metode marginal maximum likelihood (MML) melalui software R Program versi 3.1. Untuk mengetahui ketepatan estimasi dapat dilihat dari aspek presisi dan akurasi. Aspek presisi menggunakan perbedaan nilai tingkat kesukaran butir hasil yang sebenarnya (true parameter ) dan hasil simulasi yang dinyatakan dengan ukuran Mean Squared Error (MSE) atau varian kesalahan. Rerata MSE tingkat kesukaran dari tes yang lebih kecil menunjukkan estimasi yang lebih tepat dibanding tes yang memiliki rerata MSE tingkat kesukaran butir yang lebih besar. Aspek akurasi menggunakan korelasi estimasi tingkat kesukaran butir hasil simulasi dengan tingkat kesukaran butir yang sebenarnya (true parameter) dengan menggunakan rumus korelasi Pearson.Untuk mengetahui ketepatan estimasi digunakan perbedaan nilai tingkat

4 kesukaran butir hasil yang sebenarnya (true parameter ) dan hasil simulasi dengan ukuran Mean Squared Error (MSE) atau varian kesalahan yang dapat dihitung menggunakan rumus 3. MSE b = (β b) 2 R...3) Dimana b adalah tingkat kesukaran hasil simulasi, β adalah tingkat kesukaran yang sebenarnya sedangkan R adalah banyaknya replikasi. Dari rerata MSE tingkat kesukaran semua butir pada dua tes bentuk pilihan ganda yang mempunyai model penskoran yang berbeda tersebut dapat disimpulkan model penskoran yang memberikan estimasi tingkat kesukaran butir yang paling tepat. Rerata MSE tingkat kesukaran dari tes yang lebih kecil menunjukkan estimasi yang lebih tepat dibanding tes yang memiliki rerata MSE tingkat kesukaran butir yang lebih besar. Data empirik diambil dari respons 755 siswa kelas X dari SMA N 4 Kota Tegal dan SMAN I Kramat Kabupaten Tegal. Terdapat 353 siswa yang megerjakan tes dengan penskoran konvensional dan 352 dengan penskoran koreksi. Tes yang digunakan adalah tes prestasi belajar matematika siswa SMA kelas X pokok bahasan Trigonometri sebanyak 20 item pilihan ganda. C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata estimasi tingkat kesukaran butir pada model penskoran koreksi lebih tinggi dibanding dengan model penskoran konvensional. Ada dua butir yang tidak mengikuci kecenderungan umum adalah pada nomor 13 dan nomor 19. Namun perbedaan keduanya tidak termasuk dalam perbedaan yang besar (ekstrim) Tabel 1: Rerata Nilai Tingkat Kesukaran Butir Hasil Simulasi No Butir Penskoran Koreksi True Parameter Pens. Koreksi Penskoran Konvensional True Parameter Pens.Konvensional

5 Untuk membandingkan ketepatan estimasi tingkat kesukaran butir dari dua model penskoran yang digunakan dilihat dari ukuran MSE setiap butir dan MSE rata rata dari 20 butir yang digunakan dalam tes dan besarnya korelasi antara tingkat kesukaran hasil estimasi dengan tingkat kesukaran yang sebenarnya ( true score). Tabel 2: Nilai MSE Tingkat Kesukaran Butir Pada Dua Model Penskoran No Butir Penskoran Koreksi Penskoran Konvensional Tabel 2 menunjukkan, secara umum MSE pada model penskoran koreksi memiliki nilai yang lebih kecil dibanding MSE pada model penskoran konvensional. Ada 4 butir yang tidak mengikuti kecenderungan umum tersebut yaitu butir nomor 4, 7, 9 dan 19. Bila dilihat dari MSE rata rata dari 20 butir yang digunakan dalam tes, pada penskoran koreksi sebesar sedangkan pada pesekoran konvensional sebesar Hal ini menunjukkan bahwa penskoran model koreksi lebih tepat dalam mengestimasi parameter tingkat kesukaran butir di banding model konvensional pada tes pilihan ganda.

