Jalan Perubahan Ketiga: Pemberantasan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup PEMBANGUNAN SEBAGAI HAK RAKYAT

dokumen-dokumen yang mirip
MISKINYA RAKYAT KAYANYA HUTAN

Monitoring Implementasi Renaksi GN-SDA oleh CSO. Korsup Monev GN-SDA Jabar Jateng DIY Jatim Semarang, 20 Mei 2015

PEMBANGUNAN SEBAGAI HAK RAKYAT PEMBANGUNAN SEBAGAI HAK RAKYAT

PUSANEV_BPHN KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA

BAB 10 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

POTRET KETIMPANGAN v. Konsentrasi Penguasaan Lahan ada di sektor pertambangan, perkebunan dan badan usaha lain

Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I

BAB 10 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Akses Terhadap Keadilan dalam Rencana Pembangunan Indonesia

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PEMBERANTASAN KEGIATAN PERIKANAN LIAR (IUU FISHING)

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

PENEGAKAN HUKUM. Selasa, 24 November

PUSANEV_BPHN. Overview ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK. Oleh:

Evaluasi Tata Kelola Sektor Kehutanan melalui GNPSDA (Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam) Tama S. Langkun

PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik

PR MENTERI LKH: TUTUP CELAH KORUPSI MELALUI REVISI REGULASI SEKTOR KEHUTANAN

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Peran Asosiasi Bisnis dalam Mencegah Korupsi di sektor usaha Migas

Laksanakan Penataan Kehutanan Menyeluruh, dan Batalkan Rencana Pengesahan RUU tentang Pemberantasan Perusakan Hutan

KEPASTIAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM MEMBANGUN KENYAMANAN BERUSAHA DAN MENINGKATKAN INVESTASI DI INDONESIA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Sumber Daya Alam. Satuan Tugas. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

MENEROPONG VISI-MISI CAPRES DAN CAWAPRES DALAM PEMILU 2014 TERKAIT PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015

PAPER KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

EXSPOSE PENGELOLAAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Pembangunan Integritas Bisnis

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

PUSANEV_BPHN KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

Payung Hukum. 1. kewajiban memperhatikan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Menurut UU. Mengawal Hukum Lingkungan

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

Jakarta, 2 Februari 2015

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

Indonesia Corruption Watch. Usulan Kerja Antikorupsi 100 hari Untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode

PERAN DAN DUKUNGAN KEJAKSAAN RI TERHADAP PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) T.A 2018

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

UPAYA MENUJU PELAYANAN PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS, IZIN PENGUSAHAAN DAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR BEBAS PUNGLI

KERTAS POSISI TENTANG PENANGANAN PENGADUAN, PENGAWASAN DAN SANKSI ADMINISTRASI. No: 001/KP/PPSA/XII/2017

VIII. PRIORITAS KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA

LAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGERA. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

bebas murni oleh pengadilan. Sementara itu vonis hukuman bagi pelaku IL di Indonesia selama ini bervariasi, yaitu antara 1 bulan sampai dengan 9

Peran PPNS Dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan. Oleh: Muhammad Karno dan Dahlia 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

POLICY PAPER. : Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia Inisiator : Pusat Kajian Administrasi Internasional LAN, 2007

Kertas Posisi Lima Tahun Pemberlakukan UU KIP di bidang LH SDA, April 2015.

PUSANEV_BPHN OVERVIEW ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA MEMBANGUN SISTEM HUKUM PIDANA (ANAK)

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ringkasan Eksekutif. Inisiatif Tata Kelola Kehutanan Indonesia. Proses dan Hasil Penelitian Kondisi Tata Kelola Kehutanan Indonesia.

