BAB I PENDAHULUAN. Konseppartisipasiataupun partnership dan participationini pertama kali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang ditanggung negara ini cukup berat, dengan kata lain rakyat dan pemerintah

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

BAB I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu participation yang berarti pengambilan

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Survei Lokasi. Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN. kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat. usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

IDENTIFIKASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN JALAN DAN SALURAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1. Sumber data statistic BPS DKI Jakarta. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

PERMUKIMAN KUMUH DAN PERMASALAHANNYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1 Mahasiswa MIL Undip 2 Dosen MKL Undip 3 Dosen MTS Undip

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan otomomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KELOMPOK TANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Nelayan Belawan merupakan perkampungan yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. tinggal yang terdiri dari beberapa tempat hunian. Rumah adalah bagian yang utuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA TAHAP PELAKSANAANPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRIPERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya

BAB I PENDHAULUAN. dari masyarakat penerima program maka hasil pembangunan tersebut akan sesuai

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Status negara berkembang dengan kesejahteraan materials tingkat rendah

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBANGUNAN WILAYAH PERMUKIMAN DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT studi kasus : kawasan permukiman Kalianak Surabaya

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perancangan Rumah Susun Sederhana di Kota Kediri BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kepadatan penduduk sekaligus berpengaruh pada kebutuhan

TINGKAT PARTISIPASI STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MENENGAH

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dengan demikian usaha. dan keseimbangan dalam hidupnya, baik secara rohani dan jasmani.

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota. Oleh: S U T A M I L4D007038

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Permukiman Kelurahan Putat Jaya Kota Surabaya

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

I. PENDAHULUAN. Perkembangan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi masyarakat dan pembangunan Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berbasiskan partisipasi. Konseppartisipasiataupun partnership dan participationini pertama kali diperdengarkan pada Laporan Konferensi PBB tentang Pemukiman Manusia (Habitat II) di Istambul Turkey 3-14 Juni 1996 yang menyatakan bahwa partisipasi merupakan pendekatan yang paling demokratis dan efektif untuk mewujudkan suatu tujuan pembangunan dengan cara mengadopsi strategi yang memungkinkan dan prinsipprinsip kemitraan/partisipasi(unchs,1996:9). Partisipasi (dalam terminologi UNHCS disebut sebagai forum konsultasi warga) yang merupakan platform bagi semua stakeholder guna mendiskusikan berbagai isu pembangunan dan menghasilkan konsensus terkait prioritasi pelaksanaan program-program pembangunan. Struktur forum konsultasi warga seyogyanya terdiri dari tiga unsur, yaitu pemerintah,organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah. Pembentukan forum warga menjadi semacam wahana bagi pelibatan masyarakat/stakeholder(stakeholder engagement) dalam proses konsultasi warga (UNHCS, 2001). Di Indonesia, program pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah masih bersifat pola pendekatan pembangunan top-down(dari atas ke bawah)yang menunjukkan perandominan dari pemerintah. Pemerintah melakukan pembangunan

tanpa melihat apakah program tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak sehingga program yang ada menjadi tidak tepat sasaran dan tujuan pembangunan Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur tidak terwujud. Pada masa sekarang ini, paradigma program pembangunan sudah bergeser menjadi pola pendekatan pembangunan bersifat bottom-up(dari bawah ke atas). Partisipasi aktif masyarakat menjadi landasan utama pada program pembangunan yang bersifat bottom-up. Masyarakat dijadikan sebagai subjek pembangunan bukan lagi menjadi objek pembangunan. Masyarakat diikutsertakan dalam menentukanberbagai kegiatan pembangunan, dan pengelola program pembangunan sehingga peran pemerintah bergeser menjadi fasilitator, sumber biaya, dan sumber inovasi dalam pencapaian tujuan program. Hal-hal inilah yang disebut dengan pembangunan partisipatif, dimana pembangunan yang dilakukan berlandaskan peran serta masyarakat sehinggatujuan program pembangunan tercapai dan hasilnya dapat dinikmati masyarakat luas. Pelibatan masyarakat pada setiap tahapan pembangunan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, akan menumbuhkan rasa percaya terhadap pemerintah sehingga masyarakat termotivasi untuk mendukung program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat banyak memegang peran penting dalam pembangunan sehingga partisipasi aktif dari masyarakat mutlak diperlukan. Keberhasilan program pembangunan pemerintah sangat tergantung pada partisipasi masyarakat. Bila tingkat partisipasi masyarakat

