PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2009

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

Transkripsi:

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 SEBESAR 99,80 Pada Februari 2017, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 99,80 atau turun 0,52 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2017 sebesar 100,33. Penurunan NTP Februari 2017 disebabkan oleh turunnya NTP pada subsektor Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) sebesar 2,01 persen, dan subsektor Hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,73 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,64 persen, NTP Subsektor perikanan naik sebesar 0,38 persen. Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan. Pada Februari 2017, terjadi deflasi perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,18 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks pada tiga kelompok konsumsi rumahtangga yaitu, indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,85 persen, indeks kelompok sandang sebesar 0,03 persen, dan indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,26 persen. Sedangkan indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,04 persen, indeks kelompok perumahan naik sebesar 0,37 persen, indeks kelompok kesehatan naik sebesar 0,10 persen dan indeks kelompok transportasi & komunikasi naik sebesar 1,55 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Februari 2017 sebesar 107,51 atau turun 0,98 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 1. NILAI TUKAR PETANI (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara pada Februari 2017, NTP Provinsi Sumatera Utara turun 0,52 persen dibanding Januari 2017, yaitu dari 100,33 menjadi 99,80. Terjadinya penurunan NTP pada Februari 2017 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Penurunan NTP Februari 2017 disebabkan oleh turunnya NTP pada subsektor Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) sebesar 2,01 persen, dan subsektor Hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,73 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,64 persen, dan NTP Subsektor perikanan naik sebesar 0,38 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 1

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor, Januari 2017-Februari 2017 (2012=100) Subsektor Januari 2017 Februari 2017 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan (Padi & Palawija) a. Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) 96,88 94,94-2,01 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 125,78 123,32-1,95 - Padi 128,13 125,70-1,89 - Palawija 120,26 117,75-2,09 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 129,82 129,90 0,06 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,91 132,74-0,13 - Indeks BPPBM 120,12 120,99 0,72 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 97,55 95,01-2,61 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 125,69 122,41-2,61 - Sayur-sayuran 122,32 118,86-2,82 - Buah-buahan 130,05 126,92-2,41 - Tanaman Obat 107,38 107,05-0,31 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 128,84 128,84 0,00 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,46 131,43-0,02 - Indeks BPPBM 117,19 117,30 0,09 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 98,49 99,20 0,73 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 128,43 129,13 0,55 - Tanaman Perkebunan Rakyat 128,43 129,13 0,55 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 130,40 130,17-0,18 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,31 131,92-0,29 - Indeks BPPBM 120,14 120,77 0,52 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 110,62 111,33 0,64 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 135,84 136,50 0,49 - Ternak Besar 141,59 142,97 0,97 - Ternak Kecil 130,29 129,14-0,88 - Unggas 119,69 120,63 0,78 - Hasil Ternak 117,58 118,19 0,52 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 122,80 122,62-0,15 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,90 131,65-0,19 - Indeks BPPBM 114,78 114,66-0,11 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017

Tabel 1 (lanjutan) Subsektor Januari 2017 Februari 2017 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) 102,72 103,11 0,38 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (It) 127,66 128,31 0,51 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) 124,28 124,44 0,13 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,54 129,56 0,02 - Indeks BPPBM 118,28 118,58 0,26 5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 108,96 109,25 0,27 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 135,37 135,87 0,37 - Penangkapan Perairan Umum 115,40 113,77-1,41 - Penangkapan Laut 135,58 136,10 0,39 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 124,24 124,37 0,11 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,60 129,62 0,02 - Indeks BPPBM 116,41 116,70 0,25 5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 96,45 96,94 0,50 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 119,92 120,70 0,66 - Budidaya Air Tawar 123,64 124,52 0,71 - Budidaya Laut 102,59 103,02 0,42 - Budidaya Air Payau 101,76 101,76 0,00 c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 124,32 124,51 0,15 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,47 129,50 0,02 - Indeks BPPBM 120,15 120,47 0,26 Gabungan/Provinsi Sumatera Utara a. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,33 99,80-0,52 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 128,74 127,98-0,59 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 128,32 128,23-0,07 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,19 131,95-0,18 - Indeks BPPBM 118,58 119,04 0,39 Gabungan/Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,26 99,71-0,55 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 128,78 127,97-0,63 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 128,44 128,34-0,08 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,27 132,02-0,19 - Indeks BPPBM 118,59 119,05 0,39 BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 3

2. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI (IT) Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2017, It Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,59 persen dibandingkan dengan It Januari 2017, yaitu dari 128,74 menjadi 127,98. Penurunan It terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (padi & palawija) sebesar 1,95 persen, dan subsektor hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kenaikan It, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,55 persen, subsektor peternakan sebesar 0,49 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,51 persen. 3. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI (IB) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya para petani, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2017, Ib Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,07 persen jika dibandingkan dengan Ib Januari 2017, yaitu dari 128,32 menjadi 128,23. Penurunan Ib terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,18 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,15 persen. Sedangkan kenaikan Ib terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,06 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,13 persen. Sementara itu, Ib subsektor hortikultura tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Tabel 2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 2017 (2012=100) Tahun/Bulan It Ib Indeks % Perub Indeks % Perub NTP % Perub (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2016 Januari 121,58-0,94 122,32 0,28 99,39-1,22 Februari 121,87 0,24 122,83 0,42 99,21-0,18 Maret 122,60 0,60 123,63 0,65 99,17-0,04 April 123,89 1,05 122,91-0,58 100,80 1,64 Mei 124,58 0,56 123,46 0,44 100,91 0,11 Juni 123,60-0,79 123,80 0,28 99,84-1,06 Juli 123,46-0,11 124,61 0,65 99,08-0,76 Agustus 124,10 0,52 124,98 0,30 99,29 0,22 September 126,56 1,98 125,57 0,47 100,79 1,50 Oktober 127,97 1,12 126,36 0,63 101,28 0,49 November 128,46 0,38 127,41 0,83 100,83-0,45 Desember 129,65 0,92 127,66 0,19 101,56 0,73 Rata rata 2016 *) 124,86 124,63 100,19 2017 Januari 128,74-0,7 128,32 0,52 100,33-1,21 Februari 127,98-0,59 128,23-0,07 99,80-0,52 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017

4. NTP SUBSEKTOR 4.1. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) Pada Februari 2017, NTPP mengalami penurunan sebesar 2,01 persen, dan hal ini karena perubahan It (-1,95%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,06%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok padi turun sebesar 1,89 persen yaitu dari 128,13 menjadi 125,70 dan indeks kelompok palawija turun sebesar 2,09 persen yaitu dari 120,26 menjadi 117,75. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib terjadi karena perubahan pada indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) turun sebesar 0,13 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,72 persen. 4.2. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Februari 2017, NTPH mengalami penurunan sebesar 2,61 persen, dan hal ini karena perubahan It (-2,61%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,00%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok sayur-sayuran turun sebesar 2,82 persen yaitu dari 122,32 menjadi 118,86, indeks kelompok buah-buahan turun sebesar 2,41 persen yaitu dari 130,05 menjadi 126,92, dan indeks kelompok tanaman obat turun sebesar 0,31 persen yaitu dari 107,38 menjadi 107,05. 4.3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Februari 2017, NTPR mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,55%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,18%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,55 persen yaitu dari 128,43 menjadi 129,13. Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,29 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,52 persen. 4.4. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Februari 2017, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,49%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,15%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok ternak besar naik sebesar 0,97 persen, indeks kelompok unggas naik sebesar 0,78 persen, dan indeks kelompok hasil ternak naik sebesar 0,52 persen. sedangkan indeks kelompok ternak kecil turun sebesar 0,88 persen, Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,19 persen dan indeks BPPBM turun sebesar 0,11 persen. 4.5. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Februari 2017, NTNP mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,51%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,13%). Kenaikan yang terjadi pada It karena perubahan pada indeks kelompok penangkapan ikan rata-rata naik sebesar 0,37 persen dan indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata naik sebesar 0,66 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,26 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 5