Kapita Selekta: Multidoor Approach & Corporate Criminal Liability dalam Kasus Pidana Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai negara yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan

Tindak Pidana Lingkungan dan Sumber Daya Alam dalam RUU KUHP dan UU Sektoral. Aliansi Nasional

Rencana Umum Tata Ruang Kota yang telah ditetapkan;

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4: PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cita-cita untuk melaksanakan amanat para pejuang kemerdekaan bangsa dan

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAITAN EFEK JERA PENINDAKAN BERAT TERHADAP KEJAHATAN KORUPSI DENGAN MINIMNYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENYERAPAN ANGGARAN DAERAH

Instruksi Presiden RI setelah Rapat Terbatas Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 17 Januari 2011 Senin, 17 Januari 2011

JAKARTA (4/3/2015)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. penebangan liar atau yang lebih dikenal dengan istilah illegal logging. Illegal

Penghormatan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPATKOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

STRATEGI PEMBERANTASAN KEJAHATAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN. Yogyakarta, 19 November 2014

V I S I Tertatanya Produk Hukum Daerah dan Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Menuju Tata Pemerintahan yang Baik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

SABER PUNGLI. di lingkungan Kemendikbud. Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PENCEGAHAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lex et Societatis, Vol. II/No. 2/Februari/2014

Transkripsi:

Jalan Perubahan Ketiga: Pemberantasan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup PEMBANGUNAN SEBAGAI HAK RAKYAT

Permasalahan Terkait Kejahatan SDA-LH Karakteristik kejahatan SDA-LH: Kejahatan sumber daya alam dan lingkungan hidup (SDA-LH) tergolong kejahatan luar biasa (extraordinary) dan menyebabkan kerugian negara dalam bentuk kerusakan lingkungan hidup dan social yang sangat massif. Dijalankan secara terorganisir dan transnasional. Kejahatan SDA-LH juga diuntungkan dengan rentannya tata kelola dan penegakan hukum terhadap korupsi. Intensitas penegakan hukum yang dilaksanakan tidak optimal; 1) gagal menekan tingginya angka deforestasi, 2) rendahnya ketaatan administrasi perizinan, dan 3) tidak mampu mendorong maksimalnya penerimaan negara baik pajak maupun bukan pajak, 4) memberantas korupsi dalam pengelolaan sumber daya alam yang terjadi.

Potret Penegakan Hukum SDA-LH Kebijakan penegakan hukum (law enforcement policy) yang dibangun selama ini belum berjalan optimal; tidak memberikan efek jera. Tidak efektifnya penegakan hukum; Penegakan hukum lebih banyak disalahgunakan menjerat masyarakat marjinal. 71,71% diantaranya hanya menyentuh aktor bawah (ICW, 2005-2008). Dalam pelaksanaannya penegakan hukum tidak banyak berkontribusi terhadap pulihnya kembali dampak yang diakibatkan oleh kejahatan SDA-LH. Ketidak jelasan ruang lingkup kelembagaan penegakan hukum yang saat ini saling tumpang tindih. Kelembagaan Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang tersebar di dalam berbagai undang-undang maupun aparat penegak hukum yang menangani kejahatan SDA-LH lemah, berjalan tanpa terkoordinasi; PPNS seringkali diposisikan rendah dalam sistem peradilan pidana.

Visi Misi dan Komitmen Jokowi-JK Inisiasi perangkat hukum khusus dgn satuan tugas khusus untuk illegal fishing, illegal logging dan illegal mining (Hal. 25 Visi Misi). Pemberantasan mafia pertambangan melalui peningkatan kualitas audit pengawas lapangan, memperketat ijin pertambangan dan hentikan illegal mining (Dialog dengan Kadin, yang terpublikasi di dalam media massa). Prioritaskan penegakan kasus korupsi di sektor penegakan hukum, politik, pajak, bea cukai dan industri SDA (Hal. 24 Visi Misi).

Visi Misi dan Komitmen Jokowi-JK Penegakan Hukum Lingkungan, secara konsekuen tanpa pandang bulu (Hal. 26 Visi Misi). Penguatan sector Kehutanan melalui, pengawasan dan penegakan hukum terhadap illegal logging, pengembangan tata guna hutan kesepakatan, pengembangan hasil hutan nonkayu, pengembangan SDA yg lestari, pemeliharaan sumber ekologis dan sistem penyangga kehidupan, pencegahan kebakaran hutan, dan terselesaikannya konflik kepemilikan hak pengelolaan dan tumpang tindih perijinan (Hal 36 Visi Misi Jokowi-JK). Pemulihan LH yg tercemar, menghentikan konversi lahan produktif untuk usaha lain seperti industri, perumahan dan pertambangan (Hal. 9 Visi Misi Jokowi-JK).