6 Hasil korelasi tingkat kesukaran butir hasil simulasi dari 10 replikasi dengan tingkat kesukaran yang sebenanrnya pada masing-masing model penskoraan dapat dilihat paadaa Tabel 3 Tabel 3: Korelasi Tingkat Kesukaran Butir Hasil Simulasi dengan Tingkat Kesukaran Butir Yang Sebenarnya. Replikasi Penskoran Koreksi Penskoran Konvensional Rerata Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa korelasi tingkat kesukaran butir hasil simulasi pada model penskoran koreksi lebih rendah dibanding model konvensional bila dihubungkan dengan tingkat kesukaran butir yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan, secara umum MSE pada model penskoran koreksi memiliki nilai yang lebih kecil dibanding MSE pada model penskoran konvensional. Ada 4 butir yang tidak mengikuti kecenderungan umum tersebut yaitu butir nomor 4, 7, 9 dan 19. Bila dilihat dari MSE rata rata dari 20 butir yang digunakan dalam tes, pada penskoran koreksi sebesar sedangkan pada penskoran konvensional sebesar Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rerata korelasi tingkat kesukaran butir hasil simulasi dengan tingkat kesukaran butir yang sesungguhnya pada model penskoran koreksi sebesar 0,988 sedangkan pada model penskoran konvensional sebesar 0,994. D. Kesimpulan Dan Diskusi Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penskoran model penskoran koreksi dari aspek presisi lebih tepat dalam mengestimasi parameter tingkat kesukaran butir di banding model konvensional pada tes pilihan ganda sedangkan dari aspek akurasi kedua model penskoran memberikan estimasi parameter butir yang relatif sama.

7 Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Purwo Susongko(2010) yang menyimpulkan bahwa penskoran model koreksi memberikan fungsi informasi butir yang lebih tinggi banding model konvensional pada tes pilihan ganda. Penelitian ini belum mengkaji lebih dalam substansi dan format butir tes yang dihubungkan dengan fenomena munculnya beberapa butir yang tidak sesuai dengan kecenderungan butir-butir yang lain. Ada beberapa aspek kajian Psikometris berkaitan dengan model penskoran yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda dalam pendekatan IRT, diantaranya : (1) perlu kajian ketepatan dalam estimasi parameter butir dengan 2 parameter dan 3 parameter, (2) perlu kajian ketepatan dalam estimasi kemampuan penempuh tes, (3) Perlu kajian keberfungsian butir diferensial (DIF) yang mungkin terjadi. DAFTAR PUSTAKA Crocker, L & Algina, J. (1986). Introduction to classical and modern test theory, Holt, Rinerhart De Ayala, R. J. (1993). An introduction to polytomous items respons theory models. Measurement and Evaluation in Counseling and Development,25, Hambleton, R K. (1989). Principles and selected applications of item response theory. Dalam R.L. Linn (Ed.). Educational Measurement hal New York: Macmillan.. Hambleton, R. K & Jones, R. W. (1994). Item parameter estimation errors and their influence on test information functions. Applied Measurement in Education, 7(3), Hambleton, R. K & Swaminathan, H. (1985). Item response theory. Boston, MA: Kluwer. di Heri Retnowati (2006). Stabilitas estimasi Parameter pada Regresi Logistik (suatu penerapan pada pengukuran). Nonny Swediati. (1997). Equating tests under the generalized partial credit model. Disertasi tidak dipublikasikan. University of Massachussets at Amherst. Purwo Susongko,(2010). Perbandingan Keefektifan Bentuk Tes Uraian dan Testlet dengan Penerapan Graded Response Model (GRM). Artikel Jurnal Penelitian dan Evaluasi terakreditasi. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta..(2010). Perbedaan fungsi informasi item pada tes prestasi belajar matematika bentuk pilihan ganda yang menggunakan penskoran konvensional dan koreksi.. Risky Setiawan ( 2014) Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal). e-journal.ikipveteran.ac.id/index.php/pawiyatan/.../8. Syaifuddin, Mohammad (2005). Penyetaraan Tes Model Respons Berjenjang. Yogyakarta: Disertasi. Tidak diterbitkan.

8

ABSTRAK.

