PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah pra experimental dengan rancangan pretestposttest

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Diare adalah penyebab kematian yang kedua pada anak balita setelah

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB I PENDAHULUAN. yang masih tinggi (Kemenkes RI, 2011). Anak usia sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

serangan diare dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitasnya yang masih tinggi. Diare adalah penyakit yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

Cucu Saepuloh, Siti Jundiah, Rika Nurhasanah ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya kesehatan dimasa depan. Salah satu pokok program pembangunan kesehatan

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan titipan illahi dan merupakan suatu investasi bangsa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. penyakit terbanyak di Indonesia (Depkes, 2014). Penduduk yang. Daerah (Riskesdas) oleh Departemen Kesehatan RI meningkat dari 23,2%

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 4 METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan khususnya yaitu olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masa anak-anak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA BALITA DIARE DI RUMAH DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada disekelilingnya. Keterampilan motorik seperti berlari, berjalan,

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB III METODE PENELITIAN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Dadang Kusbiantoro Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

deskriptif korelation yaitu

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi adalah Healthcare-associated Infection (HAIs). HAIs

Transkripsi:

73 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA Rohana 1, Arbianingsih 1 Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Abstrak Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak diberbagai negara yang sedang berkembang, setiap tahun diperkirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia. Salah satu upaya untuk menekan angka kejadian diare pada anak-anak dengan memberikan pengetahuan/pendidikan kesehatan untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jenis penelitian ini adalah pra-eksperiment design dengan rancangan pre-test dan post-test. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 80 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik wilcoxon dengan tingkat kemaknaan ρ< α = 0,05. Hasil analisis dengan uji statistik wilcoxon didapatkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang pencegahan penyakit diare pada anak usia pra sekolah yaitu dengan nilai koefisien z sebesar -8,374 dan nilai p value < 0,001. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan anak usia pra sekolah antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit diare. Hal ini di sebabkan karena siswa telah mendapatkan pelajaran dalam bentuk pendidikan kesehatan sehingga terjadi suatu proses belajar dimana sesuatu yang tidak tahu berubah menjadi tahu. Keywords: Pendidikan Kesehatan, Media Video, Pengetahuan Pencegahan Diare I. PENDAHULUAN Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi tiga kali atau lebih per hari, di sertai perubahan tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan darah. Apabila pada diare pengeluaran cairan melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan tubuh, maka akan terjadi dehidrasi (Yusuf, 2011).

74 Menurut data WHO (World Health Organization) sebagaimana dikatakan, diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Diare masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortilitas anak-anak di berbagai negara yang sedang berkembang, setiap tahun diperkirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3 juta kasus kematian sebagai akibatnya. Kombinasi paparan lingkungan yang potogenik, diet yang tidak memadai, malnutrisi menunjang timbulnya kesakitan dan kematian karena diare (Depkes, 2010). Periode prevalensi diare pada Riskesdas 2013 (3,5%) lebih kecil dari Riskesdas 2007 (9,0%). Penurunan periode prevalensi yang tinggi ini dimungkinkan karena waktu pengambilan sampel yang tidak sama antara 2007 dan 2013. Pada Riskesdas 2013 sampel diambil dalam rentang waktu yang lebih singkat. Lima provinsi dengan insiden dan periode prevalensi diare tertinggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulawesi Selatan (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%), Sulawesi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulawesi Tengah (4,4% dan 8,8%). Menurut Nur (2014), upaya penurunan angka kejadian diare dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya khususnya unsur manusia meliputi upaya penemuan dan pengobatan secara dini, salah satunya dengan pendidikan kesehatan. Salah satu faktor penyebab anak diare adalah karena kurangnya pengetahuan anak dan ibu terhadap pencegahan diare. Pada umumnya masyarakat menganggap remeh penyakit ini, sehingga sering kali penanganan penderita terlambat dan berakibat fatal, hal ini di akibatkan oleh karena penerapan prinsip-prinsip rehidrasi seawal mungkin belum dilaksanakan oleh masyarakat dalam penanganan awal diare tersebut berdampak buruk lagi. Tingkat pengetahuan yang buruk berdampak pada ketidakmampuan ibu dalam mencegah maupun merawat anak dengan diare. Pengetahuan ibu memberikan kontribusi paling kuat dibandingkan faktor lingkungan dan sosial ekonomi dalam mempengaruhi kejadian diare akut pada balita. Sedangkan tingkat pengetahuan yang bagus terhadap anak dampak membantu terhadap pencegahan diare tentang bagaimana mengkonsumsi jajanan yang sehat, cara mencuci tangan yang benar, dan bagaimana membuang sampah pada tempatnya. Menurut Ernawati (2012), masih banyak yang belum mengetahui bagaimana diare itu, bagaimana pengobatan dan pencegahannya. Karena pengetahuan diare juga sangat mempengaruhi angka kejadian diare pada anak. Maka di butuhkan cara agar dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak mengenai diare. Meena siwach melaporkan bahwa pendidikan kesehatan pada anak sekolah dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan secara signifikan. Ada beberapa program pendidikan kesehatan baik berupa penyuluhan, diskusi, dan simulasi. Ada beberapa metode penyuluhan yaitu menggunakan media cetak seperti leaflet, flip chart, dan poster. Bisa juga menggunakan media elektronik seperti video, dan slide. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak TK mengenai diare melalui program pendidikan kesehatan melalui pemutaran video. Pendidikan kesehatan dalam metode ini sangat cocok pada usia anak-anak yang mudah bosan jika diberi ceramah dalam. Diharapkan dengan menggunakan metode