tinggi maka tinggi pulalah tingkat keberhasilan program tersebut. Hal ini membuktikan bahwa partisipasimasyarakat adalahhal yang sangat menentukan bisa atau tidaknya tujuan pembangunan tercapai. Oleh karena itu kunci sukses pembangunan adalah partisipasi masyarakat. 1.1.2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Bagan Deli Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakansalah satu program pembangunan pemerintah yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri dengan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini sangat strategis karena menyiapkan landasankemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yangrepresentatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (socialcapital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakatjangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalamkemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini dimulai sejak tahun 2008, dimana program ini merupakan program lanjutan dari Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang telah dilaksanakan pemerintah sejaktahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun

kemandirianmasyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secaraberkelanjutan. Adapun salah satu yang menjadi tujuan khusus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas masyarakat terpencil, dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008 meliputi 8.813 kelurahan/desa di 955 kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di 33 provinsi diseluruh Indonesia termasuk Kota Medan. Lokasi pada penelitian ini adalah Kelurahan Bagan Deli yang terdiri dari 15 lingkungan dengan kondisi lingkungan yang kumuh dan memprihatinkan. Kondisi permukiman nelayan pada Kelurahan Bagan Deli yang berada tepat di sempadan sungai adalah kondisi jalan rusak dan becek karena sering terkena air pasang, lokasi yang rawan banjir air pasang, sampah yang berserakan, limbah rumah tangga yang tidak ditangani, tingkat kerusakan bangunan tinggi, jamban berada diluar rumah, mempunyai tingkat kepadatan bangunan sangat tinggi, kondisi lingkungan buruk dan kumuh, dan bangunan perumahan yang ada sebagian besar adalah semi permanen. Pemerintah Kota Medan sudah berusaha memperbaiki kondisi diatas tersebut melalui program-program pemerintah setiap tahunnya yang bertujuan agar kondisi permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli menjadi lebih baik lagi.

Adapun salah satu program pemerintah yang ada pada kelurahan ini adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, dimana sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli merupakan lokasi sasaran dari program pemerintah tersebut. Setiap tahunnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan selalu memberikan program-program kepada masyarakat Kelurahan Bagan Deli untuk memperbaiki kondisi daerah tersebut, namun kenyataannya program-program tersebut belum cukup membantu kondisi kelurahan ini menjadi lebih baik dikarenakan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pemerintah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan yang dilakukan pemerintah terhadap Kelurahan Bagan Deli khususnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Penelitian ini juga dipandang perlu untuk memperolehfaktor yang menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada Kelurahan Bagan Deli agar tujuan pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan dapat tercapai. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan pertanyaan penelitian (Research Questions) sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di

permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan berdasarkan Skala Sherry Arnstein? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan? 1.3Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan permasalahan sebagaimana tersebut di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Menemukan tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan berdasarkan Skala Sherry Arnstein. 2. Menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. 1.4Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Pemerintah Kota Medan, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran bila nantinya melakukan program pembangunan yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat di Kota Medan secara umum dan khususnya di Kelurahan Bagan Deli. b. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat luas mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan dan terutama bagi masyarakat sasaran khususnya, penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pemerintah. c. Sumbangan keilmuan khususnya dalam bidang pembangunan kota mengenai partisipasi masyarakat serta dapat dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya maupun kegiatan akademis lain yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Ruang lingkup wilayah Adapun yang menjadi wilayah penelitianini adalah permukiman nelayan pada Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Kelurahan Bagan Deli merupakan kelurahan yang selalu mendapatkan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008.

