LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

SIROSIS HEPATIS R E J O

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB III ANALISA KASUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

asuhan keperawatan Tinnitus

MAKALAH PADA PASIEN IUFD (Intra Uterine Fetal Death)

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Etiologi Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA


LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA EFUSI PLEURA

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

memfasilitasi sampel dari bagian tengah telinga, sebuah otoscope, jarum tulang belakang, dan jarum suntik yang sama-sama membantu. 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I KONSEP DASAR. kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi membrane

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

BAB I KONSEP DASAR. insulin (Engram, 1999:532). Ulkus adalah kehilangan jaringan kulit yang

BAB I KONSEP DASAR A.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

riwayat personal-sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

KELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

Disusun Oleh : Kelompok III

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

Transkripsi:

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). ( Brunner & Suddarth, 2000:22 ). 2. Etiologi a. Alkoholisme b. Hepatitis A c. Hepatitis B d. Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure) e. Leukemia f. Neuroblastoma 3. Patofisiologi Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran hati. Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup vena porta yang mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat yang mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan udema. Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas. Hepatomegali juga dapat mengakibatkan vaskularisasi memburuk, sehingga mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali dapat mengakibatkan proses desak ruang, yang mendesak paru, sehingga mengakibatkan sesak, proses desak ruang yang melepas mediator radang yang merangsang nyeri. ( Iyer et al, 1996 dalam Nursalam, 2002. 1-2 ) 4. Manifestasi Klinis Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa: a. Umumnya tanpa keluhan b. Pembesaran perut c. Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 1

d. Nyeri perut hebat, mungkin karena ruptur hepar e. Ikterus 5. Komplikasi Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa menunjukkan sedikit gejala atau gambaran dari hepatomegali. Beberapa diantaranya mungkin juga mengalami komplikasi, yaitu: a. Hipertensi portal dengan pembesaran limpa b. Asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut) c. Gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis) d. Kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum) atau e. Kanker hati (hepatoma). 6. Pemeriksaan Diagnostik a. rontgen perut b. CT scan perut c. tes fungsi hati. 7. Penatalaksanaan Medis a. Terapi umum - Istirahat - Diet b. Terapi komplikasi - Ruptur : pembedahan - Kista terinfeksi : pasang drainase c. Pembedahan - Pembedahan - Operasi pintas porto-cava - Aspirasi cairan (bila kista besar) - Skleroterapi (bila ada perdarahan varises) - Transplantasi hati B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan individu. Dalam hal ini yang perlu dikaji pada pasien berupa: Aktivitas/ Istirahat Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak banyak aktivitas karena nyeri di perutnya. Sirkulasi Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 2

Adakah riwayat hipertensi,ami, klaudikasi, kebas, takikardi, perubahan tekanan darah Integritas Ego Stress, ansietas Eliminasi Perubahan pola berkemih sulit BAB, BAK sedikit. Makanan / Cairan Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penambahan berat badan, haus, penggunaan diuretik. Neurosensori Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan. Nyeri / Kenyamanan Abdomen tegang, nyeri pada perut kanan atas (sedang / berat) Pernapasan Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak) Keamanan Kulit kering, gatal. b) Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang dimiliki muncul pada penderita anemia adalah sebagai berikut : 1. Nyeri akut b/d proses penyakit, inflamasi 2. Gangguan pola tidur b/d rasa nyeri pada perut kanan atas dan punggung. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia c). Perencanaan Menurut Marilyn E. Dongoes, dkk (1999;569-581), intervensi ataupun perencanaan yang dapat dilaksanakan pada klien dengan penyakit anemia adalah sebagai berikut : DX 1 : Nyeri akut b/d proses penyakit, inflamasi Tujuan : Nyeri berkurang / terkontrol Kriteria hasil : Klien mengatakan nyerinya berkurang, TTV dalam batas normal, wajah pasien rileks, klien mampu mengendalikan nyeri dengan teknik relaksasi, skala nyeri 0 3. Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 3

Intervensi : 1. Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri. Rasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan. 2. Anjurkan klien istirahat ditempat tidur. Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri. 3. Atur posisi pasien senyaman mungkin Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri. 4. Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam Rasional : Relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan lebih nyaman. 5. Kolaborasi untuk pemberian analgetik. Rasional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman. DX 2 : Gangguan pola tidur b/d rasa nyeri pada perut kanan atas dan punggung. Tujuan : Gangguang Pola teratasi Kriteria hasil : Pasien mudah tidur dalam waktu 30 40 menit, Pasien tenang dan wajah segar, Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup Intervensi : 1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang. Rasional : Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur/istirahat 2. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah. Rasional : Mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien 3. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti cemas, efek obat-obatan dan suasana ramai Rasional : Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien 4. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi Rasional : Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri. Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 4

5. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien Rasional : Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. DX 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia Tujuan : Nutrisi klien terpenuhi Kriteria hasil : Klien mengatakan tak mual lagi, nafsu makan klien meningkat porsi makan di habiskan, pasien mampu mengungkapkan bagaimana cara mengatasi malas makan. Intervensi : 1. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai Rasional :.Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi 2. Observasi dan catat masukan makanan pasien Rasional :.Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi nutrisi. 3. Berikan makan sedikit dan frekuensi sering Rasional :.Makan sedikit dapat menurun kelemahan dan meningkatkan serta mencegah distensi gaster. 4. Berikan dan Bantu personal hygiene mulut sebelum dan sesudah makan menggunakan sikat gigi halus untuk penyikatan lembut. Rasional :.Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral menurunkan pertumbuhan bakteri dan meminimalkan pertumbuhan infeksi. 5. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak Rasional : menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan nafsu makan DAFTAR PUSTAKA - Lynda Juall carpernito, Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2, EGC, Jakarta, 1999. - Marilynn E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3, EGC, Jakarta, 1999. - http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/14415 Terapi Akupunktur untuk Vertigo.pdf/144_15TerapiAkupunkturuntukVertigo.html - Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 144, Jakarta, 2004. Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 5

Created By: ylhaam_adam@yahoo.com Page 6