BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. penelitian tindakan kelas XI IPS SMA DCC Global Bandar Lampung Tahun. Pelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

ABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan permainan Dart. pertanyaan kepada kelompok yang persentasi. Pada siklus II, guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PRAKARYA K E R A J I N A N

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Septian Arista Maulana, Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam Pembelajran IPS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Persiapan Praktik Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Reciprocal Teaching pada siswa kelas XI IPA di SMA Kartika Siliwangi 3

PERAN PEMIMPIN DESA MIYONO DAN PARTISIPASI PETANI DALAM PENYULUHAN PEMBUATAN KOMPOS DI KECAMATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran.

DAFTAR ISI.. HALAMAN SAMPUL... LEMBAR HAK CIPTA... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... PERNYATAAN. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. DAFTAR LAMPIRAN.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menyimpulkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan dan merekomendasikan terhadap berbagai pihak mengenai hasil yang telah dicapai baik dari pihak sekolah, guru, siswa, maupun peneliti sendiri. Adapun kesimpulan dan hasil rekomendasinya adalah sebagai berikut: A. Kesimpulan Pengembangkan tugas (task) pembuatan media pembelajaran IPS berbahan dasar limbah sampah untuk meningkatkan kreativitas siswa di kelas VII-B SMPN 5 dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, merencanakan tugas (task) pembuatan media pembelajaran IPS berbahan dasar limbah sampah untuk meningkatkan kreativitas siswa di kelas VII-B SMPN 5 Bandung dilakukan melalui tahapan penyusunan silabus dan RPP yang tepat agar memungkinkan pelaksanakan PTK yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Setelah penyusunan silabus dan RPP yang tepat, peneliti bersama guru mitra menentukan isu-isu global seputar kerusakan lingkungan dan menerapkan konsep ekoliterasi dalam setiap materi yang disajikan di dalam pembelajaran. Tugas (task) disusun oleh peneliti sebagai bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, tugas (task) yang di susun berlandaskan pada kerusakan lingkungan yang terjadi disekitar lingkungan siswa, yaitu pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah, penentuan tugas ini berdasarkan pada diskusi antara peneliti dan guru mitra yang melihat kondisi lingkungan kelas yang kotor oleh barangbarang yang tidak terpakai. Tugas (task) yang dihasilkan oleh siswa menjadi media pembelajaran yang digunakan pada saat presentasi. Tugas (task) yang disusun oleh peneliti pun disesuaikan dengan materi IPS

178 mengenai memahami usaha manusia untuk memahami lingkungannya dan memahami kegiatan ekonomi masyarakat. Peneliti menyusun tugas (task) agar siswa menunjukan kreativitas dalam mengolah barang-barang bekas menjadi hal yang inovatif dan kreatif sebagai penunjang pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyusun kriteria penilaian atau rubrik, sebagai alat yang memudahkan guru dan siswa mencapai tujuan yang di inginkan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengkonversi capaian-capaian yang dilakukaan siswa menjadi suatu nilai, agar memudahkan peneliti melihat perkembangan kreativitas para siswa dalam membuat media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS. Pada siklus 1, perencanaan yang disusun berdasarkan pada diskusi dengan guru mitra dalam membuat tugas (task) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah, penyususnan format tugas untuk siswa berupa prakarya dengan tema Global warming, hal tersebut dipilih karena sesuai dengan Standar Kompetensi Memahami usaha manusia untuk memahami lingkngannya dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan agar sesuai dengan alur proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu format tugas yang disusun berisi bahan-bahan yang harus digunakan dan tata cara pembuatannya agar para siswa tidak kebingungan dalam mengerjakannya. Kemudia pada siklus 2, pada tahap perencanaan, peneliti bersama mitra peneliti terlebih dahulu melakukan diskusi terkait rencana perbaikan atas penelitian siklus 1. Tugas dengan tema "Siklus Hidrologi yang berasal dari Standar Kompetensi Memahami usaha manusia untuk memahami lingkngannya dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Peneliti bersama guru mitra menyususn tugas yang

