Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi.

Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi.

Design and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 06

ALGORITHM. 5 Greedy Algorithm. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

What Is Greedy Technique

Design and Analysis Algorithm

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

Algoritma Greedy. Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma. Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Oleh: Rinaldi Munir

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Penjadwalan Prosesor Tunggal Shortest Job First

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Disk Scheduling Shortest Seek Time First

Algorima Greedy Pada Self Serve Gas Station

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS PENERAPAN ALGORITMA GREEDY UNTUK BEBERAPA MASALAH

APLIKASI ALGORITMA GREEDY DALAM PENENTUAN SPESIFIKASI KOMPUTER RAKITAN

IMPLEMENTASI GRAF DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GREEDY

Implementasi Algoritma Greedy dalam Pembagian kerja pada Mesin yang Identik

Eksplorasi Algoritma Brute Force, Greedy, dan Dynamic Programming untuk Persoalan Integer Knapsack

TUGAS RESUME MATERI KULIAH ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA STRATEGI ALGORITMA : H

IMPLEMENTASI GRAF DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GREEDY

Penerapan algoritma Greedy dalam penentuan Porter Generic Strategies untuk suatu perusahaan

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN OTHELLO

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Tower Defense

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Permainan Kartu Truf

Penerapan Algoritma Greedy Dalam Permainan Clash Royale

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71

Pemilihan Monster yang Akan Digunakan dalam Permainan Yu-Gi-Oh! Capsule Monster Coliseum

Aplikasi Algoritma Greedy pada Pemilihan Jenis Olahraga Ringan

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 7 Brute Force Algorithm Part 2: Exhaustive Search

Algoritma Greedy (lanjutan)

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pengisian Rencana Studi Semester di ITB sebagai Persoalan Binary Knapsack

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY DALAM PENGISIAN RENCANA STUDI SEMESTER DI ITB SEBAGAI PERSOALAN BINARY KNAPSACK

Design and Analysis of Algorithm

Design and Analysis of Algorithm

Penyelesaian Berbagai Permasalahan Algoritma dengan Kombinasi Algoritma Brute Force dan Greedy

BAB III ALGORITMA GREEDY DAN PROGRAM DINAMIS

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN APLIKASI ALGORITMA BRUTE-FORCE DAN KOMBINASI ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH DAN GREEDY DALAM PENCARIAN SOLUSI PERMAINAN TREASURE HUNT

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KNAPSACK PROBLEM

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Othello

Penerapan Algoritma Greedy pada Intelegensia Buatan untuk Transfer Pemain dalam Permainan Simulasi Sepakbola

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Algoritma Greedy pada Permainan Kartu Truf Pass

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Bubble Breaker

Penentuan Keputusan dalam Permainan Gomoku dengan Program Dinamis dan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy Pada Game Tower Defense: Tower of Greece

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Killbots

Algoritma Greedy (lanjutan)

Algoritma Brute Force (lanjutan)

Implementasi Brute Force dan Greedy dalam Permainan Big Two (Capsa)

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Optimasi Sistem Booking Hotel Online

Penerapan Algoritma Greedy dalam Penyetokan Barang

Perbandingan Algoritma Greedy & Bactracking Dalam Penyelesaian Permainan 2048

Perbandinganan Penggunaan Algoritma Greedy dan Modifikasi Algoritma Brute Force pada Permainan Collapse XXL

Penggunaaan Algoritma Greedy Dalam Aplikasi Vending Machine

Kompleksitas Algoritma untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma Greedy

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Meminimalkan Belanja

Algoritma Brute Force (lanjutan)

Penerapan Algoritma Greedy dan Algoritma BFS untuk AI pada Permainan Greedy Spiders

