BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Peningkatan Prestasi belajar santri pondok. pesantren Al-Muhtadin desa Karang Kembang kecamatan Babat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Menurut Moh. Nasir

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGARUH METODE EKLEKTIK TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X IPS I DI MAN PEMALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB II METODE PENELITIAN. untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1996: 5).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB II METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODE PENELITIAN

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober sampai dengan 28 Desember Penelitian ini berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

Transkripsi:

32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2008:1428) penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis, dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah (Sutedi, 2011:16). Dari sumber lainnya, disebutkan bahwa penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2004:1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, menholah dan menganalisis data untuk memecahkan suatu masalah dengan sistematis dan ilmiah. Kegiatan penelitian memiliki alur dalam setiap tahap pengerjaannya, hal tersebut terdapat dalam metode penelitian. Dalam Metode Penelitian Pendidikan Bahasa metode adalah cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran (Syamsuddin, 2007:14). Masih dalam buku yang sama disebutkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan (Syamsuddin, 2007:14). Dengan penggunaan metode penelitian yang tepat baik, peneliti maupun pembaca akan dapat menemukan fakta

33 baru, penunjang fakta terdahulu dan juga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan fakta yang didapat. Studi korelasi yang diangkat dalam tema penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif dan data yang diolah adalah data berbentuk angka, sehingga dapat dikategorikan penelitian kuantitatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Sudjana, 2004: 64) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Metode ini digunakan untuk berupaya memecahlan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Ali, 1985:120). Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang aktual atau terjadi pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan hal atau sesuatu sebagaimana kenyataan yang ada. Seperti yang telah disebutkan bahwa salah satu jenis deskriptif adalah studi korelasi. Studi korelasi adalah penelaahan hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau satu/ sekelompok subjek (Ali, 1985:124). Dalam Penelitian dan Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam variabel lain (Sudjana, 2004: 77). Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu hipotesis mengenai hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa studi korelasi adalah kegiatan meneliti hubungan dua variabel atau lebih dengan mengacu kepada hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian korelasi menitik beratkan pada variable yang akan dikorelasikan peneliti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Syamsuddin, 2007:25) membagi dua jenis hubungan korelasi, yaitu korelasi positif dan korelasi negative. Korelasi positif artinya bahwa nilai tinggi variabel pada variabel petama berhubungan dengan nilai

34 yang tinggi pada variabel kedua. Sedangkan korelasi negative berarti nilai tinggi dapa variabel pertama berhubungan dengan nilai rendah pada variable kedua. Ada tiga macam tujuan analisis korelasional sebagaimana yang terdapat dalam pengantar statistik pendidikan (Sudijono, 2008:188); 1) Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar antara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi. 2) Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukup atau lemah. 3) Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan(signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti dan tidak meyakinkan. Dalam Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi (Ali, 1985: 121) secara umum langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadakan penelitian deskritif adalah sebagai berikut: 1) Memilih masalah yang akan diteliti. 2) Merumskan dan mengadakan pembatasann masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun data sebagai dasar menyusun teori. 3) Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis. 4) Perumusan hipotesis. 5) Merumuskan dan memilih teknik pengumpul data. 6) Menentukan kategori untuk mengadakan klasifikasi data. 7) Menetapkan teknik pengumpul data yang akan digunakan. 8) Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis. 9) Mengadakan analisa data (menguji hipotesis). 10) Menarik kesimpulan atau generalisasi.

35 11) Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian. Sebagaimana yang telah ditulis dibagian sebelumnya bahwa data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berbentuk angka, maka penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan metode statistik (Sutedi, 2011:23). Dalam dunia pendidikan, statistik mengandung pengertian kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka, yang berkaitan dengan kegiatan di bidang pendidikan (Sudijono, 2008:2). Sebagai metode statistik dapat diartikan sebagai: cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu (Sudijono, 2008:3). 3.2 Objek Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2004: 118). Pengertian lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Nawawi, 1983: 141). Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI yang terdiri dari tiga kelas (A, B, C).

36 3.2.2 Sampel Dalam Metode Penelitian Segai Pendekatan praktik disebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Dengan kata lain bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam penelitian. Sampel ini akan dijadikan suatu kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II, jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI kelas B sebanyak 24 mahasiswa. 3.3 Instrumen Penelitian 3.3.1 Tes Dalam penelitian kependidikan, salah satu alat untuk mengumpulakan data adalah tes. Instrument yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang (Sutedi, 2011:157) disebutkan bahwa tes merupakan alat ukur yag biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu. Sebagaimana yang tema yang diangkat, tes yang digunakan adalah tes terstandar (standardelized test), yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang terjamin keampuhannya (Arikunto, 2006:224). Tes yang diberikan adalah tes kemampuan menyimak (choukai) N4 dan tes kemampuan membaca (dokkai) N4 yang diambil dari latihan Nihongo Nouryoukushiken (NOKEN). Pemilihan latihan tes kemampuan bahasa Jepang

37 (Nihongo Nouryoukushiken) dalam instrumen dalam tes ini didasarkan pada kenyataan bahwa tes tersebut adalah tes resmi yang dari pemerintah Jepang untuk mengukur kemampuan pembelajar asing dalam bahasa Jepang yang dilakukan dua kali dalam setahun yakni pada awal bulan desember dan juli. Tes tersebut dilakukan serentak di semua tempat yang melaksanakannya. Selain itu NOKEN adalah salah satu tolak ukur kemampuan setelah proses pembelajaran bahasa Jepang. 3.3.2 Angket Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2004: 167). Dalam Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi (Ali, 1985: 87) angket sebagai alat pengumpul data memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1) Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden yang menjadi sampel. 2) Dalam menjawab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa, karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden. 3) Setiap jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh cepatnya waktu yang diberikan kepada responden untuk menjawab pertanyaan sebagaimana dalam wawancara. 4) Data yang terkumpul dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama. Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut: 1) Pemakaian angket terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta yang diketahui responden yang tidak dapat diperoleh dengan jalan lain.