179 tepat untuk siswa dalam memanfaatkan barang-barang bekas sebagai upaya peneliti menstimulus para siswa untuk mencegah kerusakan lingkungan disekitarnya dan menciptakan hal yang kreatif dan inovatif berupa prakarya yang berbentuk poster atau miniatur berbahan dasar limbah sampah dengan kriteria menggunakan 60% barang-barang tidak terpakai dari keseluruhan bahan baku yang digunakan. Dalam penyususan format tugas untuk tugas siswa, guru dan mitra peneliti sepakat untuk menghilangkan penggunaan bahan dan tata cara pembuatan tugas, hal ini dikarenakan siswa diberikan kebebasan dalam menyelesaikan tugas dan mencurahkan kreativitasnya tanpa ada batasan apapun, sehingga siswa dapat lebih menggali kreatvitasnya melalui tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah. Pada siklus 3, tugas yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan mitra peneliti yaitu dengan tema Mata Pencaharian Penduduk yang berasal dari Standar Kompetensi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan, dan Pola Pemukiman Berdasarkan Kondisi Fisik Permukaan Bumi. Penentuan tugas pada siklus 3 ini membagi tema setiap kelompoknya menjadi 4, yaitu Jakarta, Lembang, Pangandaran, dan Anyer. Dan penggunaan barang-barang bekas yang digunakan harus mencapai 80% dari bahan baku yang digunakan. Format tugas yang diberikan kepada siswa masih memberikan siswa kebebasan dalam penggunaan bahan baku dan tata cara pembuatannya agar siswa mampu mencurahkan segala kemampuan dalam mengasah ideide kreatif membuat media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah. Perkembangan kreativitas siswa mencapai hasil yang maksimal, dimana perencanaan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dengan mitra peneliti yang pada setiap siklusnya terus diperbaiki. Rencana yang dibuat disesuaikan agar mampu meningkatkan kreativitas dalam

180 memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai menjadi media pembelajaran IPS, sehingga dengan tugas (task) yang direncanakan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan siswa, mampu mencapai hasil yang maksimal dalam meningkatkan kreativitas siswa. Kedua, menerapkan tugas (task) pembuatan media pembelajaran IPS berbahan dasar limbah sampah untuk meningkatkan kreativitas siswa di kelas VII-B SMPN 5 Bandung diawali dengan mengenalkan isu-isu kerusakan lingkungan yang terjadi di dunia kepada para siswa, hal tersebut dilakukan untuk membuka pemahaman siswa mengenai krisis lingkungan yang terjadi. Pada siklus 1 tindakan pertama, peneliti bersama mitra peneliti menentukan tema pembelajaran berdasarkan Standar Kompetensi Memahami usaha manusia untuk memahami lingkngannya dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dengan membahas mengenai global warming, Selanjutnya para siswa diperkenalkan mengenai konsep 3R (reuse, reduce, recycle) agar membangun kepudulian lingkungan pada diri siswa. Setelah itu guru memberikan tugas (task) pada siswa untuk mengolah barang-barang bekas yang tidak terpakai menjadi media pembelajaran IPS dengan tema-tema dan instruksi yang telah ditentukan. Pada tindakan kedua, peneliti dan mitra peneliti menentukan tema pembelajaran yaitu climate change, siswa diperkenalkan terhadap kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini. Selanjutnya peneliti bersama mitra peneliti melakukan peninjauan terhadap rencana-rencana dan hasil sementara tugas yang telah dibuat oleh siswa dengan menggunakan rubrik yang telah disusun bersama antara peneliti dan mitra peneliti. Selanjutnya pada tindakan ketiga, siswa dipersilahkan untuk mempertanggung jawabkan prakarya berupa media pembelajaran yang telah dibuat dengan