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Kartu 100

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma

Algoritma Greedy untuk Membangun Korpus Pengenalan Suara Al-Quran

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Tradisional Congklak

Sistem Informasi Pemotongan Kayu menggunakan Algoritma Greedy

Implementasi Algoritma Greedy Dua Sisi pada Permainan 2048

Aplikasi Algoritma Greedy pada Permainan Zuma

APLIKASI ALGORITMA GREEDY DALAM PERMAINAN JAWBREAKER

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA MESIN PENCARI

Algoritma Greedy pada Penjadwalan Real-Time untuk Earliest Deadline First Scheduling dan Rate Monotonic Scheduling serta Perbandingannya

Analisis Penerapan Algoritma Kruskal dalam Pembuatan Jaringan Distribusi Listrik

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Mencari Solusi Optimal dalam Permainan Brick Breaker

Algoritma Brute Force(lanjutan) Lecture 6 CS3024

Penggunaan Algoritma Greedy untuk menyelesaikan Permainan Othello

Algoritma Greedy (Bagian 2) IF2251 Strategi Algoritmik Oleh: Rinaldi Munir

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pembuatan Artificial Intelligence Permainan Reversi

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Penerapan Algoritma Greedy untuk Menentukan Loadout dalam Permainan PAYDAY 2

Penyelesaian Permainan Sliding Puzzle 3x3 Menggunakan Algoritma Greedy Dengan Dua Fungsi Heuristik

Design and Analysis of Algorithm

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pemilihan Pemain di Game Football Manager

Perbandingan BFS, DFS dan Greedy pada Permainan Logika Crossing Bridge

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Optimasi Masalah Perkebunan

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY DALAM PERMAINAN KARTU BLACK JACK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan intrakulikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Algoritma Greedy untuk AI dalam Permainan DotA

Penerapan Algoritma Greedy dan Backtrackng Dalam Penyelesaian Masalah Rubik s Cube

IF3051 Strategi Algoritma Penerapan Algoritma Greedy untuk Reservasi Tiket Konser

Aplikasi Algoritma Greedy yang Dimodifikasi dalam Pencarian Lintasan Terpendek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Algoritma Greedy pada Optimasi Pelaksanaan Misi dalam Permainan Assassins Creed : Revelations

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pemilihan Benih Terbaik pada Permainan Harvest Moon: Friends of Mineral Town

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

PERBANDINGAN ALGORITMA GREEDY DAN BRUTE FORCE DALAM SIMULASI PENCARIAN KOIN

EKSPLORASI ALGORITMA BRUTE FORCE, GREEDY DAN PEMROGRAMAN DINAMIS PADA PENYELESAIAN MASALAH 0/1 KNAPSACK

Transkripsi:

Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 8 Greedy Algorithm Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Daftar Isi 1 Greedy Algorithm.................................. 1 2 Contoh-contoh Algoritma Greedy........................ 3 2.1 Penukaran Uang................................. 3 2.2 Minimisasi Waktu di dalam Sistem (Penjadwalan).............. 4 2.3 Integer Knapsack (0/1 Knapsack)........................ 5 2.4 Fractional Knapsack............................... 7 1 Greedy Algorithm Greedy algorithm merupakan algoritma yang paling terkenal untuk menyelesaikan masalah optimasi. Biasanya masalah optimasi mencari solusi yang optimal, dapat berupa memaksimalkan atau meminimumkan solusi. Example 1.1 (Masalah penukaran uang) Diberikan sebuah uang bernilai A. Kemudian tukarkan uang tersebut menjadi beberapa koin yang tersedia. Carilah jumlah koin minimum yang dapat dihasilkan dari menukarkan uang A tersebut. Diberikan banyak koin $1, $5, $10 dan $25. Jika uang yang ingin ditukarkan adalah bernilai A = 32, maka uang tersebut dapat ditukarkan dengan cara sebagai berikut: 32 = 1 + 1 + 1 + + 1 (32Koin) 32 = 5 + 5 + 5 + 5 + 10 + 1 + 1 (7Koin) 32 = 10 + 10 + 10 + 1 + 1 (5Koin) Hasil minimum yang didapatkan adalah $32 = $25 + $5 + $1 + $1 (4 Koin). Dapat kita lihat bahwa penyelesain pada Contoh di atas menggunakan Brute Force Algorithm Exhaustive Search, dengan membangkitkan kandidat solusi dari permutasi yang ada. Dalam bahasan kali ini akan diulas bagaimana permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan Algoritma Greedy. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa: Greedy = rakus, tamak, loba,... 1

