BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

BISYRON MUHTAR NBM SEKRETARIS PWM JATENG

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

PROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI) WARGA MUHAMMADIYAH. Drs. H. Gunarto Muchsin

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya

bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan memiliki jenjang struktural yang jelas, memiliki tujuan dan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

UPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH

KETETAPAN MUKTAMAR MASJID VNI 3 Nomor 4/Muktamar/2003 tentang Anggaran Dasar Masjid ANGGARAN DASAR SEMENTARA (ADS)

ANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1. Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang bersumber dari al-qur an dan as-sunnah yang pemahamannya. seperti dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

PIDATO REKTOR PADA SIDANG TERBUKA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 10 MARET 2016

Anggaran Dasar Muhammadiyah

Anggaran Dasar Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 02/PED/I.0/B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

SITI MEGAWATI NIM:

MILAD 100 TAHUN AISYIYAH M AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA: MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA

ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

LAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I. Pendahuluan. munkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur an dan Sunnah Nabi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KADER (PRESEPSI ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 421 TAHUN 2001 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DEPARTEMEN AGAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI MUBALLIGH se-indonesia MUQADDIMAH

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

STATUTA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. tepatnya tanggal 18 November 1912 (Berita Resmi Muhammadiyah) didirikan oleh KH Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi. Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al-Quran dan As Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintahperintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan mu'amalah duniawiyah. 1 Menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai tersebut di atas, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci, beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridho Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggungjawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan 1 PP Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2000, 6. [1]

yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al- Qur an: 2 Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS Ali-Imran:104) 3 Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, untuk mewujudkan cita-cita tersebut KHA. Dahlan mendirikan suatu persyarikatan sebagai "gerakan Islam" dengan nama "Muhammadiyah" dengan maksud dan tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 4 Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang menjadi tujuan Muhammadiyah memang merupakan cita-cita luhur yang mungkin tidak akan terwujud secara ideal, tetapi sebagai suatu perjuangan gerakan Islam hal itu harus terus diusahakan sehingga setidak-tidaknya mendekati pencapaian masyarakat yang diidam-idamkan itu. Secara bertahap, terus menerus, dan tersistem. Sebenarya kehidupan umat Islam khususnya Muhammadiyah dalam rentang satu abad perjalananya telah berusaha menampilkan diri 2 PP Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Jakarta : Suara Muhammadiyah, 2005, 7. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro, 2000, 63. 4 PP Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, 7. [2]

sebagai masyarakat Islam yang diinginkan, sehingga jamaah Muhammadiyah secara keseluruhan sampai batas tertentu merupakan wujud nyata dari masyarakat Islam, kendati masih jauh dari ideal sebagaimana idealisme masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Tugas utama Muhammadiyah ialah tidak kenal berhenti dalam berusaha untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, baik dalam kehidupan masyarakat Muhammadiyah maupun umat Islam dan masyarakat luas pada umumnya, sehingga pada setiap tahapan perkembangan dicapai kondisi yang semakin lebih baik dalam menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah dalam mencapai tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melakukan perjuangan melalui usaha yang diwujudkan ke dalam program, amal usaha, dan kegiatan. Dalam menjalankan usahanya itu Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menjalankan misi dakwah dan tajdid senantiasa dilandasi, dijiwai, dan diarahkan oleh ajaran Islam, menyuruh kepada kebaikan, mengajak kepada yang ma ruf, mencegah dari yang munkar, menunaikan risalah Tuhan, dan berjihad di jalan- Nya. 5 Dalam mewujudkan tujuan atau visi idealnya itu Muhammadiyah melakukan usaha-usaha yang dilaksanakan secara sistematis, seperti mendirikan amal usaha milik Muhammadiyah di segala bidang meliputi bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. 5 PP Muhammadiyah, Tanfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah 1 Abad ke 46, Jakarta : Suara Muhammadiyah, 2010, 24-25. [3]