1.5.2 Ruang lingkup substansi Adapun yang menjadi ruang lingkup substansi pada penelitian ini adalah: 1. Kajian mengenai tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. 2. Kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan mata pencaharian masyarakat. 1.6 Kerangka Berpikir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan salah satu program pembangunan pemerintah yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu memperoleh PNPM, tetapi program tersebut tidak mampu memenuhi target disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat.oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan Bagan Deli.Pendekatan yang diambil dalam penyusunan penelitian ini meliputi serangkaian kegiatan yang saling terkait yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian literatur,metode penelitian,analisis yang digunakan beserta metoda analisis data,hasil analisis dan kemudian menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi seperti digambarkan dalam bagan alir kerangka berpikir pada Gambar 1.1.

Latar Belakang - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan untuk menanggulangi kemiskinan tidak berhasil memenuhi target disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat. - Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu memperoleh Program PNPM tetapi tidak signifikan dengan tujuan program tersebut Rumusan Masalah Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat danfaktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat, khususnya pada tahap pelaksanaan PNPM di Kelurahan Bagan Deli Tujuan Mendapatkantingkat partisipasi masyarakat besertafaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasipada tahap pelaksanaan program Kajian Literatur - Partisipasi masyarakat - Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi - Hambatan dalam partisipasi Metode Penelitian - Deskriptif kuantitatif - Analisakualitatif Analisis 1. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan menggunakan Teori Sherry Arnstein yang meliputi Manipulasi, Terapi, Pemberian Informasi, Konsultasi, Penetraman, Kemitraan, Pendelegasian Kekuasaan dan Pengawasan Masyarakat 2. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, meliputi : Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Tingkat Penghasilan, dan Mata Pencaharian Metode Analisa Data Metode Tabulasi Silang dan Analisis SPSS Hasil Analisis Kesimpulan & Rekomendasi Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Sumber: Hasil Analisis,2013

1.7 Struktur Penulisan Tesis Sistematika penulisanpenelitian ini meliputi 6 (enam) bab, sebagai berikut: 1. Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,kerangka berpikir, struktur penulisan tesis dan keaslian penelitian. 2. Bab II berisi kajian literatur mengenai teori-teori yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat yaitu pengertian partisipasi, bentuk partisipasi, tingkat partisipasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan mata pencaharian, hambatan dalam berpartisipasi dan resume kajian pustaka. 3. Bab III berisi jenis penelitian, variabel penelitian,populasi/sampel,metoda pengumpulan data, dan metoda analisa data. 4. Bab IV berisi gambaran umum kawasan penelitian dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Perkotaan Perkotaan 5. Bab V berisi kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, analisis distribusi frekuensi responden, analisis bentuk partisipasi masyarakat, analisis tingkat partisipasi masyarakat, analisis hubungan faktor internal dengan tingkat partisipasi dan temuan penelitian. 6. Bab VI berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rekomendasi.

1.8 Keaslian Penelitian Kajian tentang Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan,Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan sejauh yang peneliti ketahui belum ada peneliti yang sudah mengkaji dalam bentuk tesis. Adapun penelitian dengan tema yang sama pernah dilakukan oleh Intan Sumiyati di Kabupaten Tana Tidung, Sri Wahyuni dan Onny Setiani di Kabupaten Tulungagung, Trias Yuniar di Kabupaten Jember, Aprianto Patabang di Makassar dan Sutami di Kelurahan Marunda Jakarta. Penelitian yang dilakukan sebelumnya tidak sama dengan yang penulis teliti baik menurut aspek dan lokasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka keaslian dari penelitian dalam rangka penyusunan tesis berjudul Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan apabila terdapat kesamaan adalah pada kajian pustaka atau teori yang melandasi penelitian ini. Untuk lebih jelasnya ada pada Tabel 1.1. hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

