BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terdiri dari pulau. Dan dengan luas wilayah ,32

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal langsung baik melalui penanaman modal asing maupun

BAB I PENDAHULUAN. negara. Negara sebagai wadah bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Indonesia SCM Summit 2015: Stimulus Iklim Investasi Bagi Peningkatan Kapasitas Nasional

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dampak penerapan Tax Holiday (pembebasan pajak) pada penanaman modal asing di

Account Representative

Lampiran 2. Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

PERHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di

2 Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Fasilitas pengurangan penghasilan neto diberikan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak saat mulai berproduksi komer

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31A Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FASILITAS PPh Energi Terbarukan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN FASILITAS PAJAK BERUPA INDONESIA TAHUN SKRIPSI

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015

BAB V PENUTUP. pembina sektor yang terdiri dari kementerian dari masing-masing

BAB VII PERPAJAKAN. Tahun 8 10: pengurangan pajak penghasilan badan dan perorangan sebesar 50%

Direktorat Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Sejarah Hubungan Insentif Pajak dan Investasi Indonesia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB III PEMBAHASAN. a) Sejarah Badan Kordinasi Penanaman Modal

1 P a g e. Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK

PEMBERIAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN UNTUK PENANAMAN MODAL DI BIDANG-BIDANG USAHA TERTENTU DAN/ATAU DI DAERAH-DAERAH TERTENTU

CONTOH PENERAPAN DAN PENGHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN tentang PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN DAN KEPABEANAN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: KEP- /PJ / TENTANG

CONTOH PENERAPAN DAN PENGHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN

KEWENANGAN DAERAH DI BIDANG PENANAMAN MODAL

2011, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 te

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

2011, No Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

1 of 5 21/12/ :18

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

lain tercermin dalam ketetapan yang mewajibkan penanam modal untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESAIN PENELITIAN. dari sumber alam ataupun sumber daya manusianya kurang memberikan kontribusi yang

sektor investasi dalam negeri, namun peningkatan dari sisi penanaman modal asing mampu menutupi angka negatif tersebut dan menghasilkan akumulasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-

BAB IV PEMBAHASAN. a. Penjabaran Insentif pajak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE. Mei 2018

KEPPRES 89/1996, KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS DAN STUDI KOMPARATIF PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN SKRIPSI

PENGARUH TAX HOLIDAY TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN Selvi & Safri Nurmantu

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. berkembang dengan jalan capital investment dan human investment bertujuan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

Lampiran Wawancara Mendalam. Bapak Sartono, SE, Mcom (Ec) Asisten Deputi Menko Perekonomian Urusan Fiskal

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan pemerintahannya. Terlebih lagi pemerintahan yang bersih

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di dalam aspek ekonomi, ada banyak

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

Insentif Perpajakan Sebagai Pendukung Tercapainya Revolusi Industri 4.0 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

BAB IV PEMBAHASAN. Keadaan Perindustrian di Indonesia. IV.1.1 Keadaan Industri Kreatif di Indonesia

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dan dengan luas wilayah 1.910.931,32 serta dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 mencapai 255.461.700 juta jiwa (Berdasarkan data Badan Pusat Statistik). Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun sangat disayangkan sekali, sumber daya alam tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi yang kurang memadai dan keterbatasan sumber daya modalnya. Selain itu, sebagai negara yang berkembang yang memiliki wilayah yang luas dengan jumlah penduduk yang relatif banyak, Indonesia memiliki permasalahan berupa ketidakmerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal langsung baik penanaman modal asing maupun modal dalam negeri merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, pemerataan pembangunan dan percepatan pembangunan nasional. Dan dalam kaitannya dengan bidang perpajakan, pajak memiliki peran penting dalam upaya untuk mewujudkan kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong penanaman modal langsung. Peran 1

2 pajak tersebut tidak terlepas dari fungsi pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah, baik dibidang ekonomi dan sosial. Pada bidang ekonomi, khususnya bidang penanaman modal, salah satu fungsi regulerend pajak diwujudkan dengan cara pemberian fasilitas bagi penanam modal. Seperti yang kita ketahui selama ini pemerintah secara konsisten mempromosikan berbagai peluang investasi di Indonesia, khususnya bagi para investor asing yang melakukan investasi langsung. Hal ini dikarenakan investasi asing yang bersifat langsung (Foreign Direct Investment) diyakini sangat potensial dalam mendukung laju pertumbuhan dan transformasi ekonomi negara. Untuk menarik investor asing agar mau menanamkan modalnya di Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya yang salah satunya adalah dengan mengeluarkan kembali kebijakan insentif pajak dibidang investasi yakni Tax Allowance pada tahun 2007 dan Tax Holiday pada tahun 2011. Kebijakan ini pernah dikeluarkan sebelumnya pada tahun 1960an 1980an, namun gagal pada prakteknya. Dalam perjalanannya hingga sekarang, kebijakan Tax Allowance dan Tax Holiday selalu menuai pro dan kontra dari berbagai pihak tentang apakah kebijakan tersebut benar-benar memberikan dampak postif atau justru sebaliknya. Namun, tidak hanya mengeluarkan kembali kebijakan insentif pajak dibidang investasi, namun pemerintah juga telah merevisi peraturan mengenai insentif pajak dibidang investasi yakni Tax Allowance dan Tax Holiday pada tahun 2015. Perubahan peraturan tersebut dilakukan sebagai

