I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa superba L.) merupakan tanaman asli daratan

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KROMOSOM UJUNG AKAR BAWANG MERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Suryo (1995) dan Nasir (2001), poliploid individu suatu organisme

TINJAUAN PUSTAKA Marigold (T. erecta)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan bahwa faktor

BAB I PENDAHULUAN. Oleh sebab itu permintaan pasar kepada petani terhadap produksi bawang merah

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nilam

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus. Akar

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

TINJAUAN PUSTAKA. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI KHUSUS PEMULIAAN TANAMAN POLIPLOIDI PADA SEMANGKA

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh kolkisin terhadap pertumbuhan, ukuran

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

BAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Arbian, 2006 :1). Di dalam kegiatan praktikum sarana dan prasarana penunjang menjadi

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik dan Manfaat Semangka

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH PERLAKUAN KOLKISIN TERHADAP JUMLAH KROMOSOM DAN FENOTIP TANAMAN CABE KERITING (Capsicum annuum L.)

Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Stroberi (Fragaria x ananassa D. cv. Festival) Hasil Induksi Kolkisin

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

EFEK APLIKASI MULSA ORGANIK DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. et Nankai) Diana Wati dan Zulfikar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

PENGARUH EKSTRAK UMBI KEMBANG SUNGSANG (Gloriosa superba L.) TERHADAP VIABILITAS POLEN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)

Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Kolkhisin terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum annum) Varietas Lado F1

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Subkelas : Hamamelidae; Ordo : Caryophyllales; Familia : Basellaceae; Genus :

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max L.) Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan anggota dari famili

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

PENINGKATAN KUALITAS ANGGREK DENDROBIUM HIBRIDA DENGAN PEMBERIAN KOLKHISIN QUALITY IMPROVEMENT OF DENDROBIUM HYBRID WITH CHOLCHISIN

PENGARUH PENGGUNAAN KOLKISIN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberose L.) DI DATARAN MEDIUM

I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Magister Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali. *)

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan akar cepat, daerah kedalaman kira-kira 90cm, akar lateral

5. Perhatikan gambar!

Dan lain-lainnya hanya di

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP MORFOLOGI, ANATOMI, DAN SITOLOGI ZURIAT KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

MODUL IV REPRODUKSI SEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabe (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Brassicaceae (cruciferae) biasa lebih dikenal sebagai famili sawi (mustard),

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Aglaonema (Aglaonema cochinense Schott.) Varietas Lady Valentine

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi karena memiliki warna dan tampilan yang memikat dengan ukuran

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI. MENTIMUN (Cucumis sativus L.) DENGAN MUTAGEN KOLKHISIN

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman buah semangka Citrullus vulgaris Schard. yang termasuk tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

II. Bagaimana sifat diwariskan

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

Diterima Februari 2014 disetujui untuk diterbitkan Mei 2014

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan salah satu penyumbang devisa negara terbesar dibidang perkebunan

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Aglaonema sp.berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

RESPON PRODUKSI BENIH KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) MERILL) TERHADAP PEMBERIAN KOLKISIN.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Liliaceae. Tanaman ini merupakan tumbuhan memanjat sehingga dikenal juga dengan nama ( climbing lily ). Kembang sungsang tumbuh liar di semak belukar dan hutan jati, namun banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias pekarangan karena warna bunganya terang dan berbentuk khas. Tenda bunga bergelombang, pada bagian atas berwarna merah sedangkan bagian pangkal berwarna kuning kehijauan. Seluruh bagian tubuh kembang sungsang mengandung kolkisin (Acharya et al., 2005). Sumber kandungan kolkisin daun dan umbi kembang sungsang mencapai sekitar 0,1 0,8 %, sedangkan sumber kolkisin kembang sungsang yang tertinggi terdapat dalam biji, dimana kandungannya mencapai (2-5 kali lebih tinggi dari kandungan dalam umbi) yaitu sekitar 1,32 % (Rajagopal and Khandasamy, 2009). Kolkisin merupakan senyawa alkaloid toksik dan karsinogenik yang larut dalam air, alkohol, dan kloroform. Kolkisin dapat digunakan untuk

2 menginduksi tanaman poliploid. Pemberian kolkisin pada sel yang sedang aktif membelah dapat mencegah terbentuknya benang-benang spindel karena kolkisin mampu berikatan dengan protein penyusun utama mikrotubul, pengikatan protein mikrotubul menghambat berlangsungnya proses perpindahan sehingga pemisahan kromosom yang menandai perpindahan tahap metafase ke anafase tidak berlangsung dan menyebabkan penggandaan kromosom tanpa diikuti sitokinesis (Suminah et al., 2002). Menurut Suryo (1995), Sheeler and Bianchi (1957) larutan kolkisin pada konsentrasi kritis menghalangi penyusunan mikrotubula benang - benang spindel yang mengakibatkan ketidakteraturan pada mitosis. Apabila selama pembelahan mitosis benang-benang spindel tidak terbentuk pada sel diploid, kromosom yang telah mengganda selama interfase akan gagal memisah pada anaphase. Sebuah membran inti kemudian terbentuk mengelilingi dua set kromosom diploid yang seharusnya menghasilkan dua sel anak akibatnya akan terbentuk sel dengan empat set kromosom (tetraploid) (Gardner et al., 1991). Kelainan pembelahan sel secara mitosis ini disebut C-mitosis, dan hasilnya adalah sel-sel yang mengandung genom dua kali lipat dari jumlah genom semula. Jika pengaruh kolkisin pada konsentrasi krisis ini dibiarkan berlanjut, maka kromosom akan mengganda seperti deret ukur 4n, 8n, 16n, 32n dst. Menurut Hetharie (2003) penampakan morfologi tanaman poliploid secara alami lebih besar dari spesies diploid, seperti permukaan daun lebih luas, organ bunga lebih besar, batang lebih tebal, dan tanaman lebih tinggi. Menurut Thomas (1993), tanaman poliploid menunjukkan kualitas tanaman

