IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

MATA KULIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN KRIPIK TEMPE

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK JAMUR TIRAM

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

KRIPIK TEMPE KARTIKASARI...MA NYUS...

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS JAMUR CRISPY ANEKA RASA

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB IV. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

SESI II Mengidentifikasi pokok-pokok Perencanaan Usaha dan Keuangan Usaha Mikro

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK TEMPE

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA MAKANAN KECIL. Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Pengembangan Usaha Karak Gebang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

IBM HOME INDUSTRI BERBAHAN DASAR THERMO PLASTICS RUBBER (TPR)

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

OLAHAN JAMUR TIRAM JAMUR GORENG CRISPY DAN KRIPIK JAMUR TIRAM TINJAUAN SEDERHANA PRAKTISI JAMUR TIRAM. Disusun oleh: Team Kampoeng Djamoer

BAB III METODE PELAKSANAAN. Menengah (UKM teratai) Kelurahan Padebuolo, Kec. Kota Timur Kota

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM JARINGAN USAHA SE-KOTA BATU GRAS (GUYUB RUKUN AGAWE SENTOSO) DI KOTA BATU

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS JAMUR CRISPY. Disusun Oleh : : Siti Faizzatul Aslamiyah. No Mahasiswa :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI PEMBUATAN KRIPIK SALAK

: pemilik usaha pisang aroma Mahkota. 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya?

Lampiran 1. Daftar Biaya Untuk Alat Pengolahan Kue Bawang Mangrove 1 kali produksi dalam Seminggu di Setiap Saluran dan Nilai Penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

UMKM PRODUK GORENGAN SEBAGAI PRODUK UTAMA IBU RUMAH TANGGA DI PEDALANGAN SEMARANG

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU. Oleh :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN PRODUKSI USAHA MIKRO KERIPIK MELALUI PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

USAHA MIKRO PEDAGANG KAKI LIMA MAKANAN & MINUMAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

: Laila Wahyu R NIM :

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

BAB II IDENTIFIKASI DATA

ARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI DAN BATIK SURYA KENDAL

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

PROPOSAL USAHA BAKWAN HUNGARIA. Owner. Rasa Kentang Indonesia

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

Transkripsi:

Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4 & Sujito 5 Versi online / URL : IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4, Sujito 5 Staf Pengajar. 1,2,3,4 & 5 STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Alamat: Jl. LA. Sucipto No. 249A Malang Email: 1) macho9499@yahoo.com & h_rul@yahoo.co.id ABSTRAK Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Usaha Kripik Jamur pada mitra usaha kripik jamur tiram di Desa Ploso untuk meningkatkan kualitas produk khususnya mempertahankan sifat renyah sehingga mampu bertahan lama. Peningkatan kualitas produk dilakukan melalui perbaikan proses produksi dan perbaikan kemasan produk. Perbaikan kualitas dengan melakukan penirisan kandungan minyak pada kripik jamur tiram dengan menggunakan mesin spinner. Perbaikan kemasan produk dengan melakukan labelisasi pada kemasan dan perbaikan kerapatan kemasan dengan menggunakan hand sealer. Untuk perluasan pemasaran produk diusahakan bisa menembus toko-toko penjual snack/ camilan, swalayan, tempat-tempat wisata di wilayah Blitar dan sekitarnya serta di kota-kota besar di Jawa Timur. Selain itu juga dilakukan peningkatan manajeman keuangan dengan pelatihan pembukuan sederhana tentang pelaporan keuangan dan perencanaan anggaran. Hasil dari pendampingan ini adalah anggota kelompok mampu mentransfer Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya IPTEKS tepat guna sesuai karakter mitra usaha, meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan sifat renyah bertahan lebih lama, memperbaiki tampilan kemasan menjadi lebih baik dan komunikatif (labelisasi), mitra usaha mampu melakukan pencatatan pembukuan dan pelaporan keuangan serta perencanaan anggaran dengan baik, pengetahuan tentang cara pemasaran yang lebih bervariasi, internet (blog / website), penitipan di toko-toko pusat oleh-oleh dikota (Blitar, Malang), dan juga lewat sosial media (HP). Kata Kunci : pelatihan, pendampingan, dan kripik jamur PENDAHULUAN Analisis Situasi Usaha keripik jamur tiram telah dilakukan oleh beberapa orang di Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar. Desa Ploso terletak 40 km disebelah Timur Kota Blitar dan 80 km dari kota Malang. Letaknya strategis yaitu terusan jalur Blitar-Malang. Mata pencaharian penduduk Desa Ploso mayoritas petani, lainnya sebagai peternak ayam petelor, ayam potong dan ikan air tawar. Desa ini dikenal juga sebagai penghasil kue-basah, karena terdapat 34 industri rumah tangga kue basah dengan ±125 jenis kue. Sedangkan untuk mitra usaha keripik jamur tiram belum banyak jumlahnya, hanya tiga industri rumah tangga yang dikelola oleh Bapak N.A. Lukman S., Bapak Sukoco dan Ibu Ninin. Ketiga pemilik usaha ini sudah memulai sejak tahun 2010. Jumlah produksi kripik jamur tiram tiap hari masing-masing mitra usaha tergolong relatif kecil, yakni tiap mitra masih menghabiskan 6 kg jamur tiram basah sehingga untuk tiga mitra totalnya adalah 18 kg. Untuk proses produksi 6 kg jamur memerlukan 4 kg minyak goreng kemasan, 3 kg terigu dan 9 pak plastik kemasan ukuran 100 gr. Dari bahan baku tersebut dihasilkan keripik jamur sejumlah 480 kemasan. Sehingga total kemasan produksi keripik jamur tiram untuk tiga mitra menghasilkan 1440 kemasan. Harga jual kripik jamur dari mitra per satuan kemasan dihargai Rp. 400, sedangkan harga jual eceran Rp. 500. Modal awal yang dibutuhkan dalam proses produksi kripik jamur tiram ini untuk 6 kg jamur mentah Rp 42.000,-, 3 kg tepung beras Rp. 27.000,-, 4 Liter minyak goreng kemasan Rp. 46.000, 2 pak plastik kemasan ukuran 100 gr Rp 6.000,-.Bahan bakar yang dibutuhkan Rp. 4.350,-, Biaya Lain-lain sebesar Rp. 5.350,-, Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 40 DEDIKASI, Volume 11, Mei 2014: 40-45