75 pemutaran video ini, materi mengenai pencegahan diare yang ingin disampaikan dari pendidikan kesehatan ini akan lebih mudah diterima oleh anak-anak. II. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan adalah pra-eksperiment design : one group pre-test dan post-test. Penelitian ini dilaksanakan di TK Minasa Upa. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anak usia pra sekolah yang berjumlah 80 orang dengan menggunakan metode Total Sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Dimana peneliti memperlihatkan tanyangan video tentang pencegahan diare yang terdiri dari mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan dengan sabun setelah BAB/BAK, membuang sampah pada tempatnya, dan Mencuci peralatan makan yang jatuh sebelum digunakan kembali. Setelah itu anak-anak diminta untuk menentukan apakah tayangan yang di perlihatkan merupakan perilaku sehat atau tidak. Jika menyatakan perilaku sehat maka anak diminta untuk mengceklis gambar ketawa dan jika bukan perilaku sehat maka anak diminta untuk mengceklis gambar menangis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala guttman, yaitu diberi skor 1 jika benar dan 0 jika salah. Pendidikan kesehatan ini dilakukan selama tiga hari. Dimana hari pertama yaitu dilakukan pre test dan pada hari kedua dan ketiga dilakukan pendidikan kesehatan sekaligus evaluasi (post test). Prosedur pengolahan data yang dilakukan melalui tahap editing, cording dan entry data dan data dianalisis melalui prosedur analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Test dengan tingkat kemaknaan ρ< α = 0,05 dalam uji statistik digunakan perangkat lunak dengan spss 16 for windows. Etika dalam penelitian ini Menghormati harkat dan martabat manusia, Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian, Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian, dan Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. III. HASIL & PEMBAHASAN A. ANALISIS PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik responden data kuantitatif siswa TK Minasa Upa berdasarkan usia pada Maret 2015 (n=80) Jumlah (f) Persentase (%) 4 5 6 30 42 8 37,5 52,5 10 Total 80 100 Sumber : Data Primer, 2015

76 Tabel 4.2 Karakteristik responden data kuantitatif siswa TK Minasa Upa berdasarkan jenis kelamin pada Maret 2015 (n=80) Jenis Kelamin Jumlah (f) Persentase (%) Perempuan Laki-laki 51 29 63,7 36,3 Total 80 100 Sumber : Data Primer, 2015 2. Analisi Univariat Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pre Test & Post Test Pengetahuan Pencegahan Diare Siswa TK Minasa Upa pada Maret 2015 (n=80) Kategori Pre test Post test Baik - 78,7% Cukup 17,5% 21,3% Kurang 82,5% - 3. Uji Normalitas Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data P value Distribusi data Sebelum 0,000 Tidak normal Sesudah 0,000 Tidak normal Sumber : data Primer 4. Uji Bivariat Tabel. 4.5 Perbedaan Pengetahuan Pencegahan Diare Sebelum Dan Sesudah Pemberian Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Video Pengetahuan Median (Minimum- Maksimum) Pre test 2,00 (1-3) Post test 4,00 (3-4) Nilai p 0,000 B. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian didapat hasil pre-test tingkat pengetahuan siswa tentang pencegahan diare adalah 17,5% siswa sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang pencegahan diare dan masih terdapat 82,5% siswa yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang pencegahan diare.