Semua amal usaha milik Muhammadiyah tersebut digunakan sebagai sarana dakwah Muhammadiyah dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Keberadaan amal usaha milik Muhammadiyah bukan menjadi tujuan utamanya, akan tetapi hanya merupakan mediator untuk mencapai visi misi dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah. Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah satuan pendidikan milik Persyarikatan Muhammadiyah yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, bertugas menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 6, senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama untuk menanamkan nilai-nilai keberagamaan bagi para pegawainya. Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebagai warga Muhammadiyah dituntut untuk meyakini, memahami, dan menghayati ajaran Islam secara mendalam dan menyeluruh, serta melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan cara mempraktikkan hidup islami dan mampu mendakwahkan Islam kepada pihak lain. Warga Muhammadiyah sebagai seorang muslim, harus menjadi teladan dalam mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan sebagai pelaku dakwah dan menjadi rahmatan lil alamin dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. 6 Universitas Muhammdiyah Ponorogo, Statuta, Ponorogo: 2012, 1. [4]

Tujuan Universitas muhammadiyah Ponorogo khususnya dan Persyarikatan Muhammadiyah yaitu membangun masyarakat cendekia Islami dan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam agar terwujud masyarakat utama yang diridloi Allah SWT diperlukan adanya pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebagai anggota persyarikatan Muhammadiyah, unsur pelaksana yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada amanat serta bersatu padu, berakhlaq mulia, berwibawa, berdaya guna, bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggrakan tugas universitas dan persyarikatan. Apabila Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dapat berlangsung secara efektif dan dapat mencapai tujuan, maka berhasillah misi utama penyelenggaraan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan begitu juga sebaliknya. Karena itu peningkatan mutu Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi pegawai yang meliputi materi, metodologi, sumber daya dosen, sumber belajar maupun peraturan dan kebijakan pendukungnya merupakan keniscayaan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa secara umum pegawai yang berada di dalam amal usaha Muhammadiyah terutama di Univeristas Muhammadiyah Ponorogo memiliki semangat yang rendah dalam penerapan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan antara lain : (1) Disiplin kehadiran ditempat kerja pegawai kususnya dosen dan pejabat strukrural sebesar 54,42 % (berdasarkan laporan dari Bagian Sumber Data Manusia tahun 2014). (2) Rendahnya tingkat kehadiran pegawai pada saat di adakan [5]

kegiatan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, yang dapat dilihat pada saat dilaksanakan pembinaan pegawai oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur sekaligus milad Muhammadiyah dengan tingkat kehadiran untuk pebajat stuktural dan dosen hanya 23,3 % sedangkan karyawan tingkat kehadirannya mencapai 76, 11% 7. (3) Rendahnya tingkat penguasaan membaca Al-Qur an hal ini bisa dilihat dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh tim Badan Pengkajian Pembinaan dan Pengembangan Dakwah Islam (BP3DI) kepada 130 pegawai pada tahun 2014 hasilnya yang menguasai membaca Al-Qur an dengan kategori Uula (mampu membedakan antar huruf dan mampu membaca tanpa mengeja huruf) sejumlah 13.07 %, Wustho (mampu membaca dengan tenang, konsisten pada bacaan maad dan konsisten pada bunyi vokal dasar) sejumlah 59.23 %, Ulya (mampu membedakan posisi saat waqaf, mengetahui posisi lidah ketika huruf bertemu nuun sukun / tanwin dan miim sukun, konsisten pada bunyi qal-qalah dan memiliki nada) 8 sejumlah 25.38 % dan kategori mahir (mampu membaca dengan baik dan benar sesuai kaidah Tajwid dan memiliki nada) sejumlah 2.30 % 9 (4) Rendahnya minat pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang terlibat aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah/Aisyiyah di berbagai level pimpinan atau anggota baik di kegiatan Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah/ Aisyiyah maupun amal usaha bidang dakwah lainnya. 7 BP3DI, Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Milad Muhammadiyah ke 106, Ponorogo: 2015, 1. 8 Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Surat Instruksi Rektor, Ponorogo: 2014, 1-2. 9 BP3DI, Laporan Hasil Pemetaan Tingkat Pengusaan Membaca Al-Qur an Pegawai, Ponorogo: 2014, 2. [6]