181 menjelaskan proses pembuatannya, dan mempresentasikannaya sebagai media pembelajaran. Pada siklus 2 tindakan pertama, peneliti bersama mitra peneliti menentukan tema berdasarkan pada Standar Kompetensi Memahami usaha manusia untuk memahami lingkngannya dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Siswa diajak untuk mengetahui perubahan kualitas lingkungan yang terjadi di sekitarnya dan memberi stimulus mengenai pemeliharan lingkungan yang harus menjadi kebiasaan dari dini. Setelah itu guru memberikan tugas (task) pada siswa untuk mengolah barang-barang bekas yang tidak terpakai menjadi media pembelajaran IPS dengan tema-tema dan instruksi yang telah ditentukan. Namun kriteria yang diberikan pada siklus 2 telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa, yaitu dengan membebaskan kriteria bahan baku dan tata cara pengolahannya, agar siswa bisa lebih mencurahkan segala ide-ide kreatif yang dimilikinya dan menggunakan 60% barang-barang bekas dari keseluruhan bahan baku yang digunakan. Kemudian pada tindakan kedua peneliti dan guru mitra menggunakan rubrik yang telah disusun untuk meninjau rencana pembuatan media pembelajaran yang akan disusun oleh siswa, hal ini diakukan untuk melihat perkembangan kreativitas siswa dalam menentukan konsep, memilih bahan yang digunakan, dan cara-cara pengolahan bahan baku. Pada tindakan ketiga siswa tidak hanya merencanakan pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah saja, para siswa pun dipersilahkan untuk menunjukan performanya dalam mempertanggung jawabkan hasil media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah yang telah dibuat dengan mempresentasikannya dan selanjutnya peneliti dan mitra peneliti melakukan penilaian menggunakan rubrik yang telah disusun agar memudahkan mengklasifikasikan capaian

182 yang dihasilkan oleh para siswa dan mengkonversikannya menjadi angka/nilai. Pada siklus 3, tindakan pertama, peneliti bersama mitra peneliti menentukan tema yaitu Mata Pencaharian Penduduk yang berasal dari Standar Kompetensi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat dan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan, dan Pola Pemukiman Berdasarkan Kondisi Fisik Permukaan Bumi. Kemudian mengaitkan keseluruhan tema yang di bahas dengan kehidupan sekitar lingkungan para siswa. Setelah itu guru memberikan tugas (task) pada siswa untuk mengolah barang-barang bekas yang tidak terpakai menjadi media pembelajaran IPS dengan tema-tema dan instruksi yang telah ditentukan berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus 2 dengan membagi tema menjadi 4 yaitu mata pencaharian masyarakat Jakarta, Lembang, Pangandaran, dan Anyer dan menggunakan 80% barang-barang yang tidak terpakai dari keseluruhan bahan baku yang digunakan. Selanjutnya pada tindakan kedua, peneliti bersama mitra peneliti melakukan peninjauan terhadap konsep-konsep yang sudah direncanakan oleh para siswa berdasarkan tema-tema yang sudah ditentukan. Selanjutnya pada tindakan ketiga, siswa dipersilahkan untuk mempertanggung jawabkan hasil yang telah dicapai dan mempersentasikan prakaryanya, dan peneliti beserta mitra peneliti melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik yang telah disusun agar mampu melihat perkembangan kreativitas siswa dalam membuat media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah. Kemudian guru memberikan apresiasi kepada semua kelompok yang telah melakukan presentasi dan siswa yang telah berpartisipasi. Perkembangan kreatvitas siswa dengan diterapkannya tugas (task) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah mencapai hasil yang maksimal, hal tersebut dikarenakan oleh penerapan yang dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang telah

