BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Bandung Photography Center

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

PROPOSAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN DAN WARNA FURNITUR PADA SEKOLAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS GILGAL DI PANTAI INDAH KAPUK

BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SHOWROOM MOTOR SPORT HONDA DI TANGERANG 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN HOUSE OF DESIGNERS

DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi dapat disampaikan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MUSEUM BATIK DI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PUSAT FOTOGRAFI DI SEMARANG

GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modern dewasa ini. Selain sebagai unsur pendukung dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fotografi merupakan teknologi dan bidang ilmu yang sedang berkembang. Keberadaan ilmu fotografi untuk mensupport bidang ilmu yang membutuhkan prinsip fotografi maupun alat fotografi (kamera dengan perkembangannya dan sesuai fungsinya) demi kemajuan ilmu tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang baik sebagai sarana utama maupun penunjang, yaitu bidang ilmu pengetahuan, pariwisata, serta perdagangan dan bisnis. Dalam bidang ilmu pengetahuan (fotografi sendiri merupakan ilmu yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), ilmu kedokteran melibatkan bidang fotografi untuk menghasilkan penemuan-penemuan penyakit dan penyembuhan baru, sedangkan ilmu astrologi memerlukan alat fotografi untuk menemukan dan mendeteksi benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi, memerlukan gambar untuk mengekspresikan berita yang disampaikan, juga menggunakan kamera, masih banyak lagi ilmu yang membutuhkan alat dan prinsip fotografi untuk kemajuan ilmu tersebut, misal ilmu bangunan, sinema, elektronik, dan lain-lain. Selain untuk disiplin ilmu, jasa fotografi dapat menunjang bidang pariwisata misal jasa pemotretan, pameran lomba fotografi, dokumentasi, informasi,dan lain-lain. 1

Tidak ketinggalan dalam kancah bisnis nasional maupun internasional, bidang fotografi disadari perannya, terlebih dengan makin meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis. Iklan telah menjadi suatu kebutuhan, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan pangsa pasar. Ruang lingkup iklanpun tidak terbatas pada dunia perdagangan saja, belakangan ini bahkan sudah merambah ke dunia olahraga meskipun masih berorientasi ke bisnis. Jual beli kamera dengan perlengkapannya juga meramaikan dunia perdagangan, terlebih lagi dunia digital menciptakan kamera digital dimana setiap merk dan seri produk terus berlomba-lomba menawarkan keunggulan masing-masing. Melibatkan pula handphone dan komputer yang mendukung dan mewarnai kemajuan kamera digital yang dapat dinilai semakin canggihnya dunia fotografi. Melihat kemajuan bidang fotografi yang pesat, menjadi titik acuan prospek untuk menampung kegiatan-kegiatan fotografi yang sangat kompleks dan cukup dapat mewarnai atmosfer dunia seni, pendidikan, pariwisata, perdagangan, dan masih banyak lagi ke dalam suatu wadah Pusat Fotografi. Di dalam Pusat Fotografi ini terdapat fasilitas seperti ruang pamer, ruang kursus (pendidikan), studio foto, shop (penjualan), perpustakaan dan lainnya. Diharapkan dengan adanya Pusat Fotografi ini dapat memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya. 2

B. BATASAN MASALAH Perancangan sebuah ruang tunggal untuk public dan comercial space, dengan keluasan interior area 800-1200 m 2 ( adalah ruang/bangunan yang bediri sendiri tidak tergabung dalam mall/square ). Nantinya akan direncanakan dan dirancang agar dapat menarik perhatian para pengunjung serta menciptakan suasana yang nyaman, lembut dan aman. C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana merancang interior sebuah pusat fotografi sesuai dengan kebutuhan pengunjung, sehingga kenyaman selama berada di dalam sebuah pusat fotografi dapat terwujud. 2. Bagaimana merancang fasilitas-fasilitas yang tepat dan sesuai dengan fungsi. 3. Bagaimana merancang interior sebuah pusat fotografi agar pengunjung tertarik untuk datang. D. TUJUAN 1. Merancang interior sebuah pusat fotografi sesuai dengan kebutuhan pengunjung, sehingga kenyaman selama berada di dalam sebuah pusat fotografi dapat terwujud. 2. Merancang fasilitas- fasilitas yang tepat dan sesuai dengan fungsi. 3. Merancang interior sebuah pusat fotografi agar pengunjung tertarik untuk datang. 3

E. MANFAAT DESAIN 1. Membantu masyarakat sekitar yang mengalami kesulitan dalam melakukan kebutuhan fotografinya. 2. Menjadi wadah pendidikan bagi masyarakat yang belum begitu mengerti mengenai fotografi, diharapkan dengan adanya pusat fotografi dapat membantu mereka menambah pengetahuan dan pengalam baru dalam hal fotografi. 3. Dengan fasilitas yang lengkap, diharapkan mampu menghasilkan seniman-seniman foto, sehingga diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karyafotografi dan lebih menumbuhkan minat masyarakat akan penciptaan foto-foto berkualitas. F. METODE DESAIN Metode desain yang digunakan dalam metode deskriptif dan kompareatif yaitu dengan mengumpulkan, mengidentifikasi data, menganalisis studi kasus, menetapkan batasan dan anggapan, melakukan pendekatan-pendekatan dan menentukan program perancangan. Data-data yang diperoleh dengan cara : a. Studi Literatur Yaitu mempelajari buku-buku maupun brosur-brosur yang berkaitan dengan teori, konsep atau standar perencanaan yang digunakan dalam penyusunan program. 4

b. Wawancara Melakukan wawancara mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan dengan nara sumber yang terkait disalamnya. c. Observasi obyek melakuakan pengamatan pada beberapa obyek yang terkait dengan perencanaan. 5

SKEMA POLA PIKIR Proyek Perancangan Judul Latar Belakang Tujuan Perancangan Rumusan Masalah Studi Literatur Data Informasi Proyek Studi Lapangan Sasaran Desain Norma Desain Aspek Pembentuk Ruang Aspek Interior Sistem Konsep Desain Sketsa Desain Aspek Tema Furniture Alternatif Desain Terpilih Evaluasi Desain Desain Interior Skema 1.1 Skema Pola Pikir (Sumber : Analisa Penulis, 2014) 6

G. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penyusunan laporan tugas akhir Pusat Fotografi ini, sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan secara garis besar landasan konsep yang meliputi latar belakang permasalahan, tujuan, dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN LITERATUR Menguraikan tinjauan umum dan khusus teori yang terkait dengan proyek baik dari fasilitas sebuah Pusat Fotografi hingga kajian khusus pendekatan desain yang digunakan. BAB III KAJIAN LAPANGAN Menguraikan tinjauan lapangan secara umum yang membahas lokasi proyek yang direncanakan, sedangkan tinjauan khususnya adalah membahas objek sejenis ditempat lain. BAB IV ANALISA DESAIN Berisi tentang analisis konsep perencanaan yang digunakan sebagai acuan perancangan desain Pusat Fotografi, dengan membahas programming dan konsep desain yang dituangkan dalam bentuk bagan dan tabel. 7

BAB V KESIMPULAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari berbagai data yang ada, pembatasan permasalalahan sehinga terarah sesuai dengan tujuan dan memberikan anggapan dalam perencanaan. 8