Sejauhmana peran Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan perilaku keberagamaan Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Sebagaimana diketahui, pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang terdiri dari pejabat struktural, dosen dan karyawan termasuk profesi tenaga pendidikan yang memiliki posisi cukup rawan untuk melakukan penyalahgunaan wewenang keprofesiannya yang bertentangan dengan tujuan adanya Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Penyelesaian permasalahan di atas perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang terencana, sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan pimpinan secara berjenjang untuk memberdayakan, mengendalikan, memonitor dan mengevaluasi pegawai, maka, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Ponorogo menerbitkan Surat Keputusan Rektor No. 788/I.1/N/XII/2012 tentang Tata Tertib dan Pembinaan Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Surat Keputusan Rektor No.084/I.1/N/II/2013 tentang pembinaan bagi Pejabat Struktural dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka untuk menanamkan nilai-nilai keberagamaan bagi pegawai adalah diadakannya tes tulis dan wawancara AIK setiap ada rekruitmen bagi calon pegawai baru, menyelenggarakan kegiatan Pengajian Ahad Pagi Al-Manar, pelatihan menterjemahkan Al-Qur an dengan metode tamyiz yang bekerjasama dengan [7]

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gombong Kabupaten Cilacap, pelatihan tajwid dan membaca Al-Qur an dengan metode Muri-Q, kultum setiap selesai shalat dzuhur setiap hari kamis dan senin, kajian tafsir setiap hari Rabu, pendampingan membaca Al-Quran setiap hari sesuai dengan jadwal setiap satuan kerja, himbauan untuk membaca Al-Qur an sebelum memulai pekerjaan, shalat wajib berjamaah dan shalat dhuha dan lain sebagainya. Sedangkan yang belum terealisasi adalah hafalan Al-Quran, pelatihan bahasa Arab / nahwu sharaf, sertifikasi ibadah praktis bagi pegawai dan tindak lanjut pelatihan tarjamah Al-Qur an dengan metode tamyiz. 10 Peranan Pembinaan AIK di Universitas Muhammadiyah Ponorogo menjadi ruh penggerak dan misi utama penyelenggaraan proses pendidikan tinggi. Pembinaan AIK juga menjadi kekuatan spiritual, moral, intelektual dan juga sebagai identitas karakter civitas akademika Universitas Muhammadiyah Ponorogo yaitu, sebagai muslim yang berakhlakul karimah, cerdas, berkemajuan, memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian terhadap persoalan pribadi, umat, dan bangsa bagi seluruh pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembinaan AIK bagi pegawai apabila dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan mengevaluasi kegiatan yang sudah dijalankan kemudian diperbaiki baik materi, metodologi, sumber daya pengelola peraturan dan kebijakan pendukungnya maka akan mempermudah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 11 10 Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Surat Keputusan Rektor tentang Pembinaan Bagi Pejabat Struktural, Dosen dan Karyawan, Ponorogo: 2013, 3-4. 11 BPH Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Surat Keputusan Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Ponorogo : 2005, 1. [8]

Oleh karenanya, dibutuhkan evaluasi secara komprehensif untuk mengukur kualitas Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Apakah keberadaannya mampu memberikan peran positif kepada Pegawai atau masih bersifat formalitas yang belum menyentuh tujuan Pembinaan Namun pada kenyataannya belum banyak Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang dapat mengimplementasikan cita-cita luhur tersebut. Begitu pula yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, yang secara intelektual, dapat mencetak lulusannya menjadi cendekia muslim yang profesional di bidangnya, namun dalam mewujudkan misi utama Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yakni dengan Pembinaan AIK dapat menjadi basis kekuatan spiritual atau keagamaan dan moral bagi seluruh civitas akademika belum berjalan dengan baik, sehingga kenyataan inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana peran Pembinaan AIK dalam menanamkan nilai-nilai keberagamaan Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan dan cara menanamkan nilai-nilai keberagamaan pembinaan AIK bagi pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo? 2. Bagaimana peran pembinaan AIK dalam menanamkan nilai-nilai keberagamaan pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo? [9]