3 yang bagus, terlihat dari pertumbuhannya yang lebih baik, salah satunya dapat dilihat dari anatomi daun. Sifat umum tanaman poliploid adalah memiliki ukuran bagian-bagian tanaman lebih besar, meliputi akar, batang, daun, bunga, atau buah. Warna daun lebih tua, tinggi tanaman relatif lebih tinggi, jumlah anakan dan jumlah daun lebih banyak sebagai akibat pemberian kolkisin, resisten terhadap penyakit lebih baik dan rasa lebih enak (Suryo, 1995). Kisaran kolkisin murni yang sering digunakan untuk menginduksi poliploid 0,006-3 %, namun perlakuan pada biji yang umum digunakan adalah konsentrasi 0,05 % dengan jangka waktu perendaman 3-5 hari (Rajagopal and Khandasamy, 2009), sedangkan Soedjono (2005) mengatakan kisaran waktu perendaman yang dapat dilakukan adalah 1-6 hari tergantung mudah tidaknya benih tersebut berkecambah. Setiap tanaman mempunyai kisaran konsentrasi dan waktu perlakuan tersendiri untuk menimbulkan poliploid (Hetharie, 2003 ; Sulistianingsih et al.,1994). Cabai merah keriting (C. annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak mendapat perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kebutuhan akan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dibutuhkan kualitas cabai merah yang baik. Kualitas cabai merah yang baik menurut Prajnanta (2001) adalah cabai yang buahnya utuh dengan bentuk normal tanpa cacat yang disebabkan serangan penyakit. Dalam hal ini, poliploidisasi pada tanaman cabai merah keriting merupakan salah satu upaya

4 untuk memperoleh kualitas cabai merah keriting yang baik. Penelitian yang menggunakan ekstrak kolkisin dari umbi dan daun tanaman kembang sungsang terhadap perubahan fenotip tanaman telah banyak dilakukan, namun kajian penelitian ekstrak kolkisin dari biji kembang sungsang terhadap anatomi daun belum banyak dilakukan. Mengingat hal ini, maka dilakukan penelitian pemanfaatan biji kembang sungsang untuk meningkatkan kualitas tanaman, khususnya tanaman cabai merah keriting (C. annuum L.). B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air biji kembang sungsang (G. superba L.) terhadap profil anatomi daun, dan mendapatkan cara perendaman serta konsentrasi ekstrak yang optimum untuk menghasilkan kualitas tanaman cabai merah keriting (C. annuum L.) poliploid yang terbaik. C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mendapatkan informasi ilmiah mengenai konsentrasi optimum dan cara pemberian ekstrak air biji kembang sungsang (G. superba L.) yang terbaik untuk menginduksi perubahan pada anatomi daun cabai merah keriting. Adanya perubahan anatomi daun akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan produk tanaman cabai merah keriting (C. annuum L.).

5 D. Kerangka Pemikiran Kembang sungsang (G. superba L.) merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan senyawa aktif kolkisin. Hampir seluruh organ tanaman kembang sungsang mengandung kolkisin. Kandungan kolkisin pada umbi sekitar 0,3 % sedangkan pada bagian lain dari tanaman ini sekitar 0,1-0,8 %. Sumber kolkisin tertinggi terdapat pada biji dengan kandungan 2 5 kali lebih tinggi dari umbi. Kandungan kolkisin biji mencapai sekitar 1,32 %. Kolkisin dapat digunakan sebagai penginduksi sel poliploidi karena kolkisin diketahui dapat menghambat pembelahan sel dengan cara menghambat pembentukan benang spindel. Akibatnya kromosom tidak dapat berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan dan menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom mengganda. Tanaman yang mengalami penggandaan kromosom dari 2n menjadi 4n, 8n, 16n, dan seterusnya disebut tanaman poliploid. Jumlah kromosom yang lebih banyak pada tanaman poliploid menyebabkan ukuran inti sel dan sel bertambah besar. Dengan demikian sel yang berukuran lebih besar menghasilkan bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, maupun tanaman secara keseluruhan menjadi lebih besar. Karakteristik anatomi daun adalah kunci untuk mengetahui bagaimana tanaman bereaksi dan beradaptasi terhadap lingkungan. Karakteristik anatomi daun meliputi ketebalan kutikula, tebal daun, tebal palisade, ukuran stomata dan jumlah daun per luas persegi. Struktur anatomi daun adalah dasar dari

6 fungsi fisiologi tanaman. Perubahan anatomi biasanya diikuti dengan perubahan fisiologinya, seperti perubahan pada struktur anatomi daun akan memberikan efek yang besar pada pertumbuhan tanaman. Dengan demikian struktur anatomi daun tanaman diploid tertentu akan berbeda dengan tanaman triploid, tetraploid, atau poliploid. Disamping itu anatomi daun juga menentukan fungsi ganda yaitu fotosintesis dan transpirasi. Berdasarkan keterangan di atas, maka dilakukan penelitian pengaruh ekstrak biji kembang sungsang (G. superba L.) yang mengandung zat aktif kolkisin dengan konsentrasi dan cara perendaman tertentu sehingga dapat diketahui konsentrasi dan cara perendaman benih dalam ekstrak biji kembang sungsang yang optimum untuk dapat memperoleh kualitas anatomi daun dari tanaman cabai merah keriting (C. annuum L.) E. Hipotesis Pemberian ekstrak air biji kembang sungsang (G. superba L.) dapat mempengaruhi profil anatomi daun tanaman cabai merah keriting (C. annuum L.)