Prinsip greedy: take what you can get now!. Algoritma greedy membentuk solusi langkah per langkah (step by step). Pada setiap langkah, terdapat banyak pilihan yang perlu dieksplorasi. Oleh karena itu, pada setiap langkah harus dibuat keputusan yang terbaik dalam menentukan pilihan. Pada setiap langkah, kita membuat pilihan optimum lokal (local optimum) dengan harapan bahwa langkah sisanya mengarah ke solusi optimum global (global optimm). Example 1.2 Penukaran Koin dengan Greedy Kita tinjau lagi permasalah penukaran uang dengan koin pada contoh sebelumnya. Strategi greedy: Pada setiap langkah, pilihlah koin dengan nilai terbesar dari himpunan koin yang tersisa. Misal: A = $32, koin yang tersedia: $1, $5, $10 dan $25 Langkah 1: pilih 1 buah koin $25 (Total = $25) Langkah 2: pilih 1 buah koin $5 (Total = $25 + $5 = $30) Langkah 3: pilih 2 buah koin $1 (Total = $25 + $5 + $1 + $1 = $32) Solusi: Jumlah koin minimum = 4 (solusi optimal!) Warning: Optimum global belum tentu merupakan solusi optimum (terbaik), tetapi sub-optimum atau pseudo-optimum. Alasan: Algoritma greedy tidak beroperasi secara menyeluruh terhadap semua alternatif solusi yang ada (sebagaimana pada metode exhaustive search). Terdapat beberapa fungsi SELEKSI yang berbeda, sehingga kita harus memilih fungsi yang tepat jika kita ingin algoritma menghasilkan solusi optiamal. Jadi, pada sebagian masalah algoritma greedy tidak selalu berhasil memberikan solusi yang optimal. Example 1.3 (Contoh Algoritma Greedy tidak global optimum) Berikut akan diberikan contoh-contoh bahwa algoritma greedy gagal memberikan solusi yang optimal. 2

1. Koin: 5, 4, 3, dan 1 Uang yang ditukar = 7. Solusi greedy: 7 = 5 + 1 + 1 (3 Koin) Solusi optimal: 7 = 4 + 3 (2 Koin) 2. Koin: 10, 7, 1 Uang yang ditukar: 15 Solusi greedy: 15 = 10 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 (6 Koin) Solusi optimal: 15 = 7 + 7 + 1 (3 Koin) 3. Koin: 15, 10, dan 1 Uang yang ditukar: 20 Solusi greedy: 20 = 15 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 (6 Koin) Solusi optimal: 20 = 10 + 10 (2 koin) Jika jawaban terbaik mutlak tidak diperlukan, maka algoritma greedy sering berguna untuk menghasilkan solusi hampiran (approximation), dari pada menggunakan algoritma yang lebih rumit untuk menghasilkan solusi yang eksak. Bila algoritma greedy optimum, maka keoptimalannya itu dapat dibuktikan secara matematis. 2 Contoh-contoh Algoritma Greedy 2.1 Penukaran Uang Masalah penukaran uang sebesar A dari: Himpunan koin (multi set): {d 1, d 2,, d n }. Himpunan solusi: X = {x 1, x 2,, x n }, x i = 1 jika d i dipilih, dan bernilai x i = 0, jika d i tidak dipilih untuk i = 1, 2,, n. Objek persoalan adalah: Minimisasi F = dengan kendala x i d i x i = A (fungsi obyektif) Penyelesaian dengan Exhaustive Search Algorithm: Terdapat 2 n kemungkinan solusi (nilai-nilai X = {x 1, x 2,, x n } ) Untuk mengevaluasi fungsi obyektif = O(n) Kompleksitas algoritma exhaustive search seluruhnya = O(n 2 n ). Penyelesaian dengan Algoritma Greedy 3

