BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. global. Profesi akuntan di Indonesia di era globalisasi ini semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

Bab I. Pendahuluan. baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat dan dapat di percaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kaplan dan Norton (1996) mendefinisikan Balanced Score Card (BSC) prosesnya Balanced Score Card (BSC) menemukan cara pandang bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. suatu tingkat tindakan di atas tingkat tindakan yang dilakukan oleh sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh berkembangnya profesi auditor di dalam suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BABI PENDAHULUAN. yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang keprofesionalismenya sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. terlihat lebih baik dibandingkan pesaing-pesaingnnya, salah satunya dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum

BAB I PENDAHULUAN. pihak perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan. memiliki kompetensi yang memadai. Menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

BAB I PENDAHULUAN. professional, dalam tindakan kesehariannya akan terlihat bahwa akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis dan ekonomi Indonesia diera globalisasi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan dibidang usaha pada saat ini semakin meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. ditengah persaingan yang ketat, khususnya dibidang bisnis pelayanan jasa akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal membutuhkan informasi terkait bisnis, dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Publik (KAP), baik itu mengenai KAP asing, maupun KAP yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegagalan audit menggambarkan bahwa jaringan internasional kantor-kantor

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus

BAB I PENDAHULUAN. kualitas audit merupakan hal penting yang harus dipertahankan oleh para auditor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Semakin kompleks perekonomian perusahaan, semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntansi merupakan profesi yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, pendidikan akuntansi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan dalam mengaudit laporan keuangan. Dari profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kode etik profesi. Snoeyenbos et al. (1983) telah menggambarkan ini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Slogan pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Profesi auditor belakangan ini telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus pencekalan auditor yang ditetapkan tersangka kasus korupsi penyalahgunaan Dana Abadi Umat (DAU) di Indonesia membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Hal tersebut tentu saja terkait dengan dengan kompetensi dan independensi seorang auditor dalam menjalankan tugasnya. Hal lainnya yang cukup menyita perhatian adalah ditutupnya Kantor Akuntan Publik (KAP) terdaftar yang dapat dilihat dari catatan Departemen Keuangan. Sehingga dengan munculnya berbagai kasus tersebut kompetensi dan indepensi seorang auditor mulai dipertanyakan. Di sisi lain pemakai laporan keuangan menaruh kepercayaan yang besar terhadap hasil pekerjaan Akuntan Publik (AP) dalam mengaudit laporan keuangan. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa yang diberikan AP akhirnya mengharuskan AP memperhatikan kualitas audit yang dilakukannya. Pertanyaan tentang kualitas audit yang dilakukan AP oleh masyarakat bertambah besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan AP baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Winarto (2002), mengungkapkan skandal di dalam negeri terlihat dari akan diambilnya tindakan oleh Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terhadap 10 KAP yang melakukan pelanggaran, menyusul keberatan pemerintah atas sanksi 1

berupa peringatan yang telah diberikan. Sepuluh KAP tersebut diindikasikan melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank - bank yang dilikuidasi pada tahun 1998 (h.5). Kasus lainnya yang terjadi baru baru ini adalah Menteri Keuangan membekukan izin 2 KAP dan 3 AP pada tanggal 10 Desember 2008. Kedua KAP itu antara lain KAP Freddy Pam Situmorang yang dikenakan sanksi 6 bulan sejak 24 November 2008. Kedua adalah KAP Nikmat Siahaan yang dikenakan sanksi pembekuan izin selama 24 bulan. Sedangkan untuk AP antara lain Tentriarto Wahyudi, MAFIS dan rekan KAP Charles Pangabean dan rekan telah melanggar Standar Auditing (SA), Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam audit laporan keuangan Yayasan Kesejahteraan Pegawai Pertamina UP III Plaju. Hal ini dikatakan oleh kepala Biro Humas Departemen Keuangan Samsuar Said. Kemudian yang terakhir AP I Made Oka dibekukan karena masalah yang sama yaitu pelanggaran SA dan SPAP untuk audit laporan keuangan PT Mega Esa Farma tahun 2006. Selain itu para AP yang izinnya dibekukan dilarang menjadi pemimpin atau pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP dan wajib mengikuti profesi berkelanjutan (PPL). Dari berbagai kasus diatas inilah kita dapat mempertanyakan sejauh mana pendidikan akademik mempengaruhi kualitas audit, sejauh mana pengalaman mempengaruhi kualitas audit, sejauh mana pelatihan mempengaruhi kualitas audit, sejauh mana independensi mempengaruhi kualitas audit dan sejauh mana unsur unsur pendidikan, pengalaman, pelatihan dan independensi secara bersama sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Baron yang diterjemahkan oleh Haryoto (2003), kesuksesan atau kegagalan organisasi ditentukan oleh anggotanya: Human resources are key to organizations success or failure. (p.3). Manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam organisasi, 2