38 2) Sering terjadi, angket diisi oleh orang lain (bukan responden yang sebenarnya), karena dilakukan tidak secara langsung berhadapan muka antara peneliti dengan responden. 3) Angket diberikan terbatas kepada orang yang melek huruf. Angket terbagi kedalam dua bentuk, yakni: 1) Angket berstruktur, yakni angket yang menyediakan kemungkinan jawaban. 2) Angket tidak berstruktur, yakni angket yang tidak mempunyai kemungkinan jawaban. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Pengumpulan data tes 3.4.1.1 Persiapan 1. Studi pustaka mengumpulkan materi yang akan diujikan. 2. Penyusunan tes yang diambil dari latihan kemampuan bahasa Jepang 3. Konsultasi bentuk dan isi tes kepada dosen pembimbing. 4. Konfirmasi kepada dosen terkait (choukai dan dokkai) 5. Penentuan waktu pelaksanaan. 3.4.1.2 Pelaksanaan Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Pada pertemuan pertama yang berlangsung pada hari selasa 23 april 2013 di laboratorium bahasa pada jam perkuliahan choukai yang dihadiri 30 mahasiswa. Pertemuan kedua dilaksanakan dua hari kemudian yakni kamis 25 april 2013 diluar jam perkuliahan yang dihadiri 26 mahasiswa. Perbedaan jumlah mahasiswa ini terjadi karena adanya beberapa mahasiswa dari tingkat sebelumnya yang mengulang di kelas tersebut. Adapun mahasiswa yang mengikuti keduanya (tes

39 1 dan 2) adalah 24 mahasiswa. Jadi, data yang akan diolah adalah data dari 24 mahasiswa tersebut. 3.4.2 Pengumpulan data angket 3.4.2.1 Persiapan 1. Konsultasi bentuk dan isi angket kepada dosen pembimbing. 2. Perbaikan dan penyusunan 3. Penentuan waktu pelaksanaan. 3.4.2.2 Pelaksanaan Pengambilan data angket dilakukan pada hari kamis 25 april 2013 setelah pengambilan data tes dokkai kepada 26 mahasiswa. 3.5 Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang terkumpul dalam deskriptif korelasional ini diolah dengan rumus statistik yang ada. 3.5.1.1 Mean, Median dan Modus 1) Mean Dalam buku Pengantar statistika Pendidikan (sudijono, 2008:79) Secara singkat pengertian mean dapat diartikan sebagai jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada dibagi dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut. M = ΣX N M = mean yang kita cari

40 ΣX = jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada. N = number of cases (banyaknya skor-skor itu sendiri) 2) Median (N) Median adalah suatu nilai atau suatu angka yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar (sudijono, 2008:93). N = 2n + 1 3) Modus Modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak (sudijono, 2008:105). Dengan kata lain modus dapat diartikan nilai yang paling sering muncul. 3.5.1.2 Korelasi r xy =. N XY (X) (Y) ) r xy = angka indeks korelasi r product moment N = number of cases ΣXY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ΣX = jumlah seluruh skor X ΣY = jumlah seluruh skor Y Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi r product moment (rxy), pada umumnya dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi angka indeks korelasi product moment (sudijono, 2008:193)

41 Besarnya r product moment (rxy) Interpretasi 0,00 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 0,70 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. Untuk merumuskan hipotesis maka ditempuh prosedur sebagai berikut: Merumuskan hipotesis alternative (Ha ) dan hipotesis nihil atau hipotesis nol (H0). Hipotesis alternatifnya kita rumuskan sebagai berikut: ada (atau terdapat) korelasi positif (atau berkorelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y. Adapun hipotesis nihilnya adalah sebagai berikut: tidak ada (atau tidak terdapat ) korelasi positif (atau korelasi negative) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y. 3.6.2 Teknik Pengolahan Data Angket Untuk pengolahan data angket digunakan rumus distribusi Frekuensi Relatif:

42 P = f/n x 100% P :angka presentase f : frekuensi yang sedang dicari presentasinya N : number of cases (jumlah individu) Adapun klasifikasi perhitungan presentasi tiap kategori adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Klasifikasi presentase interval Keterangan 0,00 % Tak seorang pun 01,00 % 05,00 % Hampir tidak ada 06,00 % - 25,00 % Sebagian kecil 26,00 % - 49,00 % Hampir setengahnya 50,00 % Setengahnya 51,00 % - 75,00 % Lebih dari setengahnya 76,00 % - 95,00 % Sebagian besar 96,00 % - 99,00 % Hampir seluruhnya 100 % Seluruhnya