Agar pemilihan koin berikutnya optimal, maka perlu mengurutkan himpunan koin dalam urutan yang menurun (noninceasing order). Jika himpunan koin sudah terurut menurun, maka kompleksitas algoritma greedy = O(n). Sayangnya, algoritma greedy untuk masalah penukaran uang ini tidak selalu menghasilkan solusi optimal (lihat contoh sebelumnya). 2.2 Minimisasi Waktu di dalam Sistem (Penjadwalan) Persoalan: Sebuah server (dapat berupa processor, pompa, kasir di bank, dll) mempunai n pelanggan (customer, client) yang harus dilayani. Waktu pelayanan untuk setiap pelanggan i adalah t i. Minimumkan total waktu di dalam sistem: T = (waktu di dalam sistem) Ekivalen dengan meminimumkan waktu rata-rata pelanggan di dalam sistem. Example 2.1 (Penjadwalan Pelanggan) Terdapat tiga pelanggan dengan masing-masing waktu pelayanannya adalah Enam urutan pelayanan yang mungkin: t 1 = 5, t 2 = 10, t 3 = 3. ----------------------------------------------------------------- Urutan ----------------------------------------------------------------- 1, 2, 3: 5 + (5 + 10) + (5 + 10 + 3) =38 1, 3, 2: 5 + (5 + 3) + (5 + 3 + 10) = 31 2, 1, 3: 10 + (10 + 5) + (10 + 5 + 3) = 43 2, 3, 1: 10 + (10 + 3) + (10 + 3 + 5) = 41 3, 1, 2: 3 + (3 + 5) + (3 + 5 + 10) = 29 <-- (optimal) 3, 2, 1: 3 + (3 + 10) + (3 + 10 + 5) = 34 ---------------------------------------------------------------- Penyelesaian dengan Exhaustive Search Algorithm Urutan pelangan yang dilayani oleh server merupakan suatu permutasi Jika ada n orang pelanggan, maka tedapat n! urutan pelanggan Untuk mengevaluasi fungsi obyektif : O(n) Kompleksitas algoritma exhaustive search = O(n n!) Penyelesaian dengan algoritma Greedy Strategi greedy: Pada setiap langkah, pilih pelanggan yang membutuhkan waktu pelayanan terkecil di antara pelanggan lain yang belum dilayani. 4

function PenjadwalanPelanggan(input C : himpunan_pelanggan) --> himpunan_pelanggan { mengembalikan urutan jadwal pelayanan pelanggan yang meminimumkan waktu di dalam sistem } Deklarasi S : himpunan_pelanggan i : pelanggann Algoritma S <-- {} while (C!= {}) do i <-- pelanggan yang mempunyai t[i] terkecil C <-- C - {i} S <-- S u {i} endwhile return S Agar proses pemilihan pelanggan berikutnya optimal, urutkan pelanggan berdasarkan waktu pelayanan dalam urutan yang menaik. Jika pelanggan sudah terurut, kompleksitas algoritma greedy = O(n). procedure PenjadwalanPelanggan(input n:integer) { Mencetak informasi deretan pelanggan yang akan diproses oleh server tunggal Masukan: n pelangan, setiap pelanggan dinomori 1, 2,..., n Keluaran: urutan pelanggan yang dilayani } Deklarasi i : integer Algoritma: {pelanggan 1, 2,..., n sudah diurut menaik berdasarkan t i } for i<-- 1 to n do write(pelanggan, i, dilayani!) endfor Algoritma greedy untuk penjadwalan pelanggan akan selalu menghasilkan solusi optimum. Theorem 2.2 Jika t 1 t 2 t n maka pengurutan i j = j, 1 j k meminimumkan T = k j=1 t ij untuk semua kemungkinan permutasi i j. 2.3 Integer Knapsack (0/1 Knapsack) 5

