BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena pasien pada umumnya kesulitan mengenal suatu tempat, maka pada proyek ini bentuk dan warna bangunannya akan dibuat berbeda. 2. Menseting ruang-ruang agar pasien, paramedis, dan masyarakat dapat berorientasi dengan mudah dalam bangunan dengan menggunakan penunjuk arah yang jelas disertai dengan gambar (grafis) untuk menghindari kesalahan bahasa. 3. Merangsang pasien penyakit mata merasakan suasana homy, perlakuan arsitektur dengan menerapkan suasana ruang di rumah dan mengaplikasikannya pada ruang-ruang di rumah sakit yang sering digunakan oleh pengunjung. V.2 KONSEP TAPAK Luas Dasar Bangunan 40 %= 5014,4 GSB= 10 M KLB = 3,5 = 43.876 M 2 Luas Lahan 12.536 M 2 61
V.3 SIRKULASI Jalan dengan lebar 20 M dapat digunakan sebagai jalur kendaraan servis dan gawat darurat Jalan Lingkungan dengan lebar 20 M dapat digunakan sebagai akses pintu masuk menuju ke tapak. Dan terdapat putaran pada perempatan sehingga memudahkan kendaraan untuk memutar. Jalur yang dilalui oleh angkutan umum, pada area ini dimanfaatkan sebagai akses pejalan kaki. 62
V.4 PENZONINGAN Zona Service Tempat penerimaan barang dari luar dan dilengkapi dengan loading dock PRIVATE Zona terlindungi, operasi, tempat pasien rawat inap PUBLIK. R.penerima kedatangan, serta zona pengaturan kegiatan operasional RS SEMI PRIVATE Zona dimana terdapat ruangruang bagi pasien rawat jalan serta fasilitasnya 63
V.5 KONSEP MASSA BANGUNAN Konsep masa bangunan merajuk kepada tema yaitu wayfinding architecture, sehingga yang ditimbulkan bangunan diharapkan dapat memberikan dan menunjang orientasi dalam bangunan melalui elemen-elemen arsitektur. Adapun bentuk dasarnya adalah : Konsep dengan memusat pada putaran, karena letak tapak pada hook,pada arah barat dan timur tidak diberikan bukaan yang berupa kaca lebar. Sirkulasi menggunakan pola memutar dan linier karena aktifitas dalam bangunan membutuhkan akses yang mudah dan cepat. 64
Semi Publik Publik Privat Perletakkan Publik pada arah jalan utama karena tingkat kebisingan yang tinggi, selain sebagai buffer dapat juga sebagai alur pencapaian dari publik menuju ke area privat Unit Bedah, Kantor pengelola Unit rawat jalan, General Poly, R. Seminar, penunjang 65
V.6 KONSEP RUANG LUAR Ruang luar dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung dan sebagai landmark bangunan seperti taman sebagai resapan air, dan juga sebagai elemen esttetika pada bangunan, serta sebagai view bagi pasien penyakit mata dengan pengolahan taman yang baik. Perletakkan air mancur atau ikon rumah sakit mata selain sebagai media informasi juga dapat sebagai penanda pada bangunan V.7 KONSEP RUANG DALAM Peletakkan nama-nama ruang yang dapat terbaca jelas oleh pasien. Sehingga tidak membingungkan pasien. 66
Perletakkan signage yang mudah terbaca. Dan pengelompokkan ruangruang yang berkaitan fungsinya sehingga pasien dapat dengan mudah mengakses segala fungsi yang dibutuhkan. Pada area public yang membutuhkan pencahayaan lebih terang daripada area semi public atau privat. Pola warna dan material, untuk membedakan antar ruang, sehingga pengunjung tahu dimana dia berada. Serta perletakkan 67
V.8 Sistem Struktur Penggunaan sistem struktur yang digunakan adalah : 1. Struktur bawah : penggunaan struktur dengan tiang pancang dan pilecap yang ditempatkan pada titik kolom struktur sebagai pusat penyalur beban vertikal. 2. Struktur atas : penggunaan struktur balok dan plat lantai dengan beton bertulang. 3. Struktur atap : penggunaan struktur atap menggunakan dak atau plat lantai roof. 68