3 strategi menarik dana investasi jangka panjang, terutama untuk industri pionir (Republika dan Sindo News, 2015). Pemberian fasilitas pajak ini ditujukan kepada para investor dari dalam negeri dan investor asing, dengan tujuan agar para investor tersebut mau menanamkan modalnya di Indonesia. Tax Holiday merupakan fasilitas perpajakan yang diberikan kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal baru pada Industri Pionir. Dasar yuridis mengenai fasilitas pajak penghasilan berupa tax holiday adalah pasal 18 UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal tersebut menyatakan bahwa Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan dalam jumlah dan waktu tertentu hanya dapat diberikan kepada penanaman modal baru yang merupakan industri pionir, yaitu industri yang memiliki keterkaitan yang luas memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Penjelasan mengenai tata cara permohonan pemberian fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan terdapat didalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan, dan penjelasan lebih lanjut mengenai fasilitas tax holiday juga tertuang didalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) Nomor : 159/PMK.010/2015 tentang Pemberian fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

4 Pada pemberian fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu ini lebih dikenal dengan Tax Allowance. Tax Allowance merupakan insentif keringanan PPh untuk penanaman modal di bidang tertentu dan di daerah tertentu seperti yang telah diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015. Tax Allowance adalah fasilitas PPh yang diberikan dalam bentuk pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah investasi yang dibebankan selama 6 tahun (masing masing 5% per tahun), penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri sebesar 10%, dan kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun. Seperti yang kita ketahui tujuan diberikannya insentif pajak berupa Tax Holiday dan Tax Allowance ini adalah untuk meningkatkan arus masuk Foreign Direct Investment. Hal ini dilakukan dengan tanpa menyampingkan keselarasan antara peraturan perpajakan dengan perkembangan implementasi dalam dunia usaha. Dengan harapan mampu menarik investor sebanyak mungkin yang dapat membawa pengaruh terhadap perluasan lapangan kerja, penurunan tingkat pengangguran, turut menambah kontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional dan kemandirian bangsa. Namun, sejauh ini efektivitas dari pemberian fasilitas pajak yang penuh dengan pro dan kontra tersebut belum dapat diketahui dengan jelas. Dan penelitian ini pun ingin menyelidiki keefektifan pemberian fasilitas pajak tersebut.

5 Penelitian mengenai pengaruh Tax Incentives ( Tax Holiday dan Tax Allowance ) terhadap Foreign Direct Investment ( FDI ) telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya dan memberikan hasil yang bervariasi. Dr. Vinay Kandpal & P C Kavidayal (2014) menemukan bahwa Tax incentives berupa tax holiday, penyusutan dipercepat, investment allowance, dan insentif lainnya memberikan pengaruh yang signifikan dalam menarik Foreign Direct Investment ( FDI ). Ian Maradona (2013) menemukan bahwa adanya kebijakan Tax Holiday tidak serta merta meningkatkan jumlah investasi riil di Indonesia, karena dalam melakukan investasi, investor asing juga melihat banyaknya faktor yang menghambat iklim investasi yang akan mengganggu investasi mereka kedepannya. Babatunde & Adepeju (2012:14) menemukan bahwa Tax Incentives memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan Foreign Direct Investment di sektor minyak dan gas di Nigeria. Dalam penelitian ini, penulis ingin meneruskan penelitian Dr. Vinay Kandpal (2014), dengan menyelidiki apakah insentif pajak berupa tax holiday dan tax allowance berpengaruh terhadap Foreign Direct Investment ( FDI ). Dan penelitian ini juga ingin menyelidiki efektivitas dari pemberian insentif pajak tersebut, serta menyelidiki keuntungan dan kerugian bagi Negara Indonesia dengan diberikannya fasilitas pajak tersebut. Adapun perbedaan peneliti dengan penelitian sebelumnya yaitu terkait dengan system perpajakan yang diterapkan, dimana penelitian sebelumnya menggunakan system perpajakan di India, sedangkan penelitian ini menggunakan peraturan yang berlaku di Indonesia.

6 Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka penulis memilih untuk mengangkat fenomena tax holiday dan tax allowance kedalam suatu penelitian, penulis pun melakukan penelitian ini dengan judul EFEKTIVITAS PEMBERIAN FASILITAS PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE DALAM PENCAPAIAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DI INDONESIA TAHUN 2011-2015. (Studi pada Badan Koordinasi Penanaman Modal). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana efektivitas pemberian fasilitas pajak berupa Tax Holiday dan Tax Allowance terhadap arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia Tahun 2011-2015? 2. Apakah manfaat dengan diberikannya fasilitas pajak berupa tax holiday dan tax allowance bagi Negara Indonesia? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektivitas pemberian fasilitas pajak berupa Tax Holiday dan Tax Allowance terhadap arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia Tahun 2011-2015. Untuk mengetahui manfaat dengan diberikannya fasilitas pajak berupa tax holiday dan tax allowance bagi Negara Indonesia.

7 2. Kontribusi Penelitian Sebagai bahan pembelajaran bagi Otoritas pajak, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan wajib pajak terkait dengan pemberian fasilitas pajak berupa tax holiday dan tax allowance di Indonesia Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan mengenai keefektifan pemberian fasilitas pajak berupa tax holiday dan tax allowance bagi otoritas perpajakan, penanam modal, dan pihak-pihak yang berkepentingan. Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk memperluas wawasan maupun sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang mungkinakan dilakukan khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu mengenai fasilitas pajak berupa tax holiday dan tax allowance.