Tanggapan Terhadap Rancangan RPJMN Versi Pemerintah Dokumen rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) BAPPENAS tidak menyebutkan persoalan penguatan terhadap penegakan hukum SDA-LH sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (BAB 10). Dalam rancangan RPJMN tersebut bidang penegakan hukum hanya terfokus pada korupsi dan pelanggaran HAM, yang sebenarnya justru merupakan neksus dari kejahatan terhadap SDA-LH (BAB 6). Jika diteliti hingga ke dalam kerangka programnya, dapat terlihat bahwa bidang hukum dijalankan selayaknya persoalan biasa (business as usual). Di sisi lain perencanaan ukuran kinerja program kementerian lebih banyak bersifat kegiatan ketimbang berorientasi hasil yang berusaha dicapai dari program itu sendiri.

Sasaran Social policy Social welfare policy Social defence policy Criminal policy Penal Non-penal Formulasi Aplikasi Eksekusi Social Welfare Meningkatnya kualitas penegakan dan kepastian hukum yang dapat berkontribusi secara efektif terhadap minimalnya perusakan SDA-LH dan meningkatnya penerimaan negara.

Arah Kebijakan Dan Strategi 1. Reorientasi penegakan hukum untuk menyasar pada Mafia SDA-LH 2. Penguatan kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia aparat penegak hukum 3. Penyelamatan aset negara SDA LH melalui penguatan instrumen administratif dan perdata 4. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam

1 Reorientasi penegakan hukum untuk menyasar pada Mafia SDA-LH Terlaksananya penegakan hukum terhadap setidaknya 10 (sepuluh) kasus yang menjerat aktor utama dan korporasi kejahatan SDA-LH, disamping penegakan hukum pada umumnya. Direvisinya pasal-pasal pidana SDA-LH yang memperkuat substansi maupun hukum acara dalam penegakan hukum. Direvisinya pasal-pasal pidana yang bersifat karet sehingga rentan disalahgunakan untuk mempindana masyarakat lokal yang hidup mengakses dari sumber daya alam yang dilindungi oleh undang-undang. Tersusunnya pedoman due dilligence untuk pelaporan transaksi keuangan mencurigakan bagi pihak pelapor dalam rezim pencucian uang terkait dengan sektor SDA-LH. Review standar operasional prosedur pelaporan, penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang megakomodir penuntasan kasus-kasus kejahatan terorganisir Penguatan anti strategic law against public participation (Anti-SLAPP) sebagai perlindungan masyarakat

2 Penguatan kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia aparat penegak hukum Terbentuknya Tim Satgas Anti Mafia SDA-LH Terkoordinasinya penanganan penegakan hukum yang dilakukan oleh PPNS sektoral terhadap mafia SDA-LH oleh Tim Satgas Anti Mafia SDA-LH. Terbentuknya komisi pemberantasan kejahatan SDA dan LH.

3 Penyelamatan aset negara SDA LH melalui penguatan instrumen administratif dan perdata Diperolehnya pengembalian kerugian negara akibat kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh mafia SDA-LH. Adanya regulasi tentang pengawasan dan penerapan sanksi administrasi termasuk prosedur penerapan secondline enforcement dalam penegakan hukum LH dan SDA. Direvisinya undang-undang sektoral SDA-LH yang belum memiliki sanksi pemulihan kerugian negara akibat kerusakan SDA-LH. Adanya penegakan hukum dengan pendekatan multi disiplin UU yang memungkinkan pengembalian dan pemulihan atas kerugian negara Adanya regulasi pengembangan instrument ekonomi lingkungan.

4 Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam Terbangun dan terbukanya sistem basis data pengelolaan/pemanfaatan/perizinan dan neraca SDA-LH yang dapat diakses publik dengan akuntabel. Review sistem perizinan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.

Kerangka regulasi Revisi regulasi untuk memperkuat upaya penegakan hukum terhadap mafia SDA- LH. Dekriminalisasi terhadap akses masyarakat terhadap SDA-LH untuk kebutuhan subsisten dan pengembangan regulasi Anti-Strategic Law Against Public Participation. Pembentukan regulasi yang mengatur kebijakan kelembagaan penegakan hukum.

Terima Kasih