SKRIPSI HUKUM PIDANA Hukum Waris Islam - Author: Swante Adi Krisna Hukum Waris Islam Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 25 Apr 2017 (4 weeks ago) Tanggal didownload: 24 May 2017, Pukul 2:09 0 pembaca via komputer / laptop. 0 pembaca via handphone / tablet. PDF Didownload 0 kali. URL PDF: http://notariatuns.adikrisna.com/download/113/hukum-waris-islam-oleh-burhanudin-harah Pluraliitas Hukum Waris Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa Iain dalam perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, khusus mengenai objek sengketa tersebut harus diputus terlebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan Umum (Ps. 50 ayat (1) UU. No 3/2006) Apabila terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaisud pada ayat (1) yang subjek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut diputus oleh pengadilan agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dlm Psl 49. (Pls 50 ayat (2)) Hukum waris jahiliyah
Hukum waris Islam و أ و ل وا ٱل لا ر ح ام ب ع ض ه م أ و ل ى ب ب ع ض ف ى ك ت ب ٱلل ه م ن ٱل م و م ن ين و ٱل م ه ج ر ين إ ل لا أ ن ت ف ع ل و ا إ ل ى أ و ل ي ا ي ك م م ع ر وف ا ك ان ذ ل ك ف ى ٱل ك ت ب م س ط ور ا Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-warisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin (al-ahzab 6)
Ketidakjelasan Ahli Waris 1. Anak Dalam Kandungan 2. Orang Hilang 3. Orang Yang Meninggal Dunia Bersama 4. Orang Yang Menjadi Tawanan 5. Khuntsa 6. Dzawil Arham Orang Hilang Harta orang yang hilang tidak boleh diwaris; Hak waris orang hilang tidak boleh dibelanjakan; lsteri orang yang hilang tidak boleh dinikahkan.
Menurut Ali Ashshobuni: Imam Hanafl dan Syafii: apabila teman-temannya telah meninggal atau apabila telah lewati 90 tahun Imam malik: jika telah Iewati 70 tahun Dalam keadaan darurat yang menurut kebiasaan berakibat menimbulkan kematian, maka ahli-ahli hukum kalangan hanafi menyatakan harus diselidiki 4 tahun Dalam keadaan tidak darurat Hanafi: menunggu umur 90 tahun atau diserahkan kpd hakim Kemungkinan hak orang hilang Dalam posisi sebagai penghijab (hijab hirman) maka pembagian warisan harus ditangguhkan sampai ada kepastian Dalam posisi tidak menghijab atau bersama mewaris dengan ahliwaris yang lain, maka warisan dapat dibagi kepada yang berhak terlebih dahulu bagian yang hilang ditangguhkan
Orang Yang Menjadi Tawanan: Diqiyaskan Dengan Orang Yang Hilang Harta warisan Harta warisan adalah harta peninggalan minus: hak pewaris sendiri, hak-hak kreditur, hak-hak penerima wasiyat Syarat-syarat pewarisan 1. Meninggalnya pewaris ahli waris benar-benar; 2. Masih hidup pada waktu meninggalnya pewaris; 3. Kejelasan hubungan pewarisan Macam Ahli Waris
Dzawil Furudz 1. Anak Perempuan Tunggal; 2. Suami yang tidak punya anak; 3. Saudara perempuan sekandung atau seayah; 4. Ibu, jika pewaris tidak ada anak dan tidak ada saudara laki-laki atau perempuan; 5. Dua orang atau lebih saudara laki-laki atau perempuan seibu 6. Suami jika pewaris ada anak 7. Seorang istri jika pewaris tidak ada anak 8. Ayah dan Ibu jika pewaris ada anak 9. Ibu jika pewaris ada beberapa saudara laki-laki dan perempuan 10. Saudara laki-laki dan perempuan seibu, salah seorang anak dari
ibu 11. Istri atau istri-istri jika pewaris ada anak 12. Dua anak perempuan atau lebih, anak atau cucu dari anak laki-laki 13. dua saudara atau lebih, kandung atau seayah Asabah Pewaris meninggal meninggalkan ayah, ibu dan anak sah 1/6; ibu 1/6 anak asabah (sisa). Jika pewaris meninggal meninggalkan ayah dan ibu, maka ibu: 1/3; ayah: ashabah Baca Hukum Waris Islam selengkapnya Tentang Swante Adi Krisna, S.H.
{KEYWORD_PDF} JADWAL KULIAH MKN UNS Hukum Waris Islam - Author: Swante Adi Krisna Nama: Pendidikan: Sarjana Hukum: Judul Skripsi: Pembimbing Skripsi: Magister Kenotariatan: Magister Hukum: Magister Hukum Kesehatan: Swante Adi Krisna, SH. Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo - Wisuda tanggal 27 Juli 2011 Tinjauan Yuridis Tentang Pornografi Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi (Studi Putusan 170/Pid/B/2009/PN.Kray di Pengadilan Negeri Karanganyar) Rofikah, SH. MH. dan Budi Setyanto, SH. MH. Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret (MKN UNS) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Universitas Surakarta (MH UNSA) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Kesehatan Universitas Soegijapranata (MHKes UNIKA) Semarang - Tahun 2013-2016, Proposal Thesis Tidak Selesai