ABSTRAK. 1 PERBEDAAN FUNGSI INFORMASI ITEM PADA TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BENTUK PILIHAN GANDA YANG MENGGUNAKAN PENSKORAN KONVENSIONAL DAN KOREKSI Purwo Susongko Universitas Pancasakti Tegal Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

Lita Destri Ningsih Isnani, M.Si

Lita Destri Ningsih Isnani, M.Si STUDI KOMPARATIF TINGKAT RELIABILITAS TES PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA TES BENTUK URAIAN DENGAN MODEL PENSKORAN GPCM (GENERALIZED PARTIAL CREDIT MODEL) DAN PENSKORAN GRM (GRADED RESPONSE MODEL)

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Oleh Purwo Susongko Abstrak Penelitian ini

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Oleh Purwo Susongko Abstrak Penelitian ini PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Oleh Purwo Susongko Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: (1) perbandingan nilai fungsi informasi

Lebih terperinci

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal)

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Risky Setiawan FIP IKIP Veteran Semarang Email : setiawan.risky@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM)

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM) PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM Azhar Rezky Wahyudi*, Anisa, Nasrah Sirajang Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 *Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Kana Hidayati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ariani Arsad, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ariani Arsad, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka Jakarta email: aguss@mail.ut.ac.id ABSTRAK Rancangan tes adaptif terkomputerisasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter

Lebih terperinci

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja PSIKOMETRI Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja 1 BAB I PENGUKURAN A. PENGERTIAN 1. PSIKOMETRI a. PSIKOMETRI ADALAH KOMBINASI DARI PENGUKURAN DAN STATISTIKA (KERLINGER b.

Lebih terperinci

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES Ilham Falani 1, Siti Ayu Kumala 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas karakteristik Butir Tes Matematika pada Tes Buatan MGMP Kota Makassar Didasarkan pada Teori Respons Butir. Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM)

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN BENTUK TES URAIAN DAN TESTLET DENGAN PENERAPAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Jurusan Matematika FKIP UPS Tegal tirtodiporo@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka email: aguss@ut.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendesksripsikan pengaruh pemilihan

Lebih terperinci

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Vol. 9, No.1, 39-48, Juli 2012 Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Safaruddin 1, Anisa, M. Saleh AF Abstrak Dalam pelaksanaan tes uraian, penskoran biasanya dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Untuk melakukan analisis butir

Lebih terperinci

Heri Retnawati Pend. Matematika FMIPA UNY. Abstrak

Heri Retnawati Pend. Matematika FMIPA UNY. Abstrak Mengestimasi Kemampuan Peserta Tes Uraian Matematika dengan Pendekatan Teori Respons Butir dengan Penskoran Politomus dengan Generalized Partial Credit Model Heri Retnawati (retnawati_heriuny@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT (DENGAN BANTUAN APLIKASI PROGRAM BILOG-MG) A. PENDAHULUAN Analisis butir soal secara modern menggunakan Item Response Theory (IRT) merupakan suatu teori yang menggunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN TES MENGGUNAKAN METODE EQUATING

PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN TES MENGGUNAKAN METODE EQUATING SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII dan Periset Sains Kimia di Era Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL A ISBN : 978-602-73159-1-4 PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2000). Dalam penelitian ini metode penelitian

Lebih terperinci

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER SKRIPSI Oleh: VITARIA NUGRAHENI J2E 006 038 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AKURASI METODE CONCORDANCE BERDASARKAN PANJANG TES DAN UKURAN SAMPEL

AKURASI METODE CONCORDANCE BERDASARKAN PANJANG TES DAN UKURAN SAMPEL Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 8, Nomor 1, Maret 2017 DOI: doi.org/10.21009/jep.081.01 AKURASI METODE CONCORDANCE BERDASARKAN PANJANG TES DAN UKURAN SAMPEL Imbuh Yuwono Pusdiklat BMKG Jakarta FMIPA

Lebih terperinci

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR Oleh Dali S. Naga Abstract. Aside of the theoretical framework, item analysis has established several empirical criteria for the determination of the quality

Lebih terperinci

SILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran

SILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran SILABI 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Pendidikan Fisika 2. Mata Kuliah & Kode : Teori dan Teknik Pengukuran Pendidikan / 3. Jumlah SKS : Teori 2 SKS 4. Semester dan Waktu : VIII / 100 menit 5. Kompetensi

Lebih terperinci

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Buletin Psikologi ISSN 0854-7108 2016, Vol. 24, No. 2, 64 75 Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Firmanto Adi Nurcahyo 1 Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Surabaya Abstract Item

