Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Proses Penelitian

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 1, Hal 15-25, Februari 2017

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Syndicate Group Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar

Pengaruh Media Game Edukasi Teka Teki Pengetahuan Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN 03 Protomulyo

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs Thoha Firdaus Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda *Email: Thohafirdaus@ymail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan metode brainstroming terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pembelajaran wujud Zat di Kelas VII MTs dan mengetahui penerapan metode brainstroming pada pembelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Nurul A la Jatimulyo II tahun pembelajaran 2014/2015 dua kelas diambil sebagai sampel yaitu kelas VII-B sebagai kelas kontrol dan kelas VII-A sebagai kelas eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan metode brainstroming dan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Teknik pengumpulan data mengunakan tes. Pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh skor rata-rata pada kelas eksperimen adalah 81,66 kelas kontrol adalah 71,00. Dari pengujian hipotesis diperoleh harga t hitung = 4,595 dengan harga t tabel = 2,000, menunjukkan bahwa harga t hitung tidak berada pada daerah penerimaan H0 penerimaan H0 (antara - t tabel = - 2,000 sampai dengan t tabel = 2,000) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh penggunaan metode brainstroming yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pembelajaran wujud zat di kelas VII MTs. Kata Kunci : Metode Brainstroming, Hasil Belajar Fisika Siswa, Wujud Zat PENDAHULUAN Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia merupakan realisasi dari salah satu didirikannya Negara Indonesia, yaitu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa diselenggarakan mengingat perkembangan era globalisasi yang demikian pesat, perubahan yang sangat cepat dan dramatis dibidang teknologi informasi menuntut seorang guru untuk profesional dalam menguasai materi yang akan diberikan dan mampu mengelola kelas, sehingga tercipta suasana kelas yang menyenangkan. Dalam pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar tetapi juga berinteraksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luar siswa (ekstern). Menurut Slameto (2010:54) ada beberapa faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat, selain itu metode juga menyebabkan salah satu faktor ekstern yang mempengaruhi lingkungan dan penggunaan pembelajaran. Pemilihan metode terkait 86

langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara maksimal, Pembelajaran fisika siswa harus mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Siswa bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terhadap suatu ide yang dilontarkan yaitu dengan metode Brainstroming. Metode Brainstorming adalah teknik penyelesaian masalah yang dapat digunakan baik secara individual maupun kelompok. Hal ini mencakup pencatatan gagasan-gagasan yang terjadi spontan dengan cara tidak menghakimi. Setiap orang menawarkan ide yang dicatat, kemudian dikombinasikan dengan berbagai macam ide yang lain. Pada akhirnya kelompok tersebut setuju dengan hasil akhirnya. Selanjutnya, menurut Sudjana (2010: 74), curah pendapat (Brainstorming) adalah teknik pembelajaran dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda. Kegiatan ini dilakukan untuk menghimpun gagasan dan pendapat dalam rangka menemukan, memilih, dan menentukan berbagai pernyataan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar, sumber- sumber, hambatan, dan lain sebagainya. Istarani (2011:29) : Menerapkan model brainstorming dalam mengajar mempunyai empat tahap pokok, yaitu : (1) guru menjelaskan persoalan yang dihadapi dan menjelaskan kepada siswa bagaimana cara berpatisipasi, (2) merumuskan kembali persoalan dengan jelas sehingga siswa dapat mengerti, (3) mengembangkan persoalan yang telah dirumuskan kembali dengan melemparkan ide-ide, (4) mengevaluasi ide yang dikemukakan oleh siswa dan memilih ide yang paling baik. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada materi pembelajaran yang sesuai akan menjadikan hasi belajar siswa lebih baik. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru di MTs sebagian besar pembelajarannya masih dominan menggunakan metode ceramah pada pembelajaran ini guru sebagai pengendali dan aktif menyampaikan informasi, sedangkan siswa sebagai penerima (pendengar) dari penyampaian informasi tersebut. Hal ini terutama dalam mata pelajaran IPA Terpadu khususnya materi pembelajaran fisika, dari hal tersebut hasil belajar yang di capai masih menunjukan sebagian besar masih di bawah standar keriteria ketuntasan minimum (KKM) (7,00) yang telah ditentukan, dari berapa siswa hanya 50% yang mencapai keiteria 87