DEDIKASI, ISSN : 1693-3214 Volume 11, Mei 2014: 40-45 130.700,-. Sedangkan pendapatan dari penjualan per industri rumah tangga sebesar Rp. 192.000,- Sehingga laba kotor sebesar Rp. 61.300,- Proses produksi kripik jamur tiram dimulai dengan membersihkan bahan pokok dengan cara membilasnya memakai air bersih kemudian ditiriskan hingga kering. Proses selanjutnya adalah melakukan pemotongan jamur tiram menjadi potongan-potongan dengan ukuran tertentu. Proses pemotongan dilakukan dengan cara konvensional dan belum menggunakan peralatan semi otomatis sehingga potongan yang dihasilkan belum memiliki ukuran yang seragam. Potongan-potongan tersebut kemudian dicampur dengan tepung beras dan bumbu-bumbu, selanjutnya dilakukan penggorengan untuk menghasilkan kripik jamur tiram. Berikutnya dilakukan proses pendinginan alami, setelah dingin kripik jamur dikemas dalam plastik kemasan. Kandungan minyak dalam kripik ini relatif cukup besar hal ini akan menimbulkan permasalahan pada daya tahan kualitas renyah atau tidaknya kripik itu sendiri. Berdasarkan pengalaman mitra usaha selama ini daya tahan renyah tersebut hanya mampu sampai 5 hari. Kemasan pasca penggorengan masih menggunakan teknik konvensional yakni dengan mengemas keripik dalam plastik pembungkus kemudian untuk menutup permukaannya dilakukan dengan cara memanasi dengan lilin. Selain proses tersebut relatif sederhana, kemasan tersebut kurang rapat sehingga bisa menimbulkan permasalahan pada daya tahan kualitas rasa produk. Proses pemasaran kripik dilakukan dengan menitipkan dikantin sekolah-sekolah di Kecamatan Selopuro dan sekitarnya, juga dilakukan melalui mitra penjual yakni penjual keliling (biasa disebut ethek ) bersepeda motor sampai ke desa-desa di kecamatan lain yang berjumlah 20 orang. Mitra usaha juga menerima pesanan jika ada warga atau pembeli dalam jumlah yang besar. Kripik jamur tiram ini ternyata diminati masyarakat, hal ini dibuktikan tiap hari produksinya selalu terjual habis. Hal ini menunjukkan bahwa kripik jamur yang dihasilkan belum dapat memenuhi permintaan pasar. Keberlanjutan produksi kripik jamur tiram ini kedepan dapat terjaga, mengingat bahan pokok kripik jamur tiram ini tersedia dengan cukup baik, di Desa Ploso sendiri ada pengembang jamur tiram, selain itu di Desa Jugo yang berjarak 5 km juga terdapat Versi online / URL : pengembang jamur yang sama dengan jumlah yang besar. Prospek penjualan kripik jamur tiram ini sangat menjanjikan, sehingga usaha dari mitra ini layak untuk dikembangkan dalam hal jumlah produksi maupun pada perluasan area pemasaran, sehingga dari usaha kecil dapat menjadi usaha menengah. Permasalahan Berdasarkan analisis situasi pada mitra usaha kripik jamur tiram di Desa Ploso dapat diketahui bahwa prospek pengembangan usaha ke arah yang lebih besar cukup menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari penjualan produksi tiap harinya (1440 kemasan) laku terjual habis (rata-rata 100%). Disisi lain ada kendala untuk mengembangkan produksi menjadi lebih besar dan berkualitas dengan daya tahan renyahnya yang lebih lama serta jangkauan konsumen lebih luas. Kendala utama yang terlihat adalah a) kandungan minyak goreng yang terdapat pada keripik jamur tiram menjadi salah satu penyebab rendahnya daya tahan (5 hari) terhadap kerenyahan keripik yang mempengaruhi pula pada rasa, sehingga berdampak pada minat konsumen terhadap produk, b) kemasan produk masih dilakukan dengan asal-asalan serta belum mencantumkan label kemasan pada produk sehingga terkesan kurang menarik bagi konsumen. c) Pemasaran produk yang masih mengandalkan penjualan lewat pedagang keliling ( etek ). Tujuan Kegiatan Kegiatan pelatihan dan pendampingan pada Kelompok Usaha Keripik Jamur Tiram di Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pendampingan dalam menggunakan Mesin Spinner, Hand Sealer, Pengemasan Produk, Pembuatan dan pemberian label, mampu mengembangkan pemasaran serta menyusun laporan keuangan sederhana. Manfaat Kegiatan Kegiatan pelatihan dan pendampingan pada Kelompok Usaha Kripik Jamur Tiram dapat meningkatkan kemampuan penggunaan alat teknologi Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4, Sujito 5. IbM Kelompok Usaha Kripik Jamur Tiram Di Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar 41

Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4 & Sujito 5 Versi online / URL : baru, memasarkan produk, menyusun laporan keuangan sederhana serta mengembangkan produk. METODE PELAKSANAAN Pelaksanan pelatihan dan pendampingan pada mitra usaha kripik jamur tiram di Desa Ploso diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas produk khususnya mempertahankan sifat renyah sehingga mampu bertahan lama. Peningkatan kualitas produk dilakukan melalui perbaikan proses produksi dan perbaikan kemasan produk. Produk yang mampu bertahan lama dengan kualitas tetap terjaga dapat memperluas jangkauan pemasaran dan sasaran konsumen. Perluasan pemasaran dan konsumen akan bermuara pada peningkatan jumlah produksi dan peningkatan keuntungan dari mitra, hal ini dapat dicapai dengan metode berikut : a. Menurunkan kandungan minyak (mesin spinner) Penurunan kandungan minyak yang terdapat pada kripik dilakukan dengan melakukan penirisan dengan bantuan mesin spinner. Prosesnya adalah kripik jamur tiram hasil penggorengan dilakukan pendinginan alami kurang lebih 15 menit lalu dimasukkan dalam mesin spinner pada putaran dan waktu tertentu sehingga dicapai kandungan minyak goreng yang minim. b. Pelatihan penggunaan mesin spinner. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali kemampuan mitra usaha dalam menjalankan mesin. Selain kemampuan operator dalam mengoperasikan mesin juga diharapkan pada pelatihan ini operator mengetahui setting kecepatan putaran dan waktu penirisan yang tepat. c. Perbaikan Kemasan Produk Perbaikan kemasan yang ditawarkan dengan memperbaiki jenis yang digunakan dan teknik pengemasan menggunakan hand sealer 1) Perbaikan teknik kemasan produk dari cara konvesional beralih menggunakan mesin Hand Sealer. Proses ini dapat meningkatkan kerapatan pada kemasan. Kemasan produk yang rapat akan membuat kerenyahan dan rasa kripik dapat tahan lama. 2) Kemasan yang semula hanya menggunakan plastik kecil dijual dengan harga Rp500,- menjadi kemasan ukuran 100 gr dan 250 gr, menggunakan plastik jenis Polipropilen (PP) dengan ketebalan 0,08 mm. 3) Pelatihan pengemasan produk dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan para mitra usaha agar mampu mengemas produk sehingga diperoleh kemasan yang menarik dan mempunyai daya jual tinggi dengan harga terjangkau, untuk memberikan motivasi kepada para pelaku mitra untuk meningkatkan mutu, cita rasa produk sehingga menghasilkan produk yang lebih dikenal dan diingat oleh masyarakat. d. Labelisasi Produk Labelisasi produk pada kemasan keripik jamur tiram diawali dengan membuat disain label dan dilanjutkan pemasangan pada kemasan 1) Desain Label Pada kegiatan disain ini mitra usaha diajak untuk mendesain label produk dengan ciri khusus yang diinginkan. Pada label ini tercantum logo, komposisi bahan baku produk, tanggal kadaluarsa,berat bersih, nama dan alamat mitra usaha. Peralatan kegiatan desain label disediakan oleh TIM Pengabdian STMIK Pradnya Paramita. Peralatan yang diperlukan adalah Laptop dan printer, LCD dan screen. 2) Pencetakan label Desain yang sudah dibuat oleh mitra usaha dicetak sesuai dengan ukuran plastik kemasan. 3) Pelatihan penggunaan hand sealer Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali mitra usaha agar memiliki ketrampilan dalam menggunakan hand sealer khususnya pada proses pengemasan kripik jamur tiram. e. Perluasan Pemasaran Pemasaran produk kripik jamur tiram setelah proses produksi dan kemasan menggunakan teknologi 42 DEDIKASI, Volume 11, Mei 2014: 40-45