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan IPA Mata Kuliah/Kode : Teori Respon Butir / SSC 213 Jumlah SKS : Teori = 1 ; Praktek = 1 Semester : VII Mata Kuliah Prasyarat/kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengukuran berarti pemberian angka pada objek-objek atau kejadiankejadian menurut sesuatu aturan (Kerlinger, 1990, hlm. 687). Pengukuran dalam bidang pendidikan lebih

Lebih terperinci

EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST. Kartono

EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST. Kartono EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST Abstract This study aims to reveal the significance and qualification of 1) the factor levels of the number of anchor

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH

Lebih terperinci

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah Akurasi pendekatan Classical Test Theory dan pendekatan Item Response Theory dalam menganalisis soal UAS Fisika semester genap kelas X SMA Negeri di Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Suhariyono, Sriyono,

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan KARAKTERISTIK METODE PENYETARAAN SKOR TES UNTUK DATA DIKOTOMOS PMIPA FKIP UNS nonoh_nst@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) akurasi estimasi parameter item pada test equating

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon Butir untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar

Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon Butir untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar Vol. 9, No.2, 95-113, Januari 2013 Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar Anisa 1 Abstrak Teori Respon merupakan pendekatan

Lebih terperinci

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Abstrak Evaluasi memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Dengan adanya evaluasi, peserta didik

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti JPMP 1 (1) (2017) 58-64 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti http://e-journal.ups.ac.id/index.php/jpmp email: adminjpmp@upstegal.ac.id PENYUSUNAN SKALA MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

Lebih terperinci

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM)

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) Budi Manfaat Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon e-mail: budi_manfaat@yahoo.com

Lebih terperinci

TEORI RESPONSI BUTIR. Penulis: : Dr. Ir. Sudaryono, M.Pd. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

TEORI RESPONSI BUTIR. Penulis: : Dr. Ir. Sudaryono, M.Pd. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 TEORI RESPONSI BUTIR Penulis: : Dr. Ir. Sudaryono, M.Pd Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu email: awalunib@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan atribut

Lebih terperinci

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 1, Maret 2015 (12-25) Online:

Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 1, Maret 2015 (12-25) Online: Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 1, Maret 2015 (12-25) Online: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep PENYETARAAN VERTIKAL TES MATEMATIKA SMP DENGAN TEORI RESPONS BUTIR MODEL RASCH Prodi

Lebih terperinci

PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA

PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA Pujiati Suyata Universitas Ahmad Dahlan Abstract This article aims at improving the role of Indonesia language

Lebih terperinci

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur

Lebih terperinci

KEBERFUNGSIAN ITEM DIFFERENSIAL PADA PERANGKAT TES UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JAWA TENGAH. Samsul Hadi

KEBERFUNGSIAN ITEM DIFFERENSIAL PADA PERANGKAT TES UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JAWA TENGAH. Samsul Hadi KEBERFUNGSIAN ITEM DIFFERENSIAL PADA PERANGKAT TES UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JAWA TENGAH Samsul Hadi samsul2340@yahoo.co.id A. Pendahuluan Ujian akhir secara nasional dilaksanakan

Lebih terperinci

Modul ke: Teori Tes. Klasik vs Modern. Fakultas PSIKOLOGI. Mutiara Pertiwi, M.Psi. Program Studi PSIKOLOGI.

Modul ke: Teori Tes. Klasik vs Modern. Fakultas PSIKOLOGI. Mutiara Pertiwi, M.Psi. Program Studi PSIKOLOGI. Modul ke: Teori Tes Klasik vs Modern Fakultas PSIKOLOGI Mutiara Pertiwi, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Teori Tes Klasik Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 156-162 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia INSTRUMEN PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar kognitif matematika berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi FMIPA-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

Nur Hidayanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Nur Hidayanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta Analisis Hasil Uji Kompetensi Pelajaran Bahasa Inggris dengan Model Logistik Nur Hidayanto FBS Universitas Negeri Yogyakarta email: nur_hidayanto@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ESTIMASI KEMAMPUAN LATEN ANTARA METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD DAN METODE BAYES

PERBANDINGAN ESTIMASI KEMAMPUAN LATEN ANTARA METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD DAN METODE BAYES Volume 19, No 2, Desember 215 (145-155) Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep PERBANDINGAN ESTIMASI KEMAMPUAN LATEN ANTARA METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD DAN METODE BAYES Pend. Matematika