sehingga sumber daya manusia yang merupakan unsur terpenting dalam organisasi karena memiliki kemampuan tersembunyi (personal mistery) sebagai kekuatan yang dahsyat apabila dieksplorasi dan dieksploitasi dengan benar. Sebagai subjek, manusia mempunyai peranan penentu akan organisasi, di pihak lain manusia menjadi objek perlu terus dikembangkan untuk pencapaian tujuan organisasi. Komponen inti manusia yang penting dikembangkan adalah pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan tingkah laku atau etika. Pengetahuan dan keterampilan perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam mengatasi masalah pada kondisi apapun, artinya dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia diperlukan guna meningkatkan motivasi, kepuasan, dan produktivitas kerja. Sedangkan pengembangan tingkah laku diperlukan sebagai penunjang karir yang utama atau dapat juga dikatakan sebagai salah satu faktor penentu kesuksesan, dengan tingkah laku dan kepribadian yang baik sikap profesionalisme dapat terbentuk dengan sendirinya. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh banyak instansi atau organisasi baik dari sektor swasta maupun sektor pemerintah, karena di era globalisasi ini persaingan semakin ketat dan semakin sulit untuk bertahan di dunia bisnis karena semua sektor terus meningkatkan kualitas dan kinerjanya untuk menjadi yang terbaik. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, kualitas dan kinerja karyawan akan terus meningkat mengikuti perkembangan zaman. Faktor kompetensi menjadi hal yang terpenting untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Pada saat ini, segala jenis organisasi umumnya akan menerima sumber daya manusia atau tenaga kerja yang memiliki kemampuan atau kompetensi yang memadai dan disertai dengan sikap profesionalisme. Kemampuan merupakan salah satu unsur kompetensi yang 3

penting, karena pekerjaan akan mudah diselesaikan bila kemampuan yang memadai dimiliki dan digunakan dengan semestinya. Kemampuan dapat diperoleh dari pendidikan formal, didukung dengan pengalaman dan dikembangkan dengan pelatihan guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Kedisiplinan merupakan salah satu karakteristik dari profesionalisme, sifat kedisiplinan ini diterapkan secara umum terhadap semua bagian dari tanggung jawab. Mulai dari ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan hingga pencapaian tujuan yang diharapkan. Adanya pengakuan terhadap keberadaan AP dapat menimbulkan tuntutan dan harapan masyarakat terhadap profesi tersebut. Profesi sebagai auditor atau AP ini dapat berkembang jika tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi ini semakin tinggi. Kepercayaan masyarakat pada dasarnya ditentukan oleh perilaku auditor dalam menjalankan profesinya dan kemampuan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab karena dengan begitu akan membuahkan hasil yang baik, sehingga semua hal tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemberian dan penggunaan jasa AP. Mengingat betapa pentingnya tingkat kualitas audit bagi dunia bisnis dan kalangan masyarakat, begitu juga di kalangan profesi auditor, maka penulis tertarik memilih judul : PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, PELATIHAN DAN INDEPENDENSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG KUALITAS AUDIT OLEH AUDITOR YANG BEKERJA PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI JAKARTA BARAT. 4