kentuntasan minimum, oleh karena itu penting bagi guru mengubah pola pembelajaran konvensional dengan yang lebih aktif yaitu dengan metode Brainstroming. Berdasarkan permasalah yang telah diuraikan di atas, telah dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) mengetahui hasil belajar fisika dengan menggunakan metode Brainstroming pada materi Wujud Zat di MTs. 2) mengetahui Pengaruh metode Brainstroming terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII pada materi pembelajaran Wujud Zat di MTs. 3) mengetahui penerapan metode Brainstroming pembelajaran fisika siswa kelas VII materi pembelajaran Wujud Zat di MTs. METODE PENELITIAN Merujuk pada tujuan penelitian yang ingin dicapai, penelitian ini merupakan penelitian (Quasi experimental design). Menurut Sugiyono (2012), kuasi eksperimen adalah penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat yang dilakukan pada variabel bebas dan menguji perubahan yang diakibatkannya. Hasilnya dapat terlihat dari variabel terikatnya yaitu hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Nurul A la Jatimulyo II tahun pembelajaran 2014/2015 dari tiga kelas diambil dua kelas yaitu kelas VII-A dan VII-B. Selanjutnya dari dua kelas tersebut 1 kelas (VII-A) belajar menggunakan metode pembelajaran Brainstroming dan 1 kelas (VII-B) menggunakan metode pembelajaran ceramah. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Postest-Only Control Design (Sugiyono, 2012:112). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes. Tes digunakan untuk mendapatkan data berupa sekor hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika siswa pada materi pembelajaran Wujud Zat di kelas VII MTs. Tes disusun sebanyak 20 butir soal dengan tipe soal yang diberikan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang telah divalidasi. Tes diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian dan dilakukan di akhir pembelajaran. reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho Ha : Tidak terdapat pengaruh pengunaan metode pembelajaran Brainstroming terhadap Hasil Belajar fisika siswa pada materi pembelajaran Wujud Zat di kelas VII MTs. :Terdapat pengaruh pengunaan metode pembelajaran Brainstroming terhadap Hasil Belajar fisika siswa pada materi pembelajaran Wujud Zat di kelas VII MTs. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 88

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis ttes terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, karena syarat pengunaan statistik ttes data harus berdistribusi normal dan homogen. Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan normal atau tidak. Adapun hasil dari analisis data normalitas ditunjukkan pada tabel 1. Tabel. 1 Uji Normalitas data Uji Normalitas Kriteria 0,78 Berdistribusi normal Dikatakan distribusi normal apabila harga km terletak antara -1 dan +1. (Sudjana, 2005: 77). Dari pernyataan tersebut maka siswa kelas kontrol dapat dikatakan normal karena nilai km adalah 0,78 berada diantara -1 dan +1. Perhitungan homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya sampel penelitian. Analisis yang digunakan untuk menguji kesamaan varians dalam penelitian adalah dengan menggunakan Uji F. Varians kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 2 berikut. Tabel 2 Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas N F hitung F tabel Kriteria Eksperimen 31 Homogen 1,094 1,84 Kontrol 31 Homogen Membandingkan harga F hitung dengan harga F tabel. Dari hasil perhitungan harga F hitung = 1,09, kemudian dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang (30) dan dk penyebut (30) dengan taraf kesalahan 5%, maka harga F tabel = 1,84. Karena harga F hitung (1,09) lebih kecil dari harga F tabel (1,84) maka H0 diterima dan Ha ditolak, jadi dapat dinyatakan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data yang homogen. Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data kedua sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil perhitungan nilai rata-rata, varians, standar deviasi, dan standar deviasi gabungan kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 5 berikut ini: Tabel 3 Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Kelas X 2 S N 2 S gab S gab Eksperimen 81,66 89,81 31 Kontrol 71,00 82,12 31 85,97 9,27 Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh harga t hitung = 4,595 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 2 = 31 + 31 2 = 60 dan taraf signifikansi 5%. Untuk mencari niai ttabel dengan memperhatikan pengujian hipotesis menggunakan uji dua pihak maka harga harga t tabel adalah = 2,000. Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji Statistik Uji-t Nilai thitung Nilai ttabel 4,595 2,000 Kriteria pengujian hipotesis adalah terima H0 jikattabel thitung ttabel atau t t t 1 1/ 2 1 1/ 2 dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:. Adapun kurva daerah penerimaan dan penolakan hipotesis nol - 2,000 2,000 4,595 Gambar 1 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 Gambar 1 terlihat bahwa ternyata harga thitung tidak berada pada daerah penerimaan H0 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat pengaruh pengunaan metode pembelajaran Brainstroming yang signifikan terhadap hasil Belajar fisika siswa pada materi pembelajaran Wujud Zat di kelas VII MTs Nurul A la Jatimulyo II Tahun pembelajaran 2014/2015. Pembahasan Hasil observasi terhadap pelaksanaan metode Brainstorming yang dilaksanakan di kelas eksperimen menunjukkan bahwa sintaks dan kegiatan pembelajaran telah terlaksana dengan baik meskipun persentase keterlaksanaannya belum 100%. Keterlaksanaan sintaks 90