Lebih terperinci

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN

Lebih terperinci

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 Rumondang Purwati Peneliti di Pusat Penilaian Pendidikan, Kemdikbud E-mail: rumondangpurwati@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT Herwin dan Heriyati Universitas Negeri Yogyakarta, a21_herwin@yahoo.co.id, 082347789847 SDN 250 Bulu Soppeng, winunm@gmail.com, 082291216750

Lebih terperinci

DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE

DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE Jurnal Evaluasi Pendidikan Vol 4, No 2, Oktober 2013, 198-208 DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE Wardani Rahayu Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 57 KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 CHARACTERISTICS OF THE TEST ITEMS IN THE NATIONAL STANDARD SCHOOL FINAL EXAMINATION

Lebih terperinci

ITEM INFORMATION ON VARIOUS FUNCTIONS OF MULTIPLE CHOICE TEST

ITEM INFORMATION ON VARIOUS FUNCTIONS OF MULTIPLE CHOICE TEST Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Maret 2012, 70-81 ITEM INFORMATION ON VARIOUS FUNCTIONS OF MULTIPLE CHOICE TEST Novi Indah Earlyanti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Jl. Tirtayasa

Lebih terperinci

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Syamsir Sainuddin 1, Muhammad Ilyas 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan AnBuso 2015

Panduan Penggunaan AnBuso 2015 COVER DAFTAR ISI COVER...i DAFTAR ISI... ii Pendahuluan...1 Hal yang Baru...1 Kerangka Isi...2 Input Data...3 Menu Identitas... 3 Menu Jawaban... 7 Laporan Peserta...7 Menu Laporan Objektif... 8 Menu Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Instrumen pengukur sejauh mana penguasaan kompetensi suatu bidang keilmuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes. Tes memiliki berbagai macam

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa* ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR Oleh: Djunaidi Lababa* Abstrak Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk memotret kemajuan belajar siswa

Lebih terperinci

KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI

KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI Oleh : Zulkarnain Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap:

Lebih terperinci

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011

Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PENYETARAAN VERTIKAL MODEL KREDIT PARSIAL SOAL MATEMATIKA SMP. Sugeng Universitas Mulawarman

PENYETARAAN VERTIKAL MODEL KREDIT PARSIAL SOAL MATEMATIKA SMP. Sugeng Universitas Mulawarman PENYETARAAN VERTIKAL MODEL KREDIT PARSIAL SOAL MATEMATIKA SMP Universitas Mulawarman kenduk_s@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan menemukan ukuran sampel minimum, pengaruh panjang tes, panjang tes

Lebih terperinci

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada 1 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada Seventy three items of IPA (science) test used in the 2006 University of Gadjah Mada

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011

ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 Fahmi Peneliti Muda di Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud E-mail: ffahmi6@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

Psikometri. Reliabilitas 1

Psikometri. Reliabilitas 1 Psikometri Modul ke: Reliabilitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apa itu Reliabilitas? reliability is a synonym for dependability or consistency Tests that

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi Nuraini Soleiman FMIPA-UT,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jakarta 26 Agustus 2008

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jakarta 26 Agustus 2008 1 PENGEMBANGAN TES ONLINE UNTUK UJIAN KOMPETENSI TIK DI SMA Disampaikan dalam Seminar Nasional Implementasi Ujian Online pada Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN TINGKAT KESUKARAN, DAYABEDA, KONSISTENSI INTERNAL BUTIR DITINJAU PENGUJIAN SEREMPAK-PARSIAL DAN KONTEN UJI PADA TES SELEKSI MASUK IKIP MATARAM TAHUN 2011/2012 Jumailiyah Dosen FIP IKIP Mataram E-mai: -

Lebih terperinci

TEKNIK PENSKORAN TES OBYEKTIF MODEL PILIHAN GANDA Khaerudin 1

TEKNIK PENSKORAN TES OBYEKTIF MODEL PILIHAN GANDA Khaerudin 1 TEKNIK PENSKORAN TES OBYEKTIF MODEL PILIHAN GANDA Khaerudin 1 khaerudin77@yahoo.com Abstrak Sekolah sebagai suatu institusi pengelola pendidikan senantiasa berurusan dengan program tes. Terutama guru yang

Lebih terperinci

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 179 KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK Eva Dina Chairunisa,

