BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NAGAN RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan terbagi menjadi perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan. Ketiga bentuk perencanaan tersebut masing masing terdapat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional, perencanaan pembangunan daerah kabupaten merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan tahunan nasional dan propinsi. Dalam konteks ini penyusunan RPJPD harus mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional). Demikian pula halnya dengan RPJMD dan RKPD harus mengacu kepada RPJM Nasional dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Dalam kerangka pembangunan daerah, RKPD berfungsi sebagai rujukan dan dasar pertimbangan bagi proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi pembangunan dalam setiap program pembangunan yang dilaksanakan. Untuk tahun 2009, penyusunan RKPD Kabupaten Lebak masih mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak tahun 2004 2009. Dengan demikian, tahun 2009 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Renstra Pemerintah Kabupaten Lebak dan merupakan masa transisi sebelum disusunnya RPJMD Kabupaten Lebak 2009 2014 oleh Pemerintah Daerah pasca pemilihan Umum Bupati / Wakil Bupati secara langsung. Oleh karena itu, tingkat keberhasilan dari rencana tahun ini menjadi representasi hasil dari keseluruhan proses pembangunan pada periode sebelumnya. Sebagaimana dialami oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia, perubahan yang sangat cepat dari kerangka regulasi sejak tahun 2003 merupakan bentuk tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam I - 1

mempersiapkan proses pembangunan agar tetap sesuai dengan Renstra/RPJMD masing-masing daerah. Pada tahun 2009 Kabupaten Lebak diperkirakan masih dihadapkan kepada beberapa permasalahan strategis seperti pengangguran, masih terbatasnya akses dan pemerataan pendidikan, terbatasnya infrastruktur, penyebaran penyakit menular dan masalah gizi, kerentanan terhadap bencana alam dan kerusakan lingkungan, serta rendahnya etos kerja dan budaya kerja masyarakat. Di samping itu peta politik Kabupaten Lebak akan diwarnai oleh hasil penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif (DPR RI) serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Dengan adanya berbagai tantangan tersebut, maka perlu dilakukan reformulasi isu strategis dan prioritas pembangunan yang baru. Reformulasi ini sangat penting, selain untuk tetap sesuai dengan arah pembangunan pemerintah, juga untuk mendorong agar kebijakan, program dan kegiatan yang direncanakan pada tahun 2009 tetap mengarah kepada pencapaian visi, misi dan target yang ditetapkan dalam Renstra Pemerintah Daerah. 1.1.1 Visi dan Misi Daerah Kabupaten Lebak sebagai salah satu daerah otonom terluas di Propinsi Banten memiliki wilayah seluas 3.044,72 KM2 atau 304.472 hektar. Dilihat dari tata guna lahan, sebagian besar lahan yang ada digunakan untuk areal kehutanan dan pertanian. Sedangkan berdasarkan fungsinya Kabupaten Lebak berfungsi sebagai wilayah konservasi / resapan air yang peranannya cukup strategis dalam mendukung ketersediaan sumber daya air bagi wilayah wilayah lainnya di Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Lebak memiliki sumber daya alam yang cukup potensial bagi pengembangan usaha di bidang pertanian, pertambangan dan pariwisata, namun sampai saat ini potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena masih terbatasnya dukungan sarana prasarana transportasi, kemampuan fiskal daerah dan investasi swasta. Dalam rangka percepatan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya daerah, pemerintah daerah menyadari sepenuhnya bahwa hal itu tidak mungkin bisa ditangani oleh pemerintah daerah saja, melainkan diperlukan juga peran sektor swasta atau dunia usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan usaha dan investasinya di I - 2

Kabupaten Lebak. Oleh karena itu melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Lebak tahun 2004 2009, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 7 Tahun 2006, telah ditetapkan Visi Kabupaten Lebak yaitu : Lebak Menjadi Daerah Yang Menarik Untuk Berinvestasi Pada Tahun 2009 Visi tersebut memiliki tantangan serta membutuhkan konsistensi dari berbagai pihak karena untuk tercipatnya iklim yang kondusif bagi investasi membutuhkan upaya dan kerja keras, terutama dalam mempersiapkan segenap perangkat dan infrastruktur penunjangnya. Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, maka misi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat adalah sebagai berikut : Mewujudkan Lebak Sebagai Daerah Yang Kondusif Dalam Berinvestasi Untuk Percepatan Pembangunan Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Iman Dan Taqwa Makna misi tersebut cukup jelas bahwa untuk melakukan percepatan pembangunan dalam rangka mengejar ketertinggalan melalui pemberdayaan berbagai potensi yang dimiliki tentunya sulit diwujudkan bila hanya mengandalkan anggaran pemerintah yang terbatas. Untuk itu, maka salah satu pilihan paling strategis adalah melalui upaya mendorong dan mengembangkan investasi dengan memprioritaskan anggaran pemerintah daerah untuk penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik yang menunjang kelancaran perkembangan investasi di daerah. Komitmen dalam melaksanakan visi dan misi tersebut di atas bersamaan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab dapat memberikan peluang bagi Kabupaten Lebak untuk berbenah diri dan bangkit dari ketertinggalan dengan membangun daerah sendiri secara lebih berhasil guna dan berdaya guna sesuai dengan kondisi potensi dan peluang yang dimiliki. 1.1.2 Landasan Hukum Dasar hukum / Peraturan Perudang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009 adalah sebagai berikut : I - 3

1. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 3. Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005; 5. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Undang undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004 2009; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Lebak Tahun 2004 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Lebak. 1.2 TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI 1.2.1 Tujuan Penyusunan RKPD bertujuan untuk mewujudkan keterpaduan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya pembangunan daerah. I - 4

1.2.2 Sasaran Menjadi acuan dan pedoman pembangunan daerah Kabupaten Lebak, baik yang bersumber dari APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN maupun sumber sumber lain yang sah. 1.2.3 Fungsi RKPD Kabupaten Lebak berfungsi sebagai : 1. Acuan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Lebak Tahun 2009; 2. Pedoman bagi SKPD dalam upaya menyempurnakan penyusunan rencana kerja SKPD. 1.3 PENDEKATAN DAN PROSES PENYUSUNAN RKPD 1.3.1 Pendekatan Penyusunan RKPD Dalam penyusunan RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009, terdapat beberapa pendekatan yang digunakan, yaitu : 1. Pendekatan Politik; yaitu merupakan penjabaran agenda agenda pembangunan yang didasarkan pada kebijakan Kepala Daerah maupun aspirasi masyarakat melalui DPRD; 2. Pendekatan Teknokratik; yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas sektor dan lintas pelaku; 3. Pendekatan Partisipatif; yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan; 4. Pendekatan Top Down (Atas Bawah ) dan Bottom Up (Bawah Atas); yaitu dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui mekanisme musyawarah pembangunan. 1.3.2 Proses Penyusunan RKPD Proses penyusunan RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD periode tahun 2007; 2. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD; I - 5

3. Kepala Bappeda memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang tingkat kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lebak sebagai wadah penjaringan aspirasi masyarakat; 4. Bappeda melaksanakan penyusunan Rancangan Awal RKPD dengan bahan bahan berupa hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2007, Renstra Kabupaten Lebak Tahun 2004 2009, Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJM Nasional dan Rancangan Awal RKP Tahun 2009; 5. Pembahasan Rancangan Awal RKPD dengan Kepala SKPD untuk disepakati sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renja SKPD; 6. Penyampaian secara resmi Dokumen Rancangan Awal RKPD kepada masing-masing Kepala SKPD untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan Rancangan Renja SKPD; 7. Penyusunan Rancangan Renja SKPD oleh Kepala SKPD dengan memperhatikan Rancangan Awal RKPD, Renstra SKPD, tugas dan fungsi SKPD serta capaian keberhasilan dan permasalahan dalam periode sebelumnya; 8. Bappeda memfasilitasi SKPD untuk melaksanakan forum lintas SKPD untuk mendapatkan susunan prioritas kegiatan dan program serta menampung rencana kerja tambahan ke dalam Rancangan Renja SKPD yang telah disusun; 9. Bappeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD, yaitu mengintegrasikan Rancangan Awal RKPD dengan Rancangan Renja SKPD yang diterima resmi dari Kepala SKPD; 10. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Kabupaten untuk mendapatkan program masukan bagi penyempurnaan Rancangan Awal RKPD dengan mensinergikan Dokumen Rancangan Awal RKP, Rancangan Awal RKPD Propinsi serta melakukan penjaringan aspirasi masyarakat. Hasil Musrenbang Kabupaten menjadi masukan untuk penyempurnaan Rancangan Akhir RKPD. 11. Bappeda melaksanakan penyusunan Rancangan Akhir RKPD dengan mempertimbangkan RKP Tahun 2009, Rancangan RKPD Propinsi Banten dan penyusunan naskah Rancangan Peraturan Bupati tentang RKPD Kabupaten Lebak. 12. Penetapan Peraturan Bupati tentang RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009. I - 6

13. Sosialisasi dan penyampaian secara resmi Peraturan Bupati tentang RKPD Tahun 2009 kepada Anggota DPRD, para Kepala SKPD dan masyarakat. 1.4 SISTEMATIKA RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2009 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah dan kaitannya dengan rencana kerja pada tahun terencana. 1.1.2 Landasan Hukum Mencantumkan dasar hukum / peraturan perundang undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD. 1.2 Tujuan, Sasaran dan Fungsi Menjelaskan tujuan, sasaran dan fungsi RKPD 1.3 Pendekatan dan Proses Penyusunan RKPD Menjelaskan pendekatan dan proses penyusunan RKPD sejak penyusunan Rancangan Awal RKPD, Rancangan Akhir RKPD sampai dengan penetapan Peraturan Kepala Daerah. 1.4 Sistematika Menjelaskan isi bahasan tiap bab dalam RKPD. BAB II ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan rumusan evaluasi umum pembangunan daerah pada tahun sebelumnya dan isu strategis pembangunan daerah. BAB III PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan prioritas pembangunan daerah berdasarkan isu strategis pembangunan daerah, evaluasi pembangunan tahunan, kerangka ekonomi daerah, capaian kinerja yang direncanakan dalam Renstra Pemerintah, serta aspirasi masyarakat yang disepakati dalam Musrenbang. BAB IV RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2009 Menjelaskan rumusan prioritas pembangunan, program, sasaran program, indikasi kegiatan, lokasi, sumber dana dan pelaksana kegiatan. I - 7

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan kondisi keuangan daerah dari berbagai sumber dana dan kebijakan pemerintah daerah yang berupa pendapatan, belanja dan pembiayaan pembangunan daerah. BAB VI PENUTUP Memuat kaidah pelaksanaan dan penegasan dalam menerapkan RKPD serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh SKPD dan pelaku pembangunan lainnya. I - 8