STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN KONSEP INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR INDUSTRI HIJAU

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU NASIONAL

Corporate Social Responsibility PPMJ

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

cost sekalipun dapat memberikan dampak besar bagi perusahaan KATA PENGANTAR

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Telp./Fax. (021) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN KEBUTUHAN DAMPAK LINGKUNGAN

SIH Standar Industri Hijau

SIH Standar Industri Hijau

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

BANGUNAN GEDUNG HIJAU

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

SIH Standar Industri Hijau

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal,

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR INDUSTRI HIJAU

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

Best Practice. Company Third level

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOP PERUSAHAN. Nomor : Lampiaran : 1 (satu) gabung Perihal : Laporan Pengelolaan Lingkungan

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

Pengukuran Kinerja Lingkungan Industri di Indonesia berdasarkan Standar Industri Hijau

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

EVALUASI PENERAPAN PROGRAM INDUSTRI HIJAU DI PT X, SEBUAH INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

Implementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

ENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BUPATI POLEWALI MANDAR

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan

ISO Nur Hadi Wijaya

Sinergi Industri Hijau Dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU

Perencanaan Manajemen Energi (Energy Management Planning)

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Banyak perusahaan yang tidak memperhatikan masalah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P 4108100055

IKHTISAR Menjadikan galangan kapal menjadi industri yang mampu menerapkan konsep industri hijau. Meningkatkan tingkat efisiensi pada galangan. Menjadikan proses dan produk yang bersih.

Latar Belakang Galangan kapal merupakan salah satu jenis industri yang besar sehingga termasuk industri pengguna sumberdaya alam yang cukup besar. Disisi lain, adanya keterbatasan ketersediaan sumber daya alam dan keterbatasan daya dukung lingkungan dalam menerima limbah dan emisi industri, maka pembangunan industri yang berpedoman pada keberlangsungan nilai ekonomi, keterlibatan sosial dan perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup atau yang dikenal dengan istilah industri hijau harus segera dilakukan.

Perumusan Masalah Merencanakan pengembangan galangan kapal agar mencapai industri dengan konsep green industry

Batasan Masalah Studi dilakukan pada galangan kapal dengan kapasitas besar Pembahasan masalah pada galangan ini ditujukan pada: Proses Produksi, meliputi bahan baku dan bahan penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja. Manajemen Perusahaan, meliputi program efisiensi produksi, Community Development/Corporate Social Responsibility dan sistem manajemen Pengelolaan Lingkungan Industri, meliputi pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana pengelolaan limbah dan emisi, dan kinerja pengelolaan lingkungan.

Tujuan Merumuskan strategi yang tepat untuk menerapkan konsep industri hijau pada galangan kapal di Indonesia yang dipertimbangkan dari segi kelayakan dalam pelaksanaannya

Manfaat Menjadikan industri galangan kapal menjadi industri yang ramah terhadap lingkungan. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses produksi pada galangan kapal.

STUDI PUSTAKA Pengertian Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Prinsip penerapan konsep industri hijau Efisiensi energi Penggunaan energi terbarukan Efisiensi pemanfaatan sumber daya Siklus materi Keterkaitan sistem alam manusia Konsep menurut Boston Consulting Group mengenai industri hijau Prinsip: Mempunyai visi yang pro lingkungan Proses: Mengaplikasikan proses produksi yang ramah lingkungan Produk: Menghasilkan produk yang tidak merusak lingkungan Promosi: Mengampanyekan posisi perusahaan atas praktik pro lingkungan

Simulasi penerapan konsep industri hijau

Pencapaian industri hijau Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan internal/housekeeping Meningkatkan proses pengawasan Pemilihan bahan / material Daur ulang bahan / material Menyeleksi dan mengoptimalkan peralatan yang ada Teknologi yang bersih Penggunaan teknik pembangunan yang sesuai Modifikasi produk

Manfaat penerapan industri hijau Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping Meningkatkan image perusahaan Meningkatkan kinerja perusahaan Mempermudah akses pendanaan Flexsibelitas dalam regulasi Terbukanya peluang pasar baru Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

Secara keseluruhan galangan yang menerapkan konsep industri hijau tidak hanya mementingkan single bottom line (profit), namun juga triple bottom line (people, planet, profit)

Metodologi Penelitian Studi literatur Tahap awal yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Akhir adalah dimulai dengan membaca dan mencari referensi studi literatur terkait dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan. Data Data yang diperlukan berupa penggunaan bahan baku, energi, proses produksi, pengelolaan limbah dan emisi, lingkungan kerja dan keselamatan kerja yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk mengerjakan Tugas Akhir.