183 disusun dengan mitra peneliti, sehingga perkembangan kreativitas siswa mampu mencapai hasil yang diharapkan. Ketiga, merefleksikan kendala-kendala dalam menerapkan tugas (task) pembuatan media pembelajaran IPS berbahan dasar limbah sampah untuk meningkatkan kreativitas siswa di kelas VII-B SMPN 5 Bandung. Dalam penelitian ini ditemukan kendala-kendala yang cukup berpengaruh dalam menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah yang mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Kendala-kendala yang mucul diakibatkan karena siswa belum terbiasa dengan tugas (task) yang diberikan sehingga membuat siswa menjadi kebingungan dalam mengerjakan tugas (task) yang diberikan oleh guru. Terlebih para siswa tidak memahami mengenai konsep ekoliterasi, yaitu menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai upaya menciptakan dunia yang bekelanjutan. Sulitnya memberikan pemahaman mengenai kepedulian lingkungan, pemahaman mengenai pemanfaat barang-barang bekas. Sehingga hasil yang dicapai siswa dalam mengolah barang-barang bekas belum maksimal, karena masih menggunakan barang-barang baru dan menentukan alokasi waktu dalam menyelesaikan tugas (task) bagi siswa. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan upayaupaya perbaikan yakni, menayangkan film-film pendek dan gambargambar mengenai dampak kerusakan lingkungan kepada siswa, sebagai upaya menstimulus siswa secara terus menerus agar membuat mereka mengetahui kerusakan yang terjadi pada lingkungan, sehingga menciptakan rasa takut pada diri siswa, bahwa sebagai penerus bangsa mereka menjadi generasi selanjutnya yang harus lebih baik menjaga kelestarian alam, kemudian mempersilahkan siswa untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah dengan menggunakan tempat makan dan botol minum refill sebagai kepedulian mereka terhadap lingungan

184 dalam mencegah semakin banyaknya sampah plastik di sekolah, terutama di kelas, dan mengalokasi waktu yang tepat selama 3 minggu dalam perencanaan konsep, pembuatan media pembelajaran IPS, dan penanggung jawaban media pembelajaran yang telah dibuat oleh para siswa dengan sebaik-baiknya agar para siswa secara matang dapat terus mengembangkan kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah sampah. B. Saran Berdasarkan pengalaman penelitian selama melaksanakan penelitian dalam menerapkan tugas (tugas) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran IPS, berikut saran bagi beberapa pihak yang terkait dengan penelitian ini yang ditunjukan untuk mengembangkan tugas (task) adalah sebagai berikut: Bagi pihak sekolah, peneliti berharap dengan menerapkan tugas (task) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan kreativitas siswa dan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 5 Bandung. Selain itu sekolah harus mengembangkan konsep ekoliterasi pada para siswa dan guru-guru, sebagai upaya pencegahan kerusakan lingkungan disekitar sekolah. Pihak sekolah mendukung dan memotivasi para guru-guru untuk terus mengembangkan tugas-tugas yang inovatif dan kreatif untuk siswa agar sekolah mampu menghasilkan para siswa yang kreatif, namun disamping itu, tugas-tugas yang disusun tidak hanya untuk mengembangkan kreativitas saja, tetapi meningatkan keterampilan yang lain dalam proses pembelajaran. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap menjadi masukan pada guru-guru sebagai variasi di strategi pembelajaran, sehingga menjadi inspirasi untuk lebih mengembangkan model-model pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa guru tidak hanya sebagai

185 sumber informasi, namun sebagai fasilitator, dan motivator bagi siswa di dalam proses pembelajaran. Bagi siswa, dengan adanya penelitian mengenai penerapan tugas (tassk) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kreativitasnya, tidak hanya dalam mengolah limbah saja, namun kreatif dalam segala hal, sebagai penunjang kemampuan untuk kelak hidup bermasyarakat. Selain itu, siswa diharapkan terus mempraktekan kebiasaannya dalam hal menjaga lingkungan di sekolah ataupun dimanapun, seperti halnya menggunakan tempat makan atau minum refill sebagai upaya menekan penggunaan plastik, serta menghemat penggunaan kertas di dalam proses pembelajaran di dalam kelas, dan pada akhirnya kebiasaan tersebut terbawa hingga besar dan merubah kebiasaan buruk merusak lingkungan, menjadi kebiasaan menjaga lingkungan untuk menciptkan kehidupan yang berkelanjutan. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi inspirasi tersendiri mengenai peneliti, hasil penelitian ini bukanlah merupakan hasil penelitian yang sempurna, sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai penerapan tugas (task) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah pada pembelajaran IPS pada kelas yang berbeda, agar memperoleh penelitian yang lebih sempurna. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan. Semoga dapat memberikan manfaat terhadap peningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan secara khusus menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam mengembangkan tugas (task) pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS.

186