77 Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode video, terdapat perubahan tingkat pengetahuan siswa. Persentasi siswa yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 78,7% dan persentasi siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sebesar 21,3%. Hal ini disebabkan karena siswa TK Minasa Upa telah mendapatkan pelajaran dalam bentuk pendidikan kesehatan sehingga terjadi suatu proses belajar dimana sesuatu yang tidak tahu berubah menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Dari pernyataan tersebut tampak jelas bahwa sifat khas dari proses belajar ialah memperoleh sesuatu yang baru, yang dahulu belum ada sekarang jadi ada, yang dahulu belum mengerti sekarang dimengerti. Pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Pengetahuan tidak hanya didapatkan di ruang lingkup sekolah namun juga dapat diperoleh melalui pengalaman, dari kebiasaan sehari-hari. Pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak lepas dari banyaknya informasi yang diterima baik melalui penglihatan, pendengaran maupun menyaksikan secara langsung. Sebagaimana Allah swt. berfirman dalam Q.S. Al-Mujadilah, (58) : 11, yang berbunyi : Terjemahnya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. Al-Mujadilah, (58) : 11 Dalam Tafsir Al-Mishbah, jelaslah perbedaan antara orang yang mempunyai pengetahuan dengan yang tidak, orang yang diberi pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. dalam hal kesehatan atau penyakit, semakin tinggi pengetahuan penderita akan membuat penderita tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Pengetahuan yang baik tersebut dapat pula mengalahkan penderita dalam menyikapi penyakitnya dalam membangun persepsi yang baik tentang penyakitnya (M. Quraysh Shihab, 2002). Hasil uji bivariat menggunakan Test Wilcoxon, dengan nilai koefisien z sebesar -8,374 dan nilai p value < 0,001 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Ini menunjukkan penyampaian informasi tentang pencegahan penyakit diare melalui pendidikan kesehatan telah dapat merubah tingkat pengetahuan murid-murid TK

78 Minasa Upa. Hal ini sesuai dengan teori menurut WHO yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003) bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan pemberian informasi yang dapat dilakukan dengan penyuluhan. Sesuai dengan teori (George Pckett & John J. Hanlon, 2005) keberhasilan penyuluhan tidak lepas dari 3 faktor yang mempengaruhi penyuluhan itu sendiri, yang pertama kapabilitas seorang penyuluh, kedua yaitu dari murid-murid itu sendiri dan ketiga adalah proses dalam pendidikan kesehatan itu sendiri adalah proses membantu seseorang dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Pada dasarnya pendidikan kesehatan merupakan suatu proses pendidikan/belajar-mengajar dimana ada sasaran sebagai siswa dan pemberian informasi sebagai guru. Untuk meningkatkan pengetahuan anak pra sekolah di anjurkan kepada pihak sekolah berkumpul seperti ketika sedang bermain di luar ruangan diberikan pendidikan kesehatan, dengan demikian pengetahuan anak-anak pra sekolah tidak hanya lewat proses belajar mengajar di dalam kelas tapi bisa juga di luar kelas serta dari pengalaman, dan dengan menyediakan fasilitas serta media pendidikan kesehatan berupa poster agar anak-anak murid dapat mencegah penyakit. Pemberian pengetahuan yang di sampaikan melalui pendidikan kesehatan akan membawa dampak terjadinya peningkatan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, sehingga dengan dilakukannya pendidikan kesehatan secara tatap muka atau face to face maka pendidikan kesehatan akan mudah diterima oleh anak. IV. KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan diatas dimana, terdapat adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan anak pra sekolah terhadap pencegahan penyakit diare di TK Minasa Upa, dimana tingkat pengetahuan anak pra sekolah sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit diare sebagian besar masih kurang. Sedangkan tingkat pengetahuan anak pra sekolah setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit diare mengalami peningkatan dibanding sebelum diberikan pendidikan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Dan Terjemahannya. 2006. Departemen Agama RI. PT. Karya Depkes. 2010. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)Dapat Menurunkan Insiden Diare, http://www.depkes.go.id. Di akses 08 januari 2015 Ernawati. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Diare Pada Anak Jalanan Di Semarang. Jurnal. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an. Jakarta: Lentera Hati, 2002

79 Nur, A, S. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua Dalam Perawatan Anak Diare Di Ruang Perawatan Ar- Rahim Di Rsud Haji Makassar Prov. Sul-Sel Tahun 2014. 4 Skripsi tidak diterbitkan. Samata: program studi keperawatan fakultas ilmu kesehatan Yusuf, Sulaiman. 2011. Profil Diare Pada Ruang Rawat Inap Anak. Jurnal Sari Pediatri Vol 4. No.13