4.5.1. Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Februari 2017, NTN mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,37%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,11%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 0,37 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,25 persen. 4.5.2. Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Februari 2017, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,66%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,15%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata naik sebesar 0,66 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,26 persen. 5. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN (NTUP) SUBSEKTOR Pada Februari 2017, NTUP Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,98 persen. Hal ini karena perubahan It (-0,59%) lebih rendah dibandingkan perubahan indeks BPPBM (0,39%). Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP pada subsektor tanaman pangan sebesar 2,65 persen, dan subsektor hortikultura sebesar 2,70 persen. Sedangkan NTUP subsektor tanaman perkebunan naik sebesar 0,03 persen, subsektor peternakan naik sebesar 0,59 persen, dan subsektor perikanan naik sebesar 0,25 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Februari 2017 (2012=100) Subsektor Januari 2017 Februari 2017 % Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 104,70 101,93-2,65 2. Hortikultura 107,25 104,35-2,70 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 106,90 106,93 0,03 4. Peternakan 118,35 119,05 0,59 5. Perikanan 107,94 108,21 0,25 a. Tangkap 116,29 116,43 0,12 b. Budidaya 99,80 100,19 0,39 Sumatera Utara 108,57 107,51-0,98 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017

B. HARGA PRODUSEN GABAH FEBRUARI 2017 Selama Februari 2017 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 98 observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 62 observasi (63,27 %), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 22 observasi (22,45 %), dan urutan ketiga adalah Gabah Kualitas Rendah sebanyak 14 observasi (14,29 %). Di tingkat petani pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp5.900,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.000,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso di Kabupaten Simalungun. Di tingkat penggilingan pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp6.000,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir, dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.050,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso dari Kabupaten Simalungun. Survei harga produsen gabah selama Februari 2017 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 98 observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 62 observasi (63,27 %), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 22 observasi (22,45 %), dan urutan ketiga adalah Gabah Kualitas Rendah sebanyak 14 observasi (14,29 %). 1. HARGA TERTINGGI DAN TERENDAH Di tingkat petani pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp5.900,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir dan gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.000,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso di Kabupaten Simalungun. Di tingkat penggilingan pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp6.000,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir, dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.050,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso dari Kabupaten Simalungun. 2. RATA-RATA HARGA GABAH DAN KOMPONEN MUTU Selama Februari 2017, rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani senilai Rp5.023 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp5.083 per kg. Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani senilai Rp4.658 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp4.719 per kg. Rata-rata harga gabah kualitas rendah di tingkat petani senilai Rp4.286 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp4.323 per kg. Komponen mutu gabah pada Februari 2017, rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Kotoran (KH) gabah kualitas GKG masing-masing tercatat 13,09 persen dan 2,02 persen, rata-rata KA dan KH gabah kualitas GKP masing-masing tercatat 19,99 persen dan 4,62 persen, rata-rata KA dan KH gabah kualitas rendah masing-masing tercatat 27,30 persen dan 6,61 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 7

Tabel 4 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Petani dan Penggilingan, dan HPP menurut Kelompok Kualitas, Februari 2017 Kelompok Kualitas Jumlah Observasi (%) Harga Gabah di Petani (Rp/Kg) Harga Ratarata di Penggilingan (Rp/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg) Selisih Harga Kol (5) atau (6) thd Kol (7) Terendah Tertinggi Rata-rata Rp/Kg % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 22 4 600 5 900 (22,45) (Kualuh Selatan;Labuhan Batu Utara) (Sei Bamban ;Serdang Bedagai) 5 023 5 083 4 600 (Penggilingan) 483 10,50 GKP 62 4 000 5 900 (63,27) (Pematang Bandar;Simalungun ) (Siantar Narumonda;Toba Samosir) 4 658 4 719 3 700 (Petani) 958 25,89 3 750 (Penggilingan) 969 25,84 Gabah Kualitas Rendah Total 14 4 100 4 750 (Gunung (Air Putih;Batu (14,29) Maligas;Simalungun, Sei Bara ) Bingai;Langkat ) 98 (100,00) 4 286 4 323 - - - - - - - - - - - - Keterangan: GKG : KA 14,00% dan KH 3,00% GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) Di LuarKualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% 1 )HPP berdasarkan Inpres No 5 Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017

Informasi lebih lanjut hubungi: BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Telepon/Fax: 061-8452343/8452773 E-mail: bps1200@bps.go.id, pst1200@bps.go.id Website:http://sumut.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017 9