JUDUL PENELITIAN Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Di Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung (Studi Kasus Desa Sepala Dalung dan Desa Sesayap) (Intan Sumiyati, 2013) BENTUK Jurnal Tabel 1.1. Keaslian Penelitian TUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN ANALISA DATA Untuk mengetahui Implementasi Program (PNPM) Mandiri Desa Sepala Dalung dan Desa Sesayap Identifikasi implementasi program dalam mengentaskan kemiskinan Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Kualitatif deskriptif HASIL PENELITIAN Pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa Sepala Dalung dan Desa Sesayap di bidang ekonomi berupa dana bergulir sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tulungagung (Sri Wahyuni, Onny Setiani, Suharyanto, 2012) Jurnal Kajian terhadap tingkat partisipasi masyarakat di 5 lokasi Program SLBM di Tulungagung Identifikasi tingkat partisipasi dengan teori Sherry Arnstein Prakarsa, pembiayaan, pengambilan keputusan, kemampuan mobilisasi tenaga, kemampuan menyelesaikan masalah Kualitatif deskriptif Prakarsa tingkat placation, pembiayaan tingkat consultation, pengambilan keputusan tingkat partnership, kemampuan mobilisasi tenaga tingkat delegated power, kemampuan menyelesaiakan masalah tingkat partnership Tingkatan Partisipasi Masyarakat Ringkasan Tesis Dalam Pengelolaan Lingkungan Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Studi Di Kelurahan Tegalgede, Sumbersari Dan Desa Pontang, Ambulu) (Trias Yuniar Mediawati, 2011) Mengkaji tingkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan Prakarsa, pembiayaan,pengambilan keputusan, mobilisasi tenaga dan penyelesaian masalah menurut Sherry Arnstein 1. Prakarsa Deskriptif 1. Prakarsa,tingkat placation 2. Pembiayaan kualitatif 2. Pembiayaan,tingkat consultation 3. Pengambilan keputusan 4. Mobilisasi tenaga 3. Pengambilan keputusan,tingkat 5. Penyelesaian masalah delegated power. 4. Mobilisasi tenaga,tingkat delegated power. 5. Penyelesaian masalah, tingkat partnership.

JUDUL PENELITIAN BENTUK Tabel 1.1. (Lanjutan) TUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN ANALISA DATA Faktor-Faktor Pendorong Dan Untuk mengetahui faktorfaktor 1. Identifikasi perbedaan 1. Bentuk partisipasi apa saja yang bentuk partisipasi Penghambat Partisipasi Ringkasan Tesis 2. Faktor-faktor pendorong Masyarakat Pada Pelaksanaan paling signifikan dan dan penghambat partisipasi Program NUSSP Di Kelurahan dominan menjadi 2. Analisis perbedaan faktor Rappocini Kelurahan pendorong dan pendorong dan penghambat Pannampu Kota Makassar penghambat partisipasi partisipasi masyarakat (Aprianto Patabang, 2010) masyarakat pada ditinjau dari tingkat pelaksanaan Program individu. NUSSP pada Kelurahan 3. Analisis hubungan faktorfaktor Rappocini dan Kelurahan pendorong dan Pannampu di Kota penghambat Makassar partisipasi masyarakat paling signifikan ditinjau dari tingkat individu 4. Analisis perbedaan faktorfaktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat ditinjau dari tingkat komunitas. Deskriptif kuantitatif Deskriptif kualititatif HASIL PENELITIAN 1. Bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Rappocini dan Kelurahan Pannampu adalah bantuan tenaga 2. Faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat paling signifikan pada kedua kelurahan adalah tingkat pendidikan dan mata pencaharian 3. Dari tingkat individu, faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat paling signifikan pada kedua kelurahan adalah tingkat pendidikan dan mata pencaharian 4. Dari tingkat komunitas, faktor pendorong dan penghambat partisipasi adalah sumber daya manusia dan kapasitas organisasi kemasyarakatan Partisipasi Masyarakat pada Pembangunan Prasarana Lingkungan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Marunda Jakarta Utara (SUTAMI, 2009) Tesis Sumber: Hasil Analisis, 2013 Menganalisis bentuk dan 1. Identifikasi kondisi sosial tingkat partisipasi ekonomi masyarakat masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, Sosial ekonomi pendapatan, dan pendidikan; 2. Identifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam Bentuk partisipasi tahap perencanaan,pelaksanaan, pengawasan 3. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam Tingkat partisipasi tahap perencanaan,pelaksanaan, pengawasan Analisis deskriptif kualitatif 1. Bentuk partisipasi masyarakat, Tingkat Kemitraan (Partnership) Analisis kuantitatif 2. Keberadaan Program, Tingkat Therapy