BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). B. Rancangan (Desain) Penelitian Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control group atau non randomized control group pretest posttest design. Non equivalent control group adalah suatu penelitian eskperimen semu yang pengelompokan anggota sampel pada kelompok eskperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random atau acak. KE KK 01 X 02 01 02 Gambar 3.1 Rancangan Penelitian 01 = Pengukuran pertama (pretest) X = Perlakuan atau eksperimen 02 = Pengukuran kedua (posttest) KE = Kelompok eksperimen KK = Kelompok kontrol C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPM Hj. Sri Lumintu Surakarta. 29
30 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi ialah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester tiga yang memeriksakan kehamilan di BPM Hj. Sri Lumintu. a. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1) ibu primigravida yang hamil normal, tidak ada komplikasi dalam kehamilan (anemia, pre eklamsi, asma, kehamilan kembar, hidramnion, diabetes mellitus, plasenta previa, dan kelainan letak janin). 2) usia ibu hamil 20-35 tahun. 3) usia kehamilan pada trimester tiga (28-38 minggu). 4) ibu setuju jika dijadikan responden. 5) ibu mengikuti semua rangkaian penelitian dari pretest hingga postest. b. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: 1) ibu tidak bersedia jika dijadikan responden. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester tiga anak pertama (primigravida) yang memeriksakan kehamilan di BPM Hj. Sri Lumintu.
31 3. Besar Sampel Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan besar sampel minimal. Rumus besar sampel yang digunakan yaitu (Sastroasmoro, 2011): Keterangan: n 1 = n 2 = 2 [ (z α + z β ) s ( X 1 X 2 ) ] 2 s = simpangan baku kedua kelompok (dari pustaka) X 1 X 2 = perbedaan klinis yang diinginkan (clinical judgement) Zα z β = tingkat kemaknaan (ditetapkan peneliti) = power (ditetapkan peneliti) Uji hipotesis dua arah untuk α sebesar 0,05% maka nilai z α = 1,96. Power penelitian ini sebesar 80% maka nilai z β = 0,842 (Sastroasmoro, 2011). Simpangan baku kedua kelompok diperoleh dari pustaka (penelitian terdahulu) yaitu 6,74 (Rahmat, 2011). Perbedaan klinis yang diinginkan dan secara klinis dianggap bermakna jika selisihnya 7 (Novitasari, 2013). (1,96+0,842) 6,74 2 [ 7 2 ] = 14,58 Berdasarkan data tersebut maka jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 15 ibu. Untuk mengantisipasi adanya drop out maka besar sampel ditambah 10% dari sampel minimal yaitu sebanyak 17 orang untuk setiap kelompok eksperimen dan kontrol sehingga total sampel adalah 34 orang.
32 4. Teknik Sampling Teknik sampling pada penelitian ini adalah non propability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. E. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu : 1. Variabel independen : pengaruh konseling 2. Variabel dependen : kecemasan primigravida menghadapi persalinan F. Definisi Operasional Variabel Penelitian No Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur 1. Variabel bebas: Konseling 2. Variabel terikat: Kecemasan Menghadapi Persalinan Proses pemberian bantuan pemecahan masalah klien (ibu primigravida) melalui konseling yang dilakukan pada trimester ketiga dengan bantuan media berupa lembar balik dan leaflet. Respons yang dialami ibu hamil terhadap situasi menjelang persalinan yang dirasa mengancam, terkait dengan perubahan psikologis ibu menghadapi persalinan. Kecemasan diukur menggunakan skala HARS. Kategori jawaban Nilai Jarang 1 Sering 2 Sering Sekali 3 Selalu 4 Ordinal Kuesioner Hasil : < 43 = tidak cemas 43,5-57 = cemas ringan 58-87 = cemas sedang 88-101,5 = cemas berat 101,5-116 = panik
33 G. Alat dan Bahan Penelitian 1. Lembar balik dan leaflet yang berisi informasi tentang persalinan, tahaptahap persalinan, persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan. 2. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Instrumen penelitian yang digunakan diadaptasi dari item-item pertanyaan dalam Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959 yang diperkenalkan oleh Max Hamilton. Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 simptom yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Skala kecemasan terdiri dari 40 aitem yang favorable (mendukung). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kecemasan. Dalam kuesioner penelitian ini ditetapkan penilaian menggunakan skala Likert. Responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respon dalam skala ukur yang telah disediakan, yaitu jarang (J), sering (S), sering sekali (SS), dan selalu (SL).