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian : a. Untuk mendiskripsikan bagaimana pelaksanaan pembinaan AIK dan cara menanamkan nilai-nilai keberagamaan bagi pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. b. Untuk mendeskripsikan peran pembinaan AIK dalam menanamkan nilai-nilai keberagamaan pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2. Kegunaan Penelitian: a. Dari sisi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk menggambarkan perannya dalam menanamkan nilai-nilai keberagamaan pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. b. Kegunaan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi penunjang peneliti dalam peningkatan mutu Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. c. Memberikan masukan kepada Universitas muhammadiyah Ponorogo dan penanggungjawab pelaksana program program pembinaan Al- Islam dan Kemuhammadiyahan untuk meningkatkan kwalitas dan mengevaluasi program - program Pembinaan yang sudah berjalan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. [10]

D. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini disusun dengan menggunakan uraian yang sistematis untuk memudahkan pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan yang ada. Adapun sistematika dalam penulisan tesis ini sebagai berikut: Bab I pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika Penulisan Tesis. Latar Belakang Masalah penelitian ini adalah, bahwa pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan menempati posisi strategis dan menjadi ruh penggerak misi utama penyelenggara Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Apabila pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dapat berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan, maka berhasilah misi utama penyelenggaraan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yakni menanamkan nilainilai keberagamaan pegawainya. Rumusan masalah penelitian ini adalah, bagaimana pelaksanaan Pembinaan AIK di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan Pembinaan AIK di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan untuk mendeskripsikan peran Pembinaan AIK dalam menanamkan nilai-nilai keberagamaan Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Kegunaan penelitian dari sisi teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembinaan AIK untuk menggambarkan sejauhmana perannya menanamkan nilai-nilai keberagamaan pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Dari kegunaan secara praktis, [11]

penelitian ini diharapkan dapat menjadi penunjang peneliti dalam meningkatkan mutu Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Tinjauan pustaka ini adalah untuk mengetahui bahwa penelitian ini bukan pertama kalinya dilakukan, namun ada penelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai kesamaan pada variabel peranan pembinaan Al-Islam, Kemuhamadiyahan dengan perilaku keberagamaan. Untuk itu maka perlu ada kajian pustaka untuk mengetahui posisi penelitian ini, dengan demikian, penelitian ini memiliki perbedaaan dengan penelitian terdahulu dan memenuhi unsur kebaruan, sehingga penelitian inipun bisa dipertanggungjawabkan. Kemudian isi yang terakhir pada bab ini adalah tentang sistematika pembahasan tesis yang disusun dengan menggunakan uraian yang sistematis untuk memudahkan pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan yang ada. Bab II landasan teori, pada bagian bab ini bertujuan untuk menjelaskan secara terperinci tentang pengertian Peran, pembinaan, Al-Islam, Kemuhammadiyahan, nilai-nilai keberagamaan dan pegawai, yang selanjutnya akan menjadi landasan teori pada penelitian ini. Bab III metodologi penelitian, pada bab ini berisi tentang metodopogi penelitian yang berisi tentang penjelasan terperinci tentang sumber data penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan kerangka berfikir. Selain itu juga berisi tentang metode penilitian yang berisi bahan atau materi penelitian, alat penelitian,analisis hasil, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan cara pemecahannya. [12]

Bab IV hasil penelitian. Bab ini memuat hasil tentang lokasi penelitian yang meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, tujuan, potensi sumber daya manusia lokasi penelitian serta pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak terpisah dan penjelasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif Bab V penutup, pada bab ini berisi tentang: kesimpulan, saran dan kata penutup. Kesimpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan dalam penelitian tesis ini sebagaimana yang tertuang dalam bagian pendahuluan. Sedangkan saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran ini juga dapat ditujukan kepada lembaga atau masyarakat untuk kemajuan bersama. [13]