Maksimasi F = p i x i dengan kendala (constraint) w i x i K yang dalam hal ini, x i = 0 atau 1, i = 1, 2,, n. Penyelesaian dengan exhaustive search Sudah dijelaskan pada pembahasan exhaustive search. Kompleksitas algoritma exhaustive search untuk persoalan ini = O(n 2 n ). Penyelesaian dengan algoritma greedy Masukkan objek satu per satu ke dalam knapsack. Sekali objek dimasukkan ke dalam knapsack, objek tersebut tidak bisa dikeluarkan lagi. Terdapat beberapa strategi greedy yang heuristik yang dapat digunakan untuk memilih objek yang akan dimasukkan ke dalam knapsack: 1. Greedy by profit. - Pada setiap langkah, pilih objek yang mempunyai keuntungan terbesar. - Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan memilih objek yang paling menguntungkan terlebih dahulu. 2. Greedy by weight. - Pada setiap langkah, pilih objek yang mempunyai berat teringan. - Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan dengan memasukkan sebanyak mungkin objek ke dalam knapsack. 3. Greedy by density. - Pada setiap langkah, knapsack diisi dengan objek yang mempunyai p i /w i terbesar. - Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan memilih objek yang mempunyai keuntungan per unit berat terbesar. Pemilihan objek berdasarkan salah satu dari ketiga strategi di atas tidak menjamin akan memberikan solusi optimal. Example 2.3 Diberikan: w1 = 6; p1 = 12; w2 = 5; p2 = 15w3 = 10; p3 = 50; w4 = 5; p4 = 10 Kapasitas Knapsack adalah 16: Maka solusinya adalah X = (0, 1, 1, 0) Greedy by profit dan greedy by density memberikan solusi optimal! 6

Example 2.4 Diberikan: w1 = 100; p1 = 40; w2 = 50; p2 = 35 w3 = 45; p3 = 18; w4 = 20; p4 = 4 w5 = 10; p5 = 10; w6 = 5; p6 = 2 Kapasitas knapsack K = 100 Ketiga strategi gagal memberikan solusi optimal! Kesimpulan: Algoritma greedy tidak selalu berhasil menemukan solusi optimal untuk masalah 0/1 Knapsack. 2.4 Fractional Knapsack 7

Maksimasi F = p i x i dengan kendala (constraint) w i x i K yang dalam hal ini, 0 x i 1, i = 1, 2,, n. Penyelesaian dengan Exhaustive Search: Oleh karena 0 x i 1, maka terdapat tidak berhinga nilai-nilai x i. Persoalan Fractional Knapsack menjadi malar (continuous) sehingga tidak mungkin dipecahkan dengan algoritma exhaustive search. Penyelesaian dengan Algoritma Greedy: Ketiga strategi greedy yang telah disebutkan di atas dapat digunakan untuk memilih objek yang akan dimasukkan ke dalam knapsack. Example 2.5 Diberikan: Kapasitas knapsack K = 20 w1 = 18; p1 = 25; w2 = 15; p2 = 25 w3 = 10; p3 = 15; Solusi optimal: X = (0, 1, 1/2) yang memberikan keuntungan maksimum = 31,5. Strategi pemilihan objek berdasarkan densitas p i /w i terbesar akan selalu memberikan solusi optimal. Agar proses pemilihan objek berikutnya optimal, maka kita urutkan objek berdasarkan p i /w i yang menurun, sehingga objek berikutnya yang dipilih adalah objek sesuai dalam urutan itu. 8

Theorem 2.6 Jika p 1 /w 1 p 2 /w 2 p n /w n maka algoritma greedy dengan strategi pemilihan objek berdasarkan p i /w i terbesar menghasilkan solusi yang optimum. Algoritma persoalan fractional knapsack: 1. Hitung harga p i /w i, i = 1, 2,, n 2. Urutkan seluruh objek berdasarkan nilai p i /w i dari besar ke kecil 3. Panggil FractinonalKnapsack References 1. Anany, L. (2003). Introduction to the design and analysis of algorithms. Villanova University. 9