DEDIKASI, ISSN : 1693-3214 Volume 11, Mei 2014: 40-45 Versi online / URL : baru mempunyai nilai jual lebih baik, maka pemasaran produk diusahakan bisa menembus toko-toko penjual snack/camilan, swalayan, tempat-tempat wisata di wilayah Blitar dan sekitarnya dan juga di kota-kota besar di Jawa Timur. f. Pelatihan Manajemen Keuangan Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan agar mitra usaha dapat menyusun laporan keuangan sederhana untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan. Berdasarkan laporan keuangan yang baik diharapkan mitra usaha dapat merencanakan pengembangan modal usahanya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan IbM pada mitra usaha keripik jamur tiram di Desa Ploso ini dengan metode yang telah diuraikan pada sub pokok bahasan Metode Pelaksanaan Kegiatan dan pelaksanaannya di lapangan dapat dijelakan sebagai berikut: Menurunkan kandungan minyak 1) Penurunan kandungan minyak dilakukan dengan mensetting lama waktu putaran mesin dengan variasi 2 6 menit. Berdasarkan 10 kali uji coba, di peroleh lama waktu putaran yang optimal untuk menurunkan kandungan minyak, yaitu 4 menit. Jika lama waktu putaran kurang dari 4 menit, kandungan minyak pada kripik jamur tiram masih ada, sebaliknya jika lama waktu putaran lebih dari 4 menit, maka kripik jamur tiram akan hancur (remek) 2) Pelatihan penggunaan mesin spinner untuk membekali kemampuan mitra usaha dalam menjalankan mesin serta mengetahui setting kecepatan putaran dan lama waktu penirisan optimal. Hasil pelatihan, Mitra kerja mempunyai keterampilan dalam menjalankan mesin dan mampun mengatur waktu putaran mesin dengan baik. Gambar 1. Pelatihan Penggunaan Mesin Spinner Perbaikan Kemasan Produk 1) Perbaikan kemasan yang dilakukan dengan memperbaiki jenis kemasan. Kemasan yang semula hanya menggunakan plastik jenis High Density Poly Ethylene (HDPE) dengan ketebalan 0,02 mm, diganti menggunakan plastik jenis Poly Propylene (PP) dengan ketebalan 0,08 mm. 2) Labelisasi Produk: Mitra usaha diajak untuk mendesain label dengan ciri khusus yang diinginkan. Desain label yang telah dibuat adalah sebagai berikut: Gambar 2 Kemasan Produk Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4, Sujito 5. IbM Kelompok Usaha Kripik Jamur Tiram Di Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar 43

Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4 & Sujito 5 Versi online / URL : 3) Pengemasan Produk Pada kegiatan pengemasaan mitra usaha dilatih dalam mengemas produk menggunakan kemasan berlabel mitra usaha dan menggunakan plastik jenis PP. Proses pengemasan dan penutupan sisi kemasan (seal) menggunakan mesin hand sealer. Selain latihan mengemas produk, mitra juga dilatih menggunakan hand sealer dimaksudkan untuk membekali mitra usaha dalam menggunakan hand sealer. Hasil dari latihan diperoleh mitra kerja mampu mengemas produk dan menutup kemasan menggunakan hand sealer dengan baik dan rapi. teknologi baru mempunyai nilai jual lebih baik, maka pemasaran produk diusahakan bisa menembus toko-toko penjual snack/camilan, swalayan, tempat-tempat wisata di wilayah Blitar dan sekitarnya dan juga di kota-kota besar di Jawa Timur. Gambar 5. Pelatihan Manajemen Pemasaran Gambar 3. Pelatihan Pengemasan Produk 5) Pelatihan Manajemen Keuangan Pelatihan manajemen keuangan khususnya pada pembukuan keuangan, laporan keuangan dan perencanaan anggaran yang sederhana, diperoleh bahwa mitra dapat melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan dengan baik. Pelatihan ini sekaligus mengajarkan pada mitra usaha agar tertib administrasi sehingga kebutuhan keuangan dapat diprediksi agar modal usaha lancer. Gambar 4. Pelatihan Penggunaan Hand Sealer 4) Pelatihan Manajemen Pemasaran Pemasaran produk kripik jamur tiram setelah proses produksi dan kemasan menggunakan Gambar 6. Pelatihan Manajemen Keuangan 44 DEDIKASI, Volume 11, Mei 2014: 40-45

DEDIKASI, ISSN : 1693-3214 Volume 11, Mei 2014: 40-45 6) Pendampingan Pasca Menggunakan Teknologi Baru Setelah kegiatan pelatihan selesai, maka dilakukan pendampingan kepada mitra kerja untuk menganalisa perkembangan usaha dengan pengetahuan dan teknologi baru. Kegiatan ini dimaksudkan agar penggunaan mesin spinner dan hand sealer, pemasaran dan pembukuan keuangan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan sehingga peningkatan kualitas dan kuantitas produk, bertambahnya area pamasaran, tertib administrasi keuangan dapat tercapai. Hal yang lebih utama dari pendampingan ini agar kegiatan mitra terus berlanjut dan berkembang menjadi usaha kecil dan mengah (mikro). KESIMPULAN DAN SARAN Hasil kegiatan I b M pada mitra usaha keripik jamur tiram di Desa Ploso ini terbukti mempunyai dampak positif terhadap mitra usaha kripik jamur tiram diantaranya: 1. Mampu mentranfer Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya IPTEKS yang tepat guna sesuai karakter mitra usaha 2. Meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan sifat renyah bertahan lebih lama. 3. Memperbaiki tampilan kemasan menjadi lebih baik dan komunikatif (labelisasi). 4. Mitra usaha mampu melakukan pencatatan pembukuan dan pelaporan keuangan serta perencanaan anggaran dengan baik, 5. Pengetahuan tentang cara pemasaran yang lebih bervariasi, internet (blog/ website), penitipan di toko-toko pusat oleh dikota-kota (Blitar, Malang), terima pesanan dan juga lewat sosial media (HP). Versi online / URL : kepada masyarakat yang dapat mengimplementasikan dan mengintegrasikan antara teori dengan praktek di lapangan dengan melibatkan dosen serta mengikutsertakan mahasiswa pengabdian masyarakat. 2. Mendorong terus peningkatan manajemen usaha untuk mengembangkan pencapaian hasil yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX Tahun 2013, Ditjen DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lukas Setia Atmaja, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Andi Yogyakarta Martono dan D.Agus Harjito, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama,Penerbit Ekonisia, Kampus FE UII, Yogyakarta Sutrisno, 2000, Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Penerbit Ekonisia FE UII, Yogyakarta Weston, JF et.al., 1995, Manajemen Keuangan, Edisi 9, Jilid 1, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta www. ciputraentrepreneurship, 2013, Lima Langkah Mengatur Keuangan Bisnis Kecil, Entrepreneurship Website No.1 Saran Berdasarkan laporan pelaksanaan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Usaha Jamur Tiram yang telah diselenggarakan oleh tim, ada saran-saran yang dikemukakan yaitu : 1. Pimpinan Sekolah Tinggi diharapkan terus mendorong program-program pengabdian Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4, Sujito 5. IbM Kelompok Usaha Kripik Jamur Tiram Di Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar 45