Identifikasi Masalah Identifikasi dilakukan secara menyeluruh mulai dari bahan baku yang digunakan hingga pengelolaan limbah. Dari hasil identifikasi tersebut dilakukan pengkajian terhadap penyimpangan dari konsep industri hijau Pengumpulan dan Pengolahan Data Menganalisa terhadap pengembangan yang bisa dilakukan guna menjadikan industri galangan kapal baja menuju konsep industri hijau.

Analisa dan Pembahasan Menganalisa terhadap pengembangan yang bisa dilakukan guna menjadikan industri galangan kapal baja menuju konsep industri hijau. Kesimpulan Setelah melakukan semua pekerjaan dengan sistematika pada flowcahrt, maka dibuat sebuah kesimpulan terhadap hasil pekerjaan. Kesimpulan dibuat sesuai dengan apa yang sudah dilakukan pada Pembahasan.

METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Mulai Studi Literatur Mempeljari hal-hal yang berkaitan dengan industri hijau terutama pada industri yang telah menerpakan industri hijau Studi lapangan Mengamati kegiatan produksi untuk dilakukan analisa Data yang dibutuhkan: Bahan baku yang digunakan Penggunaan energi Proses produksi Pengelolaan limbah dan emisi Lingkunagn pekerjaan Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

Identifikasi masalah Mengidentifikasi sistem yang dijalankan dan dilakukan perbandingan terhadap konsep industri hijau Pengumpulan dan Pengolahan Data Dilakukan kajian berupa bagian mana dari perusahaan yang tidak memenuhi konsep industri hijau Analisa dan Pembahasan Mengadakan perencanaan perbaikan dalam rangka menuju konsep industri hijau dalam hal ini juga dilakukan penetapan prioritas pekerjaan Kesimpulan Selesai

PARAMETER INDUSTRI HIJAU Yang menjadi parameter penerapan industri Aspek hijau adalah: Industri Hijau Proses Produksi Bahan Baku dan Penolong Manajemen Perusahaan Efisiensi Produksi Pengelolaan Lingkungan Industri Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan Energi CD / CSR Sarana Pengelolaan Limbah Air Penghargaan PROPER Teknologi Proses Sistem Manajemen Produk Sumber Daya Manusia (SDM) Lingkungan Kerja

Proses Produksi: Kriteria dalam aspek produksi adalah jenis bahan baku dan bahan penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia (SDM), dan lingkungan kerja Manajemen Perusahaan: Kriteria dalam aspek manajemen adalah efisiensi produksi, CD/CSR, penghargaan terkait industri hijau, dan sistem manajemen Pengelolaan Lingkungan: Kriteria dalam aspek pengelolaan lingkungan adalah pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana pengelolaan limbah dan emisi, dan PROPER

KONDISI AWAL GALANGAN Proses Produksi: Bahan baku Galangan tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah Bahan baku mempunyai sertifikat dan MSDS (Material Safety Data Sheet) Efektifitas penggunaan bahan baku dilakukan dengan memperketat proses pemesanan dan penggunaan bahan baku Energi Galangan tidak menggunakan EBT (Energi Baru Terbarukan) Penghematan penggunaan energi dilakukan dengan memberi himbauan Penggunaan energi per tahun kurang dari 6000 toe atau 69.780.000 KWh

Daya (KWh) Penggunaan Listrik Galangan 2010 2000000 1500000 1000000 500000 0 Daya (KWh) 1500000 1000000 500000 0 Penggunaan Listrik Galangan 2011 Bulan Bulan Penggunaan Listrik Galangan 2012 1500000 Daya (KWh) 1000000 500000 0 Bulan

Air Tidak terdapat program mengenai pemeliharaan keberadaan, sifat dan fungsi sumber daya air Tidak terdapat audit penggunaan air Penggunaan Air Galangan 2010 Penggunaan Air Galangan 2011 30000 10000 Pemakaian (m 3 ) 25000 20000 15000 10000 5000 0 Pemakaian (m 3 ) 8000 6000 4000 2000 0 Bulan Bulan

Teknologi proses Terdapat program pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan Hanya sebagian peralatan saja yang terjangkau program pemeriksaan Tidak terdapat SOP dalam menggunakan peralatan Tidak terdapat upaya 3R (reduce, reuse, recycle)

Produk Produk memiliki sertifikasi Belum terdapat sertifikasi produk ramah lingkungan Lebih dari 80% menggunakan bahan baku dari dalam negeri dalam menghasilkan produk Sumber daya manusia Tidak terdapat peningkatan kapasitas SDM Pekerja memiliki sertifikat kompetensi pada bidangnya

Lingkungan kerja Penerapan K3L galangan mengikuti kepmenaker No. 51 Tahun 1999 Kurang pengawasan terhadap implementasi K3 Lebih dari 80% menggunakan bahan baku dari dalam negeri dalam menghasilkan produk