metode Brainstorming pada kelas eksperimen yang tidak seluruhnya terlaksana disebabkan pembelajaran pada kelas eksperimen membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran pada kelas kontrol (metode Ceramah). Menurut Rahman (2009) dalam Septiana (2011) terkait metode Brainstorming, pembelajaran dengan metode ini mudah terlepas dari kontrol karena pendapat-pendapat yang diajukan memungkinkan untuk memunculkan permasalahan baru sehingga diperlukan kontrol yang besar dari guru agar pelaksanaan diskusi kelompok tetap fokus dan tersebut menyebabkan pembelajaran menyita lebih banyak waktu. Pengaruh hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran Brainstorming dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah ditinjau dari persentase skor kategori tinggi, sedang dan rendah. Dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat skor dalam kategori tinggi untuk siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran brainstorming persentasenya sebesar 22,58% sedangkan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah persentasenya sebesar 3,23%. Hal ini menyatakan bahwa persentase pada pemberian metode pembelajaran brainstorming untuk kategori skor tinggi lebih besar dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah. Siswa yang mendapat skor dalam kategori sedang untuk siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran brainstorming persentasenya sebesar 70,97 % sedangkan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah persentasenya sebesar 58,06 %. Hal ini menyatakan bahwa persentase pada pemberian metode pembelajaran brainstorming untuk kategori skor sedang lebih besar dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah. Sedangkan siswa yang mendapat skor dalam kategori rendah untuk siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran brainstorming persentasenya sebesar 6,45 %sedangkan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah persentasenya sebesar 38,71 %. Data tersebut juga relevan dengan penelitian kuriniawan (2012 ) menunjukkan nilai rata-rata siswa sebelum penelitian yaitu 5,7. Setelah menerapkan metode Brainstorming nilai rata-rata siswa menjadi 5,86 pada siklus I dan meningkat menjadi 7,01 pada siklus II. Berdasarkan uraian tentang hasil belajar siswa ditinjau dari persentase skor kategori tinggi, sedang dan rendah dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran brainstorming lebih berhasil daripada penggunaan metode pembelajaran ceramah dengan mengunakan metode brainstorming siswa dapat aktif berfikir untuk memberikan pendapat, 91

melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun logis dalam menyumbangkan pendapatnya serta merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubung dengan materi pembelajaran yang diberikan guru. Perbedaan hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode brainstorming dengan siswa pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah ditinjau dari rata-rata skor hasil belajar siswa, pada kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata 81,66 dan pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata 71,00. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode brainstorming lebih berhasil daripada penggunaan metode pembelajaran ceramah, hal ini disebabkan metode brainstorming yang di gunakan pada kelas eksperimen memiliki keunggulan yaitu siswa aktif berfikir untuk memberikan pendapat, berfikir dengan cepat dan tersusun logis dalam menyumbangkan pendapatnya, meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran agar dalam penerimaan materi pembelajaran, siswa mampu mengeluarkan pendapat dan untuk siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari siswa lain yang lebih pandai atau dari guru (Roestiyah, 2012:74). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan metode brainstorming (curah pendapat) adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman siswa yang berbeda-berbeda sehingga mendorong munculnya gagasan gagasan yang kreatif dan meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran dengan demikian metode brainstorming dapat berpengaruh terhadap rata-rata hasil belajar siswa yang lebih tinggi (kelas eksperimen) dari pada siswa pada yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah (kelas kontrol). PENUTUP Berdasarkan analisis data hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran brainstorming terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pembelajaran wujud zat di kelas VII MTs Nurul A la Jatimulyo II Tahun Pelajaran 2014/2015 yang telah dilaksanakan peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar Fisika siswa yang pembelajarannya dengan mengunakan metode pembelajaran brainstorming memiliki rata-rata sebesar 81,66 yang terdiri dari 22,58 % berkategori tinggi, 70,97 % berkategori sedang dan 6,45 % berkategori rendah. 2. Hasil belajar Fisika siswa yang pembelajarannya dengan mengunakan metode ceramah memiliki rata-rata sebesar 71,00 yang terdiri dari 3,23 % berkategori tinggi, 58,06 % berkategori sedang dan 38,71 % berkategori rendah. 92

3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengunaan metode pembelajaran brainstroming yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pembelajaran wujud zat di kelas VII MTs Nurul A la Jatimulyo II Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan harga thitung = 4,595 dan harga - ttabel = -2,000 atau ttabel = 2,000 dan menunjukkan bahwa harga t hitung tidak berada pada daerah penerimaan H0 (antara - ttabel = - 2,000 sampai dengan ttabel = 2,000) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Saran Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya dapat dilakukan berbagai penelitian terkait efektivitas penerapan metode pembelajaran brainstroming dalam pembelajaran fisika. Penelitia juga dapat menggabungkan metode brainstroming dengan metode yang lain. Seorang peneliti harus bisa mengalokasikan waktu. Perlu adanya sebuah konsep fisika yang menarik sehingga ide-ide dalam pemahaman konsep siswa dapat muncul. Sebagai seorang guru harus mampu memunculkan ide-ide peserta didik dan membawa peserta didik untuk mengaplikasikan sebuah ide dalam bentuk observasi dan penelitian.. DAFTAR PUSTAKA Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Septiana, L. 2011. Penerapan Teknik Brainstorming untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang.Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2010. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah Production. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 93