34 Tabel 3.2 Distribusi Skor Skala Kecemasan Kategori Jawaban Nilai/Skor Jarang 1 Sering 2 Sering Sekali 3 Selalu 4 Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner berdasarkan HARS No Gejala Kecemasan No Soal Jumlah 1 Gejala Kecemasan 1,2,3 3 2 Gejala Ketegangan 4,5,6 3 3 Gejala Ketakutan 7,8 2 4 Gejala Gangguan Tidur 9,10 2 5 Gejala Gangguan Kecerdasan 11,12 2 6 Gejala Perasaan Depresi 13,14,15 3 7 Gejala Somatik 16,17,18 3 8 Gejala Sensorik 19,20,21 3 9 Gejala Kardiovaskular 22,23,24 3 10 Gejala Pernapasan 25,26,27 3 11 Gejala Gastrointestinal 28,29,30 3 12 Gejala Urogenital 31,32 2 13 Gejala Vegetatif 33,34,35 3 14 Gejala Perilaku 36,37,38,39,40 5 Keterangan : item yang bercetak tebal merupakan item tidak valid H. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruksi dimana pengujian validitasnya menggunakan pendapat dari ahli (experts judgement) yaitu Pratista Arya Satwika, S.Psi., M.Psi., Psi. Selain itu, uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya
35 validitas alat ukur. Uji validitas dilakukan di BPM Siyamtiningsih dengan jumlah subjek uji validitas sebanyak 27 orang. Interpretasi valid atau tidak valid suatu item menggunakan Pearson Product Moment dengan r tabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,381. Jika r hitung lebih besar dari 0,381, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. Tapi jika r hitung lebih kecil dari 0,381, maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid (Riwidikdo, 2013). Hasil uji validitas kuesioner kecemasan dari 40 item pernyataan terdapat 11 item yang tidak valid yaitu item nomer 3, 8, 11, 15, 16, 18, 20, 27, 29, 31, dan 39. Item yang dinyatakan tidak valid kemudian dihapus dari kuesioner karena masih ada item lain yang valid yang dapat mewakili indikator dalam kuesioner. 2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan instrumen yang sama. Uji reliabilitas untuk kuesioner dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha Cronbach dengan bantuan aplikasi SPSS. Instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,75). Hasil uji reliabilitas pada 29 soal diketahui bahwa koefisien reliabilitasnya sebesar 0,894 sehingga soal dinyatakan reliabel.
36 I. Cara Kerja 1. Mengajukan ijin kepada Kepada Ketua Program Studi DIV Kebidanan FK UNS. 2. Melakukan studi pendahuluan ke BPM Hj. Sri Lumintu Surakarta yang akan dijadikan tempat penelitian. 3. Meminta ijin untuk mengambil data guna menentukan populasi. 4. Menentukan sampel (ibu hamil trimester tiga anak pertama (primigravida) yang memeriksakan kehamilan di BPM Hj. Sri Lumintu). 5. Memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan, proses, dan manfaat penelitian yang akan dilakukan (informasi penelitian). 6. Membagikan surat pengantar kuesioner dan surat pernyataan persetujuan menjadi responden untuk ditandatangani responden sebagai tanda bukti bersedia menjadi responden penelitian. 7. Membagikan kuesioner pretest kepada responden (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Menjelaskan cara pengisian kuesioner mulai dari identitas responden dan cara mengisi kuesioner. 8. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa konseling tentang persiapan persalinan dan proses persalinan selama 30-45 menit dengan metode ceramah, tanya jawab dan dibantu dengan media berupa lembar balik dan leaflet. 9. Memberikan kuesioner postest pada waktu 1 minggu setelah intervensi pada kelompok eksperimen. Postest dilakukan dengan memberikan kuesioner pada saat klien melakukan kunjungan ulang.
37 10. Memberikan kuesioner postest pada waktu 1 minggu setelah pretest pada kelompok kontrol. Postest dilakukan dengan memberikan kuesioner pada saat klien melakukan kunjungan ulang. 11. Melakukan pengolahan dan analisis data. J. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Editing Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. b. Coding Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (entry data). Coding untuk konseling: 1 : ya 2 : tidak Coding untuk tingkat kecemasan: 0 : tidak cemas 1 : cemas ringan 2 : cemas sedang 3 : cemas berat
38 c. Data Entry Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam program komputer. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk entri data penelitian adalah paket program SPSS. d. Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembentulan atau koreksi (Notoatmodjo, 2010). 2. Teknik Analisis Data a. Analisis Univariate Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis univariate dalam penelitian ini untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Selain itu, untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan konseling dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Untuk memperoleh persentase dari karakteristik variabel tersebut menggunakan rumus: P = F x 100% n
39 Keterangan : P : Persentase F : Nilai Benar n : Jumlah Responden b. Analisis Bivariate Analisis bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data diolah dan dianalisis dengan bantuan program komputer yaitu software statistik. Pengolahan data dilakukan dengan uji non parametrik Chi Square. Pembacaan hasil dengan melihat besar nilai p-value. Jika nilai p-value <0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.