Manajemen Perusahaan Efisiensi produksi Tidak terdapat kebijakan mengenai efisiensi produksi CD/CSR Program CSR rutin dilakukan Dana CSR tidak berasal dari 2% dari keuntungan bersih galangan TAHUN KEGIATAN LOKASI DANA (Rp.) 2008 Perbaikan masjid galangan Surabaya 17.500.000 2009 Bantuan meja belajar SMK PAL Perbaikan masjid candi Perbaikan masjid Lantamal V Donor darah Surabaya Sidoarjo Surabaya Surabaya 7.560.000 5.000.000 5.000.000 3.468.000 2010 Partisipasi Sail Banda Maluku 10.000.000 2011 Pembangunan sekolah anak pemulung Bantuan pengobatan lumpuh Bekasi Sidoarjo 3.000.000 10.000.000 2012 - - -

Penghargaan Tidak ada partisipasi dalam penghargaan mengenai industri hijau Sistem manajemen Galangan telah memiliki sertifikasi manajemen sistem EMS (Environment Management System) yaitu ISO 14001

Pengelolaan Lingkungan Industri Baku mutu lingkungan Terdapat pelaksanaan evaluasi baku mutu selama enam bulan sekali Hasil evaluasi terakhir terdapat kekurangan pada limbah cair Sarana pengelolaan limbah dan emisi Tidak terdapat upaya pengurangan limbah dan emisi Belum terdapat ijin penyimpanan limbah pada galangan PROPER Telah mengikuti kegiatan PROPER Predikat PROPER galangan adalah Merah

STRATEGI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU Energi dan Air Energi Air Penggunaan lampu hemat energi Komputer hemat daya Solar cell Program penghematan Pemakaian kran tekan pada wastafel Penampungan air hujan untuk menyiram tanaman Pembuatan lubang biopori WC dengan dua tombol flush

SDM Hijau Memberi pelatihan kepada seluruh SDM mengenai lingkungan Memberi SDM kegiatan yang berhubungan dengan industri hijau Lingkungan Kerja Hijau Pengawasan terhadap penerapan K3 Penggunaan atap hijau Penanaman tanaman

Manajemen Hijau Menjadikan perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan sebagai salah satu visi perusahaan Menjadikan green startegy, green product, green process dan green employee sebagai pilar utama perusahaan Pengelolaan Limbah Pembagian tempat pembuangan limbah sesuai jenis limbah Menyeleksi perusahaan partner pengelolaan limbah Mempunyai ijin penyimpanan limbah sementara

PROPER Melaksanakan seluruh rekomendasi yang diberikan tim penilai PROPER

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Galangan belum mengimplementasikan industri hijau Parameter yang belum dipenuhi antara lain Belum terdapat SOP penggunaan peralatan Kurangnya upaya penghemtan energi dan air Kurangnya monitoring penerapan K3L Tidak terdapat perijinan penyimpanan limbah sementara Status PROPER yang berada pada posisi MERAH

Strategi implementasi industri hijau Saran Melakukan penggantian lampu existing dengan lampu hemat energi Melakukan penggunaan nano komputer Membuat lubang biopori Pelaksanaan program penghematan air Pengadaan pelatihan SDM terkait lingkungan Untuk penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan adalah bagaimana pengupayakan sebuah galangan kapal dapat memperoleh peringkat emas dari PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan).

Bahan Baku dan Penolong Menggunakan bahan baku ramah lingkungan Terdapat MSDS dan sertifikat bahan Efisiensi penggunaan bahan baku Energi Air Upaya efisiensi energi Menggunakan EBT Melakukan audit energi secara berkala Penggunaan energi maksimal 6000 toe per tahun Upaya efisiensi penggunaan air Melakukan audit air secara berkala Teknologi Proses Terdapat program perawatan peralatan Terdapat program 3R Terdapat SOP penggunaan peralatan

Produk Produk bersetifikat Produk tergolong eco-product Sumber Daya Manusia (SDM) Terdapat program peningkatan kapasitas SDM SDM mempunyai sertifikasi kompetensi Lingkungan Kerja Penerapan K3L sesuai kepmenaker No. 51 Tahun 1999 Melakukan pemantauan penerapan K3L

Efisiensi Produksi Terdapat kebijakan perusahaan dalam penerapan efisiensi produksi CD/CSR Terdapat program CD/CSR secara rutin dan terdapat pemantauan Mengalokasikan dana CD/CSR sebesar 2% dari keuntungan bersih Penghargaan Mengikuti penghargaan terkait industri hijau Sistem manajemen Memiliki sertifikat EMS (Environment Management System) yang mengacu pada ISO 14001 Memiliki sertifikat QMS (Quality Management System) yang mengacu pada ISO 90001

Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan Memenuhi baku mutu lingkungan yang terdiri dari limbah cair, gas dan debu Sarana pengelolaan limbah Sarana pengelolaan limbah memadai dan berizin Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Minimal predikat PROPER Biru