I.2. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian skrisi ini penelitian dibatasi pada: 1. Penelitian ditujukan kepada auditor independen yang merupakan bagian dari KAP lokal atau domestik yang berdomisili di daerah Jakarta Barat. Sehingga auditor yang menjadi objek penelitian ini bekerja di KAP yang berada di Jakarta Barat. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu: Pendidikan, Pengalaman, Pelatihan dan Independensi 3. Data yang di ambil berupa kuesioner I.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bukti empiris mengenai pengaruh unsur - unsur kompetensi dan independensi, seperti : pendidikan, pengalaman, pelatihan dan independensi terhadap kualitas audit. 2. Untuk memperoleh gambaran lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman dan independensi terhadap kualitas audit dan memperoleh informasi unsur kompetensi apa yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kualitas audit. 3. Untuk mengatahui secara deskriptif unsur kompetensi manakah yang menurut auditor paling penting terhadap kualitas audit. 5

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi, yaitu sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas diri sebagai sumber daya manusia dan sebagai sarana guna mengembangkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis dalam dunia ilmu pengetahuan. 2. Bagi Dunia Akademis Hasil dari penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai pembuktian empiris mengenai seberapa besar pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman dan independensi terhadap kualitas audit. 3. Bagi Auditor Bagi auditor yang menjadi responden, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengukur kompetensi diri agar menjadi sumber daya manusia yang lebih baik lagi dan meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan dalam melakukan pekerjaannya. 4. Bagi Kantor Akuntan Publik Bagi KAP yang bersangkutan, hasil penelitian skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai tingkat kompetensi dan independensi auditor agar auditor yang tergabung dalam KAP tersebut dapat bekerja secara profesional dan menghasilkan kualitas audit yang memadai. 6

5. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna untuk menambah wawasan, sehingga rekan pembaca dapat mengetahui beberapa hal yang terkait dengan pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman dan independensi terhadap kualitas audit dan menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang. I.4. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Penelitian literatur (literature research) Dalam penelitian ini, penulis mencari bahan-bahan atau informasi yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini dan berhubungan dengan topik bahasan skripsi. Bahan - bahan atau informasi tersebut antara lain berupa buku - buku, majalah, catatan kuliah di Universitas Bina Nusantara dan sumber - sumber lain yang berhubungan dengan topik bahasan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (field research) Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data - data berupa kuesioner penelitian dengan cara menyebar kuesioner langsung ke KAP yang berada di Jakarta Barat. 7

3. Observasi Non Partisipan Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan, mencatat dan menganalisis secara langsung pada KAP, tetapi tidak terlibat langsung dengan proses kerja yang diteliti. Seperti melakukan pengamatan mengenai lingkungan dan suasana kerja KAP berpraktik. 4. Kuesioner Penulis menggunakan kuesioner yang merupakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan yang ditujukan untuk para auditor yang merupakan objek dan populasi penelitian dalam skripsi ini. I.5. Sistematika Pembahasan yaitu: Untuk mempermudah pembahasan, penulis membagi skripsi ini dalam 5 bab, BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembukaan dari skripsi yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan teori teori yang berhubungan dengan topik ini yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai pengertian Auditing, KAP, Unsur unsur 8

kompetensi yang terdiri dari pendidikan, pelatihan, pengalaman dan independensi serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai objek penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian serta teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tersebut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi yang berisi seluruh pembahasan mengenai topik skripsi ini. Dalam bab ini akan dilakukan analisis mengenai unsur - unsur apa saja yang mempengaruhi kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit yang dilihat dari gambaran umum responden dan data yang diambil dari para auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta Barat. BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENULIS Bab kelima merupakan bab penutup dari keseluruhan penulisan skripsi ini, yang berisikan simpulan dari pembahasan dalam bab sebelumnya yaitu bab IV dan saran - saran yang dapat memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan pembaca, masyarakat umum, para auditor dan KAP di masa ang akan datang dalam meningkatkan kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit berkaitan dengan penelitian penulis. 9

Serta peneliti juga memberikan penjelasan selama melakukan penelitian, dengan harapan peneliti dapat mengoreksi kembali kekurangan dari penelitian yang sudah dilakukan. Selain itu juga sebagai bahan pembelajaran dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 10