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson A. Pendahuluan Untuk mendapatkan instrumen berkualitas tinggi, selain dilakukan analisis secara teori (telaah butir berdasarkan aspek isi, konstruksi,

Lebih terperinci

PENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAM/NEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULASI

PENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAM/NEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULASI PENGARUH SAMPLE SIZE (N) DAN TEST LENGTH (n) TERHADAP ITEM PARAMETER ESTIMATE DAN EXAM/NEE PARAMETER ESTIMATE, SUATU STUDI SIMULASI R. BUDIARTI 1 Abstrak Studi yang mempelajari masalah pengukuran secara

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

KOMPARASI BEBERAPA METODE ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN. Catharina Sri Wahyu Widayati. LPMP DIY

KOMPARASI BEBERAPA METODE ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN. Catharina Sri Wahyu Widayati. LPMP DIY KOMPARASI BEBERAPA METODE ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN LPMP DIY cathrin_wd@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan besarnya estimasi kesalahan pengukuran perangkat soal Ujicoba

Lebih terperinci

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 17, NO. 1, 2009: 28 32 ISSN: 0854 7108 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana Dikembangkan Pada Siswa. Jurnal FMIPA UPI 4 Zohar, Anat and Dori, Yehudit J Higher Order Thinking Skills and Low

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana Dikembangkan Pada Siswa. Jurnal FMIPA UPI 4 Zohar, Anat and Dori, Yehudit J Higher Order Thinking Skills and Low BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmuilmu lainnya 1. Oleh karena itu matematika memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir. Menurut

Lebih terperinci

PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN Syarifah Dosen FIS Universitas Negeri Medan Abstract Clasical test theory uses a very simple measurement

Lebih terperinci

Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF

Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF Oleh: Kana Hidayati Jurusan Pendidkan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Kegiatan pengukuran dalam bidang pendidikan sangat memerlukan suatu alat ukur yang

Lebih terperinci

Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) Pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah

Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) Pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) Pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah Sudaryono STMIK Raharja Tangerang, Email: sudaryono2@yahoo.com Abstrak: Pengukuran pendidikan meliputi

Lebih terperinci

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, didefinisikan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 Lismawati Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 2, September 2015 ( ) Online:

Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 2, September 2015 ( ) Online: Volume 3, No 2, September 2015 (191-201) Online: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep KOMPARASI METODE ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATEMATIKA SMA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR MATEMATIKA DAN SAINS DI SEKOLAH DASAR

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR MATEMATIKA DAN SAINS DI SEKOLAH DASAR IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR MATEMATIKA DAN SAINS DI SEKOLAH DASAR Heri Retnawati, Badrun Kartowagiran, Samsul Hadi, dan Kana Hidayati Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR

PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR Syahrul, Mansyur, dan Rosdiyanah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar email: syahrulab@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR

PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR Syahrul, Mansyur, dan Rosdiyanah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Email: syahrulab@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA Khotimah Marjiastuti Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran sifatnya kuantit

Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran sifatnya kuantit Pengembangan Tes Hasil Belajar dengan Teori Modern Oleh Dr. Budi Susetyo Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PENYETARAAN SKOR TES MENGGUNAKAN BUTIR BERSAMA DAN TANPA BUTIR BERSAMA

PERBANDINGAN METODE PENYETARAAN SKOR TES MENGGUNAKAN BUTIR BERSAMA DAN TANPA BUTIR BERSAMA PERBANDINGAN METODE PENYETARAAN SKOR TES MENGGUNAKAN BUTIR BERSAMA DAN TANPA BUTIR BERSAMA Heri Retnawati Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta email: heri_retnawati@uny.ac.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN MODEL PENSKORAN TERHADAP ESTIMASI SKOR SESUNGGUHNYA BERDASARKAN TEORI RESPONS BUTIR. Musmuliadi. LPMP NTB

HUBUNGAN MODEL PENSKORAN TERHADAP ESTIMASI SKOR SESUNGGUHNYA BERDASARKAN TEORI RESPONS BUTIR. Musmuliadi. LPMP NTB HUBUNGAN MODEL PENSKORAN TERHADAP ESTIMASI SKOR SESUNGGUHNYA BERDASARKAN TEORI RESPONS BUTIR LPMP NTB musmuliadi1@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) karakteristik tes

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Nahadi, Wiwi Siswaningsih, dan Ana Rofiati Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci